Penyatuan kembali India: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k fix
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Unified India.svg|jmpl|Peta anak benua India, secara historis disebut 'India' oleh berbagai komentator asing.]]
'''Penyatuan Kembali India''' atau '''Reunifikasi India''' mengacu pada potensi penyatuan [[India]] (Republik India) dengan negara-negara yang sekarang disebut [[Bangladesh]] dan [[Pakistan]]. Pakistan [[Pemisahan India|dipisahkan]] dari [[Kemaharajaan Britania|India Britania]] pada tahun 1947.
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:IndiaPolitical1893ConstablesHandAtlas.jpg|jmpl|Peta [[Kepresidenan dan provinsi di India Britania|India Britania]] (1893)]]
Pada tahun 1947, [[Kemaharajaan Britania|India Britania]] dipartisi ke dalam [[Uni India|Uni Dominion of India]] modern dan [[Dominion Pakistan]], yang terakhir termasuk India barat laut dan bagian dari India timur. <ref>{{Cite web|url=https://medium.com/from-empire-to-europe/the-tragedy-of-indias-partition-was-the-bloody-path-to-independence-really-necessary-aa57e7325bce|title=The tragedy of India's partition – Was the bloody path to independence really necessary?|last=Kolb|first=Tine|date=31 May 2016|publisher=[[Medium (website)|Medium]]|language=English|access-date=9 February 2019}}</ref> [[Kongres Nasional India]], serta [[Semua Konferensi Muslim India Azad|Konferensi Muslim Azad Seluruh India]], [[Oposisi ke partisi India|menentang pembagian India]]. Presiden Konferensi Muslim Azad Seluruh India dan Ketua Menteri Sind, [[Allah Bux Soomro|Shadeed Allah Bakhsh Soomro]], menyatakan bahwa “Tidak ada kekuatan di bumi yang dapat merampas keyakinan dan keyakinannya, dan tidak ada kekuatan di bumi yang boleh merampok Muslim India dari mereka. hak yang adil sebagai warga negara India.”<ref name="Ali2017">{{Cite web|url=http://www.milligazette.com/news/15756-partition-of-india-and-patriotism-of-indian-muslims|title=Partition of India and Patriotism of Indian Muslims|last=Ali|first=Afsar|date=17 July 2017|publisher=[[The Milli Gazette]]|language=English}}</ref> [[Gerakan Khaksar|Pemimpin Gerakan Khaksar]], [[Allama Mashriqi|Allama Mashriqi,]], menentang pemisahan India karena dia merasa jika umat Islam dan Hindu hidup bersama secara damai di India selama berabad-abad, mereka juga bisa melakukannya di India yang bebas dan bersatu.<ref name="Yousaf2018">{{Cite web|url=https://www.globalvillagespace.com/why-allama-mashriqi-opposed-the-partition-of-india/|title=Why Allama Mashriqi opposed the partition of India?|last=Yousaf|first=Nasim|date=31 August 2018|publisher=Global Village Space|language=English|access-date=24 January 2019}}</ref> Mashriqi melihat teori dua negara sebagai plot Inggris untuk mempertahankan kontrol wilayah lebih mudah, jika India dibagi menjadi dua negara yang diadu satu sama lain.<ref name="Yousaf2018" /> Dia beralasan bahwa pembagian India di sepanjang garis agama akan melahirkan fundamentalisme dan ekstremisme di kedua sisi perbatasan.<ref name="Yousaf2018" /> Mashriqi berpikir bahwa "wilayah mayoritas Muslim sudah berada di bawah kekuasaan Muslim, jadi jika ada Muslim yang ingin pindah ke daerah ini, mereka bebas untuk melakukannya tanpa harus membagi negara."<ref name="Yousaf2018" /> Baginya, para pemimpin separatis "adalah kekuatan yang lapar dan menyesatkan umat Islam untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri dengan melayani agenda Inggris."<ref name="Yousaf2018" />
 
Penulis ''[[Nasionalisme Komposit dan Islam]]'', [[Maulana Husain Ahmad Madani]], seorang sarjana Muslim Deobandi dan pendukung India yang bersatu, berpendapat bahwa untuk mempertahankan kebijakan [[Politik pecah belah|perpecahan dan aturan]] mereka, Inggris berusaha "menakut-nakuti Muslim untuk membayangkan bahwa secara gratis Muslim India akan kehilangan identitas mereka yang terpisah, dan diserap ke dalam kelompok Hindu", sebuah ancaman yang" bertujuan mendepolitisasi Muslim, menyapih mereka dari perjuangan untuk kemerdekaan."<ref name="Syeda2014">{{Citation|title=A study of Jamiat-Ulama-i-Hind with special reference to Maulana Hussain Ahmad Madani in freedom movement (A.D. 1919-A.D.1947)|last=Syeda|first=Lubna Shireen|publisher=Dr. Babasaheb Ambedkar Marathwada University/Shodhganga|year=2014|chapter=Madani and Composite Nationalism|chapter-url=http://sg.inflibnet.ac.in/handle/10603/54426/|page=207–211, 257–258}}</ref> Di mata Madani, dukungan untuk [[teori dua bangsa]] menghasilkan kubu imperialisme Inggris.<ref name="Syeda2014" />
Baris 10:
[[Liga Muslim India]] pro-separatis di sisi lain, berkampanye untuk negara yang terpisah, Pakistan, dan permintaan mereka untuk [[pemisahan India]] terjadi.<ref>{{Cite web|url=https://scholarblogs.emory.edu/postcolonialstudies/2014/06/21/partition-of-india/|title=Partition of India|last=Keen|first=Shirin|date=1998|publisher=[[Emory University]]|language=English|access-date=9 February 2019}}</ref> Sejak saat itu, berbagai individu dan partai politik, serta kelompok agama telah menyerukan persatuan kembali India.<ref name="Lamb2917">{{Cite journal|last=[[Alastair Lamb]]|year=1971|title=Review: War in the Himalayas|journal=[[Modern Asian Studies]]|language=English|publisher=[[Cambridge University Press]]|volume=5|issue=4|page=397|jstor=312054}}</ref>
 
[[Mahatma Gandhi]], misalnya, ingin menetap di [[Noakhali]] untuk memulai kampanye penyatuan kembali India di antara komunitas Muslim Pakistan.<ref name="Burke1974Burke19745">{{Cite book|url=https://archive.org/details/mainspringsofind00burk|title=Mainsprings of Indian and Pakistani Foreign Policies|last=Burke|first=S. M.|date=1974|publisher=[[University of Minnesota Press]]|isbn=9781452910710|pages=57–59, 66–67, 73|language=English|url-access=registration}}</ref>
 
Nasionalis India merasa bahwa setelah kepergian Inggris dari anak benua India, Pakisan akan menggoyahkan dan menyatukan kembali dengan India. Baik Inggris, maupun Kongres Nasional India dengan demikian berpikir akan lebih baik bagi Inggris untuk pergi lebih cepat.<ref name="Burke19742Burke19745">{{Cite book|url=https://archive.org/details/mainspringsofind00burk|title=Mainsprings of Indian and Pakistani Foreign Policies|last=Burke|first=S. M.|date=1974|publisher=[[University of Minnesota Press]]|isbn=9781452910710|pages=57–59, 66–67, 73|language=English|url-access=registration}}</ref> Di sisi lain, [[Muhammad Ali Jinnah]] dari Liga Muslim ingin menunda kepergian Inggris karena ia merasa bahwa hal itu akan memungkinkan negara Pakistan yang baru dibentuk untuk menerima bagiannya dari aset gabungan.<ref name="Burke19742Burke19745" />
 
Pada bulan Agustus 1953, beberapa surat kabar di India melaporkan bahwa pertemuan yang diadakan pada Hari Persatuan India menghadirkan persatuan India sebagai tujuan para patriot.<ref name="Burke19743Burke19745">{{Cite book|url=https://archive.org/details/mainspringsofind00burk|title=Mainsprings of Indian and Pakistani Foreign Policies|last=Burke|first=S. M.|date=1974|publisher=[[University of Minnesota Press]]|isbn=9781452910710|pages=57–59, 66–67, 73|language=English|url-access=registration}}</ref> Salah satu dari mereka, ''Parbhat'' menulis bahwa: "Para pemimpin Pakistan sangat menyadari kenyataan bahwa mayoritas penduduk India tidak menerima pembagian tahun 1947 dan akan keluar secara terbuka untuk menyingkirkannya pada kesempatan pertama."<ref name="Burke19743Burke19745" />
 
[[Tuan Listowel|Lord Listowel]] mengatakan bahwa "Sangat diharapkan bahwa ketika kerugian pemisahan menjadi jelas dalam terang pengalaman, kedua Dominion akan dengan bebas memutuskan untuk bersatu kembali dalam satu India Dominion, yang mungkin mencapai posisi itu di antara bangsa-bangsa di dunia di mana wilayah dan sumber dayanya akan memberinya hak."<ref name="Burke19744Burke19745">{{Cite book|url=https://archive.org/details/mainspringsofind00burk|title=Mainsprings of Indian and Pakistani Foreign Policies|last=Burke|first=S. M.|date=1974|publisher=[[University of Minnesota Press]]|isbn=9781452910710|pages=57–59, 66–67, 73|language=English|url-access=registration}}</ref>
 
== Pandangan ==
Baris 23:
Dalam ''[[The Nation (Pakistan)|The Nation]]'', pemikir India Kashmir [[Markandey Katju]] telah menganjurkan penyatuan kembali India dengan Pakistan di bawah pemerintahan sekuler.<ref name="Katju2013">{{Cite web|url=http://www.nation.com.pk/pakistan-news-newspaper-daily-english-online/columns/02-Mar-2013/the-truth-about-pakistan|title=The truth about Pakistan|last=[[Markandey Katju]]|publisher=[[The Nation (Pakistan)|The Nation]]|language=English|archive-url=https://web.archive.org/web/20131110103720/http://www.nation.com.pk/pakistan-news-newspaper-daily-english-online/columns/02-Mar-2013/the-truth-about-pakistan|archive-date=10 November 2013|access-date=29 January 2019}}</ref> Dia menyatakan bahwa penyebab dari pemisahan itu adalah kebijakan pemisahan dan pemerintahan Inggris, yang dilaksanakan untuk menyebarkan kebencian komunal setelah Inggris melihat bahwa [[Persatuan Hindu-Muslim|umat Hindu dan Muslim bekerja sama]] untuk menentang pemerintahan kolonial mereka di India.<ref name="Katju2013" /> Katju menjabat sebagai ketua Asosiasi Reunifikasi India (IRA), yang berupaya berkampanye untuk tujuan ini.<ref name="Indica2019">{{Cite web|url=https://indicanews.com/2019/02/07/mission-statement-of-the-indian-reunification-association/|title=Mission Statement of the Indian Reunification Association|date=7 February 2019|publisher=Indica News|language=English}}</ref><ref name="Katju2017">{{Cite web|url=https://www.huffingtonpost.in/markandey-katju/india-and-pakistan-must-reunite-for-their-mutual-good_a_22033158/|title=India And Pakistan Must Reunite For Their Mutual Good|last=[[Markandey Katju]]|date=10 April 2017|publisher=[[The Huffington Post]]|language=English}}</ref>
 
Sejarawan Pakistan, Nasim Yousaf, cucu [[Allama Mashriqi]], juga memperjuangkan Reunifikasi India dan mempresentasikan ide tersebut pada [[Asosiasi Studi Asia|Konferensi New York on Asian Studies]] pada 9 Oktober 2009 di [[Universitas Cornell|Cornell University]]. Yousaf menyatakan bahwa pemisahan India itu sendiri adalah hasil dari kepentingan Inggris dan kebijakan mereka yang memecah belah dan memerintah yang berupaya menciptakan [[negara penyangga]] lain antara Uni Soviet dan India untuk mencegah penyebaran Komunisme, serta fakta bahwa "pembagian rakyat dan wilayah akan mencegah India bersatu untuk muncul sebagai kekuatan dunia dan membuat kedua negara bergantung pada kekuatan penting."<ref name="Yousaf2009Yousaf20092">{{Cite web|url=https://www.scribd.com/document/243159495/Pakistan-and-India-The-Case-for-Unification-by-Nasim-Yousaf|title=Pakistan and India: The Case for Unification|last=Yousaf|first=Nasim|date=9 October 2009|publisher=New York Conference on Asian Studies (NYSCAS)|language=English}}</ref>  
 
Yousaf berpendapat bahwa "Muhammad Ali Jinnah, Presiden Liga Muslim Seluruh India dan kemudian pendiri Pakistan, telah menyesatkan komunitas Muslim untuk mencatat sejarah sebagai penyelamat perjuangan Muslim dan menjadi pendiri dan Gubernur Jenderal Pakistan pertama."<ref name="Yousaf20092">{{Cite web|url=https://www.scribd.com/document/243159495/Pakistan-and-India-The-Case-for-Unification-by-Nasim-Yousaf|title=Pakistan and India: The Case for Unification|last=Yousaf|first=Nasim|date=9 October 2009|publisher=New York Conference on Asian Studies (NYSCAS)|language=English}}</ref> Allama Mashriqi, seorang Muslim nasionalis, dengan demikian melihat Jinnah sebagai "menjadi alat di tangan Inggris untuk karirkarier politiknya."<ref name="Yousaf20092" /> Selain Liga Muslim pro-separatis, kepemimpinan Islam di India Inggris menolak gagasan memecah negara, yang dicontohkan oleh fakta bahwa sebagian besar Muslim di jantung anak benua tetap berada di tempat mereka sekarang, daripada bermigrasi ke negara bagian Pakistan yang baru dibentuk. <ref name="Yousaf20092" /> India dan Pakistan saat ini mengalokasikan sejumlah besar anggaran mereka ke dalam pengeluaran militer — uang yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi dan sosial.<ref name="Yousaf20092" /> Kemiskinan, tuna wisma, buta huruf, terorisme, dan kurangnya fasilitas medis, di mata Yousaf, tidak akan mengganggu India yang tidak terbagi karena akan lebih diuntungkan "secara ekonomi, politik, dan sosial."<ref name="Yousaf20092" /> Yousaf telah menyatakan bahwa orang India dan Pakistan berbicara lingua franca yang umum, [[Bahasa Hindustan|Hindi-Urdu]], "mengenakan pakaian yang sama, makan makanan yang sama, menikmati musik dan film yang sama, dan berkomunikasi dalam gaya yang sama dan pada panjang gelombang yang sama".<ref name="Yousaf20092" /> Dia berpendapat bahwa menyatukan akan menjadi tantangan, meskipun bukan tidak mungkin, mengutip jatuhnya [[Tembok Berlin]] dan Reunifikasi Jerman sebagai contoh.<ref name="Yousaf20092" />
 
=== Kelompok agama ===
[[Kingsley Martin]] mengamati bahwa "umat Hindu ... belum mengampuni Liga Muslim karena menghancurkan persatuan anak benua tersebut ketika Inggris setuju untuk merdeka."<ref name="Burke19745">{{Cite book|url=https://archive.org/details/mainspringsofind00burk|title=Mainsprings of Indian and Pakistani Foreign Policies|last=Burke|first=S. M.|date=1974|publisher=[[University of Minnesota Press]]|isbn=9781452910710|pages=57–59, 66–67, 73|language=English|url-access=registration}}</ref> Banyak orang Hindu yang hancur oleh kenyataan bahwa "bagian dari tanah air yang dibayangkan dalam kitab suci Hindu kuno" dipisahkan dari India.<ref name="Burke19745" /> [[Bharatiya Jana Sangh|Akhil Bharatiya Jana Sangh]], sebuah organisasi keagamaan [[Umat Hindu|Hindu]] memegang penciptaan [[Akhand Bharat]] sebagai salah satu tujuannya, dalam konteks ini, perbatasan Akhand Bharat adalah perbatasan India sebelum [[Pemisahan India|dipisah]] pada tahun 1947.<ref name="CushRobinsonYork2012">{{Cite book|title=Encyclopedia of Hinduism|last=Cush|first=Denise|last2=Robinson|first2=Catherine|last3=York|first3=Michael|date=2012|publisher=Routledge|isbn=9781135189785|page=385|language=English|quote=The reunification of India - Akhandha Bharat - was an objective and it rejected the notion of India as a federation of states, as stated in the Indian constitution, but considered it as Bhārat Māta (Mother India), the original pre-partition India, undivided and unitary.}}</ref><ref>{{Cite book|title=India–Pakistan Wars and the Kashmir Crisis|last=Indurthy|first=Rathnam|date=2019|publisher=Taylor & Francis|isbn=9780429581762|language=English|quote=As such, the Jan Sangh Party (it later changed its name to the BJP) did not believe in the two-nation principle and, therefore, advocated for quite some time for the reunification of mother India with Pakistan.}}</ref> Ram Madhav, juru bicara [[Rashtriya Swayamsevak Sangh]], sebuah organisasi Hindutva, menyatakan bahwa "RSS masih percaya bahwa suatu hari bagian-bagian ini, yang karena alasan historis terpisah hanya 60 tahun yang lalu, akan kembali melalui niat baik rakyat, datang bersama dan Akhand Bharat akan diciptakan.”<ref name="Shabab2017">{{Cite web|url=https://theshahab.com/2017/07/21/pune-muslim-clerics-supported-rss-akhand-bharat/|title=Pune Muslim Clerics Support RSS' Akhand Bharat|date=21 July 2017|language=English|access-date=2019-12-05|archive-date=2019-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20191205020745/https://theshahab.com/2017/07/21/pune-muslim-clerics-supported-rss-akhand-bharat/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Penyatuan kembali Jerman|Reunifikasi Jerman]]
* [[Penyatuan kembali Korea|Reunifikasi Korea]]
* [[Penyatuan Rumania dan Moldova|ReunifikasiPenyatuan kembali Rumania]]
 
== Referensi ==