Penciptaan dari ketiadaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k fix |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Penciptaan dari tiada''' ([[bahasa Latin]]: ''creation ex nihilo'') adalah doktrin gereja Kristen yang menganggap bahwa [[Tuhan]] menciptakan [[alam semesta]] dari tiada. Tuhan sendiri adalah suatu keniscayaan. Dia dipandang telah menciptakan [[alam semesta]] seluruhnya dari tiada. Asal-usul seluruh benda-benda, yang tampak dan yang tidak tampak, termasuk [[materi]], dikaitkan kepada aktivitas kreatif bebas yang dilakukan oleh Tuhan. Namun, mitos-mitos penciptaan [[paganisme]] di sisi lain mengasumsikan [[Keberadaan|eksistensi]] bahan meterial dan satu wujud [[ilahi]], yang secara fundamental membuatnya bercorak dualistik.
== Konsep ==
Komponen penting dalam doktrin ini adalah kemahakuasaan Tuhan: tidak ada pembatasan terhadap kekuatan kreatifnya, sebagaimana halnya dengan [[Demiurge]] dari [[Yunani Kuno]]. Sebenarnya, bukan saja Tuhan tidak dibatasi untuk bekerja dengan materi pra-eksistensi, tetapi Dia juga tidak dibatasi oleh hukum-hukum fisika pra-eksistensi, karena bagian dari aktivitas kreatif-Nya adalah menegakkan tatanan dan harmoni kosmos. Kepercayaan [[gnostisisme]] yang menyatakan bahwa materi adalah sesuatu yang jahat ditolak sebagai hal yang tidak sesuai dengan inkarnasi [[Kristus]]. Materi di sisi lain juga tidak bersifat ilahi, seperti halnya dalam skema [[panteisme]], yaitu ketika seluruh alam dimasuki oleh kehadiran Tuhan.
Pentingnya distingsi antara pencipta dan ciptaan dalam sistem ini adalah bahwa dunia yang diciptakan eksistensinya bergantung secara mutlak kepada sang pencipta.{{sfnp|Armstrong|2011||p=242|ps=}}{{sfnp|Hidayat|Nafis|2003|p=23–24|ps=}} Jika fisik dunia itu sendiri adalah ilahi, atau bagaimanapun juga terpancar langsung dari sang pencipta, dia sama-sama menanggung eksistensi niscaya dari sang pencipta.{{sfnp|Armstrong|2019||p=302|ps=}}{{sfnp|Poepowardojo|Bertens|1983|p=4–5|ps=}} Namun, karena dia diciptakan dari tiada, dan dikarenakan aktivitas kreatif adalah pilihan bebas sang pencipta, alam semesta tidak harus eksis. Hal inilah yang menyebabkan [[Agustinus dari Hippo]] menulis sebagai berikut.{{sfnp|Davies|2012||p=48–49|ps=}}
Baris 42:
== Pranala luar ==
* [https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-35786210/ini-alasannya-penciptaan-alam-semesta Alasan Penciptaan
* [https://islam.nu.or.id/post/read/119577/di-mana-allah-sebelum-penciptaan-semesta- Di Mana Tuhan Sebelum Penciptaan Semesta?]
* [https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2010/09/100902_hawking Hawking: Tuhan Bukan Pencipta Semesta]
* [https://www.gatra.com/detail/news/340320-Inilah-yang-Diciptakan-Tuhan-Sebelum-Alam-Semesta Inilah yang Diciptakan Tuhan Sebelum Alam Semesta]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [https://www.republika.co.id/berita/149868/penciptaan-alam-semesta-menurut-al-ghazali-dan-ibnu-rusyd Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd]
* [https://mediaindonesia.com/humaniora/4861/penciptaan-langit-dan-bumi-beserta-isinya Penciptaan Langit dan Bumi Beserta Isinya]
|