Konflik Chad-Libya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(280 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=PerangKonflik Chad-LibiaLibya
|partof=[[Perang Dingin]]
|image=[[Image:Chadian soldiers in Toyota pickup truck.jpg|300px]]
|image=LocationChad.svg
|caption=Tentara Chad di mobil pengangkut [[Toyota]]
|image_size=300px
|date=[[1978]]–[[1987]]
|caption=
|date=[[1978]]–[[1987]]
|place=[[Chad]]
|casus=
|result=Kekalahan LibiaLibya
| territory = Chad menguasai [[Jalur Aouzou]]
|combatant1={{negaranama|Libya}} <br> {{negara|Chad}} [[GUNT]]
|combatant1={{negaranama|Libya|1977}}
|combatant2={{negaranama|Chad}} <br>{{negaranama|Perancis}} <br>{{negaranama|Republik Demokratik Kongo}}
*[[Legiun Islam]]<ref name="West Pg. 57">Geoffrey Leslie Simons, ''Libya and the West: from independence to Lockerbie'', Centre for Libyan Studies (Oxford, England). Hlm. 57</ref>
|commander1=[[Muammar al-Gaddafi]]<br>[[Goukouni Oueddei]]
{{flagicon|Chad}} Pemberontak Chad
|commander2=[[Hissène Habré]]
* [[Berkas:Flag of Frolinat.svg|20px]] [[FROLINAT]]
* [[Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional|GUNT]] <small>(1979–86)</small>
| combatant2 = {{Flagicon|Chad}} [[Chad]]
* [[Angkatan Bersenjata Chad|FAT]] <small>(1978–79)</small>
* [[Dewan Komando Angkatan Bersenjata Utara|FAN]] <small>(1978–83)</small>
*[[Angkatan Bersenjata Nasional Chad|FANT]] <small>(1983–87)</small>
* [[Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional|GUNT]] <small>(1986–87)</small>
{{negaranama|Prancis}}<br>{{flag|Zaire}}<ref>[http://www.globalsecurity.org/military/world/war/chad.htm Globalsecurity.org, Libyan Intervention in Chad, 1980-Mid-1987]</ref><br>'''Didukung oleh:'''<br/>{{flag|Amerika Serikat}}<ref>Geoffrey Leslie Simons, ''Libya and the West: from independence to Lockerbie'', Centre for Libyan Studies (Oxford, England). Hlm. 57–58</ref><br>{{flag|Mesir}}<ref name="West Pg. 57"/><br>{{flag|Sudan}}<ref name="West Pg. 57"/>
|commander1={{flagicon|Libya|1977}} [[Muammar Gaddafi]]<br>{{flagicon|Libya|1977}} [[Massoud Abdelhafid]]<br>{{Flagdeco|Libya|1977}} [[Khalifa Haftar]]{{POW}}<br>{{Flagdeco|Libya|1977}} [[Abdullah Senussi]]<br>{{Flagdeco|Libya|1977}} [[Ahmed Oun]]<br>{{Flagdeco|Libya|1977}} [[Abu-Bakr Yunis Jabr]]<br>{{Flagdeco|Libya|1977}} [[Abdel Fatah Younis]]<br>{{flagicon|Chad}} [[Goukouni Oueddei]]
|commander2={{flagicon|Chad}} [[François Tombalbaye]]<br>{{flagicon|France}} [[Valéry Giscard d'Estaing]] (1974–1981)<br>{{flagicon|Chad}} [[Hissène Habré]]<br />{{flagicon|Chad}} [[Hassan Djamous]]<br/>{{flagicon|France}} [[François Mitterrand]] (1981–1987)<br>{{Flagicon|Chad}} [[Idriss Déby]]<br>{{flagicon|Zaire}} [[Mobutu Sese Seko]]<br />{{flagicon|United States}} [[Ronald Reagan]]
|strength1=
|strength2=
| casualties1 = 7.500+ tewas<br /> 1.000+ ditangkap<br />800+ kendaraan lapis baja<br /> 28+ pesawat
|casualties1= 1000
| casualties2 = Tidak1.000+ diketahuitewas
}}
 
'''PerangKonflik Chad-Libya''' adalah sebuah konflik militer sporadis di [[Chad]] padayang berlangsung dari tahun [[1978]] sampai tahunhingga [[1987]],. perangKonflik ini adalah perangkonflik yang terjadi antara [[LibiaLibya]] dan [[Chad]]., Namuntetapi keikutsertaanLibya Libiasudah melakukan campur tangan dalam permasalahanurusan [[Chad]]dalam sudahnegeri terjadiChad sebelum tahun 1978, walaupun(bahkan sebelum [[Muammar al-Gaddafi]] naik tahtaberkuasa pada tahun [[1969]], perangyaitu inidari dimulaimasa karena perpanjangan dariketika [[Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional|Perang SipilSaudara Chad]] dimerebak ke kawasan Chad Utarautara pada tahun [[1968]]).<ref name=Pollack375>K. Pollack, ''Arabs at War'', phlm. 375</ref> KonflikSelama konflik ini, ditandaiLibya denganmelakukan keikutsertaancampur Libiatangan sebanyak empat kali di Chad, pada tahun [[1978]], [[1979]], [[1980]]&ndash;[[1981]]1980–1981 dan [[1983]]&ndash;[[1987]]1983–1987. Pada semua ini, Gaddafi telah mendukung beberapa faksi yang berpartisipasi dalam perang sipilsaudara, dimanasementara musuh-musuh dari LibiaLibya menerima bantuan dari pemerintahan [[PerancisPrancis]],. dimanaPrancis halbahkan itu menyebabkan adanyamelakukan campur tangan militer untuk menyelamatkan pemerintahpemerintahan [[Chad]] pada tahun [[1978]], [[1983]] dan [[1986]].
 
LatarPola belakangperang militerChad-Libya dari perangtahun ini1978 digambarkanadalah padapemberian tahunbantuan dari Libya berupa [[1978Kendaraan tempur lapis baja|kendaraan lapis baja]], denganartileri [[Libia]]dan memberidukungan bantuandari artileriudara, angkatansementara udarasekutu danmereka infantri,di danChad-lah mengambilyang bagianbertempur terbesarlangsung dalamdi mengamatimedan dan berperangperang.<ref name=Pollack376>K. Pollack, phlm. 376</ref> Latar belakangPola ini akhirnyaberubah berubahdrastis pada tahun [[1986]], dimanamenjelang akhir perang akan berakhir, ketika semuasebagian besar pasukan [[Chad]] yangbersatu melawanuntuk [[Libia]]mengusir merebutLibya dari [[Chad]] Utarautara dengan tingkat persatuan yang tidak pernah dilihatterlihat sebelumnya di [[Chad]].<ref>S. Nolutshungu, ''Limits of Anarchy'', phlm. 230</ref> IniAkibatnya, menghilangkanpasukan kebiasaanLibya infantriharus pasukanberhadapan [[Libia]],dengan terutamaangkatan saatdarat merekamusuh melawanyang tank,kini merekamemiliki telah menyediakanmisil anti-tank dan misil anti-misil, namun melemahkan kekuatan senjata api [[Libia]]udara. Yang terjadi selanjutnya adalah [[Perang Toyota]],. dimanaSelama perang tersebut, pasukan LibiaLibya dapat dikalahkan dan dipukul mundur oleh Chad, dan jugasehingga mengakhiri konflik ini.
 
Alasan keikutsertaan Gaddafi dalam konflik di [[Chad]] adalah ambisinya atasuntuk daerahmenguasai wilayah [[Jalur Aouzou]], bagian terutara [[Chad]] yang diklaim sebagai bagian dari [[Libia]]Libya berdasarkan sebuah perjanjian yang belum disahkan dalam perjanjiandiratifikasi pada saat periode kolonial.<ref name=Pollack375/> Pada tahun [[1972]], keinginannyamenurut tercapaisejarawan Mario Azevedo, dalamambisi evaluasiGaddafi daritelah ahliberubah; sejarahkini Marioia Azevedo,menginginkan didirikannyapendirian negara bagian klienboneka di bawah LibiaLibya, sebuah republik Islam dimodelkanyang setelahdidasarkan [[pada konsep ''jamahiriya]]''-nya, yang akan membawamembina hubungan dekat dengan LibiaLibya. Pada saat yang sama, dania mengambilingin alihmemperkuat kendalinya atas wilayah Jalur Aouzou, mengusir kekuasaan [[Perancis]]Prancis dari daerahkawasan ituChad, dan menggunakan Chad sebagai tempatbasis untuk memperluas kekuasaannya di [[Afrika Tengah]].<ref>M. Azevedo, ''Roots of Violence'', phlm. 151</ref>
 
== Peristiwa-peristiwa ==
=== Pendudukan Jalur Aozou ===
KeikutsertaanLibya [[Libia]]mulai diikut [[Chad]]campur mulaidalam terlihaturusan dalam negeri Chad pada tahun [[1968]], selama periode [[Perang SipilSaudara Chad]], dimanaketika para pemberontak [[Muslim]] [[FROLINAT]] melaksanakanmelancarkan perang [[gerilya]] terhadap [[PresidenPrefektur BET]] di daerah utara Chad melawan [[ChadPresiden]] Chad, [[François Tombalbaye]] yang beragama [[Kristen]] di daerah utara Chad, yaitu di [[Prefektur BET]].<ref>A. Clayton, ''Frontiersmen'', phlm. 98</ref> Selalu ada hubungan kuat di daerah perbatasan Chad-Libia, oleh karena itu, Raja Libia,Libya [[Idris I dari LibiaLibya|Idris I]] merasa perlu untuk memberikan bantuan kepada FROLINAT, dankarena jugahubungan untukyang erat di antara kedua sisi perbatasan Chad-Libya. Untuk mempertahankan hubungan baik dengan Chadnegara danyang pelindungnyapernah menjajah Chad, [[Perancis]]yaitu Prancis, Idris membatasi bantuannya dengan hanya memberikan tempat perlindungan untuk pemberontak FROLINAT dan bantuan logistik , dan juga Idris tidak memberi bantuan berupa senjata.<ref name=Pollack375/>
 
Namun, semua hal ini berubah dengansetelah terjadinya [[kudeta]] pada tanggal [[1 September]] [[1969]] di LibiaLibya. Kudeta ini menjatuhkan Idris, sehingga [[Muammar al-Gaddafi]] naikmulai tahtaberkuasa. Gaddafi pun mengklaim [[Jalur Aouzou]] di daerah [[Chad]] Utara dengan merujuk kepada perjanjian tidakyang resmibelum padadisahkan dari tahun [[1935]], tentang pembagian daerah kolonial antaraoleh [[Italia]] dan [[Perancis]]Prancis di(kala daerahitu Chadmerupakan penjajah Libya dan LibiaChad).<ref name=Pollack375/> PengklaimanKlaim semacam ini sudah dinyatakandilayangkan pada tahun [[1954]], dimanaketika Raja Idris mencoba untuk menduduki Aouzou, tetapi pasukannya dapat dikalahkan oleh tentara PerancisPrancis.<ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, ''A Study of Crisis'', phlm. 84</ref>
[[Image:Map of Aouzou stip chad.PNG|250px|thumb|left| Jalur Aouzou ditandai dengan warna biru pada peta ini.]]
Karena waspada akan FROLINAT, Gaddafi mengunjungi FROLINAT pada tahun [[1970]]. Organisasi ini berguna untuk kebutuhannya dan dengan bantuan negara-negara blok [[Uni Soviet]], misalnya [[Jerman Timur]], melatih dan mempersenjatai pasukan perlawanan, dan memberi mereka senjata dan uang.<ref>R. Brian Ferguson, ''The State, Identity and Violence'', p. 267</ref><ref name=Pollack375/> Pada tanggal [[27 Agustus]] [[1971]], Gaddafi berani untuk melakukan kudeta terhadap Tombalbaye, namun kudeta ini gagal. Kudeta ini dilaksanakan karena kegelisahan Libia, karena pada tanggal [[24 Juli]], terjadi upaya rekonsiliasi Muslim-Kristen dengan penyerahan ½ cabinet Chad kepada politikus [[Muslim]]. Walaupun ditolak oleh FROLINAT, hal ini dianggap Gaddafi sebagai ancaman atas kekuasaannya di Chad.<ref name=Brecher85>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 85</ref>
 
[[Berkas:Map of Aouzou stip chad-id.svg|250px|jmpl|kiri|Jalur Aouzou ditandai dengan warna merah di peta ini.]]
Pada hari yang sama, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan Libia, dan mengundang grup oposisi Libia untuk pergi ke Chad, dan mulai mengklaim wilayah [[Fezzan]]. Respon Gaddafi secara resmi mengakui pada [[17 September]] bahwa FROLINAT sebagai tapak kaki Pemerintahan Chad, dan pada bulan Oktober, menteri luar negeri Chad, Baba Hassan mengumumkan di [[PBB]] ide tentang ekspansi .<ref name=Simons56>G. Simons, ''Libya and the West'', p. 56</ref>
 
Meski mula-mula waspada akan FROLINAT, Gaddafi pada tahun [[1970]] merasa bahwa organisasi ini berguna untuk kepentingannya. Dengan bantuan negara-negara blok [[Uni Soviet]] (terutama [[Jerman Timur]]), Gaddafi melatih dan mempersenjatai para pemberontak, dan memberi mereka senjata dan uang.<ref name=Pollack375/><ref>R. Brian Ferguson, ''The State, Identity and Violence'', hlm. 267</ref> Pada tanggal [[27 Agustus]] [[1971]], Gaddafi berani untuk melakukan kudeta terhadap Tombalbaye, yang hampir saja berhasil. Kudeta ini dilaksanakan akibat kegelisahan Libya, karena pada tanggal [[24 Juli]], terjadi upaya rekonsiliasi Muslim-Kristen dengan penyerahan separuh kursi kabinet Chad kepada para politikus [[Muslim]]. Walaupun ditolak oleh FROLINAT, hal ini dianggap Gaddafi sebagai ancaman terhadap kekuasaannya di Chad.<ref name=Brecher85>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 85</ref>
Dengan adanya tekanan Perancis terhadap Libia, dan dengan [[Hamani Diori]], Presiden [[Niger]] memainkan peran sebagai pelerai, kedua Negara melanjutkan hubungan diplomasi pada tanggal [[17 April]] [[1972]]. Tidak lama kemudian, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan [[Israel]] dan dikatakan telah diterima secara rahasia pada [[28 November]] untuk menyerahkan Jalur Aouzou kepada Libia. Untuk penukaran, Gaddafi memberikan 40 juta pound kepada Presiden Chad<ref>S. Nolutshungu, p. 327</ref> dan kedua Negara menandatangani Perjanjian Persahabatan pada bulan Desember. Gaddafi menarik bantuan kepada FROLINAT dan memaksa pemimpinnya, [[Abba Siddick]], untuk memindahkan bentengnya dari [[Tripoli]] ke kota [[Algiers]].<ref name=Wright130>J. Wright, ''Libya, Chad and the Central Sahara'', p. 130</ref><ref name=Brecher85/> Relasi baik diterima untuk tahun-tahun selanjutnya, dan relasi baik ini ditandai dengan kunjungan Gaddafi ke ibukota negara Chad , [[N'Djamena]] pada Maret [[1974]],<ref>M. Azevedo, p. 145</ref> dan pada bulan yang sama, sebuah bank didirikan untuk memberikan kepada Chad dana investasi..<ref name=Simons56/>
 
Pada hari yang sama, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya, dan mengundang semua kelompok oposisi Libya untuk pergi ke Chad, dan mulai mengklaim wilayah [[Fezzan]] berdasarkan "hak-hak historis". Tanggapan Gaddafi secara resmi pada [[17 September]] mengakui FROLINAT sebagai satu-satunya Pemerintahan Chad yang sah, dan pada bulan Oktober, menteri luar negeri Chad, Baba Hassan, di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) mengecam "rencana ekspansi" Libya.<ref name=Simons56>G. Simons, ''Libya and the West'', hlm. 56</ref>
Enam bulan setelah perjanjian pada tahun [[1972]], pasukan Libia dipindah ke Jalur Aouzou dan mendirikan tepat di [[Aouzou, Chad|Aouzou]] sebuah lapangan udara yang dilindungi oleh anti-misil. Administrasi sipil didirikan, dan sekitar ribuan penduduk di daerah Aozou berubah kewarganegaraan menjadi warna negara. Selain itu, juga dibuat peta negara Libia yang baru dan Jalur Aouzou dimasukan kedalam bagian dari Libia.<ref name=Wright130/>
 
Dengan adanya tekanan Prancis terhadap Libya, dan dengan [[Hamani Diori]], Presiden [[Niger]] memainkan peran sebagai pelerai, kedua negara melanjutkan hubungan diplomatik pada tanggal [[17 April]] [[1972]]. Tidak lama kemudian, Tombalbaye memutuskan hubungan diplomatik dengan [[Israel]] dan konon ia telah menyatakan kesediaannya secara rahasia pada [[28 November]] untuk menyerahkan Jalur Aouzou kepada Libya. Sebagai gantinya, Gaddafi akan memberikan 40 juta pound kepada Presiden Chad<ref>S. Nolutshungu, hlm. 327</ref> dan kedua negara menandatangani Perjanjian Persahabatan pada bulan Desember. Gaddafi menarik bantuan kepada FROLINAT dan memaksa pemimpinnya, [[Abba Siddick]], untuk memindahkan bentengnya dari [[Tripoli]] ke kota [[Aljir]].<ref name=Brecher85/><ref name=Wright130>J. Wright, ''Libya, Chad and the Central Sahara'', hlm. 130</ref> Hubungan baik dibina untuk tahun-tahun selanjutnya, dan hubungan baik ini ditandai dengan kunjungan Gaddafi ke ibu kota negara Chad, [[N'Djamena]] pada Maret [[1974]],<ref>M. Azevedo, hlm. 145</ref> dan pada bulan yang sama, sebuah bank didirikan untuk memberikan kepada Chad dana investasi.<ref name=Simons56/>
Syarat yang pasti atas Libia menduduki Aouzou masih misterius dan diperdebatkan. Keberadaan persetujuan rahasia antara Tombalbaye dan Gaddafi terungkap hanya pada tahun [[1988]], saat Presiden Libia mempertunjukan salinan dari surat dimana Tombalbaye mengakui pengklaiman Libia. Namun, beberapa pelajar-pelajar seperti Bernard Lanne membantah dan menyatakan bahwa tidak pernah ada persetujuan resmi apapun, dan Tombalbaye menemukan jalan yang sangat berguna untuknya tidak untuk menyebutkan pendudukan bagian daerahnya. Selain itu, Libia tidak dapat menunjukan salinan asli dari persetujuan pada saat kasus Aouzou dibawa pada tahun [[1993]] ke [[Mahkamah Internasional]].<ref>{{cite paper| title =Public sitting held on Monday 14 June 1993 in the case concerning Territorial Dispute (Libyan Arab Jamayiriya/Chad)| publisher =[[International Court of Justice]]| url =http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9314_19930614.PDF| format =[[PDF]]}}</ref><ref name=Wright130/>
 
Enam bulan setelah perjanjian pada tahun [[1972]], pasukan Libya dipindah ke Jalur Aouzou dan mendirikan sebuah lapangan udara yang dilindungi dengan senjata anti-[[rudal]] tepat di sebelah utara Aouzou. Pemerintahan sipil yang terikat dengan Kufra didirikan, dan sekitar ribuan penduduk di daerah Aouzou memperoleh kewarganegaraan Libya. Selain itu, juga dibuat peta negara Libya yang baru dan Jalur Aouzou dimasukan ke dalam Libya.<ref name=Wright130/>
=== Ekspansi atas Pemberontakan ===
Hubungan ini tidak berlangsung lama, karena pada tanggal [[13 April]] [[1975]], sebuah [[kudeta]] terjadi dan [[Kudeta Chad 1975| menurunkan Tombalbaye]], lalu Jendral [[Felix Malloum]] naik tahta. Alasan dari kudeta ini adalah perlawanan atas kebijakan Tombalbaye dalam hal hubungan dengan Libia. Gaddafi merasa kudeta ini adalah ancaman atas kekuasaannya di Chad dan akhirnya ia melanjutkan bantuannya kepada FROLINAT.<ref name=Pollack375/>
 
Syarat penyerahan Aouzou secara pasti masih misterius dan diperdebatkan. Keberadaan persetujuan rahasia antara Tombalbaye dan Gaddafi terungkap hanya pada tahun [[1988]], saat Presiden Libya menunjukkan salinan dari surat yang berisi tentang pengakuan Tombalbaye atas klaim Libya. Namun, beberapa ahli seperti Bernard Lanne membantah dan menyatakan bahwa tidak pernah ada persetujuan resmi apapun, dan Tombalbaye merasa dimudahkan dengan tidak menyebutkan pendudukan sebagian wilayah negaranya. Selain itu, Libya tidak dapat menunjukan salinan asli dari persetujuan pada saat kasus Aouzou dibawa pada tahun [[1993]] ke [[Mahkamah Internasional]].<ref name=Wright130/><ref>{{cite paper| title =Public sitting held on Monday 14 June 1993 in the case concerning Territorial Dispute (Libyan Arab Jamayiriya/Chad)| publisher =[[International Court of Justice]]| url =http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9314_19930614.PDF| format =[[PDF]]}} {{Cite web |url=http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9314_19930614.PDF |title=Salinan arsip |access-date=2007-09-08 |archive-date=2001-07-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010727103312/http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9314_19930614.PDF |dead-url=yes }}</ref>
Pada bulan April tahun [[1976]], terjadi usaha pembunuhan Malloum yang didukung oleh Gaddafi,<ref name=Brecher85/> dan pada tahun yang sama tentara Libia mulai melakukan perampokan di daerah Chad Tengah, dan tentara Libia bekerja sama dengan pasukan FROLINAT.<ref name=Pollack376/>
 
=== Merebaknya pemberontakan ===
Aktivis Libia mulai membangkitkan kepentingan dalam faksi terkuat dimana FROLINAT berpisah dari faksi ini, yaitu CCFAN. Karena isu ketertarikan pendukung Libia, pasukan perlawanan terpecah pada Oktober [[1976]], dengan minoritas milisi membentuk [[Armed Forces of the North]] (FAN), dibentuk oleh orang yang anti Libia, [[Hissène Habré]], dimana sebagian besar mau menerima aliansi dengan Gaddafi, yang dipimpin oleh [[Goukouni Oueddei]]. Grup ini nantinya mengganti namanya menjadi [[People's Armed Forces]] (FAP).<ref name=BuijtenhuijsA19>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", p. 19</ref>
Hubungan ini tidak berlangsung lama, karena pada tanggal [[13 April]] [[1975]], sebuah [[kudeta]] berhasil [[Kudeta Chad 1975|menggulingkan Tombalbaye]], lalu Jendral [[Felix Malloum]] mulai berkuasa. Alasan kudeta ini adalah perlawanan terhadap kebijakan Tombalbaye dalam hal hubungan dengan Libya. Gaddafi merasa kudeta ini adalah ancaman terhadap kekuasaannya di Chad dan akhirnya ia melanjutkan bantuannya kepada FROLINAT.<ref name=Pollack375/>
 
Pada bulan [[April]] tahun [[1976]], terjadi usaha pembunuhan Malloum yang didukung oleh Gaddafi,<ref name=Brecher85/> dan pada tahun yang sama tentara Libya mulai melakukan penyerangan di daerah Chad Tengah, dan tentara Libya bekerja sama dengan pasukan FROLINAT.<ref name=Pollack376/>
Pada tahun-tahun ini, bantuan Gaddafi tidaklah banyak, dan hanya memberi senjata yang terbatas jumlahnya. Namun, hal ini mulai berubah pada bulan [[Februari]] tahun [[1977]], dimana orang Libia memberi pasukan Goukouni dengan ratusan [[AK-47]], lusinan [[basoka]], 81 dan 82mm [[mortar]] dan [[meriam]]. Karena FAP dipersenjatai dengan senjata-senjata ini, FAP mulai menyerang benteng [[Pasukan Bersenjata Chad]] (FAT) di [[Bardai, Chad|Bardai]], [[Zouar, Chad|Zouar]] di [[Tibesti]] dan [[Ounianga Kebir]] di [[Borkou]]. Goukouni akhirnya memimpin serangan untuk menguasai Tibesti. Bardai telah diserang sejak [[22 Juni]] dan menyerah pada tanggak [[4 Juli]]. Zouar sendiri pun dievakuasi oleh Chad dan dikuasai oleh Libia. FAT kehilangan 300 orang, dan beberapa persediaan militer jatuh ke tangan FAT.<ref>R. Buijtenhuijs, pp. 16&ndash;17</ref><ref>{{cite paper| title =Public sitting held on Friday 2 July 1993 in the case concerning Territorial Dispute (Libyan Arab Jamayiriya/Chad)| publisher =[[International Court of Justice]]| url =http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9326_19930702.PDF}}</ref> Ounianga diserang pada tanggal [[20 Juni]], tetapi diselamatkan oleh kehadiran penasehat militer Perancis disana.<ref>A. Clayton, p. 99</ref>
 
Kegiatan Libya mulai membangkitkan kekhawatiran dalam faksi terkuat di dalam tubuh FROLINAT, yaitu CCFAN. Para pemberontak terpecah akibat isu bantuan dari Libya pada bulan [[Oktober]] tahun [[1976]]. Sebagian kecil meninggalkan milisi tersebut dan membentuk [[Dewan Komando Angkatan Bersenjata Utara]] (FAN) yang dipimpin oleh tokoh anti-Libya [[Hissène Habré]]. Sebagian besar bersedia untuk bersekutu dengan Gaddafi, dan mereka dipimpin oleh [[Goukouni Oueddei]]. Kelompok ini nantinya mengganti namanya menjadi [[Angkatan Bersenjata Rakyat]].<ref name=BuijtenhuijsA19>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", hlm. 19</ref>
Akibat isu yang mengatakan Jalur Aozou digunakan oleh Libia sebagai markas untuk intervensi lebih dalam di Chad, Malloum membawa kasus pendudukan Aozou ke [[PBB]] dan [[Organisation of African Unity]].<ref>J. Wright, pp. 130&ndash;131</ref> Malloum juga membutuhkan sekutu baru, oleh karena itu, ia bernegosiasi dengan Habré, dan menghasikan [[Persetujuan Khartoum]] pada bulan September. Persetujuan ini dirahasiakan sampai tanggal [[22 Januari]], saat dimana sebuah Piagam Fundamental ditandatangani, diikuti dengan diikuti dengan dibentuknya Pemerintahan baru pada tanggal [[29 Agustus]] [[1978]] dengan Habré sebagai Perdana Menteri.<ref>S. Macedo, ''Universal Jurisdiction'', pp. 132&ndash;133</ref><ref name=BuijtenhuijsB27>R. Buijtenhuijs, ''Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire'', p. 27</ref> Persetujuan Malloum-Habré diangkat oleh [[Sudan]] dan [[Saudi Arabia]], keduanya takut bahwa Chad akan dikontrol oleh Gaddafi.<ref>A. Gérard, ''Nimeiry face aux crises tchadiennes'', p. 119</ref>
 
Pada tahun-tahun ini, kebanyakan bantuan Gaddafi hanya secara moril saja dan senjata yang diberikan terbatas jumlahnya. Hal ini mulai berubah pada bulan [[Februari]] tahun [[1977]], saat Libya memberi pasukan Goukouni ratusan senapan serbu [[AK-47]], lusinan basoka, 81 dan 82mm [[mortar]] dan [[meriam]]. Dengan menggunakan senjata-senjata ini, Angkatan Bersenjata Rakyat mulai menyerang benteng [[Angkatan Bersenjata Chad]] (FAT) di [[Bardai, Chad|Bardai]], [[Zouar, Chad|Zouar]] di [[Tibesti]] dan Ounianga Kebir di [[Borkou]]. Goukouni berhasil menguasai seluruh Tibesti setelah Bardai (yang telah dikepung sejak [[22 Juni]] [[1977]]) menyerah pada tanggal [[4 Juli]] [[1977]]. Zouar sendiri dievakuasi oleh Chad. FAT kehilangan 300 orang, dan beberapa persediaan militer jatuh ke tangan FAT.<ref>R. Buijtenhuijs, hlm. 16–17</ref><ref>{{cite paper| title =Public sitting held on Friday 2 July 1993 in the case concerning uTerritorial Dispte (Libyan Arab Jamayiriya/Chad)| publisher =[[International Court of Justice]]| url =http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9326_19930702.PDF}} {{Cite web |url=http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9326_19930702.PDF |title=Salinan arsip |access-date=2007-09-08 |archive-date=2001-07-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010727103709/http://www.icj-cij.org/cijwww/ccases/cdt/cDT_cr/cDT_cCR9326_19930702.PDF |dead-url=yes }}</ref> Ounianga diserang pada tanggal [[20 Juni]] [[1977]], tetapi diselamatkan oleh kehadiran penasehat militer Prancis disana.<ref>A. Clayton, hlm. 99</ref>
=== Reaksi Libia ===
Persetujuan Malloum-Habré dianggap Gaddafi sebagai ancaman serius atas kekuasaannya di Chad, dan reaksi dari Libia adalah peningkatan intervensi Libia di Chad. Untuk pertama kalinya terjadi intervensi aktif pasukan angkatan darat Libia,<ref name=Pollack376/> yaitu FAP yang dimulai pada tanggal [[29 Januari]] [[1978]] dengan melakukan serangan <i>Ibrahim Abatcha</i> dimana mereka menyerang pos-pos yang dimiliki pemerintah Chad di daerah utara [[Chad]], pos-pos tersebut adalah [[Faya-Largeau]], [[Fada]] dan Ounianga Kebir. Serangan ini berhasil, Goukouni dan orang Libia menguasai seluruh [[Prefektur BET]].<ref name=Brecher86>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 86</ref><ref name=BuijtenhuijsB26>R. Buijtenhuijs, ''Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire'', p. 26</ref>
 
Tampak jelas bahwa Libya telah menggunakan Jalur Aozou sebagai basis untuk melakukan intervensi yang lebih mendalam di Chad, sehingga Malloum memutuskan untuk membawa kasus pendudukan Aozou ke [[PBB]] dan Organisasi Kesatuan Afrika.<ref>J. Wright, hlm. 130–131</ref> Malloum juga membutuhkan sekutu baru, oleh karena itu ia bernegosiasi dengan Habré dan menghasikan persetujuan Khartoum pada bulan [[September]]. Persetujuan ini dirahasiakan sampai tanggal [[22 Januari]] 1978, saat sebuah Piagam Fundamental ditandatangani, diikuti dengan pembentukan pemerintahan baru pada tanggal [[29 Agustus]] 1978 dengan Habré sebagai [[Perdana Menteri]].<ref>S. Macedo, ''Universal Jurisdiction'', hlm. 132–133</ref><ref name=BuijtenhuijsB27>R. Buijtenhuijs, ''Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire'', hlm. 27</ref> Persetujuan Malloum-Habré secara giat dipromosikan oleh [[Sudan]] dan [[Arab Saudi]] karena keduanya takut bahwa Chad akan dikendalikan oleh Gaddafi. Kedua negara ini merasa bahwa Habré (dengan kesalehannya sebagai seorang [[Muslim]] dan sikapnya yang anti-kolonialis) merupakan satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk menggagalkan rencana Gaddafi.<ref>A. Gérard, ''Nimeiry face aux crises tchadiennes'', hlm. 119</ref>
[[Pertempuran Faya-Largeau (1978)|Pertempuran]] antara pasukan FAP-Libya dan pasukan Chad mengambil tempat di Faya-Largeau, ibukota BET. Kota itu dilindungi oleh 5.000 pasukan, dan kota tersebut jatuh pada tanggal [[18 Februari]] setelah pertarungan yang dilakukan oleh 2.500 pemberontak, didukung oleh sekitar 4.000 pasukan Libia. Libia tidak berparsitipasi langsung dalam pertarungan, namun Libia menyediakan artileri dan bantuan.<ref name=Pollack376/> Pemberontak juga lebih bersenjata daripada sebelumnya, dimana mereka menunjukan misil [[Strela 2]].<ref name=BuijtenhuijsA18>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", p. 18</ref>
 
=== Reaksi Libya ===
Goukouni menangkap sekitar 2.500 tawanan atas keberhasilan ini, dan hasilnya adalah Pasukan Chad kehilangan sekitar 20% pasukannya,<ref name=BuijtenhuijsB26/> dan [[Nomad and National Guard]] (GNN) benar-benar menipis karena jatuhnya Fada dan Faya.<ref>''Libya-Sudan-Chad Triangle'', p. 32</ref> Goukouni menggunakan kemenangan ini untuk memperkuat posisinya di FROLINAT(selama kongres yang disponsori Libia yang diadakan pada bulan Maret di Faya, faksi utama pemberontak mempersatukan kembali kelompok mereka dan mencalonkan Goukouni sebagai sekretaris jendral FROLINAT.<ref name=BuijtenhuijsA21>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", p. 21</ref>
Persetujuan Malloum-Habré dianggap Gaddafi sebagai ancaman serius terhadap pengaruhnya di Chad, dan Libya menanggapinya dengan memperkuat keterlibatan Libya di Chad. Untuk pertama kalinya pasukan Libya melakukan intervensi aktif<ref name=Pollack376/> selama serangan ''Ibrahim Abatcha'' yang dilancarkan oleh [[Angkatan Bersenjata]] Rakyat pada tanggal [[29 Januari]] 1978 terhadap pos-pos yang dimiliki pemerintah Chad di daerah utara Chad. Pos-pos tersebut adalah [[Faya-Largeau]], [[Fada]] dan Ounianga Kebir. Serangan-serangan ini berhasil, sehingga Goukouni dan Libya menguasai seluruh [[Prefektur BET]].<ref name=Brecher86>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 86</ref><ref name=BuijtenhuijsB26>R. Buijtenhuijs, ''Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire'', hlm. 26</ref>
 
Konfrontasi menentukan antara pasukan Angkatan Bersenjata Rakyat Libya dan [[Angkatan Bersenjata Chad]] terjadi di Faya-Largeau, ibu kota BET. Kota itu dilindungi oleh 5.000 pasukan Chad, tetapi kota tersebut jatuh pada tanggal [[18 Februari]] 1978 setelah pertempuran sengit yang melibatkan 2.500 pemberontak yang didukung oleh sekitar 4.000 pasukan Libya. Libya tidak berpartisipasi langsung dalam pertempuran; ini adalah pola yang akan terus berulang untuk ke depannya, tetapi Libya masih memberikan kendaraan lapis baja, artileri dan bantuan udara.<ref name=Pollack376/> Pemberontak juga memiliki lebih banyak persenjataan daripada sebelumnya dan mereka bahkan mempunyai misil [[Strela 2]].<ref name=BuijtenhuijsA18>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", hlm. 18</ref>
Reaksi Malloum atas serangan Goukouni-Gaddafi adalah memutuskan hubungan diplomatic dengan Libia pada tanggal [[6 Februari]] dan melaporkan kepada [[PBB]] tentang intervensi Libia dalam hal ini. Isu tentang pendudukan Jalur Aouzou oleh Libia pun muncul lagi. Pada tanggal [[19 Februari]], setelah jatuhnya Faya, Malloum terpaksa menerima gencatan senjata dan menarik tuntutannya. Gencatan senjata dapat tercapai karena Libia telah menghentikan serangan Goukouni, selain itu Chad mendapat tekanan dari Perancis.<ref name=Brecher86/>
 
Goukouni menangkap sekitar 2.500 tawanan pada tahun 1977 dan 1978, sehingga Angkatan Darat Chad kehilangan sekitar 20% pasukannya.<ref name=BuijtenhuijsB26/> Sementara itu, jumlah anggota Garda Nomaden dan Garda Nasional Chad benar-benar menipis akibat jatuhnya Fada dan Faya.<ref>''Libya-Sudan-Chad Triangle'', hlm. 32</ref> Goukouni memanfaatkan kemenangan ini untuk memperkuat posisinya di FROLINAT (selama kongres yang disponsori Libya yang diadakan pada bulan [[Maret]] di Faya, faksi-faksi utama pemberontak kembali bersatu dan mencalonkan Goukouni sebagai sekretaris jenderal FROLINAT).<ref name=BuijtenhuijsA21>R. Buijtenhuijs, "Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir", hlm. 21</ref>
Malloum dan Gaddafi kembali membuka hubungan diplomatic pada tanggal [[24 Februari]] di [[Sebha]] di Libia, dimana sebuah konferensi internasional sedang diadakan dimana Presiden Niger [[Seyni Kountché]] dan Wakil Presiden Sudan hadir sebagai pelerai, dan juga dibawah tekanan dari Perancis, Sudan dan Zaire,<ref name=Azevedo146>M. Azevedo, p. 146</ref> Malloum terpaksa menandatangani [[Persetujuan Benghazi]] pada tanggal [[27 Maret]], dimana ia mengakui FROLINAT. Selain itu, persetujuan juga menghasilkan dibentuknya komite gabungan militer Libia—Niger, dimana tugasnya adalah melaksanakan persetujuan itu. Persetujuan ini juga berisi kondisi lain untuk Libia, dimana diminta agar semua kehadiran pasukan Perancis di Chad dihilangkan.<ref name=Brecher86/> Persetujuan ini merupakan strategi Gaddafi untuk memperkuat kekuasaannya di Chad serta untuk menyingkirkan Goukouni dari kekuasaan FROLINAT. Perjanjian ini juga melemahkan kewibawaan Malloum di Chad selatan, dimana mereka menyatakan ini adalah bukti kelemahan kepemimpinannya.<ref name=Azevedo146/>
 
Reaksi Malloum terhadap serangan Goukouni-Gaddafi adalah dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya pada tanggal [[6 Februari]] 1978 dan melaporkan kepada [[PBB]] tentang keterlibatan Libya. Isu tentang pendudukan Jalur Aouzou oleh Libya pun muncul lagi; namun, pada tanggal [[19 Februari]] 1978, setelah jatuhnya Faya, Malloum terpaksa menerima gencatan senjata dan menarik tuntutannya. Gaddafi sendiri menghentikan serangan Goukouni karena mendapat tekanan dari Prancis yang masih menjadi pemasok persenjataan Libya pada masa itu.<ref name=Brecher86/>
Pada tanggal [[15 April]], beberapa hari setelah gencatan senjata, Goukouni meninggalkan Faya dan meninggalkan 800 garnisiun disana, lalu pergi menyerbu ibukota Chad, [[N'Djamena]].<ref name=Azevedo146/><ref name=Pollack376/>
 
Malloum dan Gaddafi kembali membuka hubungan diplomatik pada tanggal [[24 Februari]] 1978 di [[Sebha]], Libya, dalam sebuah konferensi internasional yang dihadiri oleh Presiden Niger [[Seyni Kountché]] dan Wakil Presiden Sudan sebagai pelerai. Akibat tekanan dari Prancis, Sudan dan Zaire,<ref name=Azevedo146>M. Azevedo, hlm. 146</ref> Malloum terpaksa menandatangani persetujuan Benghazi pada tanggal [[27 Maret]] 1978 dan ia mengakui FROLINAT. Selain itu, persetujuan ini menyerukan pendirian komite militer gabungan Libya—Niger yang bertugas untuk menerapkan isi persetujuan tersebut. Persetujuan ini juga berisi syarat lain yang penting untuk Libya yang meminta agar semua kehadiran keberadaan Prancis di Chad dihilangkan.<ref name=Brecher86/> Persetujuan yang gagal ini merupakan strategi Gaddafi untuk memperkuat kekuasaannya di Chad dan Goukouni. Perjanjian ini juga melemahkan kewibawaan Malloum di Chad selatan. Mereka menganggap hal ini sebagai bukti kelemahan kepemimpinannya.<ref name=Azevedo146/>
Permintaan kembalinya pasukan Perancis ke Chad telah dilakukan tahun 1977, setelah serangan pertama Goukouni. Malloum meminta kembalinya militer Perancis, namun [[Presiden]] Perancis [[Valéry Giscard d'Estaing]] was at first reluctant to commit himself before the carrying out of the [[French legislative election, 1978|legislative elections]], yang diadakan pada Maret 1978, selain itu, Perancis takut jika hubungan diplomatic yang menguntungkan dengan Libia terganggu. Pada akhirnya, kemunduran situasi yang deras di Chad membuat Presiden Perancis pada tanggal [[20 Februari]] 1978 menjalankan [[Operasi Tacaud]], dimana pada bulan April mengirim sekitar 2.500 pasukan di Chad untuk menyelamatkan ibukota dari pemberontak.<ref>J. de Léspinôis, "L'emploi de la force aeriénne au Tchad", pp. 70&ndash;71</ref>
 
Pada tanggal [[15 April]] 1978, beberapa hari setelah gencatan senjata, Goukouni meninggalkan Faya dan menugaskan garnisun yang berjumlah 800 serdadu Libya di sana. Dengan bantuan dari Libya, ia lalu menyerbu ibu kota Chad, [[N'Djamena]].<ref name=Pollack376/><ref name=Azevedo146/>
Pertarungan yang menentukan terjadi di [[Ati, Chad|Ati]], sebuah kota yang berlokasi 270 mili barat daya dari N’Djamena. Garnisiun kota yang berjumlah 1.500 tentara diserang pada tanggal [[19 Mei]] oleh pemberontak FROLINAT, yang dipersenjatai dengan persenjataan modern dan artileri. Garnisiun itu diringankan dengan kedatangan bantuan dari pasukan Chad, dan lebih penting lagi, kedatangan [[French Foreign Legion|Foreign Legion]] dan Regiment of Marine Infantry ketiga. Dalam waktu 2 hari, FROLINAT dapat dipukul mundur dengan kekalahan yang berat, sebuah kemenangan yang dipertegas pada bulan Juni dengan pertempuran di [[Djedaa, Chad|Djedaa]], dimana FROLINAT mengakui kekalahannya dan mundur ke utara setelah kehilangan 2.000 orang dan meninggalkan persenjataan modern yang mereka bawa. Kunci dalam pertarungan ini adalah keunggulan angkatan udara Perancis, dimana pesawat Libia menolak untuk melawan pesawat Perancis.<ref name=Azevedo146/><ref>M. Pollack, pp. 376&ndash;377</ref><ref>H. Simpson, ''The Paratroopers of the French Foreign Legion'', p. 55</ref>
 
Permintaan kembalinya pasukan Prancis ke Chad telah dilayangkan tahun [[1977]], setelah serangan pertama Goukouni. Malloum meminta kembalinya militer Prancis, namun [[Presiden]] Prancis [[Valéry Giscard d'Estaing]] awalnya enggan untuk ikut campur di Chad sebelum diadakannya [[Pemilihan umum legislatif Prancis 1978|pemilihan umum legislatif]] pada bulan [[Maret]] tahun 1978, dan juga Prancis takut jika hubungan diplomatik yang menguntungkan dengan Libya terganggu. Pada akhirnya, keadaan di Chad memaksa Presiden Prancis pada tanggal [[20 Februari]] 1978 menjalankan [[Operasi Tacaud]]. Pada bulan April, Prancis mengirim sekitar 2.500 pasukan di Chad untuk menyelamatkan ibu kota dari pemberontak.<ref>J. de Léspinôis, "L'emploi de la force aeriénne au Tchad", hlm. 70–71</ref>
=== Kesulitan Libya===
{{terjemah|Inggris}}
Hanya beberapa bulan setelah serangan yang gagal terhadap N’Djamena, pertikaian dalam FROLINAT menghancurkan kesatuan FROLINAT serta melemahkan kekuasaan Libia di Chad. Pada malam [[27 Agustus]], [[Ahmat Acyl]], pemimpin [[Pasukan Volcan]] menyerang Faya-Largeau dengan bantuan pasukan Libya in what was apparently an attempt by Gaddafi to remove Goukouni from the leadership of the FROLINAT, replacing him with Acyl. The attempt backfired, as Goukouni reacted by expelling all Libyan military advisors present in Chad, and started searching for a compromise with France.<ref>M. Brandily, "Le Tchad face nord", p. 59</ref><ref>N. Mouric, "La politique tchadienne de la France", p. 99</ref>
 
Pertempuran yang menentukan terjadi di [[Ati, Chad|Ati]], sebuah kota yang berlokasi 430 kilometer barat daya dari N’Djamena. Garnisun kota yang berjumlah 1.500 tentara diserang pada tanggal [[19 Mei]] 1978 oleh pemberontak FROLINAT, yang dipersenjatai dengan persenjataan modern dan artileri. Garnisun itu diringankan dengan kedatangan bantuan dari pasukan Chad, dan lebih penting lagi, kedatangan [[Legiun Asing Prancis]] dan resimen infantri marinir ketiga. Dalam pertempuran yang berlangsung selama dua hari, FROLINAT dapat dipukul mundur dengan korban jiwa yang besar, sebuah kemenangan yang semakin diperkokoh oleh pertempuran di [[Djedaa, Chad|Djedaa]] pada bulan Juni. FROLINAT mengakui kekalahannya dan mundur ke utara setelah kehilangan 2.000 orang dan meninggalkan persenjataan modern yang mereka bawa. Kunci dalam pertempuran ini adalah keunggulan angkatan udara Prancis karena pilot-pilot Angkatan Udara Libya menolak untuk melawan pesawat-pesawat Prancis.<ref name=Azevedo146/><ref>M. Pollack, hlm. 376–377</ref><ref>H. Simpson, ''The Paratroopers of the French Foreign Legion'', hlm. 55</ref>
The reasons for the clash between Gaddafi and Goukouni were both ethnic and political. The FROLINAT was divided between Arabs, like Acyl, and [[Toubou]]s, like Goukouni and Habré. These ethnic divisions also reflected a different attitude towards Gaddafi and his ''[[The Green Book|Green Book]]''. In particular, Goukouni and his men had shown themselves reluctant to follow Gaddafi's solicitations to make ''The Green Book'' the official policy of the FROLINAT, and had first tried to take time, leaving the question to the complete reunification of the movement. When the unification was accomplished, and Gaddafi pressed again for the adoption of ''The Green Book'', the dissensions in the Revolution's Council became manifest, with many proclaiming their loyalty to the movement's original platform approved in 1966 when [[Ibrahim Abatcha]] was made first secretary-general, while others, among whom Acyl, fully embraced the Colonel's ideas.<ref>M. Brandily, pp. 58&ndash;61</ref>
 
=== Kesulitan Libya ===
In N'Djamena, the contemporary presence of two armies, the FAN of the Prime Minister Habré and the FAT of the President Malloum, prepared the stage for the [[battle of N'Djamena (1979)|battle of N'Djamena]], which was to bring about the collapse of the State and the ascent to power of the Northern elite. A minor incident escalated on [[February 12]] [[1979]] into heavy fighting between Habré and Malloum's forces, and the battle intensified on [[February 19]] when Goukouni's men entered in the capital to fight alongside Habré against the FAT. It is estimated that by [[March 16]], when the first international peace conference took place, 2,000&ndash;5,000 people were killed and 60,000&ndash;70,000 forced to flee the capital, and the greatly diminished Chadian army left the capital in the rebels' hand and reorganized itself in the south under the leadership of [[Wadel Abdelkader Kamougué]]. During the battle, the French garrison stood passively by, even helping Habré in certain circumstances, as when they demanded the [[Chad Air Force]] to stop its bombings.<ref>M. Azevedo, pp. 104&ndash;105, 119, 135</ref>
Hanya beberapa bulan setelah FROLINAT mengalami kegagalan di N’Djamena, perselisihan di dalam tubuh kelompok FROLINAT menghancurkan kesatuan FROLINAT serta melemahkan kekuasaan Libya di Chad. Pada malam [[27 Agustus]] 1978, [[Ahmat Acyl]], pemimpin [[Pasukan Volcan]], menyerang Faya-Largeau dengan bantuan pasukan Libya. Serangan ini tampaknya merupakan upaya Gaddafi untuk menyingkirkan Goukouni dari kepemimpinan FROLINAT dan menggantikannya dengan Acyl. Goukouni bereaksi dengan mengusir semua penasihat militer Libya di Chad dan mulai berkompromi dengan Prancis.<ref>M. Brandily, "Le Tchad face nord", hlm. 59</ref><ref>N. Mouric, "La politique tchadienne de la France", hlm. 99</ref>
 
Pemicu perselisihan antara Gaddafi dengan Goukouni adalah permasalahan etnis dan politik. FROLINAT terbagi di antara orang Arab, seperti Acyl, dan [[Toubou|orang Toubou]], seperti Goukouni dan Habré. Perbedaan etnis ini juga menggambarkan sikap yang berbeda terhadap Gaddafi dan ''[[Buku Hijau|buku hijaunya]]''. Goukouni dan pengikutnya tidak mau mengikuti permintaan Gaddafi untuk menjadikan ''buku hijau'' sebagai peraturan resmi FROLINAT, dan mereka mencoba menunda isu tersebut hingga pergerakan FROLINAT telah sepenuhnya disatukan. Setelah gerakan ini disatukan kembali, Gaddafi kembali menekan mereka untuk menerapkan ''buku hijau'', sehingga muncul pertikaian di dalam tubuh dewan revolusi dan banyak yang menyatakan kesetiaan mereka kepada program FROLINAT yang disetujui pada tahun [[1966]], ketika [[Ibrahim Abatcha]] menjadi sekretaris jendral pertama. Sementara itu, faksi yang lain (termasuk Acyl) secara penuh menganut gagasan Kolonel Gaddafi.<ref>M. Brandily, hlm. 58–61</ref>
An international peace conference was held in [[Kano]] in Nigeria, to which Chad's bordering states participated with Malloum for the Chadian army, Habré for the FAN and Goukouni for the FAP. The [[Kano Accord|An accord]] was signed on March 16 by all those present, and Malloum resigned, replaced by a Council of State under the chairmanship of Goukouni.<ref>Ibid., p. 106</ref> This was a result of Nigerian and French pressures on Goukouni and Habré to share power;<ref name=Brecher88>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 88</ref> the French in particular saw this as part of their strategy to cut all ties between Goukouni and Gaddafi.<ref>N. Mouric, p. 100</ref> A few weeks later, the same factions formed the [[Transitional Government of National Unity]] (GUNT), kept together to a considerable extent by the common desire to see Libya out of Chad.<ref name=Pollack377>K. Pollack, p. 377</ref>
 
Di N'Djamena, kehadiran dua angkatan bersenjata yang sebaya (FAN yang dipimpin oleh Perdana Menteri Habré dan FAT yang dipimpin oleh Presiden Malloum) memicu pertempuran N'Djamena yang mengakibatkan kerutuhan negara dan bangkitnya elit-elit utara. Insiden kecil mulai membesar pada tanggal [[12 Februari]] [[1979]] menjadi pertempuran berskala penuh antara pasukan Habré dan Malloum, dan pertempuran semakin menggelora pada tanggal [[19 Februari]] [[1979]] ketika tentara Goukouni memasuki ibu kota untuk bertempur bersama Habré melawan FAT. Pada tanggal [[16 Maret]] [[1979]], ketika konferensi perdamaian internasional pertama diadakan, 2.000 - 5.000 orang terbunuh dan 60.000 - 70.000 terpaksa mengungsi dari ibu kota. Pasukan Chad yang jumlahnya sudah menipis meninggalkan N'Djamena dan kota tersebut jatuh ke tangan pemberontak. Para pemberontak mereorganisasi diri mereka di selatan di bawah kepemimpinan [[Wadel Abdelkader Kamougué]]. Selama pertempuran, garnisun Prancis hanya menonton saja dan kadang membantu Habré seperti saat mereka meminta Angkatan Udara Chad untuk menghentikan pengeboman dari udara.<ref>M. Azevedo, hlm. 104–105, 119, 135</ref>
Despite signing the [[Kano Accord]],<ref>T. Mays, ''Africa's First Peacekeeping operation'', p. 43</ref> Libya was incensed that the GUNT did not include any of the leaders of the [[Volcan Army]] and had not recognized Libyan claims on the Aouzou Strip. Already since [[13 April]] there had been some minor Libyan military activity in northern Chad, and support was provided to the secessionist movement in the south, but a major response came only after [[June 25]], when the ultimatum for the formation of a new, more inclusive, coalition government posed by Chad's bordering states to the GUNT expired. On [[June 26]] 2,500 Libyan troops invaded Chad directed to Faya-Largeau; these forces were first stymied by Goukouni's militiamen, and then forced to retreat, especially due to French reconnaissance planes and bombers (the Chadian government had, when the attack started, appealed for French help). In the same month, the factions excluded by the GUNT founded in northern Chad with Libyan military support a counter-government, the Front for Joint Provisional Action (FACP).<ref>T. Mays, p. 39</ref><ref name=Pollack377/><ref name=Brecher88/>
 
Konferensi perdamaian internasional diadakan di [[Kano]], [[Nigeria]], yang dihadiri oleh negara-negara tetangga Chad dan juga oleh Malloum, Habré dan Goukouni. Persetujuan Kano ditandatangani pada tanggal [[16 Maret]] [[1979]] oleh semua yang hadir, dan Malloum lalu mengundurkan diri dan digantikan oleh dewan negara di bawah kepemimpinan Goukouni.<ref>Ibid., hlm. 106</ref> Hal ini dipicu oleh tekanan dari Prancis dan Nigeria yang ingin agar Goukouni dan Habré berbagi kekuasaan.<ref name=Brecher88>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 88</ref> Prancis menganggap tindakan ini sebagai strategi mereka untuk memutus semua hubungan antara Goukouni dan Gaddafi.<ref>N. Mouric, hlm. 100</ref> Beberapa minggu kemudian, faksi yang sama membentuk [[Pemerintahan Transisi Persatuan Nasional]] (GUNT), yang disatukan oleh keinginan bersama untuk mengusir Libya dari Chad.<ref name=Pollack377>K. Pollack, hlm. 377</ref>
The fighting with Libya, the imposition by Nigeria of an economic boycott and international pressure brought to a new international peace conference in [[Lagos]] in August, to which all eleven factions present in Chad paricipated. A [[Lagos Accord|new accord]] was signed on [[August 21]], under which a new GUNT was to be formed, open to all factions. The French troops were to leave Chad, and be replaced by a multinational African peace force.<ref>T. Mays, pp. 45&ndash;46</ref> The new GUNT took office in November, with Goukouni President, Kamougué Vice-President, Habré Defence Minister<ref name=Nolutshungu133>S. Nolutshungu, p. 133</ref> and Acyl Foreign Minister.<ref name=Azevedo147>M. Azevedo, p. 147</ref> Despite the presence of Habré, the new composition of the GUNT had enough pro-Libyans to satisfy Gaddafi.<ref>J. Wright, p. 131</ref>
 
Walaupun sudah menandatangani persetujuan Kano,<ref>T. Mays, ''Africa's First Peacekeeping operation'', hlm. 43</ref> Libya murka karena GUNT tidak memasukkan pemimpin dari [[pasukan Volcan]] dan tidak mengakui klaim Libya atas Jalur Aouzou. Semenjak [[13 April]] [[1979]], militer Libya sudah cukup aktif di Chad utara dan mereka juga memberikan dukungan kepada gerakan separatis di selatan. Namun, mereka baru menanggapi secara serius setelah tanggal [[25 Juni]] [[1979]] dengan melayangkan sebuah ultimatum yang meminta pembentukan pemerintahan yang baru dan lebih inklusif. Pada tanggal [[26 Juni]] [[1979]], 2.500 tentara Libya menyerang Chad dan bergerak menuju kota Faya-Largeau. Pemerintah Chad lalu meminta bantuan dari Prancis. Pasukan Libya pada awalnya dihalangi oleh milisi Goukouni, dan lalu dipaksa mundur oleh pesawat pengintai dan pengebom Prancis. Pada bulan yang sama, faksi-faksi yang tidak diikutsertakan dalam pemerintahan GUNT mendirikan pemerintahan tandingan di Chad utara yang disebut Front untuk Aksi Gabungan Sementara (FACP).<ref name=Brecher88/><ref name=Pollack377/><ref>T. Mays, hlm. 39</ref>
=== Intervensi Libia ===
Hal ini menjadi jelas sejak awal bahwa Habré mengisolasi dirinya dari anggota GUNT lainnya, dimana ia diremehkan oleh anggota GUNT lainnya. Habré's hostility for Libya's influence in Chad united itself with his ambition and ruthlessness: observers concluded that the warlord would never be content with anything short of the highest office. In such a context it was thought that sooner or later an armed confrontation between Habré and the pro-Libyan factions would take place, and more importantly, between Habré and Goukouni.<ref name=Nolutshungu133/>
 
Sebuah konferensi perdamaian kembali diadakan di [[Lagos]], [[Nigeria]], pada bulan [[Agustus]] akibat perang melawan Libya, boikot ekonomi oleh Nigeria dan tekanan internasional. Sebelas faksi yang ada di Chad turut serta dalam konferensi ini. [[Persetujuan Lagos]] ditandatangani pada tanggal [[21 Agustus]] [[1979]]. GUNT yang baru dibentuk dan terbuka untuk semua faksi. Tentara Prancis meninggalkan Chad dan digantikan dengan pasukan perdamaian multinasional Afrika.<ref>T. Mays, hlm. 45–46</ref> GUNT yang baru mulai bertugas pada bulan [[November]], dengan Goukouni sebagai Presiden, Kamougué sebagai Wakil Presiden, Habré sebagai Menteri Pertahanan<ref name=Nolutshungu133>S. Nolutshungu, hlm. 133</ref> dan Acyl sebagai [[Menteri Luar Negeri]].<ref name=Azevedo147>M. Azevedo, hlm. 147</ref> Walaupun melibatkan Habré, Gaddafi merasa puas dengan jumlah orang-orang pro-Libya yang dilibatkan dalam pemerintahan GUNT.<ref>J. Wright, hlm. 131</ref>
As expected, clashes in the capital between Habré's FAN and pro-Libyan groups became progressively more serious; at the end, on [[March 22]] [[1980]] a minor incident, like in 1979 with the first, triggered the [[Battle of N'Djamena (1980)|second battle of N'Djamena]]. In ten days the clashes between the FAN and Goukouni's FAP, who both had 1,000&ndash;1,500 troops in the city, had caused thousands of casualties and the flight of about half the capital's population. The few remaining French troops, who left on [[May 4]], proclaimed themselves neutral, as did the [[Zaire|Zairian]] peace force.<ref>S. Nolutshungu, p. 135</ref><ref name=Azevedo108>M. Azevedo, p. 108</ref>
 
=== Intervensi Libya ===
While the FAN was supplied economically and militarily by Sudan and [[Egypt]], Goukouni received shortly after the beginning of the battle the armed support of Kamougué's FAT and Acyl's CDR, and was provided with Libyan artillery. On [[June 6]], the FAN assumed control of the city of Faya; this alarmed Goukouni, and he signed on [[June 15]] a Treaty of Friendship with Libya. The treaty gave Libya a free hand in Chad, legitimising its presence in that country: this was especially evident in the first article of the treaty, where it was written that the two countries were committed to mutual defence, and a threat against one constituted a threat against the other.<ref name=Azevedo108/><ref name=Brecher89>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 89</ref>
Dari awal Habré sudah mengisolasi dirinya dari anggota GUNT lainnya. Ia juga dibenci oleh anggota GUNT lainnya. Sifat Habré yang bermusuhan dengan Libya ditambah dengan ambisi dan kekejamannya membuat para pengamat menyimpulkan bahwa sang pemimpin perang sepertinya hanya akan puas dengan jabatan tertinggi. Terdapat keyakinan bahwa konfrontasi bersenjata antara Habré dan faksi pro-Libya akan terjadi, khususnya konflik antara Habré melawan Goukouni.<ref name=Nolutshungu133/>
 
Seperti yang telah diduga, bentrok di ibu kota antara FAN yang dipimpin oleh Habré dan kelompok-kelompok pro-Libya secara perlahan semakin menguat. Pada akhirnya, pada tanggal [[22 Maret]] [[1980]], sebuah insiden kecil (seperti pada tahun 1979) memicu [[Pertempuran N'Djamena (1980)|pertempuran N'Djamena kedua]]. Dalam waktu sepuluh hari, perselisihan antara FAN melawan Angkatan Bersenjata Rakyat Goukouni (keduanya memiliki sekitar 1.000 - 1.500 pasukan di kota tersebut) telah menelan ribuan korban jiwa dan pengungsian sekitar setengah populasi ibu kota. Beberapa pasukan Prancis yang tersisa (sebagian besar sudah meninggalkan Chad pada tanggal [[4 Mei]] [[1980]]) menyatakan netral; sikap yang sama diambil oleh pasukan perdamaian dari [[Zaire]].<ref>S. Nolutshungu, hlm. 135</ref><ref name=Azevedo108>M. Azevedo, hlm. 108</ref>
Beginning in October, Libyan troops airlifted to the Aouzou Strip operated in conjunction with Goukouni's forces to reoccupy Faya. The city was then used as an assembly point for tanks, artillery and armored vehicles that moved south against the capital of N'Djamena.<ref name=Metz261>H. Metz, ''Libya'', p. 261</ref>
 
FAN mendapat bantuan ekonomi dan militer dari [[Sudan]] dan [[Mesir]], sementara Goukouni menerima bantuan dari FAT yang dipimpin oleh Kamougué dan CDR yang dikepalai oleh Acyl serta bantuan artileri Libya. Pada tanggal [[6 Juni]] [[1980]], FAN mengambil alih kekuasaan kota Faya. Peristiwa ini membuat Goukouni gelisah, sehingga ia menandatangani perjanjian persahabatan dengan Libya pada tanggal [[15 Juni]] [[1980]]. Perjanjian itu memberikan izin kepada Libya untuk bebas bertindak di Chad dan melegitimasi intervensi Libya di negara tersebut. Pasal pertama perjanjian tersebut juga menegaskan komitmen pertahanan bersama di antara Chad dan Libya dan menyatakan bahwa ancaman terhadap salah satu akan dianggap sebagai ancaman terhadap keduanya.<ref name=Azevedo108/><ref name=Brecher89>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 89</ref>
An attack started on [[December 6]], spearheaded by Soviet T-54 and [[T-55]] [[tank]]s and reportedly coordinated by advisors from the [[Soviet Union]] and the [[German Democratic Republic]], brought the fall of the capital on [[December 16]]. The Libyan force, numbering between 7,000 and 9,000 men of regular units and the paramilitary Pan-African [[Islamic Legion]], 60 tanks, and other armored vehicles, had been ferried across 1,100 kilometers of desert from Libya's southern border, partly by airlift and tank transporters and partly under their own power. The border itself was 1,000 to 1,100 kilometers from Libya's main bases on the [[Mediterranean Sea|Mediterranean]] coast.<ref name=Metz261/> The Libyan intervention demonstrated an impressive logistical ability, and provided Gaddafi with his first military victory and a substantial political achievement.<ref name=Wright132>J. Wright, p. 132</ref>
 
Semenjak bulan Oktober, tentara Libya yang dipimpin oleh [[Khalifa Haftar]] and [[Ahmed Oun]] dikirim ke Jalur Aouzou lewat udara dan beroperasi bersama dengan pasukan Goukouni untuk menduduki kembali kota Faya. Kota ini lalu digunakan sebagai tempat pengumpulan [[tank]], [[artileri]] dan [[kendaraan tempur lapis baja]] yang bergerak kearah selatan menuju ibu kota Chad, N'Djamena.<ref name=Metz261>H. Metz, ''Libya'', hlm. 261</ref>
While forced into exile and with his forces confined to the frontier zones of [[Darfur]], Habré remained defiant: on [[December 31]] he announced in [[Dakar]] he would resume fighting as a [[guerilla]] against the GUNT.<ref name=Wright132/><ref name=Azevedo108/>
 
Serangan dimulai pada tanggal [[6 Desember]] [[1980]] yang dipimpin oleh oleh tank [[T-54]] dan [[T-55]] buatan [[Uni Soviet]] dan dikoordinasi oleh penasihat militer dari [[Uni Soviet]] dan [[Jerman Timur]]. N'Djamena jatuh pada tanggal [[16 Desember]] [[1980]]. Pasukan Libya yang berjumlah sekitar 7.000 sampai 9.000 orang dan paramiliter legiun Islam Pan-Afrika, 60 tank, dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, telah diterbangkan sejauh 1.100 [[kilometer]] dari perbatasan selatan Libya, sebagian diangkut lewat udara atau dengan menggunakan transporter tank dan sebagian dengan tenaga mereka sendiri. Perbatasan selatan Libya sendiri terletak sekitar 1.000 sampai 1.100 kilometer dari pangkalan militer utama Libya di pesisir [[Laut Tengah]].<ref name=Metz261/> Intervensi Libya menunjukkan sebuah kemampuan logistik yang mengesankan, dan merupakan kemenangan militer pertamanya dan pencapaian politik Gaddafi yang penting.<ref name=Wright132>J. Wright, hlm. 132</ref>
=== Libyan withdrawal ===
On [[January 6]] [[1981]] a joint comuniqué was issued in Tripoli by Gaddafi and Goukouni that Libya and Chad had decided "to work to achieve full unity between the two countries". The merger plan caused strong adverse reaction in Africa, and was immediately condemned by France, that on [[January 11]] offered to strengthen French garrisons in friendly African States and placed on [[January 15]] the French Mediterranean fleet on alert. Libya answered by threatening to impose an oil embargo, while France menaced to react if Libya attacked another bordering country. The accord was also opposed by all GUNT ministers present with Goukouni at Tripoli, with the exception of Acyl.<ref name=Azevedo147/><ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, pp. 89&ndash;90</ref>
 
Walaupun ia telah dipukul mundur hingga ke pengasingan dan pasukannya dibatasi di zona perbatasan [[Darfur]], Habré tetap berpendirian teguh. Pada tanggal [[31 Desember]] [[1980]], ia mengumumkan di [[Dakar]] bahwa ia akan meneruskan perang gerilya melawan GUNT.<ref name=Azevedo108/><ref name=Wright132/>
Most observers believe that the reasons behind Goukouni's accepting the accord may be found in a mix of threats, intense pressure and the financial help promised by Gaddafi. Also, just before his visit to the Libyan capital, Goukouni had sent two of his commanders to Libya for consultations; at Tripoli, Goukouni learned by Gaddafi that they had been assassinated by "Libyan dissidents", and that if he didn't want to risk losing Libyan favour and lose power, he should accept the merger plan.<ref>M. Azevedo, pp. 147&ndash;148</ref>
 
=== Mundurnya Libya ===
The importance of the opposition they met caused Gaddafi and Goukouni to downplay the importance of the communiqué, speaking of a "union" of peoples, and not of states, and as a "first step" towards closer collaboration. But the damage had been done, and the joint communiqué badly weakened Goukouni's prestige as a nationalist and a statesman.<ref name=Azevedo147/>
Pada tanggal [[6 Januari]] [[1981]], Gaddafi dan Goukouni mengeluarkan pengumuman resmi di [[Tripoli]] yang menyatakan bahwa Libya dan Chad telah memutuskan "untuk berupaya mencapai persatuan penuh di antara kedua negara". Rencana penyatuan ini memicu perlawanan di [[Afrika]] dan langsung dikutuk oleh Prancis. Pada tanggal [[11 Januari]] [[1981]], Prancis menawarkan penguatan garnisun Prancis di negara-negara Afrika yang bersahabat dengan Prancis, dan pada tanggal 15 Januari armada laut Prancis di [[Laut Tengah]] disiagakan. Libya membalasnya dengan mengeluarkan ancaman embargo minyak, sementara Prancis mengancam akan bereaksi jika Libya menyerang negara tetangga lainnya. Persetujuan ini juga ditentang oleh semua menteri GUNT yang hadir bersama dengan Goukouni di Tripoli (kecuali Acyl).<ref name=Azevedo147/><ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 89–90</ref>
 
Banyak pengamat berkeyakinan bahwa Goukouni menerima persetujuan tersebut akibat gabungan ancaman, tekanan yang kuat dan bantuan finansial yang dijanjikan oleh Gaddafi. Sebelum mengunjungi ibu kota Libya, Goukouni telah mengirim 2 panglima besarnya ke Libya untuk melakukan konsultasi. Di Tripoli, Goukouni diberitahu oleh Gaddafi bahwa kedua orang ini telah dibunuh oleh "para pembangkang Libya", dan ia harus menerima rencana penyatuan jika ia tidak mau kehilangan kekuasaannya.<ref>M. Azevedo, hlm. 147–148</ref>
Increasing international pressures against Libyan presence in Chad, were at first met by Goukouni's stating that the Libyans were present in Chad because requested by the government, and international mediators shuld simply accept the decision of Chad's legitimate government. In a meeting held in May Goukouni had became more accommodating, declaring that while the Libyan forces withdrawal was not a priority, he would accept the decisions of the OAU. Goukouni could hardly at the moment renounce to Libyan military support, that dealt with Habré's FAN, always supported by Egypt and Sudan, and funded through Egypt by the [[CIA]].<ref>S. Nolutshungu, p. 156</ref>
 
Akibat perlawanan yang dihadapi oleh Gaddafi dan Goukouni, mereka mencoba menyatakan bahwa yang dimaksud adalah "penyatuan" bangsa dan bukan negara, dan hal tersebut diklaim sebagai langkah awal menuju kerjasama yang lebih erat. Namun, reputasi Goukouni sebagai seorang negarawan dan nasionalis sudah terlanjur rusak.<ref name=Azevedo147/>
In the meantime relations between Goukouni and Gaddafi started deteriorating. Libyan troops were stationed in various ponts of northern and central Chad, in numbers that had reached by January&ndash;February about 14,000 troops. The Libyan forces in the country created considerable annoyance in the GUNT, by supporting Acyl's faction in its disputes with the other militias, including the clashes held in late April with Goukouni's FAP. There were also attempts to Libyanize the local population, that made many conclude that "unification" for Libya meant Arabization and the imposition of Libyan political culture, in particular of [[the Green Book]].<ref>S. Nolutshungu, p. 153</ref><ref name=Brecher90>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 90</ref><ref name=Azevedo148>M. Azevedo, p. 148</ref>
 
Goukouni mencoba menanggapi tekanan internasional dengan menyatakan bahwa pasukan Libya berada di Chad atas permohonan pemerintah Chad, dan para penengah internasional sebaiknya menerima keputusan pemerintahan Chad yang sah. Dalam pertemuan yang diadakan pada bulan Mei, Gokouni menyatakan bahwa mundurnya pasukan Libya dari Chad bukan prioritas, tetapi ia akan menerima keputusan Organisasi Kesatuan Afrika. Goukouni pada saat itu tidak dapat menolak bantuan militer Libya karena ia membutuhkan bantuan tersebut untuk melawan FAN yang dipimpin oleh Habré, apalagi FAN sendiri didukung oleh [[Mesir]] dan [[Sudan]] dan mendapat dana dari [[CIA]] lewat Mesir.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 156</ref>
Amid fighting in October between Gaddafi's Islamic Legionnaires and Goukouni's troops, and rumors that Acyl was planning a coup d'état to assume the leadership of the GUNT, Goukouni demanded on [[October 29]] the complete and unequivocal withdrawal of Libyan forces from Chadian territory, which, beginning with the capital, was to be completed by [[December 31]]. The Libyans were to be replaced by an [[OAU]] [[Inter-African Force]] (IAF). Gaddafi complied, and by [[November 16]] all Libyan forces had left Chad, redeploying in the Aouzou Strip.<ref name=Azevedo148/><ref name=Brecher90/>
 
Hubungan antara Goukouni dan Gaddafi mulai memburuk. Tentara Libya ditugaskan di berbagai tempat di Chad utara dan tengah dengan jumlah yang mencapai sekitar 14.000 tentara pada bulan [[Januari]] - [[Februari]] 1981. Tentara Libya membuat kesal banyak pihak di GUNT karena telah mendukung faksi Acyl dalam perselisihan dengan milisi-milisi lainnya, termasuk bentrok dengan Angkatan Bersenjata Rakyat yang terjadi pada akhir bulan April. Terdapat juga usaha untuk melibyanisasi penduduk setempat, yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa "penyatuan" bagi Libya berarti Arabisasi dan penyebaran budaya politik Libya, khususnya penyebaran gagasan yang terkandung di dalam [[Buku Hijau]].<ref>S. Nolutshungu, hlm. 153</ref><ref name=Brecher90>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 90</ref><ref name=Azevedo148>M. Azevedo, hlm. 148</ref>
Libya's prompt retreat took many observers by surprise. Reasons were to be found in Gaddafi's desire to host the OAU's annual conference in 1982 and assume the presidency of the for that year. Another point could be found in Libya's difficult situation in Chad, where without some popular and international acceptance for Libyan presence it would have been difficult to take the concrete risk of causing a war with Egypt and Sudan, with US support. This does not mean that Gaddafi had renounced the goals he had set for Chad, but that he now had to search for somebody else as Chad's leader, as Goukouni had proved himself unreliable.<ref name=Azevedo148/><ref>S. Nolutshungu, pp. 154&ndash;155</ref>
 
Di tengah perselisihan yang terjadi antara Legiuner Islam Gaddafi melawan pasukan Goukouni pada bulan [[Oktober]] serta rumor bahwa Acyl merencanakan kudeta untuk menguasai kepemimpinan GUNT, pada tanggal [[29 Oktober]] [[1981]] Goukouni meminta mundurnya pasukan Libya dari wilayah Chad. Ia meminta agar pasukan Libya mundur dari wilayah ibu kota paling tidak pada tanggal [[31 Desember]] [[1981]]. Ia juga ingin agar pasukan Libya digantikan oleh pasukan dari Organisasi Kesatuan Afrika yang disebut "Pasukan Inter-Afrika" (IAF). Gaddafi menuruti permintaan ini dan pada tanggal [[16 November]] semua pasukan Libya meninggalkan Chad dan kembali ditugaskan di di [[Jalur Aouzou]].<ref name=Brecher90/><ref name=Azevedo148/>
=== Habré takes N'Djamena ===
The first IAF component to arrive in Chad were the Zairian paratroopers; they were followed by Nigerian and [[Senegal]]ese forces, bringing the IAF to 3,275 men. Before the peace-keeping force was fully deployed, Habré had already taken advantage of Libya's withdrawal, and made massive inroads in eastern Chad, including the important city of [[Abéché]], that fell on [[November 19]].<ref>S. Nolutshungu, p. 164</ref> Next to fall was in early January [[Oum Hadjer]], at only 100 miles from Ati, the last relevant town before the capital. The GUNT was saved for the moment by the IAF, the only credible military force confronting Habré, that prevented the FAN from taking Ati.<ref>T. Mays, pp. 134&ndash;135</ref>
 
Keputusan Libya untuk mundur mengejutkan banyak pengamat. Salah satu alasannya adalah karena Gaddafi ingin menjadi tuan rumah konferensi Organisasi Kesatuan Afrika pada tahun [[1982]] dan mengambil alih jabatan kepresidenan Organisasi Kesatuan Afrika. Alasan lain adalah kesulitan yang dihadapi oleh Libya di Chad. Tanpa dukungan rakyat Chad dan dunia internasional, Libya tidak dapat mengambil risiko perang melawan Mesir dan Sudan yang didukung oleh Amerika. Gaddafi masih tetap memiliki ambisi di Chad, tetapi ia perlu mencari pemimpin baru di Chad karena Goukouni terbukti tidak dapat dipercaya.<ref name=Azevedo148/><ref>S. Nolutshungu, hlm. 154–155</ref>
In the light of Habré's offensive, the OAU requested the GUNT to open reconciliation talks with Habré, a demand that was angrily refused by Goukouni;<ref>S. Nolutshungu, p. 165</ref> later he was to say:
<blockquote>
"The OAU has deceived us. Our security was fully ensured by Libyan troops. The OAU put pressure on us to expel the Libyans. Now that they have gone, the organization has abandoned us while imposing on us a negotiated settlement with Hissein Habre"<ref name=Mays139>T. Mays, p. 139</ref>
</blockquote>
In May the FAN started a final offensive, passing unhindered by the [[peacekeeper]]s in Ati and [[Mongo, Chad|Mongo]].<ref name=Mays139/> Goukouni, increasingly angered with the IAF's refusal to fight Habré, made an attempt to restore his relations with Libya, and reached Tripoli on [[May 23]], but Gaddafi, burned by his experience the previous year, proclaimed his state neutrality in the civil war.<ref>S. Nolutshungu, p. 168</ref>
 
=== Habré merebut N'Djamena ===
The GUNT forces attempted to make a last stand at [[Massaguet]], 50 miles north of capital on the Abéché-N'Djamena road, but were defeated by the FAN on [[June 5]] after a hard battle. Two days later Habré entered unopposed in N'Djamena, making him the [[de facto]] source of national government in Chad, while Goukouni fled the country seeking sanctuary in [[Cameroon]].<ref name=Pollack382>K. Pollack, p. 382</ref><ref>T. Mays, p. 99</ref>
Komponen pertama IAF yang tiba di Chad adalah pasukan payung [[Republik Demokratik Kongo]] yang diikuti oleh pasukan [[Nigeria]] dan [[Senegal]], sehingga jumlah pasukan IAF mencapai 3.275 orang. Sebelum pengiriman pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Habré mencoba memanfaatkan situasi ketika pasukan Libya mundur dari Chad dan ia melancarkan serangan besar-besaran di Chad timur, termasuk kota penting [[Abéché]] yang jatuh pada tanggal [[19 November]] [[1981]].<ref>S. Nolutshungu, hlm. 164</ref> Setelah itu, pada awal bulan [[Januari]] 1982, [[Oum Hadjer]] juga jatuh. Kota ini hanya terletak sejauh 160&nbsp;km dari Ati, yang merupakan kota besar terakhir yang memisahkan pasukan Habré dengan N'Djamena. GUNT sempat diselamatkan oleh IAF setelah mereka berhasil mempertahankan Ati.<ref>T. Mays, hlm. 134–135</ref>
 
Akibat serangan yang dilancarkan oleh Habré, Organisasi Kesatuan Afrika meminta GUNT untuk memulai perundingan rekonsiliasi dengan Habré, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh Goukouni dengan nada penuh amarah.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 165</ref> Nantinya ia berkata:
Immediately after occupying the capital, Habré proceeded to consolidate his power by occupying the rest of the country. In barely six weeks he conquered southern Chad, destroying the [[FAT]], Kamougué's militia, whose hopes for Libyan help failed to materialize. Also the rest of the country was submitted, with the exception of the [[Tibesti]].<ref name=Nolutshungu186>S.Nolutshungu, p. 186</ref>
 
{{cquote2|Organisasi Kesatuan Afrika telah menipu kami. Keamanan kami sepenuhnya dijamin oleh tentara Libya. Organisasi Kesatuan Afrika telah menekan kami untuk mengusir Libya. Sekarang ketika mereka telah pergi, organisasi telah meninggalkan kami sembari memaksakan penyelesaian dengan Hissein Habre kepada kami<ref name=Mays139>T. Mays, hlm. 139</ref>}}
=== GUNT offensive ===
Since Gaddafi had kept himself mostly aloof in the months prior to the fall of N'Djamena, Habré hoped at first to reach an understanding with Libya, possibly through an accord with its proxy in Chad, the CDR's leader Acyl, who appeared receptive to dialogue. But Acyl died on [[July 19]], replaced by [[Acheikh ibn Oumar]], and the CDR was antagonized by Habré's eagerness to unify the country, making him overrun the CDR's domains.<ref>Ibid. p. 185</ref>
 
Pada bulan [[Mei]] 1982, FAN memulai serangan terakhir dan tidak dihalangi oleh penjaga perdamaian di Ati dan [[Mongo, Chad|Mongo]].<ref name=Mays139/> Penolakan IAF untuk melawan Habré membuat Goukouni murka, sehingga ia berupaya untuk memulihkan hubungannya dengan Libya dan mendatangi Tripoli pada tanggal [[23 Mei]] [[1982]]. Namun, Gaddafi masih kesal dengan pengalamannya pada tahun sebelumnya, sehingga ia menyatakan kenetralan Libya.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 168</ref>
Therefore, it was with Libyan support that Goukouni reassembled the GUNT, creating in October a National Peace Government with its seat in the Tibesti town of [[Bardai]] and claiming itself the legitimate government by the terms of the [[Lagos Accord]]. For the impending fight Goukouni could count on 3,000&ndash;4,000 men taken from several militias, later merged in an ''Armée Nationale de Libération'' (ANL) under the command of a Southerner, [[Negue Djogo]].<ref name=Nolutshungu188>S. Nolutshungu, p. 188</ref><ref>M. Azevedo, p. 110, 139</ref>
 
Pasukan GUNT mencoba untuk bertahan di [[Massaguet]] yang terletak 80&nbsp;km di sebelah utara N'Djamena, tetapi mereka dikalahkan oleh oleh FAN pada tanggal [[5 Juni]] [[1982]] setelah terjadinya pertempuran yang sengit. Dua hari kemudian, Habré memasuki N'Djamena tanpa adanya perlawanan, sehingga ia menjadi pemimpin ''[[de facto]]'' Chad, sementara Goukouni melarikan diri dari Chad dan mencari perlindungan di [[Kamerun]].<ref name=Pollack382>K. Pollack, hlm. 382</ref><ref>T. Mays, hlm. 99</ref>
Before Gaddafi could throw his full weight behind Goukouni, Habré attacked the GUNT in the Tibesti, but was repelled both in December 1982 and in January [[1983]]. The following months saw the clashes intensify in the North, while talks, with even an exchange in March of visits between Tripoli and N'Djamena, broke down. Therefore, on [[March 17]] Habré brought the Chad-Libya ''quarrel'' before the [[United Nations]], asking for an urgent meeting of the [[UN Security Council]] to consider Libya's "aggression and occupation" of Chadian territory.<ref name=Nolutshungu188/><ref name=Brecher91>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 91</ref>
 
Setelah wilayah ibu kota berhasil diduduki, Habré mulai mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan menduduki wilayah Chad yang tersisa. Dalam waktu enam minggu, ia menguasai Chad selatan dan menghancurkan [[FAT]]. Kamougué mengharapkan bantuan dari Libya, tetapi harapan tersebut pupus. Satu-satunya wilayah Chad di sebelah selatan [[Jalur Aouzou]] yang tidak ditaklukan oleh Habré adalah wilayah [[Tibesti]].<ref name=Nolutshungu186>S.Nolutshungu, hlm. 186</ref>
Gaddafi was ready now for an offensive. The decisive offensive began in June, when a 3,000 strong GUNT force invested Faya-Largeau, the main government stronghold in the North, that fell on [[June 25]], and then rapidly proceeded towards [[Koro Toro]], [[Oum Chalouba]] and Abéché, assuming control of the main routes towards N'Djamena. Libya, while helping with recruiting and training and providing the GUNT with heavy artillery, only committed a few thousand regular troops to the offensive, and most of these were artillery and logistic units. This may have been due to Gaddafi's desire that the conflict should be read as a Chadian internal affair.<ref name=Metz261/><ref name=Nolutshungu188/><ref name=Pollack382>K. Pollack, p. 382</ref>
 
=== Serangan GUNT ===
The [[international community]] reacted adversely to the Libyan-backed offensive, in particular France and the United States. On the same day as the fall of Faya, the [[French Foreign Minister]] [[Claude Cheysson]] warned Libya that France would "not remain indifferent" to a new Libyan involvement in Chad, and on [[July 11]] the French government accused again Libya of direct military support to the rebels. French arms shipments were resumed on [[June 27]], and on [[July 3]] a first contingent of 250 Zairians arrived to strengthen Habré; the United States announced in July military and food aid for 10 million dollars. Gaddafi suffered also a diplomatic setback from the OAU, that at the meeting held in June officially recognized Habré's government and asked for all foreign troops to leave Chad.<ref>M. Azevedo, p. 159</ref><ref name=Nolutshungu188/><ref name=Brecher91/>
Gaddafi telah menjaga jaraknya dari Chad beberapa bulan sebelum jatuhnya N'Djamena, sehingga Habré pada awalnya ingin mencoba bersepakat dengan Libya (kemungkinan melalui persetujuan dengan Acyl yang tampak siap berdialog). Namun, Acyl meninggal dunia pada tanggal [[19 Juli]] dan digantikan oleh [[Acheikh ibn Oumar]]. CDR sendiri tidak menyukai hasrat besar Habré untuk menyatukan Chad.<ref>Ibid. hlm. 185</ref>
 
Sementara itu, Goukouni dapat menghimpun kembali GUNT dengan bantuan Libya. Pada bulan Oktober, ia mendirikan Pemerintahan Perdamaian Nasional di kota Bardaï di Tibesti dan menyatakan pemerintahan ini sebagai pemerintahan yang sah sesuai dengan ketentuan [[persetujuan Lagos]]. Untuk pertempuran yang akan datang, Goukouni memiliki 3.000 - 4.000 pasukan yang diambil dari beberapa milisi, yang kemudian digabung dalam ''Armée Nationale de Libération'' (ANL) di bawah komando orang dari selatan, [[Negue Djogo]].<ref name=Nolutshungu188>S. Nolutshungu, hlm. 188</ref><ref>M. Azevedo, hlm. 110, 139</ref>
Supplied by Americans, Zairians and the French, Habré rapidly reorganized his forces (now called [[Chadian National Armed Forces]] or FANT) and marched north to confront the GUNT and the Libyans, that he met south of Abéché. Habré proved again his ability, crushing Goukouni's forces, and started a vast counteroffensive that enabled him to retake in rapid succession Abéché, [[Biltine, Chad|Biltine]], [[Fada]] and, on [[July 30]], Faya-Largeau, threatening to attack the Tibesti and the Aouzou Strip.<ref name=Nolutshungu188/>
 
Sebelum Gaddafi mendukung Goukouni secara penuh, Habré menyerang GUNT di Tibesti, tetapi ia mengalami kekalahan pada bulan [[Desember]] tahun [[1982]] dan pada bulan [[Januari]] tahun [[1983]]. Dalam waktu beberapa bulan, bentrok semakin menguat di utara, sementara upaya perundingan mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, pada tanggal [[17 Maret]], Habré membawa konflik ini ke [[Perserikatan Bangsa Bangsa]] dan meminta kepada [[Dewan Keamanan PBB]] untuk mempertimbangkan "agresi dan pendudukan" Libya di wilayah Chad.<ref name=Nolutshungu188/><ref name=Brecher91>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 91</ref>
=== Opération Manta ===
{{main|Opération Manta}}
[[Image:Chad Map.jpg|300px|thumb|A map of Chad including the 15th parallel (the Red Line) where the French separated government and rebel forces]]
Feeling that a complete destruction of the GUNT would be an intolerable blow for his prestige, and fearing that Habré would provide support for all opposition to Gaddafi, the Colonel called for a Libyan intervention in force, as his Chadian allies could not secure a definitive victory without Libyan armor and airpower.<ref>K. Pollack, pp. 382&ndash;383</ref>
 
Gaddafi kini siap untuk melancarkan serangan. Serangan dimulai pada bulan [[Juni]], ketika 3.000 pasukan GUNT menyerang Faya-Largeau, benteng pemerintahan di utara. Kota ini jatuh pada tanggal [[25 Juni]] dan pasukan GUNT lalu melanjutkan serangan ke [[Koro Toro]], [[Oum Chalouba]] dan Abéché. Mereka pun berhasil menguasai jalur utama menuju N'Djamena. Libya membantu GUNT dalam hal perekrutan, pelatihan dan penyediaan artileri berat. Mereka hanya mengirim beberapa ribu pasukan reguler dan sebagian besar di antaranya adalah satuan artileri dan logistik. Hal ini dilakukan karena Gaddafi ingin agar konflik ini tetap dipandang sebagai urusan dalam negeri Chad.<ref name=Metz261/><ref name=Pollack382>K. Pollack, hlm. 382</ref><ref name=Nolutshungu188/>
Since the day after the fall of the town, Faya-Largeau was subjected to a sustained air bombardment, using [[Su-22]] and [[Mirage F-1]]s from the [[Aouzou, Chad|Aouzou]] air base, along with [[Tu-22]] bombers from [[Sebha]]. Within ten days, a large ground force had been assembled east and west of Faya-Largeau by first ferrying men, armor, and artillery by air to Sabha, [[Al Kufrah]], and the Aouzou airfield, and then by shorter range transport planes to the area of conflict. The fresh Libyan forces amounted to 11,000 mostly regular troops, and eighty combat aircraft participated to the offensive; nowithstanding this, the Libyans maintained their traditional role of providing fire support, and occasional tank charges, for the assaults of the GUNT, that could count on 3,000&ndash;4,000 men on this occasion.<ref name=Metz261/><ref name=Pollack383>K. Pollack, p. 383</ref>
 
Komunitas internasional (khususnya Prancis dan Amerika Serikat) bereaksi keras terhadap serangan yang didukung Libya. Pada hari yang sama setelah jatuhnya Faya, [[Menteri Luar Negeri]] Prancis, [[Claude Cheysson]] memperingatkan Libya bahwa Prancis tidak akan tetap "acuh tak acuh" terhadap intervensi baru Libya di Chad, dan pada tanggal [[11 Juli]] pemerintah Prancis kembali menuduh Libya sebagai pihak yang memberikan dukungan langsung militer terhadap para pemberontak. Pengiriman senjata Prancis dilanjutkan pada tanggal [[27 Juni]], dan pada tanggal [[3 Juli]] kontingen pertama yang terdiri dari 250 orang [[Zaire]] tiba untuk memperkuat Habré. Sementara itu, Amerika Serikat mengumumkan pada bulan Juli bantuan militer dan makanan senilai 10 miliar dolar. Di sisi lain, Gaddafi juga mengalami kegagalan diplomatik di Organisasi Kesatuan Afrika, karena organisasi tersebut secara resmi mengakui pemerintahan Habré dan meminta semua pasukan asing untuk meninggalkan Chad dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada bulan Juni.<ref name=Nolutshungu188/><ref name=Brecher91/><ref>M. Azevedo, hlm. 159</ref>
The GUNT-Libyan alliance invested on [[August 10]] the Faya-Largeau oasis, where Habré had entrenched himself with about 5,000 troops. Battered by [[Multiple rocket launcher|MRL]], artillery and tank fire and continuous airstrikes, the FANT's defensive line disintegrated when the GUNT launched the final assault, leaving 700 FANT troops on the ground. Habré escaped with the remnants of his army to the capital, without being pursued by the Libyans.<ref name=Pollack383/>
 
Dengan bantuan dari [[Amerika Serikat]], [[Zaire]] dan Prancis, Habré dengan cepat mereorganisasi pasukannya (sekarang disebut [[Angkatan Bersenjata Nasional Chad]] atau [[FANT]]) dan bergerak ke utara untuk menyerang GUNT dan Libya. Mereka bertempur di sebelah selatan kota Abéché. Habré membuktikan kemampuannya dan berhasil menghancurkan pasukan Goukouni. Ia lalu memulai sebuah serangan balasan yang berhasil merebut kembali Abéché, [[Biltine, Chad|Biltine]], [[Fada]] dan, pada tanggal [[30 Juli]], Faya-Largeau.<ref name=Nolutshungu188/>
This was to prove a tactical blunder, as the new Libyan intervention had alarmed France, that, also due to American and African pressures, announced on [[August 6]] the return of French troops in Chad as part of [[Opération Manta]], meant to stop the GUNT-Libyan advance and more generally weaken Gaddafi's influence in the internal affairs of Chad. Three days later several hundred French troops were dispatched to N'Djamena from the [[Central African Republic]], that were later brought to 2,700, with several squadron of [[SEPECAT Jaguar|Jaguar]] fighter-bombers. This made it the largest expeditionary force ever assembled by the French in Africa, except for the [[Algerian War of Independence]].<ref name=Pollack383/><ref name=Nolutshungu189>S. Nolutshungu, p. 189</ref><ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, pp. 91&ndash;92</ref><ref name=Azevedo139>M. Azevedo, p. 139</ref>
 
=== Operasi Manta ===
The French government then defined a limit (the so-called Red Line), along the 15th [[Circle of latitude|parallel]], extending from [[Mao, Chad|Mao]] to Abéché, and warned that they would not tolerate any incursion south of this line by Lybian or GUNT forces. Both the Libyans and the French remained on their side of the line, with France showing itself unwilling to help Habré retake the north, while the Libyans avoided starting a conflict with France by attacking the line. This led to a de facto division of the country, with Libya maintaining control of all the territory north of the Red Line.<ref name=Nolutshungu189/><ref name=Metz261/>
{{main|Operasi Manta}}
[[Berkas:Tschad GUNT.jpg|300px|jmpl|Wilayah yang dikendalikan oleh GUNT di Chad hingga tahun 1986/87 (hijau muda), "garis merah" di paralel ke-15 dan ke-16 (1983 dan 1984) dan Jalur Aouzou yang diduduki oleh Libya (hijau tua).]]
[[Berkas:Chad relief map 1991, CIA.jpg|300px|jmpl|Peta Chad. Garis merah merupakan garis pertahanan ke-15. Di garis tersebut, Prancis memisahkan pasukan pemerintah dengan pemberontak.]]
Gaddafi merasa bahwa kehancuran GUNT akan merusak martabatnya. Ia juga khawatir bahwa Habré akan menyediakan bantuan kepada semua oposisi Gaddafi, sehingga ia melancarkan intervensi, terutama mengingat bahwa sekutu Chadnya tidak dapat memperoleh kemenangan tanpa bantuan Libya.<ref>K. Pollack, hlm. 382–383</ref>
 
Semenjak jatuhnya Faya-Largeau, kota tersebut menjadi sasaran bombardmen udara yang menggunakan [[Sukhoi|Su-22]] dan [[Mirage F-1]] dari lapangan udara [[Aouzou, Chad|Aouzou]], bersama dengan pengebom [[Tu-22]] dari [[Sebha]]. Dalam waktu sepuluh hari, pasukan darat dalam jumlah yang besar telah dikumpulkan di timur dan barat Faya-Largeau. Pertama-tama pasukan, kendaraan lapis baja dan artileri diangkut lewat udara ke Sabha, [[Al Kufrah]], dan lapangan udara Aouzou, dan lalu dengan jarak yang lebih pendek diangkut oleh pesawat ke daerah konflik. Pasukan Libya yang jumlahnya mencapai 11.000 orang dan 80 pesawat tempur turut serta dalam serangan ke Chad. Namun, peran Libya tetap sama seperti sebelumnya, yaitu memberikan dukungan senjata api (dan kadang-kadang serangan tank) kepada GUNT dalam serangan-serangannya, dan jumlah tentara GUNT sendiri mencapai 3.000 - 4.000 orang.<ref name=Metz261/><ref name=Pollack383>K. Pollack, hlm. 383</ref>
A lull ensued, during which in November talks sponsored by the OAU failed to conciliate the opposing Chadian factions; no more successful was [[Ethiopia]]'s leader [[Mengistu Haile Mariam|Mengistu]]'s attempt at the beginning of [[1984]]. Mengistu's failure was followed on [[January 24]] by a GUNT attack, supported by heavy Libyan armor, on the [[FANT]] outpost of [[Ziguey]], a move mainly meant to persuade France and the African states to reopen negotiations. France reacted to this breach of the Red Line by launching the first significant air counter-attack, bringing into Chad new troops and unilaterally rising the defensive line to the 16th parallel.<ref name=Brecher92>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 92</ref><ref>S. Nolutshungu, p. 191</ref><ref name=Azevedo110>M. Azevedo, p. 110</ref>
 
GUNT dan Libya pada tanggal [[10 Agustus]] menyerang oasis Faya-Largeau. Habré telah berkubu dengan sekitar 5.000 tentara di tempat tersebut. Dengan menggunakan peluncur roket, artileri dan tank serta serangan udara berkelanjutan, garis pertahanan FANT dihancurkan ketika GUNT melancarkan serangan terakhir, dan hanya menyisakan 700 pasukan FANT. Habré melarikan diri dengan sisa pasukannya ke ibu kota tanpa dikejar orang Libya.<ref name=Pollack383/>
=== French withdrawal ===
To put an end to the deadlock, Gaddafi proposed on [[April 30]] a mutual withdrawal of both the French and Libyan forces in Chad. The [[French President]] [[François Mitterrand]] showed himself receptive to the offer, and on [[September 17]] the two leaders publicly announced that the mutual withdrawal would start on [[September 25]], and be completed by [[November 10]].<ref name=Brecher92/> The accord was at first hailed by the media as a proof attesting Mitterrand's diplomatic skills and a decisive progress towards the solution of the Chadian crisis;<ref>M. Azevedo, pp. 139&ndash;140</ref> it also answered Mitterrand's intent of following regards Libya and Chad a foreign policy independent from both the [[United States]] and the Chadian government.<ref name=Nolutshungu189/>
 
Tindakan ini ternyata merupakan sebuah kesalahan, karena intervensi baru Libya telah menakutkan Prancis. Habré kembali meminta bantuan militer Prancis pada tanggal 6 Agustus.<ref>J. Jessup, ''An Encyclopedic Dictionary of Conflict'', hlm. 116</ref> Prancis (yang juga mendapat tekanan dari Amerika dan Afrika) mengumumkan pada tanggal [[6 Agustus]] bahwa tentara Prancis akan kembali ke Chad sebagai bagian dari [[Operasi Manta]], yang dimaksudkan untuk menghentikan serangan GUNT dan Libya dan melemahkan kekuasaan Gaddafi di Chad. Tiga hari kemudian beberapa ratus tentara Prancis dikirim ke N'Djamena dari [[Republik Afrika Tengah]], dan jumlahnya kelak bertambah hingga 2.700 orang, dengan beberapa skuadron pesawat tempur dan pengebom [[SEPECAT Jaguar|Jaguar]]. Operasi ini merupakan operasi pasukan terbesar yang pernah dilakukan Prancis di Afrika setelah [[Perang Kemerdekaan Aljazair]].<ref name=Pollack383/><ref name=Nolutshungu189>S. Nolutshungu, hlm. 189</ref><ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 91–92</ref><ref name=Azevedo139>M. Azevedo, hlm. 139</ref>
While France respected the deadline, the Libyans limited themselves to retiring some forces, while maintaining at least 3,000 men stationed in Northern Chad. When this became evident, it resulted in a source of considerable embarrassment for the French and the occasion of recriminations between the French and Chadian governments.<ref>M. Azevedo, p. 140</ref>
 
Pemerintah Prancis lalu menetapkan batasan yang disebut garis merah. Garis yang terletak di [[paralel ke-15]] ini yang terbentang dari [[Mao, Chad|Mao]] sampai Abéché. Prancis juga memperingatkan bahwa mereka tidak akan menolerir serangan apapun ke sebelah selatan garis ini baik oleh pasukan Libya mauapun GUNT. Baik Libya dan Prancis tetap bertahan di wilayah mereka masing-masing. Prancis enggan membantu Habré merebut kembali daerah utara, sementara Libya tidak ingin memulai konflik melawan Prancis dengan menyerang garis tersebut. Maka dari itu negara Chad terbagi secara ''de facto'', dan Libya menguasai seluruh wilayah di sebelah utara garis merah.<ref name=Metz261/><ref name=Nolutshungu189/>
According to [[Sam Nolutshungu|Nolutshungu]], the 1984 bilateral Franco-Libyan agreement, may have provided Gaddafi with an excellent opportunity to find an exit from the Chadian quagmire, while bolstering his international prestige and posing him in a condition to force Habré into accepting a peace accord which would have included Libya's proxies. Instead, Gaddafi misread France withdrawal as a willingness to accept Libya's military presence in Chad and the ''de facto'' annexation of the whole [[BET Prefecture|BET]] by Libya, an action that was certain to meet the opposition of all Chadian factions and of the OAU and the UN. Gaddafi's blunder would eventually bring about his defeat, with the rebellion against him of the GUNT and a new French expedition in [[1986]].<ref>S. Nolutshungu, pp. 202&ndash;203</ref>
 
Keadaan sempat menjadi tenang, walaupun perundingan yang disponsori oleh Organisasi Kesatuan Afrika pada bulan November gagal untuk mendamaikan faksi Chad yang saling bertikai; pemimpin [[Ethiopia]] [[Mengistu Haile Mariam]] mencoba mendamaikan oposisi di Chad pada awal tahun [[1984]], namun ia juga tidak berhasil. Setelah kegagalan Mengistu, GUNT melancarkan serangan ke pos FANT di [[Ziguey]] pada tanggal [[24 Januari]] yang didukung oleh kendaraan lapis baja Libya dengan tujuan agar Prancis dan negara-negara Afrika mau meneruskan perundingan. Prancis menanggapi pelanggaran ini dengan melancarkan serangan udara, mengirim pasukan baru ke Chad dan secara sepihak mengubah garis batas ke garis paralel ke-16.<ref name=Brecher92>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 92</ref><ref>S. Nolutshungu, hlm. 191</ref><ref name=Azevedo110>M. Azevedo, hlm. 110</ref>
=== Opérasi Épervier ===
{{main|Opérasi Epervier}}
Selama periode antara tahun 1984 dan tahun 1986, in which no major clash took place, Habré greatly strengthened his position thanks to staunch US support and Libya's failure to respect the Franco-Libyan 1984 agreement. Decisive was also the increasing factional bickering that started plaguing the GUNT since 1984, centered around the fight between Goukouni and Acheikh ibn Oumar over the leadership of the organization.<ref>Ibid., pp. 191&ndash;192, 210</ref>
 
=== Mundurnya pasukan Prancis ===
In this period Gaddafi expanded his control over northern Chad, building new roads and erecting a major new airbase, [[Ouadi Doum]], meant to better support air and ground operations beyond the Aouzou Strip, and brought in considerable reinforcements in [[1985]], rising their forces in the country to 7,000 troops, 300 tanks and 60 combat aircraft.<ref>K. Pollack, pp. 384&ndash;385</ref> While this build-up took place, significant elements of the GUNT passed over to the Habré government, as part of the latter's policy of accommodation.<ref name=Nolutshungu212>S. Nolutshungu, p. 212</ref>
Untuk mengakhiri kebuntuan, Gaddafi mengusulkan penarikan pasukan Prancis dan Libya dari Chad. Usul ini diajukan pada tanggal [[30 April]]. Presiden Prancis, [[François Mitterrand]], menerima tawaran itu, dan pada tanggal [[17 September]] mereka berdua mengumumkan bahwa pasukan Prancis dan Libya akan mulai mundur pada tanggal [[25 September]] dan penarikan pasukan akan diselesaikan pada tanggal [[10 November]].<ref name=Brecher92/> Persetujuan ini pada awalnya dipuji oleh media sebagai bukti kecakapan diplomatik Mitterrand dan kemajuan dalam upaya untuk menyelesaikan krisis di Chad.<ref>M. Azevedo, hlm. 139–140</ref>
 
Prancis menghormati batas waktu yang telah ditetapkan, tetapi Libya hanya menarik beberapa pasukan dan tetap mempertahankan 3.000 pasukan di Chad Utara. Tindakan Libya tidak hanya mempermalukan Prancis, tetapi juga mengakibatkan tuduh menuduh di antara Prancis dan Chad.<ref>M. Azevedo, hlm. 140</ref>
These desertions alarmed Gaddafi, as the GUNT provided a cover of legitimacy to Libya's presence in Chad. To put a halt to these and reunite the GUNT, a major offensive was launched on the Red Line, whose ultimate goal was N'Djamena itsef. The attack, started on [[February 10]], involved 5,000 Libyan and 5,000 GUNT troops, and concentrated on the FANT outposts of [[Kouba Olanga]], [[Kalait]] and [[Oum Chalouba]]. The campaign ended in disaster for Gaddafi, when a FANT counteroffensive on [[February 13]] using the new equipment obtained from the French forced the attackers to withdraw and reorganize.<ref name=Azevedo110/><ref>S. Nolutshungu, p. 212</ref><ref>K. Pollack, p. 389</ref>
 
Menurut [[Sam Nolutshungu|Nolutshungu]], persetujuan bilateral tahun 1984 antara Prancis dan Libya mungkin telah memberikan kesempatan kepada Gaddafi untuk mencari jalan keluar dari permasalahan Chad sembari memperkuat martabatnya di dunia internasional. Selain itu, persetujuan ini memberi kesempatan baginya untuk memaksa Habré agar ia mau menerima perjanjian perdamaian yang melibatkan boneka-boneka Libya. Gaddafi salah membaca tindakan mundurnya pasukan Prancis sebagai kesediaan untuk menerima kehadiran militer Libya di Chad dan aneksasi seluruh [[prefektur BET]] secara ''de facto'' oleh Libya. Kesalahan besar Gaddafi akan menjerumuskannya karena tindakannya malah memicu pemberontakan GUNT melawan Gaddafi dan ekspedisi baru Prancis pada tahun [[1986]].<ref>S. Nolutshungu, hlm. 202–203</ref>
Most important was French reaction to the attack. Gaddafi had possibly believed that, due to the [[French legislative election, 1986|incoming French legislative elections]], Mitterrand would have been reluctant to start a new risky and costly expedition to save Habré; this evaluation proved wrong, as what the French President could not politically risk was to show weakness towards Libyan aggression. As a result, on [[February 14]] [[Opération Epervier]] was started, bringing 1,200 French troops and several squadrons of Jaguars in Chad. Two days later, to send a clear message to Gaddafi, the [[French Air Force]] [[Ouadi Doum air raid|bombed Libya's Ouadi Doum airbase]], which caused in retaliation the following day the Libyan bombing of the [[N'Djamena International Airport|N'Djamena Airport]].<ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 93</ref><ref>S. Nolutshungu, pp. 212&ndash;213</ref><ref>K. Pollack, p. 389</ref>
 
=== TibestiOperasi WarEpervier ===
{{main|Operasi Epervier}}
The defeats suffered in February and March accelerated the disintegration of the GUNT. When in March at a new round of OAU-sponsored talks held in [[Congo]] Goukouni failed to appear, many suspected the hand of Libya, causing the defection from the GUNT of its Vice-president Kamougué, followed by the [[First Army (Chad)|First Army]] and the FROLINAT Originel. In August, it was the CDR's turn to leave the coalition, seizing the town of Fada. When in October Goukouni's FAP attempted to retake Fada, the Libyan garrison attacked Goukouni's troops, giving way to a pitched battle that effectively ended the GUNT. In the same month, Goukouni was arrested by the Libyans, while his troops rebelled against Gaddafi, dislodging the Libyans from all their positions in the Tibesti, and on [[October 24]] went over to Habré.<ref>S. Nolutshungu, pp. 213&ndash;214</ref>
Tidak ada pertempuran besar terjadi dari tahun 1984 hingga 1986. Pada masa itu, Habré berhasil memperkuat posisinya berkat dukungan dari Amerika Serikat dan pelanggaran persetujuan Prancis-Libya tahun 1984 oleh Gaddafi. Faktor lain yang juga menjadi penting adalah perselisihan di antara faksi-faksi di dalam tubuh GUNT yang berlangsung semenjak tahun 1984, khususnya perselisihan di antara Goukouni dan Acheikh ibn Oumar terkait dengan kepemimpinan organisasi.<ref>Ibid., hlm. 191–192, 210</ref>
 
Pada periode ini, Gaddafi memperluas kekuasaannya atas Chad utara, membangun jalan baru dan mendirikan lapangan udara Ouadi Doum dengan tujuan untuk mempermudah operasi darat dan udara di luar Jalur Aouzou. Ia juga mengirim bala bantuan tambahan pada tahun [[1985]] dan menambah jumlah pasukan Libya di Chad menjadi 7.000 pasukan, 300 tank dan 60 pesawat tempur.<ref>K. Pollack, hlm. 384–385</ref> Ketika hal ini terjadi, banyak anggota GUNT yang membelot ke pemerintahan Habré sebagai bagian dari kebijakan akomodasi Habré.<ref name=Nolutshungu212>S. Nolutshungu, hlm. 212</ref>
To reestabilish their supply lines and retake the towns of Bardai, Zouar and [[Wour]], the Libyans sent in Tibesti a task-force of 2,000 troops with [[T-62]] tanks and heavy support by the [[Libyan Air Force]]. The offensive started successfully, expelling the GUNT from its key strongholds, also through the use of [[napalm]] and, allegedly, [[poison gas]]. This attack ultimately backfired, causing the prompt reaction of Habré, who sent 2,000 FANT soldiers to link with the GUNT forces. Also Mitterrand reacted forcefully, ordering a mission which parachuted fuel, food, ammunition and anti-tank missiles to the rebels, and also infiltrated military personnel. Through this action, the French made clear that they did not felt any more committed to keep south of the Red Line, and were ready to act whenever they found it necessary.<ref>S. Nolutshungu, pp. 214&ndash;216</ref><ref>K. Pollack, p. 390</ref>
 
Pengkhianatan ini menakutkan Gaddafi karena GUNT-lah yang melegitimasi kehadiran Libya di Chad. Untuk kembali menyatukan GUNT, ia melancarkan serangan besar di garis merah dengan tujuan untuk merebut N'Djamena. Serangan ini dimulai pada tanggal [[10 Februari]] dan melibatkan 5.000 tentara Libya dan 5.000 tentara GUNT. Serangan ini dikonsentrasikan di markas FANT di Kouba Olanga, Kalait dan Oum Chalouba. Kampanye ini mengalami kegagalan karena serangan balik FANT pada tanggal [[13 Februari]] yang menggunakan perlengkapan baru dari Prancis berhasil memaksa para penyerang untuk mundur dan melakukan reorganisasi.<ref name=Azevedo110/><ref name="Nolutshungu212"/><ref name="K. Pollack, hlm. 389">K. Pollack, hlm. 389</ref>
While militarily Habré was only partly successful in his attempt to evict the Libyans from the Tibesti (the Libyans would fully leave the region in March, when a series of defeats in the north-east had made the area untenable), the campaign was a great strategic breakthrough for the FANT, as it transformed a civil war into a national war against a foreign invader, stimulating a sense of national unity that had never been seen before in Chad.<ref>S. Nolutshungu, pp. 215&ndash;216, 245</ref>
 
Hal yang paling penting adalah tanggapan Prancis terhadap serangan ini. Gaddafi mungkin telah berkeyakinan bahwa Mitterrand enggan melancarkan ekspedisi yang mahal dan berisiko besar untuk menyelamatkan Habré karena [[Pemilihan umum legislatif Prancis 1986|pemilihan umum akan segera]] diadakan di Prancis pada tahun 1986. Asumsi ini terbukti salah, karena Presiden Prancis tidak mau dianggap lemah dalam menghadapi agresi Libya. Akibatnya, [[Operasi Epervier]] dilancarkan pada tanggal [[14 Februari]] 1986. Operasi ini mengirim 1.200 tentara Prancis dan beberapa skuadron Jaguars ke Chad. Dua hari kemudian, untuk mengirim pesan yang jelas kepada Gaddafi, angkatan udara Prancis mengebom lapangan udara Ouadi Doum. Beberapa hari kemudian, Libya melancarkan serangan balasan dengan mengebom [[Bandara Internasional N'Djamena|bandara N'Djamena]], tetapi serangan ini tidak mengakibatkan kerusakan yang besar.<ref name="K. Pollack, hlm. 389"/><ref>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 93</ref><ref>S. Nolutshungu, hlm. 212–213</ref>
=== Toyota War ===
[[Image:Saha41.jpg|250px|thumb|right|Habré meets Mitterrand in [[Paris]] in July 1987]]
{{main|Toyota War}}
At the opening of 1987, the last year of the war, the Libyan expeditionary force was still impressive, counting on 8,000 troops and 300 tanks; but it had lost the key support of its Chadian allies, who had generally provided reconnaissance and acted as assault infantry. Without them the Libyan garrisons resembled isolated and vulnerable islands in the Chadian desert. On the other side, the FANT was greatly strengthened, now having 10,000 highly motivated troops, provided with fast-moving and sand-adapted [[Toyota truck]]s equipped with [[MILAN]] [[anti-tank guided missile]]s, that gave the name of "Toyota War" to the last phase of the Chadian-Libyan conflict.<ref>M. Azevedo, pp. 149&ndash;150</ref><ref>K. Pollack, p. 391, 398</ref><ref>S. Nolutshungu, pp. 218&ndash;219</ref>
 
=== Perang Tibesti ===
Habré started on [[January 2]] [[1987]] his reconquest of northern Chad with a [[battle of Fada|successful attack]] of the well-defended Libyan communications base of Fada. Against the Libyan army the Chadian commander [[Hassan Djamous]] conducted a series of swift pincer movements, enveloping the Libyan positions and crushing them with sudden attacks from all sides. This strategy was repeated by Djamous in March in the [[battle of B'ir Kora|battles of B'ir Kora]] and [[battle of Ouadi Doum|Ouadi Doum]], inflicting crushing losses and forcing Gaddafi to evacuate northern Chad.<ref>K. Pollack, pp. 391&ndash;394</ref>
Kekalahan yang diderita pada bulan [[Februari]] dan [[Maret]] mempercepat kehancuran GUNT. Pada bulan [[Maret]], selama perundingan yang disponsori oleh Organisasi Kesatuan Afrika di [[Kongo]], Goukouni tidak hadir dan banyak yang mencurigai Libya sebagai dalangnya. Akibatnya, wakil presiden GUNT Kamougué memutuskan untuk membelot. Tindakannya diikuti oleh [[Angkatan Bersenjata Pertama (Chad)|Angkatan Bersenjata Pertama]] dan kelompok FROLINAT Originel. Pada bulan August, CDR memutuskan untuk meninggalkan koalisi dan mengambil alih kota Fada. Pada bulan Oktober, Angkatan Bersenjata Rakyat Goukouni berusaha merebut kembali [[Fada]], tetapi garnisun Libya malah menyerang tentara Goukouni, dan pertempuran ini secara efektif mengakhiri riwayat GUNT. Pada bulan yang sama, Goukouni ditangkap oleh Libya, sementara pasukannya memberontak melawan Gaddafi, mengusir orang Libya dari Tibesti, dan pada tanggal [[24 Oktober]] berbalik mendukung Habré.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 213–214</ref>
 
Untuk mendirikan kembali jalur persediaan dan merebut kembali kota Bardai, Zouar dan Wour, Libya mengirim pasukan sebesar 2.000 orang dengan tank [[T-62]] ke [[Tibesti]] dengan dukungan dari angkatan udara Libya. Serangan ini awalnya berhasil dan berhasil mengusir GUNT dari benteng-benteng utamanya (juga dengan menggunakan [[napalm]]). Serangan ini menjadi senjata makan tuan dan memicu reaksi dari Habré yang mengirim 2.000 tentara FANT untuk dihubungkan dengan pasukan GUNT. Mitterrand juga menanggapi serangan ini dengan memerintahkan sebuah misi yang mengirim bahan bakar, makanan, amunisi dan misil anti-tank yang diturunkan dengan parasut kepada para pemberontak, dan juga personal militer. Melalui aksi ini, Prancis telah menegaskan bahwa mereka tidak merasa harus tetap berada di sebelah selatan garis merah, dan siap untuk beraksi jika memang diperlukan.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 214–216</ref><ref>K. Pollack, hlm. 390</ref>
This in turn endangered Libyan control over the Aouzou Strip, and Aouzou fell in August to the FANT, only to be repelled by an overwhelming Libyan counter-offensive and the French refusal to provide air cover to the Chadians. Habré readily replied to this setback with the first Chadian incursion in Libyan territory of the Chadian-Libyan conflict, mounting on [[September 5]] [[Battle of Maaten al-Sarra|a surprise and fully successful raid against the key Libyan air base at Maaten al-Sarra]]. This attack was part of a plan to remove the threat of Libyan airpower before a renewed offensive on Aouzou.<ref>K. Pollack, pp. 395&ndash;396</ref>
 
Dari segi militer, Habré kurang berhasil mengusir Libya dari Tibesti (Libya akan meninggalkan daerah itu pada bulan Maret, setelah berbagai kekalahan di kawasan timur laut telah membuat daerah tersebut tak dapat dipertahankan lagi), tetapi kampanye militer ini merupakan pencapaian yang penting bagi FANT karena telah mengubah perang saudara menjadi perang nasional melawan asing dan mendorong rasa kesatuan nasional yang sebelumnya tidak pernah terlihat di Chad.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 215–216, 245</ref>
The projected attack on Aouzou never took place, as the dimensions of the victory obtained at Maaten made France fear that the attack on [[Maaten al-Sarra Air Base|the Libyan Base]] was only the first stage of a general offensive into Libya proper, a possibility that France was not willing to tolerate. As for Gaddafi, being subjected to internal and international pressures, he showed himself more conciliatory, which brought as a result to an [[Organization of African Unity|OAU]]-brokered ceasefire on [[September 11]].<ref>S. Nolutshungu, pp. 222&ndash;223</ref><ref>K. Pollack, p. 397</ref>
 
=== Perang Toyota ===
==Akhir==
{{main|Perang Toyota}}
While there were many violations of the ceasefire, the incidents were relatively minor. The two governments immediately started complex diplomatic manoeuvres to bring on their side world opinion in the case, widely expected, that the conflict was resumed; but the two parts were also careful to leave the door open for a peaceful solution. The latter course was promoted by France and most African states, while the Reagan Administration saw in a resumption of the conflict the best chance to unseat Gaddafi.<ref>S. Nolutshungu, pp. 223&ndash;224</ref>
Pada permulaan tahun [[1987]] (tahun terakhir perang), pasukan Libya masih berjumlah 8.000 pasukan dan 300 tank, tetapi telah kehilangan dukungan sekutunya di Chad, yang sebelumnya menjadi pengintai dan bertindak sebagai infantri penyerang. Tanpa mereka, garnisun Libya mirip dengan pulau yang terisolasi dan mudah diserang di padang pasir Chad. Di sisi lain, FANT sendiri menjadi semakin kuat dan kini memiliki 10.000 tentara yang sangat termotivasi. Mereka juga memiliki truk [[Toyota]] yang dapat bergerak dengan cepat dan cocok untuk digunakan di wilayah padang pasir. Truk-truk ini dilengkapi dengan misil anti-tank [[MILAN]], sehingga fase terakhir konflik Chad-Libya dijuluki "Perang Toyota" .<ref>M. Azevedo, hlm. 149–150</ref><ref>K. Pollack, hlm. 391, 398</ref><ref>S. Nolutshungu, hlm. 218–219</ref>
 
Pada tanggal [[2 Januari]] [[1987]], Habré memulai serangannya terhadap Chad utara dan [[Pertempuran Fada|berhasil merebut]] basis komunikasi Libya di Fada. Untuk melawan tentara Libya, panglima besar Chad [[Hassan Djamous]] melakukan berbagai pergerakan menjepit yang cepat, mengepung posisi Libya dan menghancurkan mereka dengan serangan mendadak dari semua sisi. Strategi ini diulang oleh Djamous pada bulan Maret selama [[pertempuran B'ir Kora]] dan [[pertempuran Ouadi Doum]]. Serangan-serangan ini memaksa Gaddafi untuk mundur dari Chad utara.<ref>K. Pollack, hlm. 391–394</ref>
Steadily relations among the two countries bettered, with Gaddafi giving signs that he wanted to normalize relations with the Chadian government, to the point of recognizing that the war had been an error. In May [[1988]] the Libyan leader declared he would recognize Habré as the legitimate president of Chad "as a gift to Africa"; this led on [[October 3]] to the resumption of full diplomatic relations between the two countries. The following year, on [[August 31]] [[1989]], Chadian and Libyan representatives met in [[Algiers]] to negotiate the Framework Agreement on the Peaceful Settlement of the Territorial Dispute, by which Gaddafi agreed to discuss with Habré the Aouzou Strip and to bring the issue to the [[International Court of Justice]] (ICJ) for a binding ruling if bilateral talks failed. Therefore, after a year of inconclusive talks, the sides submitted in September [[1990]] the dispute to the ICJ.<ref>G. Simons, p. 58, 60</ref><ref>S. Nolutshungu, p. 227</ref><ref name=Brecher95>M. Brecher & J. Wilkenfeld, p. 95</ref>
 
Serangan Chad kini membahayakan kekuasaan Libya di Jalur Aouzou. Aouzou sempat jatuh ke tangan FANT pada bulan Agustus, tetapi mereka kemudian diusir oleh Libya dan Prancis menolak memberikan perlindungan dari udara. Habré membalas kekalahan ini dengan melakukan serangan Chad pertama ke wilayah Libya yang memicu [[pertempuran Maaten al-Sarra]] pada tanggal [[5 September]]. Serangan ini adalah serangan kejutan dan merupakan bagian dari rencana untuk menghilangkan ancaman kekuatan udara Libya sebelum mereka dapat kembali melancarkan serangan ke Aouzou.<ref>K. Pollack, hlm. 395–396</ref>
Chadian-Libyan relations were further ameliorated when Libyan-supported [[Idriss Déby]] unseated Habré on [[December 2]]. Gaddafi was the first head of state to recognize the new regime, and he also signed treaties of friendship and cooperation on various levels; but regarding the Aouzou Strip Déby followed his predecessor, declaring that if necessary he would fight to keep the strip out of Libya's hands.<ref>{{Citation|title =Chad The Devil Behind the Scenes| newspaper =[[Time (magazine)|Time]]| year =| date =[[1990-12-17]]| url =http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,971950,00.html?iid=chix-sphere}}</ref><ref>M. Azevedo, p. 150</ref>
 
Serangan yang direncanakan ke Aouzou tidak pernah terjadi. Kemenangan Chad di Maaten membuat Prancis khawatir bahwa Chad akan meneruskan serangan ke wilayah Libya lainnya. Kemungkinan ini tidak dapat ditolerir Prancis. Sementara itu, Gaddafi mendapat tekanan dari dalam dan luar negeri, sehingga ia menyetujui gencatan senjata yang dipelopori oleh Organisasi Kesatuan Afrika pada tanggal [[11 September]].<ref>S. Nolutshungu, hlm. 222–223</ref><ref>K. Pollack, hlm. 397</ref>
The Aouzou dispute was concluded for good on [[February 3]] [[1994]] when the judges of the ICJ by a majority of 16 to 1 deliberated that the Aouzou Strip belonged to Chad. The court's judgement was implemented without delay, the two parties signing as early as [[April 4]] an agreement concerning the practical modalities for the implementation of the judgement. Monitored by international observers, the withdrawal of Libyan troops from the Strip began on [[April 15]] and was completed by [[May 10]]. The formal and final transfer of the Strip from Libya to Chad took place on [[May 30]], when the sides signed a joint declaration stating that the Libyan withdrawal had been effected.<ref name=Brecher95/><ref>G. Simons, p. 78</ref>
 
==Referensi danAkhir Pranalakonflik Luar==
Walaupun gencatan senjata sering kali dilanggar, insiden yang terjadi relatif kecil. Kedua pemerintahan dengan segera memulai manuver diplomatik untuk menyetir opini dunia atas kasus ini. Pemerintahan Reagan menganggap kelanjutan konflik ini sebagai kesempatan terbaik untuk menjatuhkan Gaddafi.<ref>S. Nolutshungu, hlm. 223–224</ref>
*{{cite book|author=[[Mario Azevedo|Azevedo, Mario J.]]|title=Roots of Violence: A History of War in Chad|publisher=[[Routledge]]|year=1998|id=ISBN 90-5699-582-0}}
*{{cite journal| author = Brandily, Monique| title = Le Tchad face nord 1978-1979| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 45 - 65| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016045.pdf| format = [[PDF]]}}
*{{cite book|author=Brecher, Michael & Wilkenfeld, Jonathan|title=A Study in Crisis|publisher=University of Michigan Press|year=1997|id=ISBN 0-4721-0806-9}}
*{{cite journal| author = Buijtenhuijs, Rob| title = Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir: L'échec d'une révolution Africaine| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 15 - 29| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016015.pdf| format = PDF}}
*{{cite journal| author=Buijtenhuijs, Rob|title=Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire : les leçons du Tchad| journal=Politique Africaine| issue = 1| pages = 23 - 33|date=March 1981|url=http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/001023.pdf|format= PDF}}
*{{cite book|author=Brian Ferguson, R.|title=State, Identity and Violence:Political Disintegration in the Post-Cold War World|publisher=Routledge|year=2002|id= ISBN 0-4152-7412-5}}
*{{cite book|author=Clayton, Anthony|title=Frontiersmen: Warfare in Africa Since 1950|publisher=Routledge|year=1998|id=ISBN 1-8572-8525-5}}
*{{cite journal| author = de Lespinois, Jérôme| title = L'emploi de la force aérienne au Tchad (1967&ndash;1987)| journal = Penser les Ailes françaises| issue = 6| pages = 65 - 74| date = June 2005| url = http://www.cesa.air.defense.gouv.fr/DPESA/PLAF/PLAF_N_6.pdf| format = PDF}}
*{{cite journal| author = Gérard, Alain| title = Nimeiry face aux crises tchadiennes| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 118 - 124| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016118.pdf| format=PDF}}
*{{cite book|author=Macedo, Stephen|title=Universal Jurisdiction: National Courts and the Prosecution of Serious Crimes Under International Law|publisher=University of Pennsylvania Press|year=2003|id=ISBN 0-8122-3736-6}}
*{{cite book|author=Mays, Terry M.|title=Africa's First Peacekeeping operation: The OAU in Chad|publisher=Greenwood|year=2002|id=ISBN 978-0-275-97606-4}}
*{{cite book|author=Metz, Helen Chapin|title=Libya|publisher=[[United States Government Printing Office|US GPO]]|year=2004|url=http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/lytoc.html|id=ISBN 1-4191-3012-9}}
*{{cite journal| author = Mouric, N.| title = La politique tchadienne de la France sous Valéry Giscard d'Estaing| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 86 - 101| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016086.pdf| format=PDF}}
*{{cite book|author=[[Sam Nolutshungu|Nolutshungu, Sam C.]]|title=Limits of Anarchy: Intervention and State Formation in Chad|publisher=University of Virginia Press|year=1995|id=ISBN 0-8139-1628-3}}
*{{cite book|author=[[Kenneth Pollack|Pollack, Kenneth M.]]|title=Arabs at War: Military Effectiveness, 1948&ndash;1991|publisher=[[University of Nebraska Press]]|year=2002|id=ISBN 0-8032-3733-2}}
*{{cite book|author=Simons, Geoff|title=Libya and the West: From Independence to Lockerbie|publisher=I.B. Tauris|year=2004|id=ISBN 1-8606-4988-2}}
*{{cite book|author=Simpson, Howard R.|title=The Paratroopers of the French Foreign Legion: From Vietnam to Bosnia|publisher=Brassey's|year=1999|id=ISBN 1-5748-8226-0}}
*{{cite book|author=Wright, John L.|title=Libya, Chad and the Central Sahara|publisher=C. Hurst|year=1989|id=ISBN 1-85065-050-0}}
*{{cite book|title=Libya-Sudan-Chad Triangle: Dilemma for United States Policy|publisher=US GPO|year=1981}}
 
Hubungan antara kedua negara secara perlahan membaik, dengan Gaddafi memberi pertanda bahwa ia ingin menormalisasi hubungan dengan pemerintah Chad, hingga ia mengakui bahwa perang ini merupakan sebuah kesalahan. Pada bulan [[Mei]] tahun [[1988]], Gaddafi menyatakan bahwa ia akan mengakui Habré sebagai presiden Chad "sebagai hadiah untuk Afrika"; berkat tindakan ini, hubungan diplomatik di antara kedua negara dipulihkan pada tanggal [[3 Oktober]]. Pada tanggal [[31 Agustus]] [[1989]], perwakilan Chad dan Libya bertemu di [[Aljazair]] untuk menegosiasikan Kerangka Pesetujuan mengenai Penyelesaian Sengketa Wilayah secara Damai. Gaddafi bersedia untuk membawa isu Jalur Aouzou ke [[Mahkamah Internasional]] jika perundingan bilateral mengalami kegagalan. Setelah perundingan yang tidak membuahkan hasil selama setahun, kedua belah pihak membawa sengketa ini ke Mahkamah Internasional pada bulan [[September]] tahun [[1990]].<ref>G. Simons, hlm. 58, 60</ref><ref>S. Nolutshungu, hlm. 227</ref><ref name=Brecher95>M. Brecher & J. Wilkenfeld, hlm. 95</ref>
== Catatan Kaki ==
 
Hubungan Chad-Libya semakin membaik ketika [[Idriss Déby]] yang didukung Libya menjatuhkan Habré pada tanggal [[2 Desember]]. Gaddafi adalah kepala negara pertama yang mengakui pemerintahan baru, dan ia juga menandatangani perjanjian persahabatan dan kerjasama dalam berbagai tingkatan, tetapi Déby menyatakan bahwa ia akan tetap berjuang untuk menjaga jalur tersebut dari tangan Libya.<ref>{{Citation| title =Chad The Devil Behind the Scenes| newspaper =[[Time (majalah)|Time]]| year =| date =17 Desember 1990| url =http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,971950,00.html?iid=chix-sphere| accessdate =2007-09-08| archive-date =2008-05-01| archive-url =https://web.archive.org/web/20080501094629/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,971950,00.html?iid=chix-sphere| dead-url =yes}}</ref><ref>M. Azevedo, hlm. 150</ref>
 
Permasalahan Aouzou diakhiri dengan baik pada tanggal [[3 Februari]] [[1994]] ketika hakim di Mahkamah Internasional dengan jumlah 16 banding 1 memutuskan bahwa Jalur Aouzou merupakan wilayah Chad. Pengadilan atas kasus tersebut dilaksanakan tanpa gangguan. Pada tanggal [[4 April]], keduanya menandatangani sebuah persetujuan mengenai implementasi putusan Mahkamah Internasional. Dengan diawasi dunia internasional, mundurnya tentara Libya dari Jalur Aouzou dimulai pada tanggal [[15 April]] dan selesai pada tanggal [[10 Mei]]. Penyerahan Jalur Aouzou secara resmi dilakukan pada tanggal [[30 Mei]], ketika kedua belah pihak menandatangani sebuah deklarasi gabungan yang menyatakan bahwa mundurnya pasukan Libya telah berhasil.<ref name=Brecher95/><ref>G. Simons, hlm. 78</ref>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
{{artikel pilihan}}
 
== Daftar pustaka ==
<div style="font-size: 90%">
* {{cite book|author=[[Mario Azevedo|Azevedo, Mario J.]]|title=Roots of Violence: A History of War in Chad|publisher=[[Routledge]]|year=1998|isbn=90-5699-582-0}}
* {{cite journal| author = Brandily, Monique| title = Le Tchad face nord 1978–1979| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 45–65| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016045.pdf| format = PDF| accessdate = 2009-06-25| archive-date = 2007-09-28| archive-url = https://web.archive.org/web/20070928003144/http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016045.pdf| dead-url = yes}}
* {{cite book|author1=Brecher, Michael |author2=Wilkenfeld, Jonathan|title=A Study in Crisis|publisher=University of Michigan Press|year=1997|isbn=0-472-10806-9}}
* {{cite journal| author = Buijtenhuijs, Robert| title = Le FROLINAT à l'épreuve du pouvoir: L'échec d'une révolution Africaine| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 15–29| date = December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016015.pdf| format = PDF| accessdate = 2009-06-25| archive-date = 2007-09-28| archive-url = https://web.archive.org/web/20070928002933/http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016015.pdf| dead-url = yes}}
* {{cite journal| author=Buijtenhuijs, Robert|title=Guerre de guérilla et révolution en Afrique noire : les leçons du Tchad| journal=Politique Africaine| issue = 1| pages = 23–33|date=March 1981|url=http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/001023.pdf|format= PDF|accessdate= 2009-06-25}}
* {{cite book|author=Brian Ferguson, R.|title=State, Identity and Violence:Political Disintegration in the Post-Cold War World|publisher=Routledge|year=2002|isbn= 0-415-27412-5}}
* {{cite book|author=Clayton, Anthony|title=Frontiersmen: Warfare in Africa Since 1950|publisher=Routledge|year=1998|isbn=1-85728-525-5}}
* {{cite journal| author = de Lespinois, Jérôme| title = L'emploi de la force aérienne au Tchad (1967–1987)| journal = Penser les Ailes françaises| issue = 6| pages = 65–74| date = June 2005| url = http://www.cesa.air.defense.gouv.fr/DPESA/PLAF/PLAF_N_6.pdf| format = PDF| accessdate = 2009-06-25| deadurl = yes| archiveurl = https://web.archive.org/web/20090305170836/http://www.cesa.air.defense.gouv.fr/DPESA/PLAF/PLAF_N_6.pdf| archivedate = 5 March 2009| df = dmy-all}}
* {{cite journal| author = Gérard, Alain| title = Nimeiry face aux crises tchadiennes| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 118–124|date=December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016118.pdf| format=PDF| accessdate=2009-06-25}}
* {{cite book|author=Jessup, John E.|title=An Encyclopedic Dictionary of Conflict and Conflict Resolution, 1945–1996|url=https://archive.org/details/encyclopedicdict0000jess|publisher=Greenwood Publishing Group|year=1998|isbn=978-0-3132-8112-9}}
* {{cite book|author=Macedo, Stephen|title=Universal Jurisdiction: National Courts and the Prosecution of Serious Crimes Under International Law|url=https://archive.org/details/universaljurisdi0000unse|publisher=University of Pennsylvania Press|year=2003|isbn=0-8122-3736-6}}
* {{cite book|author=Mays, Terry M.|title=Africa's First Peacekeeping operation: The OAU in Chad|url=https://archive.org/details/africasfirstpeac0000mays|publisher=Greenwood|year=2002|isbn=978-0-275-97606-4}}
* {{cite book|author=Metz, Helen Chapin|title=Libya|publisher=[[United States Government Printing Office|US GPO]]|year=2004|url=http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/lytoc.html|isbn=1-4191-3012-9}}
* {{cite journal| author = Mouric, N.| title = La politique tchadienne de la France sous Valéry Giscard d'Estaing| journal = Politique Africaine| issue = 16| pages = 86–101|date=December 1984| url = http://www.politique-africaine.com/numeros/pdf/016086.pdf| format=PDF| accessdate=2009-06-25}}
* {{cite book|author=[[Sam Nolutshungu|Nolutshungu, Sam C.]]|title=Limits of Anarchy: Intervention and State Formation in Chad|url=https://archive.org/details/limitsofanarchyi0000nolu|publisher=University of Virginia Press|year=1995|isbn=0-8139-1628-3}}
* {{cite book|author=[[Kenneth Pollack|Pollack, Kenneth M.]]|title=Arabs at War: Military Effectiveness, 1948–1991|url=https://archive.org/details/arabsatwarmilita0000poll|publisher=[[University of Nebraska Press]]|year=2002|isbn=0-8032-3733-2}}
* {{cite book|author=Simons, Geoffrey Leslie|title=Libya: The Struggle for Survival|url=https://archive.org/details/libyastrugglefor00simo|publisher=Palgrave Macmillan|year=1993|isbn=978-0-312-08997-9}}
* {{cite book|author=Simons, Geoff|title=Libya and the West: From Independence to Lockerbie|url=https://archive.org/details/libyawestfromind00simo|publisher=I.B. Tauris|year=2004|isbn=1-86064-988-2}}
* {{cite book|author=Simpson, Howard R.|title=The Paratroopers of the French Foreign Legion: From Vietnam to Bosnia|publisher=Brassey's|year=1999|isbn=1-57488-226-0}}
* {{cite book|author=Wright, John L.|title=Libya, Chad and the Central Sahara|url=https://archive.org/details/libyachadcentral0000wrig|publisher=C. Hurst|year=1989|isbn=1-85065-050-0}}
* {{cite book|title=Libya-Sudan-Chad Triangle: Dilemma for United States Policy|publisher=US GPO|year=1981}}
</div>
 
[[Kategori:Konflik Chad-Libya| ]]
[[Kategori:Sejarah Chad]]
[[Kategori:Sejarah Libya]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan PerancisPrancis]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Libya]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Chad]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan ZaireRepublik Demokratik Kongo]]
[[Kategori:MuammarArtikel al-Gaddafipilihan bertopik militer]]
[[en:Chadian-Libyan conflict]]