Sidamulya, Jalaksana, Kuningan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rastono (bicara | kontrib)
k mengubah link yang tidak aktif
k fix
 
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Sidamulya}}
* {{id}} [https://desa-sidamulya.kuningankab.go.id/]
{{desa
 
{{kegunaanlain}}{{desa
|nama = Sidamulya
|peta =
Baris 8 ⟶ 7:
|nama dati2 = Kuningan
|kecamatan = Jalaksana
|kode pos=45554
<!--|kelurahan = desa-->
|nama pemimpin =
|luas =-
Baris 16 ⟶ 15:
'''Sidamulya''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jalaksana, Kuningan|Jalaksana]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
== '''''Sejarah Desa Sidamulya''''' ==
Sebelum menjadi nama Sidamulya seperti sekarang ini, dulu bernama desa Tegaljugul. Nama Tegaljugul berasal dari 2 kata yaitu “Tegal” = Lapangan Luas dan “Jugul” = Utusan…yaitu utusan yang dikirim dari masing-masing desa di wilayah kawasaan Kerajaan Pajajaran untuk mengantar Puteri Dyah Pitaloka yang akan dinikahkan kepada Hayam Wuruk, yaitu Raja Majapahit. Tetapi pada saat itu terjadi Perang Bubat, dan pada saat selesai purang bubat Jugul dari wilayah desa kami bisa pulang dengan selamat. Maka untuk memperingati kejadian tersebut oleh sesepuh desa menamakan desa tersebut dengan nama “Tegaljugul”.
 
Baris 26 ⟶ 25:
Desa Sidamulya / Tegaljugul merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah desa lainnya yang tergabung dalam kecamatan Jalaksana dimasa awal (sebelum adanya pemekaran desa dan pemekaran kecamatan). Awal berdirinya kecamatan Jalaksana terdiri dari 21 Desa, dimana masing-masing desa dipimpin oleh seorang anak dari keturunan Kuwu Jalaksana dengan sebutan Buyut. Jadi Sesepuh Jalaksana memiliki 21 buyut yang kemudian diberi wilayah desa dan diberi tugas memimpin desa tersebut. 21 buyut tersebut terkenal dengan sebutan "Buyut Salikur", dimana Buyut yang memimpin desa Tegaljugul adalah Buyut Bodas, disebut Buyut Bodas karena kulit dan rambuntya putih, kalau sekarang dikenal dengan sebutan "Albino". Untuk sejarah lengkapnya bisa dilihat dalam sejarah Desa Jalaksana.
 
=== Batas Wilayah ===
Wilayah desa Sidamulya meliputi Sawah di sebelah Timur dan Selatan, Kebun di sebelah Utara dan Barat. Perbatasan desa Sidamulya adalah:
* - Sebelah Timur: Desa [[Babakan Mulya]]
Baris 34 ⟶ 33:
Terletak pada ketinggian 645 m DPL
 
== '''''Sistem Pemerintahan''''' ==
Desa Sidamulya merupakan pemerintahan Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Jalaksana.
Dipimpin oleh seorang Kepala Desa / Kuwu yang merupakan hasil dari pemilihan langsung oleh warga desa dan dibantu oleh Pamong Desa lainnya
 
Untuk tingkat pemerintahan terendah Desa Sidamulya terdiri dari 5 RK / RW dan 10 RT antara lain:
Dusun I: <blockquote>RK I terdiri dari RT 1 dan RT 2</blockquote><blockquote>RK II terdiri dari RT 3 dan RT 4</blockquote>Dusun II: <blockquote>RK III terdiri dari RT 5 dan RT 6</blockquote><blockquote>RK IV terdiri dari RT 7 dan RT 8</blockquote><blockquote>RK V terdiri dari RT 9 dan RT 10</blockquote>
 
'''Dusun I :'''
== 1. Sejarah Pemerintahan Desa ==
 
Desa Tegaljugul / Sidamulya dari zaman dahulu sampai sekarang sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala desa. Yang penulis ingat sampai sekarang hanya beberapa saja diantaranya:
RK I terdiri dari RT 1 dan RT 2
# Buyut Bodas / Suradijaya (Pupuhu Desa Tegaljugul)
 
# Kuwu Sujana (Alm)
RK II terdiri dari RT 3 dan RT 4
#Kuwu Anglar (Alm)
 
# Kuwu Maskar (alm)
'''Dusun II:'''
# Kuwu Upen Suparno (Alm)
 
# Kuwu Sarkim
RK III terdiri dari RT 5 dan RT 6
# Kuwu Jaiman (Alm)
 
# Kuwu Kendi
RK IV terdiri dari RT 7 dan RT 8
 
RK V terdiri dari RT 9 dan RT 10
=== 1. Sejarah Pemerintahan Desa ===
Bapak Buyut Bodas dikenal sebagai Pupuhu Desa Tegaljugul, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Sejarah Kecamatan Jalaksana pada umumnya. Ceritera yang beredar di kalangan sesepuh bahwa Buyut Bodas merupakan anak bungsu dari 21 bersaudara anak sesepuh desa jalaksana, nama panggilan anak2 tersebut adalah Buyut, dan ke 21 Buyut tersebut dikenal dengan sebutan Buyut Salikur (makam peninggalan ada di Astana Gede). Namun ceritera ini hanya jadi legenda dikarenakan tidak terdokumentasi secara tertulis dalam masing-masing sejarah desa. Desa Tegaljugul / Sidamulya dari zaman dahulu sampai sekarang sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala desa. Buyut Bodas / Suradijaya (Pupuhu Desa Tegaljugul), yang kemudian dilanjutkan tapuk kepemimpinan desa dengan jabatan Kuwu / Kepala Desa sebagai berikut :
# Kuwu Kidam Mertadiprana (Alm).... s/d 1803, awal pengangkatan tidak terdokumentasi
# Kuwu Tinjom Mertadiprana (Alm)1803 s/d 1852 Menjabat 5 periode
# Kuwu Mardi (Alm) 1852 s/d 1891 Menjabat 4 periode
# Kuwu Kasim (Alm) 1891 s/d 1896 Menjabat 1 periode
# Kuwu Arja Perwata (Alm) 1896 s/d 1923 Menjabat 3 periode
# Kuwu Rahman (Alm) 1923 s/d 1937 Menjabat 1 periode
# Kuwu Sastra Perwata (Alm) 1937 s/d 1957 Menjabat 2 periode
# Kuwu Maskar (Alm) 1957 s/d 1968 Menjabat 1 periode
# Kuwu Upen Suparno (Alm) 1968 s/d 1999 Menjabat 2 periode
# Kuwu Sarkim Yudi Santosa 1999 s/d 2007 Menjabat 1 periode
# Kuwu Jaiman (Alm) 2007 s/d 2013 07-07-2012 meninggal dunia
# Kuwu Kendi 2013 s/d 2019 menjabat 1 periode TMT 27-12-2013
# Kuwu Omon (Elmondes Omon)(Kuwu Ngadeg)
(Update 2 November 2021, kintunan ti Kasepuhan Bp. H. Djadja Sudradjat, sumber Bale Desa Sidamulya... Hatur nuhun)
Antara Buyut Bodas dan Kuwu Maskar ada nama Kuwu yang belum tercantum karena minimnya sumber. Apabila ada rekan2 yang mengetahuinya mohon untuk memberitahukan kepada kami selaku penulis.
 
=== ''2. Motto Desa Sidamulya'' ===
Kita selalu ingat semboyan Bung Karno "JASMERAH" (jangan sampai melupakan sejarah), itulah yang mendorong semua warga desa Sidamulya untuk tetap mengingat nama "Tegaljugul". Demi tetap mengingat sejarah terbentuknya desa Sidamulya, maka Motto desanyadesa saat ini adalah :
 
''"TEGALJUGUL PINUNJUL - SIDAMULYA WALUYA"''
 
Merupakan Motto yang menyemangati pemimpin desa beserta seluruh perangkat desa Sidamulya juga kepada seluruh masyarakat Sidamulya, bahwa desa Tegaljugul yang sudah menorehkan sejarah unggul dalam setiap aspek menjadi semangat untuk mengembangkan Desa Sidamulya, sehingga seluruh masyaraktnya akan ''WALUYA'' (mulus, rahayu, berkah, salamet).
 
(Bagi para kontributor yang ingin melengkapi silahkan kirim e-mailmelalui keWA rastono32@yahoo.comGroup diantosTegaljugul. Hatur nuhuh)
 
== '''''Mata Pencaharian''''' ==
[[Berkas:Mesjid Sidamulya.jpg|jmpl|Mesjid Desa Sidamulya dan Alun-alun Desa Sidamulya]]
 
=== '''''1. Pertanian''''' ===
Sebagai daerah pusat pertanian, maka mata pencaharian utama warga Desa adalah bertani, bercocok tanam dan berdagang hasil pertanian. Wilayah pemasaran hasil tani meliputi '''Pasar Kurucuk, Pasar Cilimus, Pasar Kuningan, Pasar Luragung, Pasar Cirebon, Pasar Karawang, Pasar Tambun (Bekasi)'''. Hasil pertanian unggulan dari Desa Sidamulya antara lain:
* Bawang Merah: menjadi hasil tani unggulan karena hasilnya bagus dan sangat cocok sekali untuk bawang goreng. Bahkan bawang gorengnya sampai menembus pasar singapura dan malaysia.
Baris 95 ⟶ 110:
* Tembakau
 
=== '''''2. Peternakan''''' ===
Pendudukan Desa Sidamulya, selain bercocok tanam juga memiliki mata pencaharian sebagai peternak. Di antara binatang peliharaan yang dimiliki penduduk baik skala rumahan (perorangan), maupun sekala besar diantaranya: Ternak Ayam Kampung, Ternak Ayam Petelur, Ternak Domba, Ternak Sapi Pedaging. Pada saat menjelang lebaran Iedul Fitri maupun Iedul Adha para peternak ini menjual hasil ternaknya dengan harga bagus dikarenakan permintaan pasar yang meningkat.
 
=== '''''3. Mata Pencaharian Sampingan''''' ===
Sedangkan mata pencaharian sampingan antara lain: Tukang Bangunan, Tukang Ojeg, Tukang Pecah Batu, Penggali Pasir, Tukang Nanggung (Pikul) Sayuran.
 
Sebagai Tukang Bangunan, selain membangun di desa sendiri, juga sudah terkenal ke luar daerah. Bahkan pada zaman dahulu penyelesaian Waduk Darma juga berkat partisipasi dari tukang bangunan dari Tegaljugul / Sidamulya.
 
== '''''Budaya''''' ==
Masing-masing daerah memiliki kebudayaan atau ciri khas yang mungkin saja tidak dimiliki oleh daerah lain. Kebudayaan tersebut akan menjadi ciri tersendiri dan jatidiri bagi suatu daerah, sehingga menjadi kebanggaan bagi daerah yang bersangkutan. Begitu juga desa Tegaljugul memiliki ciri khas budaya tersendiri, diantara kebudayaan yang ada diantaranya :
 
Baris 113 ⟶ 128:
# Tatanen
 
=== ''1. Babalang'' ===
'''''Babalang''''' adalah suatu tradisi atau kebudayaan yang hidup dan berkembang di Desa Tegaljugul dari zaman dahulu sampai sekarang. Babalang adalah suatu kegiatan membantu / ikut serta menyumbangkan tenaga sesuai dengan keahlian masing-masing pada acara hajatan (khitanan, pengantin dll), kegiatan membangun/memperbaiki rumah.
 
Baris 120 ⟶ 135:
Sementara Bapak-bapak akan mengerjakan pekerjaan lain yang sifatnya lebih berat dan membutuhkan tenaga yang besar seperti membuat panggung, membuat hawu salome, membelah kayu bakar, ngabedahkeun balong, menyiapkan air bersih dan lain-lain. Tradisi babalang ini mengandung makna yang sangat positif karena merupakan bentuk lain dari gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
 
=== ''2. Kesenian'' ===
Kesenian yang ada di Desa Sidamulya / Tegaljugul relatif beragam rupa dan bentuknya, namun sayangnya yang masih bertahan hingga kini hanya tinggal sedikit lagi. Saat ini banyak kesenian yang punah karena dikalahkan oleh kesenian modern seperti HP, Game Online, PS, Permainan Dinding, Film DVD, Kartun di TV dan masih banyak lagi. Diantara kesenian khas Tegaljugul adalah:
 
# '''Pencak Silat:''' Seni Pencak Silat merupakan seni unggulan di desa Tegaljugul, pada masa dipimpin oleh kasepuhan Bapak Imong Mintarja (Alm) nama kelompoknya adalah Sirung Karuhun, merupakan salah satu kelompok Pencak Silat yang diperhitungkan di Kabupaten Kuningan dalam setiap kompetisi. Kini namanya berubah menjadi Putera Ciremai, karena terlambat mendaftarkan nama SIrung Karuhun ke Dinas Kebudayaan yang ternyata sudah dipakai kelompok lain. Dahulu pencak silat seperti pohon hidup enggan mati tak mau, dikatakan punah tetapi masih ada tetapi aktivitasnya tidak kelihatan. Seni Pencak Silat pernah mencapai puncak prestasi pada zaman almarhum Pak Kumis / Pa Imong / Pa Mintarja (alm) yaitu orang tua Abah Udi yang kini menjadi pewaris Putera Ciremai. Seni Pencak Silat sebaiknya dimasukan dalam kurikulum bermuatan daerah mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi agar tidak punah seperti kesenian lainnya. Kini alhamdulillah, berkat semangat para sesepuh di antara Abah Udi, Abah Amin dan sesepuh lainnya, Pencak Silat Putera Ciremai telah membuktikan prestasinya yang luar biasa di beberapa perlombaan hingga menjadi juara.
Baris 130 ⟶ 145:
# '''Reog:''' Sekarang seni reog tinggal sebuah nama, tidak ada generasi penerus. Terkadang meski ada mantan pemain reog yang masih ada, namun karena jarang dianggap akhirnya ditinggalkan.
 
=== ''3. Gotong-Royong'' ===
Gotong-Royong : kegiatan ini sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal dengan jiwa kebersamaan. Kegiatan gotong-royong di desa Tegaljugul lebih kental dan merambah berbagai kegiatan baik bersifat kepentingan individu (membuat rumah, ngajahul, membuat kolam, dll), maupun kepentingan bersama (membangun mesjid, sekolah, mushala, pos ronda dan lain-lain).
 
=== ''4. Budaya Antri'' ===
Budaya Antri, salah satu budaya yang mencerminkan jiwa orang Tegaljugul yaitu  mau ANTRI, Budaya ANTRI ini sangat terlihat terutama dalam hal : pembagian jatah air untuk nyiram tanaman (ngaboyor) saat musim kemarau (halodo) dikarenakan air tidak mencukupi maka untuk menyiram tanaman digilir untuk masing-masing desa mendapat jatah 1 hari dan desa lain tidak boleh mengganggu,  pembagian giliran mengantar penumpang (ojeg), pembayaran rekening listrik. dan lain-lain.
 
=== ''5. Kaulinan'' ===
Permainan anak-anak saat ini telah tergeser oleh kemajuan zaman dan kemajuan Teknologi. Dulu, anak-anak biasa Tajong / Maenbal di lapangan sekarang bisa bermain bola di PS, tidak kehujanan, tidak kena debu, tapi anak laki-laki menjadi malas. Semasa kanak-kanak permainan yang biasanya ditampilkan untuk anak-anak adalah:
 
Baris 164 ⟶ 179:
# '''Ban-banan :''' menggunakan ban motor bekas diputar menggunakan bambu atau kayu sambil menirukan suara motor ngeng…ngeng…ngeng…
 
=== ''6. Tatanen'' ===
Tatanen merupakan budaya orang Tegaljugul untuk menanam tanaman baik di sawah maupun di darat. Tatanen ini merupakan mata pencaharian utama warga desa Tegaljugul, dari hasil Tani inilah mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kegiatan Tatanen tersebut ada sebuah tradisi yang disebut MUPUHUNAN, tentang Mupuhunan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
 
Baris 179 ⟶ 194:
Selain berdo’a, lanjut biasanya petani pun membaca mantra dengan menggunakan bahasa Sunda yang antara lain berbunyi, Seja titip ka nu kagungan bumi, nu kagungan poe tujuh, sim abdi putuna Sang Kuwu Cirebon Girang seja melak Nyi. Pohaci, nyaeta akarna kawat, tangkalna beusi, daunna waja.
 
Boh bilih aya nu ngaganggu ti sisi ti gigir, neda pangjagakeun, pangraksakeun, siang sinareng wengina. Margi upami ieu pepelakan aya nu ngagunasika, tangtos Susuhunan Pangeran Cirebon bendu.
 
Usai membaca do’a dan mantra, bibit padi yang sudah dibagi tiga sampai tujuh bagian itu mulai ditanam di sawah. Setelah mupuhun selesai, baru bibit padi secara keseluruhan di tanam di sawah sesuai luasnya lahan tersebut.
Baris 185 ⟶ 200:
Kebiasaan petani di Desa Tegaljugul, sebenarnya tidak saja sebatas mupuhunan, tapi ada tradisi disebut nyawen, yakni melaksanakan ritual saat padi tumbuh besar. Begitu pula tradisi saat panen atau mengangkut padi dari sawah. Tapi sekarang tradisi Mupuhunan sudah jarang dilakukan orang.
 
=== ''7. Makanan Tradisional'' ===
Desa Sidamulya selain menghasilkan Sayuran dan buah-buahan yang terkenal, memiliki juga makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi yang datang dari kota. Makanan khas tersebut diproduksi menggunakan alat sederhana dengan cita rasa yang luar biasa. Meskipun ada beberapa makanan yang kini tinggal nama dikarenakan pembuatnmya sudah meninggal dunia dan tidak ada penerusnya. Legenda makanan tradisonal antara lain : Bu Sami (alm) dan masih banyak lagi yang sudah lupa namanya. Makanan khas antara lain :
 
Baris 204 ⟶ 219:
# Dedeblag
# Ulen
# Kupat
# Leupeut
# Tangtang Angin
# Sagon Tipung
# Sorabi
Baris 211 ⟶ 229:
# Kiripik Gadung
# Sayur Asin
# Jampang ngora dicoel kana sambel badag
# Makanan Legenda (Goreng Kasir, Goreng Lege, Goreng Gaang, Goreng Keuyeup, Cangkilung)
 
== '''''Transportasi''''' ==
Untuk mencapai Desa Sidamulya sangat mudah, dikarenakan banyaknya transportasi yang bisa dipergunakan. Apabila menggunakan kendaraan pribadi bisa dijangkau dari Alun-alun Desa Jalaksana kurang lebih 2 KM (2.000 meter) ke arah Barat. Meskipun jalan menanjak namun sudah dihotmix dan sangat nyaman. Segarnya udara pegunungan akan sangat terasa sepanjang perjalanan. Hanya memerlukan waktu 10 menit saja sudah sampai di Alun-alun desa Sidamulya.
 
Baris 220 ⟶ 239:
Pada saat arus mudik maupun arus balik lebaran Iedul Fitri, Desa Sidamulya merupakan salah satu desa yang dilalui jalur alternatif jurusan Cirebon - Ciamis atau sebaliknya.
 
== '''''Wisata Alam''''' ==
Desa Sidamulya sendiri memiliki wisata alam yang sangat bagus diantaranya: Mungkal Bodas, Blok Bunut, Muhara, Pereng, Kebon Poek, Cinangsi, Batu Gede, Wisata Agro dan "Setu Tegaljugul" yang terletak di pereng.
 
Dari Sidamulya juga mudah sekali untuk mengakses tempat rekreasi lainnya seperti: Lembah Gunung Ciremai, Pemandian Cibulan, Lembah Cilengkrang, Sidomba, Balong Dalem dan lain-lain.
 
=== Setu Tegaljugul ===
[[Berkas:Setu Tegaljugul.jpg|al=Tempat Mandi, Mancing dan ngabuburit|jmpl|Setu Tegaljugul yang indah dan sejuk]]
Tahun 2016 merupakan babak baru kemajuan pertanian di Desa Sidamulya karena mulai beroperasinya Setu Tegaljugul yang terletak di sebelah selatan Desa Sidamulya tepatnya di daerah sawah kidul (pereng). Setu yang merupakan embung air ini memiliki fungsi ganda, selain sebagai cadangan air di musim kemarau untuk mengairi wilayah sawah bugang dan cikuya, juga sebagai wahaya rekreasi murah bagi penduduk desa. Bahkan menjelang lebaran setu tersebut dibedahkeun dan penduduk desa diperbolehkan untuk mengambil ikannya.
Baris 231 ⟶ 250:
(Editor: [[Rastono]], Web: [http://www.tegaljugul.wordpress.com]
 
== Referensi ==
* {{id}} [https://desa-sidamulya.kuningankab.go.id/]
 
Baris 237 ⟶ 256:
 
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}