Sindrom Stevens-Johnson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
| MeshID = D013262
}}
'''''Stevens-Johnson syndrome (SJS)''''' atau '''sindrom Stevens-Johnson''' dan '''''toxic epidermal necrolysis (TEN)'''''<ref name=othername>{{en}} [http://www.google.com/url?url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001854/&rct=j&sa=X&ei=0eibTvLaH4eHrAfvtYGABA&ved=0CC8Q4xIwAA&q=stevens+johnson+syndrome&usg=AFQjCNHm2IN_KXcguIsaz09zMx4sjdwlGQ&cad=rja www.ncbi.nlm.nih.gov] diakses pada 2010-11-17.</ref><ref name=t1992 /> atau '''nekrolisis epidermal toksik''' adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh [[alergi]] atau [[infeksi]]. Sindrom tersebut mengancam kondisi kulit yang mengakibatkan kematian sel-sel kulit sehingga [[epidermis]] mengelupas/memisahkan diri dari [[dermis]]. Sindrom ini dianggap sebagai hipersensitivitas kompleks yang memengaruhi kulit dan selaput lendir.
 
Meskipun pada umumnya kasus sindrom ini tidak diketahui penyebabnya ([[idiopatik]]), biasanya penyebab utama yang paling sering dijumpai adalah akibat dari alergi [[obat]]-obatan tertentu, infeksi virus dan atau keduanya, pada kasus tertentu yang sangat jarang ditemukan sindrom ini berhubungan dengan [[kanker]].
 
== Klasifikasi ==
Dalam dunia medis, sindrom Stevens-Johnson dapat dianggap dan disepakati sebagai bentuk ringan dari [[nekrolisis epidermal toksik]] yang kondisi ini baru pertama kali diakui pada tahun 1922.<ref name="t1992">{{en}} Ward, K. E.; Archambault, R.; Mersfelder, T. L. (2010). "Severe adverse skin reactions to nonsteroidal antiinflammatory drugs: A review of the literature". American Journal of Health-System Pharmacy '''67'''. http://dx.doi.org/10.2146%2Fajhp080603</ref>
 
Sindrom Stevens-Johnson dan [[nekrolisis epidermal toksik]] ini kadang dikelirukan dan tidak sama dengan [[eritema multiforme]]/infeksi [[herpes]]. Walau [[Eritema multiform|''eritema multiformemultiform'']] kadang-kadang disebabkan oleh alergi dan reaksi terhadap obat, namuntetapi kasusnya lebih sering diakibatkan oleh [[hipersensitivitas]] tipe III reaksi terhadap infeksi virus, yang kebanyakan diakibatkan oleh virus [[Herpes simpleks]] dan relatif lebih jinak. Meskipun sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik kadang pula disebabkan oleh infeksi, namuntetapi penderitanya lebih sering diakibatkan oleh alergi dan efek samping dari obat-obatan tertentu. Namun sindrom ini lebih berbahaya dibandingkan dengan infeksi virus [[herpes]].
 
== Gejala ==
Sindrom Stevens -Johnson biasanya dimulai dengan demam, sakit [[Tenggorok|tenggorokan]], kelelahan, dan nyeri pada persendian. Kebanyakan penderita salah didiagnosadi diagnosa dan diobati dengan antobiotik[[antibiotik]]. ''Ulkus'' dan lesi (melepuhnya kulit) mulai muncul pada selaput lendir, hampir selalu di daerah oral/mulut dan juga di daerah genital dan anal. Gejala ini sangat menyakitkan dan bisa mengakibatkan menurunnya nafsu makan dan minum bagi yang mengalami gejala di daerah mulut. [[Konjungtivitis]] mata terjadi sekitar 30% pada anak-anak penderita sindrom ini. Ruam lesi/melepuhnya kulit muncul sekitar satu inci pada wajah, lengan dan kaki dan juga telapak tangan, namuntetapi biasanya tidak muncul di bagian kulit kepala.<ref name="lesi">
Tigchelaar H, Kannikeswaran N and Kamat D (December 1, 2008). "Stevens-Johnson Syndrome: An Intriguing Diagnosis". Consultant for Pediatricians. [http://www.consultantlive.com/consultant-for-pediatricians/article/1145470/1403936].
</ref>
Baris 31:
== Prognosis ==
 
Pada kasus yang tidak berat prognosisnya cukup baik, dan penyembuhan terjadi sekitar kurun waktu 2 sampai 3 minggu. Kematian berkisar antara 5 sampai 15% pada kasus yang berat dengan berbagai [[komplikasi]] atau pengobatan terlambat dan tidak memadai. Prognosis lebih berat bila terjadi purpura yang lebih luas. Kematian biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan dan [[elektrolit]], [[bronkopneumonia]], serta [[sepsis]].<ref name=allergy>Gruchalla R. : Understanding drug allergies. J Allergy Clin Immunol 2000; 105 : S637-44. </ref><ref name=immunol>Yawalkar N, Shrikhande M, Hari Y. Evidence for a role for IL-5 and eotaxin in activating and recruiting eosinophils in drug-induced cutaneous eruptions. J Allergy Clin Immunol 2000; 106 : 1171-76. </ref>
 
== Diagnosa ==
 
[[Diagnosis|Diagnosa]] ditujukan terhadap manifestasi yang sesuai dengan trias kelainan kulit, [[mukosa]], mata, serta hubungannya dengan faktor penyebab yang secara klinis terdapat lesi berbentuk target, iris atau mata sapi, kelainan pada mukosa, demam. Selain itu didukung pemeriksaan laboratorium antara lain pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan imunologik, biakan kuman serta uji resistensi dari darah dan tempat lesi, serta pemeriksaan histopatologik biopsi kulit. Anemia dapat dijumpai pada kasus berat dengan perdarahan, leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi, terdapat peningkatan eosinofil. Kadar IgG dan IgM dapat meninggi, C3 dan C4 normal atau sedikit menurun dan dapat dideteksi adanya kompleks imun beredar. [[Biopsi]] kulit direncanakan bila lesi klasik tak ada. Imunoflurosesensi direk bisa membantu diagnosa kasus-kasus atipikatopik.<ref name=immunolallergy /><ref name=allergyimmunol />
 
== Referensi ==
Baris 43:
# {{id}} http://ummusalma.wordpress.com/2007/02/17/sindrom-steven-johnson/
# http://patologiikrimah.blogspot.com/2009/03/daftar-istilah.html
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sindrom]]