Kesetiakawanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Matabulanhari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{short description|Kesatuan perasaan atau tindakan untuk kepentingan bersama}}
[[Berkas:The hand that will rule the world.jpgjmplupright=1.4|Sebuah tinju terangkat dalam kesetiakawanan gerakan pekerja]]
{{Buruh}}
{{Demokrasi Kristen}}
{{Sosiologi}}
'''Kesetiakawanan''', '''kekompakan''', atau '''solidaritas''' adalah kesadaran akan kepentingan bersama, tujuan, standar, dan simpati yang menciptakan rasa kesatuan psikologis kelompok atau kelas, yang menolak [[perjuangan kelas]].<ref name="dict1">''Merriam Webster'', http://www.merriam-webster.com/dictionary/solidarity.</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thefreedictionary.com/solidarity|title=solidarity|access-date=19 March 2018|via=The Free Dictionary}}</ref> Ini mengacu pada [[Interaksi sosial|ikatan dalam masyarakat]] yang mengikat orang-orang menjadi satu. Istilah ini umumnya digunakan dalam [[sosiologi]] dan [[Ilmu sosial|ilmu-ilmu sosial lainnya]] serta dalam [[filsafat]] dan [[bioetika]].<ref>{{cite journal|title=Social Security in Poland – culturalPoland–cultural, historical and economical issues|first1=Stanisław|last1=Adamiak|first2=Ewa|last2=Chojnacka|first3=Damian|last3=Walczak|date=1 December 2013|journal=Copernican Journal of Finance & Accounting|volume=2|issue=2|pages=11–26|doi=10.12775/cjfa.2013.013|url=http://apcz.umk.pl/czasopisma/index.php/CJFA/article/download/CJFA.2013.013/3189|doi-access=free}}</ref> Ini juga merupakan konsep penting dalam [[ajaran sosial Katolik]]; oleh karena itu merupakan konsep inti dalam ideologi politik [[demokrasi Kristen]].<ref name="FitzpatrickKwon2013">{{cite book |last1=Fitzpatrick |first1=Tony |last2=Kwon |first2=Huck-ju |last3= Manning |first3=Nick |author4=James Midgley, Gillian Pascall |title= International Encyclopedia of Social Policy |date= 4 July 2013 |publisher= Routledge |language=en |isbn= 978-1-136-61003-5|page=1866}}</ref>
 
Apa yang menjadi dasar kesetiakawanan dan bagaimana penerapannya berbeda-beda di antara masyarakat. Dalam masyarakat berkembang mungkin terutama didasarkan pada [[Hubungan kekerabatan|kekerabatan]] dan nilai-nilai bersama sementara [[masyarakat]] yang lebih maju mengumpulkan berbagai [[teori]] tentang apa yang berkontribusi pada rasa kekompakan, atau lebih tepatnya, [[kohesi sosial]].<ref name="dict1"/> Tidak seperti [[kolektivisme]], kesetiakawanan tidak menolak individu dan melihat individu sebagai basis masyarakat.<ref>{{Cite web|last=Boston|first=677 Huntington Avenue|last2=Ma 02115 +1495‑1000|date=2018-10-02|title=Social Solidarity, Human Rights, and Collective Action: Considerations in the Implementation of the National Health Insurance in South Africa|url=https://www.hhrjournal.org/2018/10/social-solidarity-human-rights-and-collective-action-considerations-in-the-implementation-of-the-national-health-insurance-in-south-africa/|access-date=2021-08-30|website=Health and Human Rights Journal|language=en-us}}</ref>
Baris 20 ⟶ 19:
Hubungan antara biologis dan sosial sangat penting bagi gagasan kesetiakawanan seperti yang diungkapkan oleh ideolog [[Anarkisme|anarkis]] dan mantan Pangeran Peter Kropotkin (1842–1921). Dalam bukunya yang paling terkenal, ''Mutual Aid: A Factor of Evolution'' (1902), yang sebagian ditulis sebagai tanggapan terhadap [[Darwinisme]] Sosial Huxleyan, Kropotkin mempelajari penggunaan kerja sama sebagai mekanisme bertahan hidup dalam masyarakat manusia pada berbagai tahap mereka, serta dengan [[hewan]]. Menurutnya, [[gotong royong]], atau kerja sama, dalam satu spesies telah menjadi faktor penting dalam [[evolusi]] institusi sosial. Kesetiakawanan sangat penting untuk saling membantu; aktivitas mendukung terhadap orang lain tidak dihasilkan dari harapan imbalan, melainkan dari perasaan kesetiakawanan naluriah.
 
{{Quote|Jumlah dan pentingnya lembaga-lembaga bantuan timbal balik yang dikembangkan oleh kejeniusan kreatif massa yang biadab dan setengah biadab, selama periode klan paling awal umat manusia dan lebih banyak lagi selama periode komunitas desa berikutnya, dan pengaruh besar yang dimiliki lembaga-lembaga tersebut lembaga-lembaga awal telah diterapkan pada perkembangan umat manusia selanjutnya, hingga saat ini, mendorong saya untuk memperluas penelitian saya ke periode sejarah selanjutnya; khususnya, untuk mempelajari periode yang paling menarik itu – republikitu–republik kota abad pertengahan yang bebas, yang universalitas dan pengaruhnya terhadap peradaban modern kita belum sepenuhnya dihargai. Dan akhirnya, saya telah mencoba untuk menunjukkan secara singkat betapa pentingnya naluri saling mendukung, yang diwarisi oleh umat manusia dari evolusi yang sangat panjang, bermain bahkan sekarang dalam masyarakat modern kita, yang seharusnya bertumpu pada prinsip "setiap orang untuk dirinya sendiri, dan Negara untuk semua," tetapi yang tidak pernah berhasil, juga tidak akan berhasil diwujudkan.|Peter Kropotkin<ref>Kropotkin, P. Mutual Aid: A Factor of Evolution.&nbsp;– L.: Freedom press, 1998.</ref>}}
 
Kropotkin menganjurkan [[sistem ekonomi]] dan sosial alternatif, yang akan dikoordinasikan melalui jaringan horizontal asosiasi sukarela dengan barang-barang yang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan fisik individu, bukan menurut tenaga kerja.<ref>
Baris 28 ⟶ 27:
Kesetiakawanan adalah konsep yang muncul kembali dalam [[filsafat kontemporer]] dalam berbagai sub-bidang [[hukum]], [[etika]], dan [[filsafat politik]].<ref>{{Citation|title=Solidarity|year=1999|editor=Bayertz, Kurt|location=Dordrecht|publisher=Kluwer Academic Publishers|isbn=978-0-7923-5475-8}}</ref> [[Filsuf]] kuno awal seperti [[Socrates]] dan [[Aristoteles]] membahas kesetiakawanan sebagai kerangka etika kebajikan karena untuk menjalani kehidupan yang baik seseorang harus melakukan tindakan dan berperilaku dengan cara bersetia kawan dengan masyarakat.
 
Salah satu pendekatan penting dalam bioetika adalah mengidentifikasi kesetiakawanan terutama sebagai praktik tiga tingkat yang diberlakukan pada tingkat [[interpersonal]], [[komunal]], [[kontrak]], dan hukum.<ref>{{Citation |author=Prainsack, Barbara |author2=Buyx, Alena |year=2012 |title=Solidarity in Contemporary Bioethics&nbsp;– Towards a New Approach |journal=Bioethics |volume=26 |issue=26/7 |pages=343–350 |doi=10.1111/j.1467-8519.2012.01987.x|pmid=22827315 }}</ref> Pendekatan ini didorong oleh upaya untuk membedakan antara aplikasi konsep yang beragam dan untuk memperjelas maknanya, baik secara historis maupun dalam hal potensinya sebagai konsep yang bermanfaat untuk masalah [[moral]], [[sosial]], dan [[politik]] kontemporer.<ref>{{Citation |author=Prainsack, Barbara |author2=Buyx, Alena |year=2011 |title=Solidarity: reflections on an emerging concept in bioethics |publisher=Nuffield Council on Bioethics |location=London |url=http://nuffieldbioethics.org/project/solidarity/ |access-date= 2013-11-04 |isbn= 978-1-904384-25-0}}</ref> Praktik bioetika modern secara signifikan dipengaruhi oleh konsep ''[[Imperatif Kategoris]]'' dari [[Immanuel Kant]]. Artikel [[Pastor]] dan filsuf Fritz Jahr "Bio-Etika: Tinjauan Hubungan Etis Manusia dengan Hewan dan Tumbuhan" menyempurnakan wacana Imperatif Kategoris asli Kant dengan memasukkan gagasan ''Imperatif Bioetika''.<ref>{{Cite journal|last=Sass|first=Hans-Martin|date=December 2007|title=Fritz Jahr's 1927 concept of bioethics|journal=Kennedy Institute of Ethics Journal|volume=17|issue=4|pages=279–295|doi=10.1353/ken.2008.0006|issn=1054-6863|pmid=18363267|s2cid=21957991}}</ref> by including the notion of the Bioethical Imperative.<ref name="Sass 2014 221–228">{{Cite journal|last=Sass|first=Hans-Martin|date=2014|title=Bioethik – BioethicsBioethik–Bioethics|journal=Archiv für Begriffsgeschichte|volume=56|pages=221–228|jstor=24361919}}</ref>
 
[[Teknologi]] biomedis juga lebih jauh memperkenalkan kesetiakawanan sebagai konsep penting dalam bioetika. Para [[sarjana]], seperti [[Ori Levi]],<ref>{{Cite journal|last=Levi|first=Ori|date=2011|title=Will Biomedical Enhancements Undermine Solidarity, Responsibility, Equality and Autonomy?|journal=Bioethics|volume=25|issue=4|pages=177–184|doi=10.1111/j.1467-8519.2009.01779.x|pmid=20002073|pmc=2888791}}</ref> menyoroti implikasi negatif dari peningkatan biomedis. Sarjana lain, Dr. [[Meulen ter Ruud]], membahas penerapan kesetiakawanan dalam sistem perawatan kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=Ter Meulen|first=Ruud|date=March 2015|title=Solidarity and Justice in Health Care: A Critical Analysis of Their Relationship|url=http://web.b.ebscohost.com.proxylib.csueastbay.edu/ehost/detail/detail?vid=0&sid=ca775723-a36f-4e9e-9698-f5b166bc5956%40sessionmgr103&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZSZzY29wZT1zaXRl#AN=PHL2307207&db=phl|journal=Diametros: An Online Journal of Philosophy}}</ref>
Baris 69 ⟶ 68:
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* [https://ugp.rug.nl/GROJIL/article/view/35459 Solidarity as a Principle of International Law: Its Application in Consensual Intervention] – article–article by Themistoklis Tzimas, GroJIL Vol 6, No 2 (2018): International Legal Reformation
* [http://www.socialpolicy.ed.ac.uk/__data/assets/pdf_file/0012/141330/JWI_Solidarity_Obligations_and_Expressions.pdf Solidarity: Obligations and Expressions] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201019152647/http://www.socialpolicy.ed.ac.uk/__data/assets/pdf_file/0012/141330/JWI_Solidarity_Obligations_and_Expressions.pdf paper|date=2020-10-19 }}–paper by Ashley Taylor at Social Policy, The University of Edinburgh, January 2014
* [https://www.biblio.com/guy-ankerl/author/2271024 Towards a Social Contract on Worldwide Scale, book by Guy-Ankerl] : Solidarity Contract, Geneva, ILO, 1980, {{ISBN|92-9014-165-4}}
* [https://academic.oup.com/phe/article/12/2/133/5528519 Solidarity and Responsibility in Health Care] – article–article by Ben Davies and Julian Savulescu, Public Health Ethics, Volume 12, Issue 2, July 2019, Pages 133–144, 4 July 2019
* [https://www.researchgate.net/publication/318012758_Afterword_What_Solidarity_of_the_Future_in_Solidarity_and_the_Crisis_of_Trust_ed_Jacek_Koltan_European_Solidarity_Centre_Gdansk_2016_pp_133-143 Afterword: What Solidarity of the Future?] – article–article by Jacek Kołtan in: Solidarity and the Crisis of Trust, ed. Jacek Koltan, [[European Solidarity Centre]]: Gdansk 2016, pp.&nbsp;133–143
 
{{Nasionalisme}}