Ulat sagu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k fix
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
== Manfaat ==
Pohon [[sagu]] menghasilkan tepung sagu, jamur sagu, dan ulat sagu. Bagian-bagian dari pohon sagu dapat dimanfaatkan untuk konstruksi rumah, yaitu kulit batangnya untuk lantai, daun untuk atap dan pelepah untuk dinding rumah. Selain itu, kulit batang pohon sagu yang kering dapat dijadikan sebagai kayu bakar. Duri sagu yang juga tajam dimanfaatkan sebagai alat untuk membuat tato tradisional. Ulat sagu sendiri dijadikan makanan.  Ulat sagu didapatkan dari batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang. Bagian dalam batang pohon sagu ini penuh dengan zat tepung yang menjadi makanan ulat sagu. Ulat sagu dipercaya mengandung banyak manfaat. Karena mengandung protein tinggi, bebas kolestrolkolesterol, dan dapat membantu mengurangi hama pada tanaman kelapa.<ref name=":0" />
 
== Kandungan ==
Ulat sagu adalah larva kumbang penggerek [[Rhynchophorus ferrugineus]], ulat sagu memiliki kandungan protein tetapi sebagian besar adalah lemak. Ulat sagu menjadi menu tambahan bagi masyarakat pesisir Papua. 100gr100 gr ulat sagu mengandung 181 kalori dengan 6,1 gr protein dan 13,1 gr lemak.<ref name=":0" />
 
== Metamorfosis ==
Sang kumbang betina biasanya meletakkan telur-telur dibagian luka batang pohon atau luka bekas gerakan tanduk kumbang lainnya. Telur kumbang merah kelapa tersebut kemudian menetaskan larva, larva ini lalu tumbuh menjadi ulat sebelum mencapai bentuk sempurnanya menjadi kumbang dewasa. Ulat yang tumbuh di pohon sagu ini berukuran seperti ibu jari dan berwarna putih. Siklus hidup dari ulat sagu terdiri atas stadium imago dan stadium larva. Stadium imago berlangsung selama 3-6bulan3–6 bulan. Jumlah telur bisa mencapai 500 butir. Ukuran panjang telur 2,5&nbsp;mm dengan lebar 1&nbsp;mm.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.greeners.co/flora-fauna/ulat-sagu-penghuni-pohon-sagu-yang-lezat-rasanya/|title=Ulat Sagu, Penghuni Pohon Sagu yang Lezat Rasanya|website=Greeners.Co|language=en|access-date=2020-03-28}}</ref>
 
Telur menetas setelah 3 hari dan masuk stadium larva. Periode larva berlangsung selama 2,5-65–6 bulan (tergantung temperaturetemperatur dan kelembabankelembapan). Setelah dewasa larva akan berhenti makan, kemudian akan mencari tempat lindung yang dingin dan lembap untuk persiapan membentuk pupa atau kepompong. Dua minggu hidup dalam kepompong, lalu bertukar rupa menjadi bentuk dewasa selama 3 minggu dan masih tinggal didalamnyadi dalamnya. Pada fase terakhir, akan berubah warna menjadi merah coklatcokelat dan bagian tubuhnya telah memperlihatkan tubuh kumbang dewasa. Sebelum mencapai fase kepompong menuju kumbang dewasa, biasanya ulat sudah diambil untuk dikonsumsi.<ref name=":1" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Hama tanaman]]