Konten dihapus Konten ditambahkan
Umar A Aziz (bicara | kontrib)
Artikel Baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
k fix
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Peserta WikiLatih|di=Yogyakarta|tgl=10 November 2016}}
'''Umar Abdul Aziz''' (lahir di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], 30 September 1994) adalah seorang aktivis mahasiswa yang pernah dipercaya sebagai Pimpinan Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [[Universitas Gadjah Mada]] (Dema Fisipol UGM) pada tahun 2015. Namanya dipilih oleh orangtuanya yang terinspirasi Khalifah Bani Ummayah [[Umar II|Umar bin Abdul Aziz]] yang juga merupakan cicit dari Khalifah Kedua [[Umar bin Khattab]]. Ketika aktif sebagai mahasiswa, ia sangat konsern dalam memperjuangkan hak pendidikan khususnya akses dan kualitas [[pendidikan tinggi]], disamping isu lainnya seperti [[hak asasi manusia]], konflik agraria dan demokratisasi.
 
== Karya dan prestasi ==
Selain aktif berorganisasi, ia juga sering melakukan  [[riset]]  dan menjuarai berbagai kompetisi. Kompetisi yang sering diikutinya diantaranya adalah kompetisi debat dan karya tulis ilmiah. Ketekunannya dalam berorganisasi dan mengemban ilmu dikampus mengantarkannya menjadi salah satu lulusan terbaik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.<ref>{{Cite web|url=http://wisuda.ugm.ac.id/v15/index.php/sarjana/wisudawan/cum_laude|title=Wisudawan Cum Laude Program Sarjana|last=|first=|date=11 November 2016|website=|publisher=|access-date=11 November 2016}}</ref>
 
Ia kemudian menjadi semakin dikenal setelah berperan menjadi negosiator aksi [[Hari Pendidikan Nasional|2 mei]] di UGM yang menjadi aksi terbesar dalam sejarah UGM setelah aksi 1998.<ref>{{Cite web|url=https://www.youtube.com/watch?v=Dgd1VOpkgug|title=Berita Terbaru Hari Ini 3 Mei 2016 - Mahasiswa UGM Tuntut Perbaikan Kebijakan UKT|last=Metro TV|first=|date=3 Mei 2016|website=|publisher=|access-date=11 November 2016}}</ref> Aksi yang diperkirakan diikuti 8000 orang ini menuntut [[Daftar Rektor Universitas Gadjah Mada|Rektor UGM]] atas kebijakan mahalnya Uang Kuliah Tunggal, dihapuskannya tunjakan kinerja tenaga kependidikan, dan relokasi kantin mahasiswa di Sosial Humaniora.<ref>{{Cite web|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160502123621-20-128062/rayakan-hardiknas-ribuan-mahasiswa-ugm-kuasai-rektorat/|title=Rayakan Hardiknas, Ribuan Mahasiswa UGM 'Kuasai' Rektorat|last=Sarwanto|first=Abi|date=2 Mei 2016|website=|publisher=|access-date=11 November 2016}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://m.tempo.co/read/news/2016/05/02/079767686/demo-mahasiswa-ugm-ini-tuntutan-demonstran-kepada-rektor|title=Demo Mahasiswa UGM, Ini Tuntutan Demonstran kepada Rektor|last=Wibowo|first=Ari|date=2 Mei 2016|website=|publisher=|access-date=11 November 2016}}</ref>
 
Saat ini ia aktif sebagai peneliti [[Center for Digital Society]] sebuah pusat studi masyarakat digital yang berkedudukan di Fisipol UGM. Sembari ia tetap berusaha memperjuangkan cita-cita lamanya mengenai hak atas pendidikan tinggi.