Nasionalisme Taiwan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
k fix |
||
(22 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Flag_of_World_Taiwanese_Congress.svg|jmpl|[[Usulan bendera Taiwan|Bendera]] [[gerakan kemerdekaan Taiwan]]]]
{{Politik Republik Tiongkok}}
{{Taiwan independence movement}}
'''Nasionalisme Taiwan''' ({{Lang-zh|t=臺灣民族主義|p=Táiwān mínzú zhǔyì}}) adalah gerakan [[Nasionalisme|nasionalis]] untuk mengidentifikasi [[Orang Taiwan|rakyat Taiwan]] sebagai [[bangsa]] tersendiri. Karena kerumitan [[status politik Taiwan]], nasionalismenya berhubungat erat dengan [[gerakan kemerdekaan Taiwan]] dalam mencari identitas yang berbeda dari [[Nasionalisme Tiongkok|bangsa Tionghoa]]. Nasionalismenya meliputi pendidikan sejarah, geografi, dan [[Kebudayaan Taiwan|kebudayaan]] dari perspektif Taiwan-sentris, mempromosikan bahasa-bahasa asli Taiwan seperti [[bahasa Hokkien Taiwan]], [[Bahasa Hakka Taiwan|Hakka]], dan [[Rumpun bahasa Formosa|bahasa-bahasa masyarakat adatnya]], dan juga reformasi dalam aspek-aspek lainnya.▼
▲'''Nasionalisme Taiwan''' ({{Lang-zh|t=臺灣民族主義|p=Táiwān mínzú zhǔyì}}) adalah gerakan [[Nasionalisme|nasionalis]] untuk mengidentifikasi [[Orang Taiwan|rakyat Taiwan]] sebagai [[bangsa]] tersendiri. Karena kerumitan [[status politik Taiwan]], nasionalismenya
Karena [[Sejarah Taiwan|demokratisasi]] dan perkembangan [[Hubungan Lintas Selat|hubungan lintas selat]], lokalisme di Taiwan telah berevolusi menjadi ideologi politik [[Nasionalisme|nationalis]] dengan penekana lebih kuat pada pemerintahan sendiri yang menentang [[Penyatuan kembali Tiongkok|penyatuan]]. Nasionalisme Taiwan berusaha untuk mempersatukan para penduduk Taiwan menjadi sebuah bangsa dan identitas kelompok rakyat umum Taiwan. Upaya ini kemudian mengarah pada timbulnya [[gerakan kemerdekaan Taiwan]] yang mendapatkan dukungan sebagian yang bukan kesepakatan masyarakat umum.▼
▲Karena [[Sejarah Taiwan|demokratisasi]] dan perkembangan [[Hubungan Lintas Selat|hubungan lintas selat]], lokalisme di Taiwan telah berevolusi menjadi ideologi politik [[Nasionalisme|nationalis]] dengan
== Sejarah dan perkembangan ==
[[Berkas:中華民國第一位民選首都市長吳三連於1951年勝選後_First_People-elected_Mayor_of_Taipei,_the_Capital_of_TAIWAN.jpg|jmpl|Politisi [[Gerakan Tangwai|Tangwai]] di Taipei tahun 1951.]]
Tak seorang pun dapat mengonfirmasi kapan konsep lokalisme dimulai. Sebagian mengatakan ketika gelombang besar pertama orang-orang Han beremigrasi dari Tiongkok daratan ke Taiwan di pertengahan abad ke-16, mereka pasti ingin menjaga sebagian kemerdekaan dari pengendalian kelas penguasa di kampung halaman mereka. Yang lainnya mengatakan bahwa hanya ketika [[Kerajaan Tungning]], dengan ibukotanya di Tainan, dibangun oleh keluarga Zheng
Sebagian besar akademisi kontemporer Tionghoa dari Tiongkok daratan percaya akar gerakan lokalis dimulai selama [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|pemerintahan Jepang]] (1895 sampai 1945), ketika kelompok-kelompok
Di akhir dasawarsa 1950an dan awal 1960an, KMT memulai periode reformasi pendidikan, termasuk pencabutan pembatasan bahasa Hokkien di sekolah-sekolah dan pemulihan sekolah-sekolah swasta yang sebelumnya ditekan. Namun, sekolah-sekolah swasta ini memiliki staff
Dalam dasawarsa 1970an dan 1980an terdapat pergeseran kekuasaan dari KMT ke orang-orang yang merupakan penduduk asli Taiwan. Pergeseran kekuasaan ini, dikombinasikan dengan liberalisasi budaya dan semakin menjauhnya kemungkinan mengambil alih kembali Tiongkok daratan, mengarah pada gerakan budaya dan politik yang menekankan pandangan sejarah dan budaya berpusat pada Taiwan dan bukan yang berpusat pada Tiongkok atau bahkan, seperti sebelum 1946, berpusat pada Jepang. Lokalisme sangat didukung oleh Presiden [[Lee Teng-hui]].
Gerakan ''[[Bentuhua]]'' mulai menyala di pertengahan dasawarsa 1970an dengan semakin tumbuhnya ekspresi ketidakpuasan etnik karena ketidaksetaraan distribusi kekuasaan politik dan budaya antara Tionghoa daratan dan orang Taiwan. Mulai dasawarsa 1960an, Taiwan diselimuti masalah pembangunan industri yang pesat, pengabaian pedesaan, perselisihan tenaga kerja, dan ketidakseimbangan distribusi akses pada kekayaan dan kekuasaan sosial. Semua perubahan ini, dikombinasikan dengan hilangnya beberapa sekutu kunci, memaksa rezim KMT untuk melembagakan reformasi yang terbatas. Reformasi yang diperkenankan di bawah [[Chiang Ching-kuo]] dapat membuat [[pribumisasi]] meningkat saat para pimpinan pembangkang menimbulkan respon pada kegagalan-kegagalan pemerintah. Rubenstein (2007) memberi penghargaan pada Chiang untuk memulai Taiwanisasin sebagai yang terpenting. Kelompok-kelompok pembangkang, yang bersatu di bawah ''[[Gerakan Tangwai|Tangwai]]'', atau panji "di luar partai", memanggil pemerintah untuk menerima kenyataan hanya ada pemerintah Taiwan dan bukan
Elit budaya Taiwan sepenuhnya mempromosikan perkembangan karya sastra ''[[Xiang tu]]'' dan berbagai aktivitas budaya, termasuk menemukan kembali karya sastra penduduk asli Taiwan yang ditulis di zaman pemerintahan kolonial Jepang. [[Gerakan Tangwai|Gerakan tangwai]] menghidupkan kembali simbol-simbol perlawanan Taiwan terhadap pemerintahan Jepang sebagai upaya untuk memobilisasi etnik Taiwan. Oposisi kebijakan-kebijakan budaya Tiongkok-sentris KMT mengakibatkan para pembangkang menghasilkan narasi-narasi historis nasional baru yang
Berbagai tekanan pribumisasi dan pertumbuhan penerimaan identitas budaya Taiwan menghadapi oposisi dari elemen-elemen masyarakat Taiwan yang lebih konservatif. Para kritikus berpendapat bahwa perspektif baru menciptakan identitas "palsu", yang berakar dalam nasionalisme etnik
Dalam pertengahan hingga akhir dasawarsa 1990an, sikap-sikap terhadap lokalisme semakin diadopsi oleh tokoh-tokoh pro penyatuan yang, sambil mendukung nasionalisme Tionghoa [[Chiang Kai-shek]], melihat sudah selayaknya atau sebaiknya memperlihatkan penghargaan yang lebih tinggi pada budaya-budaya Taiwan. Para politisi pro penyatuan seperti [[James Soong]], mantan kepala Kantor Informasi Pemerintah, yang pernah
== Pembetulan nama ==
Upaya-upaya telah dibuat oleh pemerintah [[Republik Tiongkok]] (Taiwan) mulai tahun 2000
=== Asal mula ===
[[Berkas:Wild-lily-movement.jpg|jmpl|Gerakan Lili Liar di Taipei.]]
Pada akhir [[Perang Dunia II]], tentara [[Kuomintang]] Tionghoa [[Hari Penyerahan Kembali|mengambil alih]] Taiwan dan segera memulai upaya [[sinifikasi]] populasi. Para elit perkotaan Taiwan disapu bersih pada [[Peristiwa 228]]. [[Bahasa Tionghoa Baku|Bahasa Tionghoa Mandarin]] menjadi satu-satunya bahasa yang diperkenankan dalam media dan sekolah untuk pengecualian dari [[Bahasa di Taiwan|bahasa-bahasa lain di Taiwan]], dan juga bahasa Jepang. Lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan negara diberi
Dengan berakhirnya darurat militer di tahun 1987 dan perkenalan pada demokrasi di tahun 1990an setelah [[gerakan pelajar Lili Liar]], dimulai upaya untuk menegaskan kembali identitas dan budaya Taiwan sambil berusaha menyingkirkan banyak pengaruh Tionghoa yang dipaksakan oleh [[Kuomintang]].
=== Kampanye pendidikan dan bahasa ===
Di tahun 2000, presiden Republik Tiongkok saat itu, [[Lee Teng-hui]], mulai membuat pernyataan-pernyatan seperti "budaya Taiwan bukan cabang budaya Tionghoa" dan "dialek Minnan Taiwan bukan cabang dialek [[Rumpun bahasa Min Selatan|Min-nan]] [[Fujian]], melainkan 'dialek Taiwan'".<ref name="hoping">Huining, Zhuang; Haixia, Huang. (19 Maret 2001) [[World News Connection]] ''Hoping for an Early Completion of the Great Cause of National Reunification. China's NPC Deputies, CPPCC Members on Cross-Strait Reunification Viewed.''</ref> Radio dan TV Taiwan meningkatkan program-program berbahasa [[Bahasa Hokkien Taiwan|Hokkien Taiwan]] .<ref name="hoping" /> Upaya-upaya ini diterima di Tiongkok sebagai upaya-upaya awal menuju pemutusan hubungan antara budaya Taiwan dan budaya Tionghoa dengan
Pada bulan April 2003, [[Komite Bahasa Nasional]], yang merupakan bagian dari [[Kementerian Pendidikan (Taiwan)|Kementerian Pendidikan]] Taiwan, merilis pengajuan peraturan yang berjudul "Undang-undang Kesetaraan Berbahasa".<ref name="suppressing">Weixue, Peng (Beijing Renmin Wang). (10 April 2003) [[Open Source Center|World News Connection]] ''Taiwan Strait Observation: Taiwan Authorities Are Suppressing 'Mandarin' and Promoting 'Cultural Taiwan Independence.'''</ref> Peraturan yang diajukan itu berusaha merancang empat belas bahasa sebagai bahasa nasional Taiwan.<ref name="suppressing" /> Di Tiongkok daratan, hal ini dilihat sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan bahasa [[Bahasa Tionghoa Baku|baku Mandarin]] dan pengaruh-pengaruh budayanya untuk memperbaiki pondasi budaya dan psikologis pulau Taiwan dengan menggunakan bahasa-bahasa lain.<ref name="suppressing" /> Drafnya tidak diadopsi.<ref name="suppressing" />
Isu-isu buku pelajaran diangkat pada bulan November 2004, ketika sekelompok pembuat undang-undang, kandidat legislatif dan pendukung pro kemerdekaan [[Serikat Solidaritas Taiwan]] (SST) mendesak Kementerian Pendidikan untuk menerbitkan buku-buku sejarah dan geografi Taiwan-sentris bagi anak-anak sekolah sebagai bagian dari kampanye
Pengajuan untuk merevisi buku-buku pelajaran sejarah Taiwan dikutuk pada bulan Februari 2007 oleh [[Kantor Urusan Taiwan|Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara]] [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiogkok]] sebagai
=== Kampanye perubahan nama ===
[[Berkas:REPUBLIC_OF_CHINA_(TAIWAN)_PASSPORT_2020.png|jmpl|[[Paspor Republik Tiongkok (Taiwan)]].]]
[[Berkas:Taichung_Post_Office,_Taiwan_20070831.jpg|jmpl|Kantor Perusahaan Pos Taiwan di [[Kota Taichung|Taichung]].]]
Antara tahun 2002 dan 2007, pemerintahan Republik Tiongkok di bawah Chen Shui-bian mengambil langkah untuk merevisi istilah "Tiongkok", "Republik Tiongkok", "Taipei", dan yang lainnya yang memberi hubungan dengan budaya Tionghoa.<ref name="relations">[[Ta Kung Pao|Hong Kong Ta Kung Pao]] (11 Mei 2002) [[Open Source Center|World News Connection]] ''Ta Kung Pao Editorial Criticizes Forces Promoting 'Taiwan' as Official Name. Rectification of Taiwan's Name' Is Actually for the Sake of Pursuing 'Taiwan Independence.''</ref><ref>[[China Post]] (8 Februari 2007) ''The DPP's Cultural Revolution.''</ref><ref>[[China Post]] (11 Februari 2007) ''The name-change fever.''</ref><ref>Hsiu-chuan, Shih. (21
Di tahun 2002, "Kampanye Pembetulan Nama" membuat kemajuan signifikan dalam menggantikan istilah-istilah "Tiongkok", "Republik Tiongkok", atau "Taipei" dengan istilah "Taiwan" pada dokumen-dokumen resmi, dalam nama organisasi-organisasi yang terdaftar di Taiwan, perusahaan, dan perusahaan publik di pulau ini, dan dalam nama-nama bisnis yang berkantor di luar negeri.<ref name="relations"/> Pada tahun 2003, Kementerian Luar Negeri Republik Taiwan menerbitkan [[Paspor Republik Tiongkok (Taiwan)|paspor]] baru dengan kata "Taiwan" tercetak dalam bahasa Inggris di jilidnya.<ref>Qing, Hua (Beijing Renmin Ribao) (17 Juni 2003) [[Open Source Center|World News Connection]] ''What 'Convenience' Does the Addition of 'Taiwan' Provide? Column Criticizes Decision to Add 'Taiwan' to Passports.''</ref> Lebih jauh lagi, di bulan Januari 2005, Taiwan mengadopsi format penulis barat untuk dokumen-dokumen negara, menyangkalnya merupakan upaya desinifikasi, dan mempromosikan tindakan itu sebagai "upaya bersama birokrasi globalisasi Taiwan yang sudah mengeras dan meningkatkan sisi persaingan bangsa."<ref>Shu-ling, Ko. (4
Berkampanye dalam bidang ini terus berlanjut pada bulan Maret 2006, saat [[Partai Progresif Demokrat
Pada bulan Februari 2007, istilah "Tiongkok" digantikan dengan istilah "Taiwan" di perangko-perangko Taiwan bertepatan dengan ulang tahun ke-60 [[Peristiwa 228]] yang sejak 28 Februari 1947 ditekan keras oleh Kuomintang (KMT).<ref>[[China Post]] (14 Februari 2007) ''Desinicization likely to continue.''</ref> Pada bulan yang sama, nama [[Pos|layanan pos]] resmi Taiwan berubah dari [[Pos Chunghwa|Perusahaan Pos Chunghwa]] menjadi Perusahaan Pos Taiwan.<ref>Wu, Sophia. (23 Juli 2007) [[Central News Agency (Republic of China)|Taiwan Headlines]]. ''[https://archive.today/20120805171831/http://www.taiwanheadlines.gov.tw/ct.asp?xItem=81816&CtNode=39 Cgj Not To Deal With Name Change Constitutionality Issue.]''</ref> Nama perusahaan ini diubah lagi pada tanggal 1 Agustus 2008, dan nama-nama perangko diganti kembali pada akhir tahun 2008, segera setelah kandidat [[Kuomintang]] (KMT), [[Ma Ying-jeou|Ma Ying-Jeou]] kembali memenangkan kepresidenan dan mengakhiri 8 tahun kekuasaan [[Partai Progresif Demokrat
Pada bulan Maret 2007, plat nama [[Daftar Misi Diplomatik Taiwan|Kedutaan Besar Tiongkok di Panama]] direvisi keduanya untuk memasukkan nama "Taiwan" dalam kurung di antara kata-kata "Republik Tiongkok" dan "Kedutaan Besar" baik dalam bahasa Tionghoa maupun Spanyol, dan menghilangkan lambang nasional Republik Tiongkok.<ref>Huang, Ramon; Wu, Sofia. (25 Maret 2007) [[Central News Agency (Republic of China)|Taiwan Headlines]] ''[http://www.taiwanheadlines.gov.tw/ct.asp?xItem=67612&CtNode=39 Taiwan Embassies, Representative Offices in Latin America Replace Name Plates.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304032141/http://www.taiwanheadlines.gov.tw/ct.asp?xItem=67612&CtNode=39 |date=4 Maret 2016 }}''</ref>
Para pendukung{{Specify|date=
=== Kampanye konstitusional dan politik ===
Dari perspektif [[konstitusi Republik Tiongkok]], yang partai politik arus utamanya seperti [[Kuomintang|KMT]] dan [[Partai Progresif Demokrat|PPD]] yang saat ini dihormati dan diakui, mengubah status pemerintahan Republik Tiongkok atau sepenuhnya memperjelas status politik Taiwan
Pada bulan Oktober 2003, Presiden [[Chen Shui-bian]] mengumumkan bahwa Taiwan akan mencari konstitusi baru yang sesuai dengan rakyat Taiwan yang akan mengubah Taiwan menjadi "negara yang normal".<ref name="constitution">Wu, Lilian – [[Central News Agency (Republic of China)|Taipei Central News Agency]]. (6 Oktober 2003) [[Open Source Center|World News Connection]] ''President Wants Constitution That Fits Taiwan People.''</ref> Sebagai penjelasan apa yang dimaksud negara normal adalah dalam konteks desinifikasi dan [[Kebijakan Satu Tiongkok|kebijakan satu Tiongkok]] di tahun 1992, Chen Shui-bian menyatakan,
{{Quote|Taiwan adalah negara berdaulat yang merdeka, tapi banyak orang tidak menganggap Taiwan sebagai sebuah negara dan tidak berani menyebut Taiwan sebagai negara berdaulat yang mereka, yang tidak sewajarnya. ... Taiwan tidak boleh terjatuh ke dalam
Sebagai responnya, [[Koalisi Pan-Biru]] dalam Taiwan berusaha menggambarkan Presiden Chen Shui-bian dan [[Partai Progresif Demokrat
Pada bulan Februari 2007, [[Partai Progresif Demokrat
=== Kampanye lainnya ===
Pada bulan Maret 2007, tercatat bahwa perusakan dasar rel kereta api [[Jalur Kereta Api Bagian Barat|Jalur Barat]] di bawah lantai [[Stasiun Utama Taipei]] dan dibangun di tahun 1893 oleh Gubernur [[Provinsi Taiwan]] yang ditunjuk [[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]], [[Liu Mingchuan]], merupakan bagian dari permintaan pemerintah untuk desinifikasi melalui penghilangan situs Tionghoa.<ref>Ting-wei, Ku. (12
Pada bulan Juli 2007, Presiden Chen Shui-bian mengumumkan bahwa dia akan memperkenankan ijazah atau pelajar Tiongkok daratan ke Taiwan selama sisa masa kepresidenannya.<ref>[[Taipei Times]] (24
=== Dampak ===
Satu fenomena yang dihasilkan dari gerakan lokalis adalah kedatangan cabang kebudayaan [[Taike]], yang membuat anak-anak muda dengan sadar mengadopsi pakaian, bahasa, dan makanan untuk menegaskan keunikan budaya
Pada bulan April 2002, [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT) mencatat upaya-upaya aktif di pihak Taiwan untuk mendorong maju kebijakan lokalisnya dan memperkuat kerja sama militer Amerika Serika-Taiwan. Sebagai responnya, PKT secara umum mengingatkan militernya untuk bersiap mencapai tujuannya yaitu "[[penyatuan kembali Tiongkok]]" (yang dimaksudkan untuk membuat Taiwan sebagai bagian dari Republik Rakyat Tiongkok) melalui cara-cara militer. Sebagai tambahan, PKT mencari bantuan dari Amerika Serikat untuk menangani urusan dengan Taiwan. Sebagai bagian dari upaya wakil presiden saat itu, [[Hu Jintao]], agar kunjungan AS bisa berjalan lancar, Amerika Serikat memperingatkan pemerintahan [[Chen Shui-bian]] tidak "bertindak terlalu jauh" dalam [[Hubungan Lintas Selat|hubungan lintas selat]].<ref>[[Ming Pao|Hong Kong Ming Pao]] (12 April 2002) [[Open Source Center|World News Connection]] ''U.S. Cautions Taiwan Not To "Go Too Far" in Cross-Strait Relations.''</ref>
Pada bulan April 2005, sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok (PKT), Hu Jintao, dan mantan Wakil Presiden RT serta ketua partai Kuomintang (KMT), [[Lien Chan]], berjabatan tangan. Diumumkan sebagai momen bersejarah, peristiwa ini jabatan tangan pertama oleh pimpinan teratas KMT dan PKT dalam 60 tahun.<ref name="handshake">[[
== Dukungan dan oposisi ==
[[Berkas:Kuomintang_nanjing.jpg|jmpl|[[Lien Chan|Ketua KMT, Lien Chan]] [[Kunjungan Pan-Biru ke Tiongkok daratan 2005|mengunjungi]] Tiongkok Daratan di tahun 2005 untuk menentang gerakan [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan Taiwan]].]]
Protes keras yang signifikan muncul dari Taiwan maupun luar negeri yang menentang konsep lokalisasi Taiwan di tahun-tahun awal setelah kematian Presiden [[Chiang Ching-kuo]], mencelanya sebagai "gerakan kemerdekaan Taiwan" ({{Lang-zh|links=no|c=台獨運動}}). Para penentang yang vokal pada umumnya adalah generasi Tionghoa daratan tahun 1949, atau generasi lebih tua Tionghoa daratan yang hidup di Taiwan, yang telah menghabiskan tahun-tahun formatif dan kedewasaan mereka di Republik Tiongkok daratan pra-1949, dan para penduduk asli Taiwan yang mengidentifikasi diri dengan identitas budaya Tionghoa pan-Han. Mereka meliputi orang-orang yang merentang dari para akademisi seperti [[Chien Mu]], yang memiliki reputasi sebagai
Suara-suara yang menentang itu kemudian dipinggirkan di pertengahan dasawarsa 2000 oleh Taiwan sendiri. Isu-isu itu terus bertahan, khususnya para pendukung [[koalisi Pan-Biru]], yang mengadvokasi mempertahankan hubungan kuat dengan Tiongkok daratan, berselisih atas isu-isu seperti sejarah apa yang harus diajarkan. Namun demikian, kedua kekuatan politik utama di Taiwan mencapai kesepakatan, dan gerakan itu
Di Tiongkok daratan, pemerintah [[Tiongkok|RRT]], di permukaan
Sekarang ini, sumber oposisi signifikan lainnya pada gerakan lokalis tetap ada dalam komunitas-komunitas [[Tionghoa perantauan|Tionghoa di luar negeri]] di Asia Tenggara maupun dunia barat, yang lebih mengidentifikasi diri dengan sejarah Republik Tiongkok daratan pra 1949 atau gerakan pralokalis Republik Tiongkok di Taiwan, yang mengorientasi diri sebagai sisa-sisa tak penting pemerintah Tiongkok yang sah. Sebagian
Di Hong Kong, gerakan lokalis Taiwan telah mendorong lokalisasi atau komunis pro Tionghoa condong di antara para individu dan organisasi pro Republik Tionghoa tradisional. Contoh terkemuka adalah Pendidikan Tinggi Chu Hai, yang program gelar akademiknya diakui secara resmi oleh pemerintah SAR Hong Kong pada bulan Mei 2004, dan didaftar sebagai "Pendidikan Tinggi Pascamenengah yang Disetujui" dengan pemerintah SAR Hong Kong sejak Juli tahun yang sama. Sejak saat itu namanya telah diubah
== Peran dalam politik domestik ==
Meskipun pemufakatan umum saat ini mengenai keseluruhan ideologi lokalisme, tetap masih
== Lihat juga ==
Baris 119 ⟶ 114:
== Referensi ==
{{Reflist}}
2. Tzeng, Shih-jung, 2009. From Honto Jin to Bensheng Ren- the Origin and Development of the Taiwanese National Consciousness, University Press of America. {{ISBN|0-7618-4471-6}}
== Pranala luar ==
Baris 125 ⟶ 120:
* [https://web.archive.org/web/20070929143951/http://www.libertytimes.com.tw/2004/new/may/15/today-fo2.htm 藍軍提論述三主軸 討論改黨名], [[Liberty Times]]
{{Taiwan topics}}{{Asimilasi budaya}}{{Nasionalisme etnis}}
[[Kategori:Gerakan kemerdekaan Taiwan]]
[[Kategori:Artikel mengandung aksara Han]]
|