Penghimpitan dan keambrukan kerumunan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
 
(26 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:La catastrophe du 11 octobre 1711 au pont du Rhône.jpg|thumb| LyonTragedi bridgejembatan disaster[[Lyon]], 1711]]
'''Penumpukan dan ambruknya kerumunan''' adalah sebuah insiden katastropik yang dapat terjadi ketika jumlah orang yang berada pada suatu ruang terbatas menjadi terlalu padat. Ketika kerumunan orang mencapai atau melebihi kepadatan empat hingga lima orang per meter persegi, tekanan pada masing-masing individu dapat menyebabkan kerumunan tersebut ambruk dengan sendirinya, atau menjadi begitu padat yang mengakibatkan orang-orang berhimpitan dan kehabisan nafas.
 
'''PenumpukanPenghimpitan kerumunan''' dan ambruknya'''keambrukan kerumunan''' adalah sebuah insiden-insiden katastropik yang dapat terjadi ketika jumlah orang yang berada pada suatu ruang terbatas menjadi terlalu padat. KetikaDi saat kerumunan orang mencapai atau melebihi kepadatan empat hingga lima orang per meter persegi, tekanan pada masing-masing individu dapat menyebabkan kerumunan tersebut ambruk dengan sendirinya, atau menjadi begitu padat yang mengakibatkan orang-orang berhimpitan dan kehabisanmengalami nafas[[asfiksia]].
Pada kepadatan ini, sebuah kerumunan dapat mulai bertingkah seperti cairan, menyapu individu-individu di sekitarnya di luar kehendak mereka. Insiden semacam itu dapat terjadi pada acara-acara besar seperti pertandingan [[olahraga]], acara [[Iklan|komersial]], [[sosial]], maupun acara [[keagamaan]]. Faktor kritikal dari insiden ini adalah lebih kepada kepadatan kerumunan ketimbang ukuran kerumunan.
 
Pada kepadatan ini, sebuah kerumunan dapat mulai bertingkah seperti cairan; di luar kehendak, mereka menyapu individu-individu di sekitarnya di luar kehendaksekitar mereka. Insiden semacam ituini dapat terjadi pada acara-acara besar seperti pertandingan [[olahraga]], acara [[Iklan|komersial]], [[sosial]], maupun acara [[keagamaan]]. Faktor kritikal dari insiden ini adalah lebih kepada kepadatan kerumunan ketimbang ukuran kerumunan.
Diperkirakan dari insiden-insiden penumpukan kerumunan yang terjadi di [[dunia]] dari tahun 1992 hingga 2002, terdapat sekitar 66.000 orang yang cedera karenanya. Beberapa contoh dari insiden ini adalah seperti [[insiden desak-desakan Mina 2015]] ketika ibadah [[Haji]] yang menewaskan lebih dari 2.000 orang, [[Insiden desak-desakan Stadion Kanjuruhan 2022|insiden Kanjuruhan 2022]], dan insiden Itaewon 2022.
 
Diperkirakan dari insiden-insiden penumpukanpenghimpitan kerumunan yang terjadi di [[dunia]] dari tahun 1992 hingga 2002, terdapat sekitar 66.000 orang yang cedera karenanya. Beberapa contoh dari insiden ini adalah seperti [[insiden desak-desakan Mina 2015|Insiden Mina 2015]] ketika ibadah [[Haji]] yang diestimasi menewaskan lebih dari 2.000 orang, [[Insiden Zakat Pasuruan]] 2008, [[Insiden desak-desakan Stadion Kanjuruhan 2022|insidenInsiden Kanjuruhan 2022]], dan insiden[[Tragedi Halloween Itaewon|Tragedi Halloween Itaewon 2022]].
== Latar Belakang ==
 
Sebuah penelitian menghitung bahwa ada 232 kematian dan lebih dari 66.000 orang cedera dalam sepuluh tahun antara tahun 1992 dan 2002,{{sfn|Pearl|2015|p=4}} dan diyakini oleh para ilmuwan kerumunan bahwa insiden semacam itu sangat jarang dilaporkan meskipun dengan frekuensinya yang semakin meningkat. Salah satu estimasi menyebutkan, dari sepuluh korban cedera kerumunan yang terjadi dalam penjualan doorbuster, hanya satu yang dilaporkan, selain itu banyak, jika bukan sebagian besar, korban cedera pada konser rock sama sekali tidak dilaporkan.{{sfn|Pearl|2015|p=4}}
== Latar Belakangbelakang ==
Sebuah penelitian menghitung bahwa ada 232 kematian dan lebih dari 66.000 orang cedera dalamdiakibatkan sepuluholeh tahuninsiden-insiden penghimpitan kerumunan antara tahun 1992 dan 2002,{{sfn|Pearl|2015|p=4}} dan diyakini oleh para ilmuwanpeneliti kerumunankeramaian, bahwa insiden semacam ituini sangat jarang dilaporkan meskipun dengan frekuensinya yang semakin meningkat. Salah satu estimasi menyebutkan, dari sepuluh korban cedera akibat penghimpitan kerumunan yang terjadi dalamketika obral penjualantoko doorbusterbesar-besaran, hanya satu yang dilaporkan, selain itu banyak, jika bukan sebagian besar, korban cedera pada konser rock sama sekali tidak dilaporkan.{{sfn|Pearl|2015|p=4}}
 
== Dinamika ==
Setiap orang rata-rata menempati ruang lantai oval sekitar 30 x 60 cm, atau 18 meter persegi, dan pada kepadatan 1 hingga 2 orang per meter persegi tiap-tiap individu dapat bergerak bebas tanpa bersentuhan. Bahkan jika mereka bergerak dengan cepat, pada kepadatan ini, sangat mungkin untuk menghindari rintangan dan kemungkinan terjadinya insiden yang berhubungan dengan kerumunan sangatlah kecil.{{sfn|Pearl|2015|p=6}} Namun, pada kepadatan 5 orang per meter persegi, kemungkinan untuk dapat bergerak dengan bebas menjadi terbatas, sedangkan pada kepadatan yang lebih tinggi seperti 6 hingga 7 orang per meter persegi, tiap-tiap individu menjadi saling berhimpitan, dan menjadi tidak dapat bergarak atas kemauan sendiri. Pada titik ini, kerumunan dapat mulai bertindak seperti cairan,. denganDengan sejumlah individu digerakkan oleh tekanan dari orang-orang yang berada di sekitar mereka, dan gelombang kejut dapat terlintas di dalamnya seiring dengan berubahnya tekanan di dalam kerumunan tersebut.{{sfn|Pearl|2015|p=7}} Hal ini bisa sangat berbahaya, meskipun dalam beberapa kasus hal ini secara aktif dicari, seperti di konser rock<ref>{{Cite AV media|url=https://genius.com/a/a-crowd-safety-expert-explains-why-people-mosh|title=A Crowd Safety Expert Explains Why People Mosh|date=2019-11-27|last=Hill|first=Tia|publisher=[[Genius (website)|Genius]]}}</ref> atau pertandingan sepak bola,<ref>{{Cite web|last=Sampara|first=Pete "Kopite"|title=Kop memories|url=https://www.lfchistory.net/Articles/Article/38|website=LFCHistory.net}}</ref> di mana kegembiraan, kebersamaan, dan secara harfiah 'mengikuti arus' adalah bagian yang esensial dari pengalaman tersebut, dan kegiatan seperti menari dan bernyanyi menjadi pemandangan yang umum pada kegiatan ini. Bahaya yang melekat dalam kondisi ini adalah kerumunan orang tersebut dapat ambruk dengan sendirinya, atau menjadi sangat padat sehingga individu-individu akan terhimpit dan kehabisan napas.
 
== AmbruknyaKeambrukan kerumunan ==
Ambruknya kerumunan massa terjadi ketika suatu kerumunan menjadi sedemikian padat sehingga setiap individu bersentuhan dengan orang lain di sekelilingnya, dan sampai taraf tertentu, masing-masing orang disangga oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka. Hal ini bisa terjadi, baik di saat suatu kerumunan itu sedang bergerak atau diam. Jika seseorang kemudian terjatuh, topangan dari orang-orang di sekitarnya hilang, sementara tekanan dari orang-orang yang lebih jauh tetap berlanjut, menyebabkan orang tersebut jatuh ke dalam kehampaan. Proses ini kemudian terulang, menyebabkan kehampaan yang lebih besar, dan akan terus berlanjut sampai tekanan mereda: sementara itu, mereka yang jatuh berisiko tertindih oleh berat dari orang-orang yang ada di atas mereka, atau terinjak-injak saat kerumunan tersebut menyapu mereka.<ref name="Benedictus2">{{Cite web|last=Benedictus|first=Leo|date=2015-10-03|title=Hajj crush: how crowd disasters happen, and how they can be avoided|url=http://www.theguardian.com/world/2015/oct/03/hajj-crush-how-crowd-disasters-happen-and-how-they-can-be-avoided|website=[[The Guardian]]|language=en}}</ref> Contoh dari runtuhnya kerumunan massa yang progresif adalah insiden desak-desakan Mina tahun 2015 di Makkah, Arab Saudi selama [[Haji|ibadah haji]] di mana lebih dari 2.400 orang dilaporkan tewas.<ref name="Moore">{{Cite web|last=Moore|first=Jack|date=2015-09-24|title=What Caused the Hajj Tragedy?|url=https://www.newsweek.com/what-caused-hajj-tragedy-376267|website=[[Newsweek]]|language=en}}</ref>
 
== PenumpukanPenghimpitan kerumunan ==
Pada kepadatan yang lebih tinggi (hingga 9 orang per meter persegi) sebuah kerumunan dapat menjadi begitu sesak sehingga orang-orang saling terhimpit hingga mereka tidak dapat lagi bernapas, dan terjadi [[asfiksia]]. Insiden seperti ini dapat terjadi ketika sebuah kerumunan yang sedang bergerak masuk ke ruangan yang lebih kecil dan lebih kecil lagi, atau ketika mereka bertemu dengan rintangan (seperti jalan buntu, atau pintu yang terkunci), atau ketika terjadinya gelombang masuk orang-orang yang baru ke dalam sebuah kerumunan yang sudah begitu sesak menimbulkan sebuah gelombang tekanan ke arah orang-orang yang berada di depan kerumunan. Dalam situasi ini, mereka yang baru masuk bisa terus menekan masuk tanpa menyadari akan tekanan yang dialami orang-orang yang berada di depan kerumunan. Contoh dari peristiwa ini adalah seperti [[tragedi Hillsborough]] dan [[Insiden desak-desakan Stadion Kanjuruhan 2022|insiden Kanjuruhan  2022.]]<ref name="Moore3">{{Cite web|last=Moore|first=Jack|date=2015-09-24|title=What Caused the Hajj Tragedy?|url=https://www.newsweek.com/what-caused-hajj-tragedy-376267|website=[[Newsweek]]|language=en}}</ref>
== Penyebab kematian ==
Dalam insiden penumpukankeambrukan dan ambruknyapenghimpitan kerumunan, penyebab kematian yang paling umum adalah [[asfiksia]], yang disebabkan oleh penumpukan vertikal, ketika orang-orang jatuh di atas satu sama lain, atau oleh penumpukan horizontal, di mana orang saling berhimpitan atau berhadapan dengan penghalang yang tidak dapat dilewati. Korban juga dapat mengalami patah tulang dikarenakan tekanan,<ref name="Evtu2">{{Cite book|last=Evtushenko|first=Evgenii|year=1963|title=Precocious Autobiography|location=New York|publisher=Dutton|pages=88-102|postscript=none}}, quoted in {{Cite web|title=Mourners Crushed at Stalin’s Funeral|url=http://soviethistory.msu.edu/1954-2/succession-to-stalin/succession-to-stalin-texts/mourners-crushed-at-stalins-funeral|website=Seventeen Moments in Soviet History|publisher=Michigan State University}}</ref> atau luka-luka akibat terinjak-injak, ketika kerumunan orang menyapu mereka di tempat mereka terjatuh.<ref name="Evtu2" />
 
== Pencegahan ==
Diyakini bahwa sebagian besar bencana kerumunan yang besar dapat dicegah dengan strategi manajemen keramaian yang sederhana.<ref>{{harvnb|Fruin|2002|p=5}}: "Virtually all crowd deaths are due to compressive asphyxia and not the 'trampling' reported by the news media."</ref> Penumpukan dapat dicegah dengan pengorganisasian dan pengendalian lalu lintas, seperti pembatas. Di sisi lain, pembatas dalam beberapa kasus dapat menggiring kerumunan menuju area yang sudah penuh sesak, seperti dalam [[tragedi Hillsborough]]. Salah satu kendala adalah kurangnya komunikasi dari orang-orang yang terdesak, ke kerumunan yang mendesak di belakang mereka - umpan balik dapat disampaikan oleh polisi, panitia, atau petugas lainnya, terutama petugas yang berada di ketinggian, seperti di atas platform atau sedang menunggang kuda, yang dapat mensurvei kerumunan dan menggunakan pengeras suara untuk berkomunikasi dan mengarahkan mereka. Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk mengambil langkah-langkah sederhana seperti mendistribusikan pergerakan kerumunan dari waktu ke waktu.<ref name="ro">{{Cite web|last=Ro|first=Christine|date=21 March 2018|title=The secret science that rules crowds|url=http://www.bbc.com/future/story/20180312-the-secret-science-that-rules-crowds|website=BBC Future|access-date=14 August 2018}}</ref>
 
Faktor yang dapat berkontribusi pada terjadinya penumpukan adalah petugas keamanan yang tidak berpengalaman yang berasumsi bahwa perilaku orang-orang dalam kerumunan padat adalah bersifat sukarela dan membahayakan, sehingga mereka mulai menerapkan kekerasan atau mencegah orang bergerak ke arah tertentu. Dalam [[Tragedi Hillsborough|tragedi Hillsborough 1989]], beberapa polisi dan petugas keamanan merasa khawatir dengan apa yang mereka lihatanggap sebagai aksi [[Hooliganisme sepak bola|hooliganisme]] yang mungkin terjadi, sehingga mereka mengambil tindakan yang justru memperburuk keadaan.<ref name="ro" />
 
Terdapat risiko terjadinya himpitan ketika kepadatan kerumunan melebihi sekitar empat orang per meter persegi. Untuk seseorang yang berada dalam kerumunan, tanda bahaya, dan peringatan untuk segera keluar dari kerumunan jika memungkinkan, adalah ketika dirinya merasa tersentuh di keempat sisinya. Peringatan berikutnya yang lebih serius adalah ketika seseorang merasakan gelombang kejut yang menjalar ke seluruh kerumunan, disebabkan oleh orang-orang yang berada di belakang mendorong maju ke arah orang-orang yang berada di depan yang tidak memiliki ruang untuk bergerak.<ref name="ripley">{{Cite web|last=Ripley|first=Amanda|date=19 Jan 2009|title=How Not To Get Trampled at the Inauguration|url=http://www.slate.com/id/2209135/|publisher=Slate|access-date=12 May 2009}} Article acknowledges traffic engineer John J. Fruin and G. Keith Still of Crowd Dynamics Ltd.</ref> Keith Still dari Fire Safety Engineering Group, University of Greenwich, mengatakan, "Waspadalah dengan sekeliling Andaanda. Lihatlah ke depan. Perhatikan suara kerumunan orang. Jika Andaanda mulai mendapati diri Andaanda berada dalam gelombang kerumunan, tunggu sampai gelombang itu datang, ikutilah gelombang itu, dan bergeraklah ke samping. Teruslah bergerak dengannya dan ke samping, lalu bergerak dengannya lagi kemudian ke samping."<ref name="Benedictus">{{Cite web|last=Benedictus|first=Leo|date=2015-10-03|title=Hajj crush: how crowd disasters happen, and how they can be avoided|url=http://www.theguardian.com/world/2015/oct/03/hajj-crush-how-crowd-disasters-happen-and-how-they-can-be-avoided|website=[[The Guardian]]|language=en}}</ref>
 
Setelah insiden penumpukanpenghimpitan kerumunan pada tahun 1883 di Sunderland, Inggris, yang dikenal sebagai tragedi Victoria Hall, yang menewaskan 183 anak-anak, sebuah undang-undang pun disahkan di Inggris yang mengharuskan semua tempat hiburan umum dilengkapi dengan pintu yang terbuka ke arah luar, misalnya dengan menggunakan kait palang dorong yang terbuka ketika didorong.<ref name="vicdisaster">{{Cite web|last=Stoner|first=Sarah|date=13 Jun 2008|title=Children's deaths that shocked the world|url=http://www.sunderlandecho.com/daily/Children39s-deaths-that-shocked-the.4183073.jp|website=Sunderland Echo|archive-url=https://web.archive.org/web/20080621023341/https://www.sunderlandecho.com/daily/Children39s-deaths-that-shocked-the.4183073.jp|archive-date=21 June 2008|access-date=13 June 2008|url-status=dead}}</ref> Palang dorong diwajibkan pada berbagai peraturan bangunan.
 
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 38:
* {{Cite journal|last=Pearl|first=Tracy Hresko|date=2015|title=Crowd Crush: How the Law Leaves American Crowds Unprotected|url=https://uknowledge.uky.edu/klj/vol104/iss1/4|journal=Kentucky Law Journal|volume=104|issue=1|at=Article 4}}
 
== TautanPranala eksternalluar ==
 
* [https://edition.cnn.com/2021/11/13/us/how-to-stay-safe-at-concerts-cec/index.html How to stay safe at a crowded concert or music festival: CNN]
Baris 44 ⟶ 45:
* [http://www.chinadaily.com.cn/world/2006-09/13/content_687882.htm "World's worst stampedes"] – ''[[China Daily]]''
* {{Cite web|last=Moussaid|first=Mehdi|date=3 May 2021|title=Ten tips for surviving a crowd crush|url=https://theconversation.com/ten-tips-for-surviving-a-crowd-crush-112169|work=The Conversation}}
 
{{Human crushes}}