Hinet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(46 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Company
| name = PT Berca Global Access<ref>[https://www.slideshare.net/nindyaayudwiputri/company-profile-pt-berca-hardayaperkasa-64726032 Company Profile PT. Berca Hardayaperkasa]</ref>
| logo
| type
| fate = Menghentikan operasi, layanan dialihkan ke [[smartfren]] dan [[Telkomsel]]
| predecessor =
| owner
| traded_as
| parent = [[Berca Hardayaperkasa]]▼
| trading_name = Hinet
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]▼
| key_people = ▼
| foundation = 20 Desember 2010 (sebagai '''WiGO''')<br>5 Juli 2015 (sebagai '''Hinet''')▼
| industry = [[Operator jaringan seluler]]
| defunct = ▼
| products = [[WiMAX]] 2,3 GHz (2011-2015)<br> [[4G]] [[LTE]] 2,3 GHz (Band 40) (2015-sekarang)▼
|
▲| products
| net_income =▼
| revenue =
| homepage = {{URL|http://www.hinet.co.id}}▼
}}
'''Hinet''' (ditulis '''hinet''') merupakan [[operator jaringan seluler|operator seluler]] yang dioperasikan oleh PT Berca Hardayaperkasa (lewat anak usahanya PT Berca Global Access) dan beroperasi di jaringan [[4G]] [[LTE]] sistem [[TDD]] (''Time Division Duplex''), di frekuensi 2,3
Sebelumnya, Hinet dikenal dengan nama '''WiGO''' yang beroperasi dengan sistem [[WiMAX]] sejak 2011. Pada 22 Oktober 2022, Hinet mengumumkan akan resmi menghentikan layanannya mulai 16 November 2022, setelah beroperasi lebih dari 10 tahun.<ref name=ig>{{Cite web |url=https://www.hinet.co.id/informasi-penghentian-layanan-hinet/ |title=Informasi Penghentian Layanan Hinet |access-date=2022-11-08 |archive-date=2022-11-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221108030937/https://www.hinet.co.id/informasi-penghentian-layanan-hinet/ |dead-url=yes }}</ref>
==Sejarah==
===WiGO===
Upaya PT [[Berca
Setelah terhambat hampir setahun, pada 20 September 2010 sistem ini diluncurkan dengan nama '''WiGO''', dengan awal pasarnya berada di [[Batam]] dan [[Medan]], serta menyusul kota-kota di [[Bali]],
Akibat dari hal tersebut, produk WiGO (terpaksa) diluncurkan ulang pada 23 Februari 2012 di [[Medan]], [[Batam]], [[Balikpapan]] dan [[Denpasar]] serta menargetkan ekspansi ke [[Pontianak]], [[Makassar]] dan [[Pekanbaru]]. Pemilihan daerah ini dikarenakan menurut manajemen dianggap masih potensial mengingat rendahnya penetrasi [[internet]] dan jaringan di daerah tersebut. Meskipun pihak Berca mengeluh merugi akibat tindakan pemerintah sebelumnya,
Seiring waktu, menjelang awal 2013 WiGO sudah memperluas jaringannya di Medan, Balikpapan, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak, mempunyai 300 BTS dan 10.000 pelanggan.<ref>[https://sharingvision.com/wimax-kehilangan-momentum-lte-menunggu-panggilan/ Wimax Kehilangan Momentum, LTE Menunggu Panggilan]</ref> Di tahun 2013, Berca menargetkan perluasan jaringan ke [[Samarinda]], [[Banjarmasin]], [[Tenggarong]], [[Bontang]] dan kota-kota lainnya, menyiapkan anggaran US$ 20 juta, menambah 300 BTS baru dan meningkatkan pelanggannya menjadi 15.000.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-2217186/2013-berca-ekspansi-wimax-di-18-kota 2013, Berca Ekspansi WiMax di 18 Kota]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1373237369/nasib-60-mhz-frekuensi-bwa-mengambang Nasib 60 MHz Frekuensi BWA Mengambang]</ref> Namun, walaupun sudah berekspansi, para ahli menyatakan sistem ini terlambat diterapkan di Indonesia dan pada 2015, pihak Berca menyatakan bahwa mereka tidak ingin melanjutkan lagi penggunaan WiMAX karena tidak lagi dikembangkan. Pihak Berca kemudian menyatakan keinginan mereka untuk bermigrasi ke sistem [[LTE]]. Awalnya, pihak Berca ingin tetap menggunakan merek WiGO, serta dalam persiapannya menganggarkan dana US$ 150 juta (mayoritas untuk perangkat) dan menggandeng Huawei sebagai penyedia infrastruktur. Berca menganggap petualangannya dengan WiMAX adalah "tahap belajar" mereka sebagai pemain baru. Target awal dari konversi sistem ini adalah Denpasar, Makassar dan Pekanbaru.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1436917096/berca-ungkap-alasan-migrasi-lte Bos Berca Ungkap Alasan Migrasi ke LTE]</ref>
===Hinet===
▲Setelah terhambat hampir setahun, pada 20 September 2010 sistem ini diluncurkan dengan nama '''WiGO''', dengan awal pasarnya berada di [[Batam]] dan [[Medan]], serta menyusul kota-kota di [[Bali]], Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Murdaya Poo sendiri mengungkapkan optimismenya pada peluncuran tersebut, dengan harapan bahwa produknya ini bisa mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. Pihak Berca sendiri menggandeng sejumlah perusahaan demi membangun infrastruktur dan sistem jaringan ini.<Ref>[https://techno.okezone.com/read/2010/09/20/54/373969/berca-siap-gelar-wimax-dengan-wigo Berca Siap Gelar Wimax dengan WiGO]</ref> Namun, belum lagi dipasarkan, langkah Berca terganjal lagi oleh upaya pemerintah menetapkan sistem 16d yang dianggap bisa membangkitkan industri dalam negeri, sehingga Berca memutuskan menghentikan penjualan alatnya pada Agustus 2011.<ref>[https://bandung.bisnis.com/read/20110822/549/951163/berca-setop-uji-coba-wigo-tunggu-wimax Berca stop uji coba Wigo tunggu WiMax]</ref> Pada akhirnya pemerintah membebaskan untuk memakai varian lainnnya, yaitu 16e yang dianggap operator lebih kompetitif dalam soal harga.<Ref>[https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1543/Kominfo+Resmi+Bebaskan+Wimax/0/sorotan_media Kominfo Resmi Bebaskan Wimax]</ref> Polemik itu mengakibatkan upaya perusahaan memasarkan produknya menjadi terhambat sehingga Berca akhirnya baru memasarkan produk ini pada akhir 2011, dengan target awal 500 pelanggan.<Ref>[https://industri.kontan.co.id/news/operator-akan-mulai-menjual-layanan-wimax-mulai-akhir-tahun Operator akan mulai menjual layanan WiMax mulai akhir tahun]</ref> Namun, waktu tersebut kemudian diundur lagi karena Berca baru mendapat izin pada 16 Februari 2012.
Pada akhirnya, pihak Berca memutuskan untuk mengganti merek WiGO dengan '''Hinet''' yang diluncurkan pada 5 Juli 2015. Hinet
Khusus pelanggan WiGO (10.000) akan segera dikonversi dengan tawaran istimewa bagi penggunanya, dan wilayah yang sudah dilayani WiGO akan segera dikonversi menjadi layanan Hinet. Berca juga mengklaim bahwa mereka akan lebih baik karena hanya bermain di data saja, walaupun ada yang menyangsikannya mengingat layanan Hinet yang terbatas dan adanya operator besar yang menyediakan layanan sejenis.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1439169600/menguak-strategi-berca-bermain-4g-lte Menguak Strategi Berca Bermain 4G LTE]</ref><ref>[https://selular.id/2015/07/mampukah-hinet-menggoyang-pasar-akses-internet-cepat/ Mampukah Hinet Menggoyang Pasar Akses Internet Cepat?]</ref> Namun, kemudian proyek konversi ini terhambat dan baru dipasarkan pada Februari 2016 karena di awal tahun itulah Berca baru mendapat izin dari pemerintah. Dalam proses komersialisasi ini, manajemen menargetkan menambah 200.000 pelanggan, menambah BTSnya menjadi 500 dan 80% daerah layanan Berca sudah menjadi 4G.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1464580455/berca-bidik-200-ribu-pengguna-4g-hinet Berca bidik 200 ribu pengguna 4G Hinet]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1464248971/berca-komersialkan-hinet-ii-2016 Berca akan komersialkan 4G LTE Hinet di semester II 2016]</ref><ref>[https://swa.co.id/swa/trends/akhirnya-berca-main-4g Akhirnya Berca Main 4G]</ref>
▲Akibat dari hal tersebut, produk WiGO (terpaksa) diluncurkan ulang pada 23 Februari 2012 di [[Medan]], [[Batam]], [[Balikpapan]] dan [[Denpasar]] serta menargetkan ekspansi ke [[Pontianak]], [[Makassar]] dan [[Pekanbaru]]. Pemilihan daerah ini dikarenakan menurut manajemen dianggap masih potensial mengingat rendahnya penetrasi [[internet]] dan jaringan di daerah tersebut. Meskipun pihak Berca mengeluh merugi akibat tindakan pemerintah sebelumnya, namun manajemen optimis bahwa mereka bisa meningkatkan [[Base Transceiver Station|BTS]] dari 200 menjadi 1000 di 2015 dan meningkatkan pelanggan dari target 2012 sebesar 300.000 menjadi 1.000.000 pada 2015. WiGO sendiri menawarkan ke publik internet yang cepat dengan harga terjangkau. Untuk menyukseskan upayanya, pihak Berca sudah menyediakan dana sebesar [[Dolar AS|US$]] 500 juta dan bekerjasama dengan [[Xirca]] (mitra [[Huawei]]) dan [[Panggung Electric Citrabuana|Panggung Electric]] (mitra [[ZTE]]).<ref>[https://www.tribunnews.com/iptek/2012/02/27/wigo-4g-wimax-meluncur-di-empat-kota WiGo 4G WiMax Meluncur di Empat Kota]</ref><Ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20120223/101/65400/internet-broadband-layanan-wimax-16e-mulai-menyapa-indonesia INTERNET BROADBAND: Layanan WiMax 16e mulai menyapa Indonesia]</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1849932/telat-2-tahun-wimax-berca-kehilangan-momentum Telat 2 Tahun, Wimax Berca Kehilangan Momentum]</ref> Seiring waktu, menjelang awal 2013 WiGO sudah memperluas jaringannya di Medan, Balikpapan, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak, mempunyai 300 BTS dan 10.000 pelanggan.<ref>[https://sharingvision.com/wimax-kehilangan-momentum-lte-menunggu-panggilan/ Wimax Kehilangan Momentum, LTE Menunggu Panggilan]</ref> Di tahun 2013, Berca menargetkan perluasan jaringan ke [[Samarinda]], [[Banjarmasin]], [[Tenggarong]], [[Bontang]] dan kota-kota lainnya, menyiapkan anggaran US$ 20 juta, menambah 300 BTS baru dan meningkatkan pelanggannya menjadi 15.000.<Ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-2217186/2013-berca-ekspansi-wimax-di-18-kota 2013, Berca Ekspansi WiMax di 18 Kota]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1373237369/nasib-60-mhz-frekuensi-bwa-mengambang Nasib 60 MHz Frekuensi BWA Mengambang]</ref> Namun, walaupun sudah berekspansi, para ahli sendiri menyatakan sistem ini terlambat diterapkan di Indonesia dan pada 2015, pihak Berca menyatakan bahwa mereka tidak ingin melanjutkan lagi penggunaan WiMAX karena tidak lagi dikembangkan. Pihak Berca kemudian menyatakan keinginan mereka untuk bermigrasi ke sistem [[LTE]]. Awalnya, pihak Berca ingin tetap menggunakan merek WiGO, serta dalam persiapannya menganggarkan dana US$ 150 juta (mayoritas untuk perangkat) dan menggandeng Huawei sebagai penyedia infrastruktur. Berca sendiri menganggap petualangannya dengan WiMAX adalah "tahap belajar" mereka sebagai pemain baru. Target awal dari konversi sistem ini adalah Denpasar, Makassar dan Pekanbaru.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1436917096/berca-ungkap-alasan-migrasi-lte Bos Berca Ungkap Alasan Migrasi ke LTE]</ref>
Namun, walaupun sudah berusaha untuk memasarkan produknya, nyatanya Hinet masih bisa dikatakan "tertatih-tatih".
▲Pada akhirnya, pihak Berca memutuskan untuk mengganti merek WiGO dengan '''Hinet''' yang diluncurkan pada 5 Juli 2015. Hinet sendiri beroperasi dengan sistem 4G LTE ''[[time division duplex]]'' (TDD) di frekuensi 2,3GHz. Berca mengklaim sistem ini menghasilkan internet cepat (hingga 100 Mbps), lebih baik dibanding [[HDSPA]] atau [[3G]], serta mempunyai harga yang terjangkau dibanding kompetitornya. Berca sendiri menyediakan dua produk awal Hinet yaitu ''mobile'' dan ''indoor'' [[WiFi]]. Untuk meningkatkan kinerjanya, pihak Berca sendiri membangun 400 BTS di tiga daerah awal operasional Hinet, yaitu Makassar, Denpasar dan Pekanbaru, ditambah 120-130 BTS baru yang direncanakan dibangun kemudian.<Ref>[https://republika.co.id/berita/nr01s3/hinet-berca-ramaikan-kompetisi-layanan-4g-lte Hinet Berca Ramaikan Kompetisi Layanan 4G LTE]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1435986561/berca-rilis-4g-lte-hinet Berca Rilis 4G LTE dengan Hinet]</ref> Manajemen menargetkan dengan sistem baru ini, pada 2019 Hinet sudah memiliki 1 juta pelanggan, dengan fokus pasar pelajar, [[mahasiswa]] dan pebisnis di luar Jawa karena dianggap potensial, serta Hinet diharapkan mampu membangun ekonomi pedesaan demi menyambut [[Masyarakat Ekonomi ASEAN]].<ref>[https://mix.co.id/marcomm/news-trend/luncurkan-hinet-berca-masuk-ke-bisnis-4g-lte/ Luncurkan hinet, Berca Masuk ke Bisnis 4G LTE]</ref><Ref>[https://www.yangcanggih.com/2015/07/15/hinet-layanan-4g-lte-untuk-daerah-luar-jawa/ Hinet: Layanan 4G LTE untuk Daerah Luar Jawa]</ref> Khusus pelanggan WiGo (10.000) akan segera dikonversi dengan tawaran istimewa bagi penggunanya, dan wilayah yang sudah dilayani WiGo akan segera dikonversi menjadi layanan Hinet. Berca juga mengklaim bahwa mereka akan lebih baik karena hanya bermain di data saja, walaupun ada yang menyangsikannya mengingat layanan Hinet yang terbatas dan adanya operator besar yang menyediakan layanan sejenis.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1439169600/menguak-strategi-berca-bermain-4g-lte Menguak Strategi Berca Bermain 4G LTE]</ref><Ref>[https://selular.id/2015/07/mampukah-hinet-menggoyang-pasar-akses-internet-cepat/ Mampukah Hinet Menggoyang Pasar Akses Internet Cepat?]</ref> Namun, kemudian proyek konversi ini terhambat dan baru dipasarkan pada Februari 2016 karena di awal tahun itulah Berca baru mendapat izin dari pemerintah. Dalam proses komersialisasi ini, manajemen menargetkan menambah 200.000 pelanggan, menambah BTSnya menjadi 500 dan 80% daerah layanan Berca sudah menjadi 4G.<Ref>[https://www.indotelko.com/read/1464580455/berca-bidik-200-ribu-pengguna-4g-hinet Berca bidik 200 ribu pengguna 4G Hinet]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1464248971/berca-komersialkan-hinet-ii-2016 Berca akan komersialkan 4G LTE Hinet di semester II 2016]</ref><ref>[https://swa.co.id/swa/trends/akhirnya-berca-main-4g Akhirnya Berca Main 4G]</ref>
===Penutupan layanan===
▲Namun, walaupun sudah berusaha untuk memasarkan produknya, nyatanya Hinet masih bisa dikatakan "tertatih-tatih". Saat ini, Hinet hanya tersedia di Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Batam, Medan, Palembang, Balikpapan dan Pontianak (yang hampir semuanya dahulu dilayani WiGo).<ref>[https://www.hinet.co.id/profil/ Profil Hinet]</ref> Bahkan, Hinet sendiri seperti terancam oleh kedatangan [[5G]] karena frekuensinya di 2,3 GHz bersinggunggan dengan frekuensi yang ditargetkan digunakan oleh sistem terbaru ini. Izin sistem WiMAX dan ''broadband wireless access'' yang dimiliki Berca (satu-satunya di Indonesia) pun ada yang menyebutnya kesalahan dan disarankan untuk dicabut/dikembalikan izinnya karena dianggap kalah saing dan sudah tertinggal.<Ref>[https://www.indotelko.com/read/1573424839/kominfo-frekuensi-berca Kominfo disarankan tak perpanjang izin frekuensi Berca]</ref><ref>[https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191110012209-213-446974/kominfo-didesak-evaluasi-penyelenggaraan-layanan-wimax Kominfo Didesak Evaluasi Penyelenggaraan Layanan Wimax]</ref><Ref>[https://www.indotelko.com/read/1608383871/langkah-5g Langkah kecil menuju 5G]</ref> Ada juga yang menganggap bahwa kebijakan [[Kemenkominfo]] membatalkan lelang jaringan 5G-nya pada awal 2021 disebabkan oleh bersinggungannya jaringan 5G dengan sistem jaringan Hinet. Karena itulah, disarankan pemerintah mengadakan konsultasi dan kesepakatan dahulu sebelum lelang 5G ini dimulai agar bisa menentukan nasib jaringan Hinet kedepannya.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1611457886/tersandung-matang Tersandung lelang tak matang]</ref>
Akhirnya, setelah beroperasi selama 12 tahun (entah sebagai WiGO dan Hinet) tanpa hasil yang memuaskan, perusahaan telekomunikasi ini memutuskan menghentikan operasinya pada 16 November 2022. Pelanggan yang masih tersisa, disarankan untuk me-''refund'' pulsa sisa milik mereka di Gallery Hinet mulai tanggal 17 November–17 Desember 2022. Eks-pelanggan Hinet juga akan diberikan kesempatan untuk bermigrasi ke [[Smartfren]] dan [[Telkomsel Orbit]] dengan menggunakan perangkat Hinet yang ada.<ref name=ig/><ref name=jalin>[https://teknologi.bisnis.com/read/20221115/101/1598441/tutup-hinet-berca-jalin-kesepakatan-dengan-telkomsel-dan-smartfren-fren Tutup Hinet, Berca Jalin Kesepakatan dengan Telkomsel dan Smartfren (FREN)?]</ref> Kerjasama dengan Telkomsel dilakukan karena spektrum frekuensi eks-Hinet dialihkan pemerintah ke operator seluler tersebut.<ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20221117/101/1599206/bekas-spektrum-berca-dialihkan-ke-anak-usaha-telkom-tlkm Bekas Spektrum Berca Dialihkan ke Anak Usaha Telkom (TLKM)]</ref> Tidak diketahui apa alasan resmi dari penghentian layanan ini, meskipun ada pengamat yang berpendapat kemungkinan karena kalah saing dan biaya hak frekuensi yang mahal.<ref name=jalin/> Bisa dikatakan, Hinet merupakan operator terakhir eks-WiMAX yang menghentikan operasionalnya di Indonesia, setelah [[Internux]] (BOLT!) menghentikan layanan sejenis pada 2018 lalu.
==Produk==
Baris 43 ⟶ 56:
== Lihat pula ==
* [[Daftar produk telekomunikasi
* [[Sitra (WiMAX)|Sitra]], operator lain di Indonesia yang pernah beroperasi dengan sistem WiMAX
==Referensi==
Baris 49 ⟶ 63:
== Pranala luar ==
* {{
* {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20130302055114/http://wigo.co.id/ |date=2 Maret 2013|title=www.wigo.co.id}}
{{Operator Seluler Indonesia}}
Baris 55 ⟶ 70:
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Operator telekomunikasi seluler Indonesia]]
[[Kategori:
|