Sasando: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sandoetnic (bicara | kontrib) k Beberapa Sumber Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k fix |
||
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ambox
| name = {{{name|More citations needed}}}
| small = {{#if:{{{small|}}}|left}}
| type = content
| class = ambox-Refimprove
| image = [[Berkas:2017-fr.wp-orange-source.svg|50x40px|alt=]]
| issue = {{#if:{{{1|}}}|{{{1}}}|Artikel}} ini '''membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat [[Wikipedia:Pemastian|dipastikan]]'''.
| fix = Mohon bantu kami [{{fullurl:{{FULLPAGENAME}}|action=edit}} mengembangkan artikel ini] dengan cara [[Wikipedia:Kutip sumber tulisan|menambahkan rujukan ke sumber tepercaya]]. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.{{#if:{{{find|}}}|{{#ifeq: {{{find|}}} |none ||<br /><small>{{find sources mainspace|{{{find}}} }}</small>}}|<br /><small>{{find sources mainspace}}</small>}}
| removalnotice = yes
| talk = {{{talk|}}}
| date = {{{date|}}}
| cat = Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
| all = Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
}}
[[Berkas:Basel Museum der Kulturen Sasando West Timor 25102013.jpg|jmpl]]
==Asal mula Sasando==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Buisciter van bamboe met klankkast van lontarblad met achttien snaren TMnr A-1318.jpg|jmpl]]
== Bentuk Alat Musik Sasando ==
Bentuk sasando sangat unik dan berbeda dengan alat musik berdawai lainnya. Bagian utamanya berbentuk tabung bambu sepanjang 7 sampai 80 cm. Pada bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai.
Pada bagian tengahnya melingkar dari atas ke bawah dan terdapat ganjalan-ganjalan atau senda. Di mana dawai senar yang direntangkan di tabung, bersusun dari atas ke bawah. Senda ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan dawai.
'''Jenis-jenis sasando''' ▼
Tabung sasando ini berada dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar berbentuk seperti kipas atau ''haik'' dan menjadi tempat resonansi sasando. Sekilas wadah ini mirip seperti penampung air berlekuk-lekuk.
== Cara Memainkan Sasando ==
Untuk memainkan alat musik tradisional NTT ini menggunakan kedua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sedangkan tangan kanan bertugas memainkan accord.
Susunan notasinya bukan beraturan seperti alat musik pada umumnya, melainkan sebaliknya. Alat musik ini mempunyai notasi tak beraturan, namun tetap menghasilkan lantunan nada merdu karena adanya resonator haik tadi.
Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dalam bentuk syair untuk mengiring tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong berdawai tujuh kemudian berkembang menjadi sebelas dawai. Sasando gong lebih berkembang di Pulau Rote sejak abad ke 7.[[Berkas:Sasando Elektrik 1980.jpg|al=Sasando Elektrik 1980|jmpl|Sasando Elektrik 1980]]▼
Diperkirakan akhir abad ke 18 sasando mengalami perkembangan, kemudian berkembanglah Sasando Biola. Sasando biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola nadanya diatonis dan bentuknya mirip dengan sasando gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan jumlah dawai pada sasando biola lebih banyak berjumlah 30, 32, dan 36 dawai. Sasando biola ada 2 bentuk yaitu sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar dan sasando biola dengan bentuk ruang resonansinnya terbuat dari (kotak atau peti dari papan). Kenapa dikatakan sasando biola? karena sasando ini memakai putaran dawai (senar) atau sekrup dawai yang terbuat dari kayu yang dibentuk seperti biola. Sasando biola yang terbuat dari kotak kurang mengalami perkembangan karena dianggap kurang praktis. Pada saat pengeteman nada mengalami kesukaran, sekrup kayu harus diputar dan diketok untuk bisa mendapatkan nada-nada yang pas. ▼
Tak sekadar asal petik, perlu harmonisasi perasaan dan teknik untuk menaklukkan sasando agar senandung melodinya mampu memanjakan telinga pendengarnya. Keterampilan jari dalam memetik dawai-dawai sasando sangat penting.
Terjadi perkembangan dengan masuknya sekrup besi maka putaran dawai di ganti dengan sekerup besi yang lebih mudah di putar dengan memakai kunci sasando pada saat pengeteman nada. Sasando biola memakai daun lontar lebih berkembang dari pada sasando biola memakai kotak / peti kayu. Karena sasando biola dengan memakai daun lontar terkesan lebih unik dan natural. Sehingga orang mengenal dengan nama sasando tradisional. Sasando biola yang terbuat dari daun lontar mempunyai ciri khas diatas kepala sasando ada hiasan mahkota daun lontar ada 7 mahkota, yang bermula dari sasando gong yang mempunyai 7 dawai. Sasando biola ini lebih berkembang di Kupang.▼
Hampir sama dengan alat musik kecapi dan harpa, petikan jari pada dawai alat musik ini akan sangat mempengaruhi hasil suaranya. Makin cepat tempo nada, maka akan semakin lentur tangan menari memetik dawai-dawainya.
'''Sasando Elektrik (Elecgric Sasando)'''▼
Ada beberapa jenis sasando yaitu '''Sasando Gong'''
===Sasando Gong===
▲Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dalam bentuk syair untuk mengiring tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta.
===Sasando Biola===
[[Berkas:Ibu Marlin 3.jpg|al=Arnoldus Edon|jmpl|Arnoldus Edon]]▼
Sasando biola mengalami perkembangan dari sasando tradisional menjadi sasando modern atau yang dikenal sasando listrik atau sasando elektrik. Sasando elektrik ini diciptakan oleh '''Arnoldus Edon''', sasando elektrik termasuk dalam salah satu jenis Sasando biola yang mengalami perkembangan teknologi. Sasando tradisional mempunyai beberapa kekurangan dan kelemahan antara lain, daun lontar mudah pecah dan pada saat musim hujan sering timbul jamur diatas permukaan daun, dan daunnya juga mengalami kelembaban dan lembek sehingga dapat mempengaruhi perubahan suara dan ketika dipetik suaranya sangat kecil. ▼
▲
▲
Sasando elektrik yang diciptakan ini tidak menggunakan wadah dari daun lontar peti kayu/kotak/dari papan/box, karena tidak membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai wadah penampung suara. Bunyi langsung dapat di perbesar lewat alat pengeras suara (sound system / speaker aktif). ▼
[[Berkas:Sasando Elektrik 1980.jpg|al=Sasando Elektrik 1980|jmpl|Sasando Elektrik 1980]]
▲[[Berkas:Ibu Marlin 3.jpg|al=Arnoldus Edon|jmpl|Arnoldus Edon]]
▲Sasando biola mengalami perkembangan dari sasando tradisional menjadi sasando modern atau yang dikenal sasando listrik atau sasando elektrik. Sasando elektrik ini diciptakan oleh
▲Sasando elektrik yang diciptakan ini tidak menggunakan wadah dari daun lontar
Ide pembuatan sasando elektrik, berawal dari peristiwa
▲Ide pembuatan sasando elektrik, berawal dari peristiwa kerusakan sasando biola yang terbuat dari peti kayu/kotak milik ibu mertua dari Arnoldus Edon pada tahun '''1958,''' sasando yang rusak itu di perbaikinya dan menjadi baik. Dari situlah awal mulanya Arnoldus Edon mendapatkan ide dan mulai bereksperimen membuat sasando elektrik. Ia berpikir kalau memetik sasando yang posisi sasandonya tertutup dengan daun lontar yang lebar dan bunyinya hanya bisa di dengar oleh segelintir orang saja yang ada disekitarnya dan petikan serta kelentikan jari-jemari tidak dapat dinikmati atau dilihat oleh orang lain karena tertutup daun lontar. Alangkah indahnya apabila sasando itu dipetik dan di dengar dengan suara yang besar, dinikmati oleh banyak orang dari kejauhan dan petikan jari-jemari yang lemah gemulai dapat dilihat keindahannya, karena sasando dipetik dengan menggunakan 7 sampai 8 jari.
Pembuatan Sasando Elektrik dibuat lebih modern dari Sasando tradisional ada perbedaan dalam cara pembuatannya.
▲'''Tahun 1958''' diciptakanlah Sasando listrik/elektrik, eksperimen demi eksperimen dilakukannya untuk mendapatkan bunyi yang sempurna yang sama dengan bunyi asli dari sasando. Tahun '''1959''' Arnoldus Edon hijrah ke Nusa Tenggara Barat (Mataram) sebagai seorang Kepala Sekolah di Mataram. Berbekal ilmu pengetahuan sebagai seorang guru IPA/Fisika, maka pada tahun '''1960''' Sasando Elektrik ini berhasil dirampungkan dan mendapatkan bunyi yang sempurna sama dengan suara aslinya. Bentuk sasando elektrik ini dibuat sebanyak '''30''' dawai. Inilah awalnya Arnoldus Edon membuat sasando listrik yang hasilnya pertamanya langsung di bawah ke Jakarta. Jadi Sasando elektrik di buat pertama kali pada waktu Arnoldus Edon masih berada di Mataram. (sumber:https://edonsasando.wordpress.com/category/sejarah-sasando/)
▲Pembuatan Sasando Elektrik dibuat lebih modern dari Sasando tradisional ada perbedaan dalam cara pembuatannya. Komponen sasando elektrik lebih ruwet, sebab banyak unsur yang menentukan kualitas suara yang dihasilkan pada alat musik tersebut. Selain badan sasando dan dawai. Alat yang paling penting pada sasando elektrik adalah spul yang merupakan sebuah transducer yang akan mengubah getar dawai menjadi energi listrik, lalu diteruskan melalui kabel dan masuk kedalam amplifier.
'''Perkembangan Sasando Elektrik'''
Tahun '''1972''' Arnoldus Edon bersama keluarga kembali ke Kupang dan di Kota Kupang Sasando elektrik
Satu demi satu pembeli mulai berdatangan dari Indonesia bahkan sampai ke luar negeri ([[Belanda]], [[Australia]], [[Amerika]],
== Galeri ==
Baris 72 ⟶ 85:
== Pranala luar ==
* [https://www.youtube.com/watch?v=h7WloiaObks Indonesia's Got Talent - Djitron Pah - Sasando]
* [https://turisian.com/2022/05/10/sasando-alat-musik-berdawai-dari-pulau-rote-yang-hasilkan-nada-merdu/ Sasando, Alat Musik Berdawai dari Pulau Rote yang Hasilkan Nada Merdu]
{{NTT Timur}}
|