Mitra Investindo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
|||
(11 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox_Company
'''PT Mitra Investindo Tbk''' (atau disingkat '''Miti''' saja) adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|MITI}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di perusahaan-perusahaan [[pelayaran]] dan perkapalan. Berkantor pusat di [[Menteng]], [[Jakarta Pusat]],<ref name=MTFN>[https://www.mitra-investindo.com/upload/files/MITI-AnnRep-2021.pdf LapTahunan MITI 2021]</reF> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya. ▼
| company_name = PT Mitra Investindo Tbk
| company_logo =
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| traded_as = {{BEI|MITI}}
| company_slogan =
| foundation = 16 September 1993
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| num_employees =
| products =
| industry = [[Investasi]] [[pelayaran]]
| key_people =
| revenue =
| net_income =
| homepage = [https://www.mitra-investindo.com/ mitra-investindo.com]|
▲}}'''PT Mitra Investindo Tbk''' (atau disingkat '''Miti''' saja) adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|MITI}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di
==Manajemen==
* Presiden Komisaris: Leonard Tanubrata
* Komisaris: Pradopo Subekti
* Komisaris Independen: Maruli Gultom
* Presiden Direktur: Andreas Tjahjadi
* Direktur Keuangan: Edy Suhardaya
* Direktur: Diah Pertiwi Gandhi<ref>[https://www.mitra-investindo.com/index.php/about-us/management-profile#board-of-commisioners PROFIL MANAJEMEN]</ref>
==Pemegang saham==
* PT Prime Asia Capital: 47,83%
* PT Inti Bina Utama: 30,47%
*Andreas Tjahjadi: 5,5%
* Publik: 16,2%<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210702092524-17-257647/dicaplok-prime-asia-2-tahun-mati-suri-saham-miti-meroket Dicaplok Prime Asia & 2 Tahun 'Mati Suri', Saham MITI Meroket]</ref>
==Anak usaha==
* PT Wasesa Line<ref name=MTFN/>
==Sejarah==
===Perusahaan pembiayaan===
Mitra Investindo awalnya merupakan sebuah [[perusahaan pembiayaan]], didirikan pada 16 September 1993 dengan saat itu bernama '''PT Minsuco International Finance''' oleh The Tje Min,<ref name=MTFN/> seorang [[bankir]] yang dikenal memiliki saham di sejumlah [[bank]].<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/40756/sjamsul-nursalim-dapat-surat-lunas-dengan-syarat Sjamsul Nursalim Dapat Surat Lunas Dengan Syarat]</ref><
Tidak beberapa lama setelah Titiek masuk, gelombang [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]] menjatuhkan kekuasaan ayahnya, [[Soeharto]]. Titiek kemudian mengundurkan diri dari jabatan Presiden [[Komisaris]] di perusahaan ini pada 30 April 1998 dengan alasan personal,<
===Siwani Trimitra===
Pada tahun 2000, masuklah keluarga [[William Soeryadjaya]], lewat anaknya [[Edward Soeryadjaya|Edward]] yang pada Januari 2000 mengumumkan akuisisi PT Mandiri Intifinance. Edward sendiri berkolaborasi dengan PT Harawi Sekawan, perusahaan [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur), dengan awalnya masing-masing membeli 8,25% dan 3,3% dan akan ditingkatkan menjadi 40% (untuk Edward lewat L&M Group Investments).<ref name=MTFN/> Pemilik baru sendiri memiliki visi mengembangkan Mandiri Intifinance menjadi perusahaan keuangan pemberi [[kredit mikro]]<
Kondisi Siwani pasca-akuisisi sendiri belum terlalu membaik, bahkan sempat terlambat menyerahkan laporan keuangan tahun 2000 sehingga terancam denda oleh BEJ.<
===Mitra Investindo===
Dalam kondisi keuangan Siwani yang kurang baik tersebut, masuklah PT Caraka Berkat Sarana (didirikan 1993), yang bergerak di pertambangan [[granit]] di [[Bintan]], [[Kepulauan Riau]].<ref name=MTFN/> Lewat skema ''backdoor listing'', pemegang saham PT Caraka kemudian mengakuisisi PT Siwani Trimitra Tbk dan me-[[merger]] PT Caraka dengannya.<ref name=ed/> Merger ini tuntas dilakukan pada 30 Januari 2006, dan bisnis Siwani berganti menjadi pertambangan granit. Kepemilikan sahamnya menjadi British Virgin Island Olive Crest Corporation 50,91%, Money Around International Ltd 9,35% (pemegang saham lama), PT Suryaraya Guna Perkasa 7,8%, Andreas Tjahjadi 2,33% dan publik 29,61%. Tidak lama kemudian, sejak 17 Maret 2006 sampai saat ini, nama perusahaan berganti menjadi '''PT Mitra Investindo Tbk'''. Target dari pasca-merger ini adalah peningkatan usaha granitnya menjadi 25% seiring peningkatan ekspor.<
Tidak hanya itu, kemudian Mitra Investindo mulai terjun ke bisnis [[minyak bumi|migas]], dengan menguasai Lapangan Minyak Linda Sele, [[Papua]] dan membeli 1/3 saham Mentari Garung Energy Ltd, pemegang hak konsesi PSC Garung di Kalimantan yang masih dalam tahap eksplorasi. Pendapatan dari granit sendiri pada September 2015 mencapai Rp 87,3 miliar (dari granit) dan Rp 25,03 miliar (dari minyak). Kemudian, masuklah Interra Resources Ltd., perusahaan afiliasi [[Saratoga Investama Sedaya]] sebanyak 52,46% pada Agustus 2014 dengan skema ''[[rights issue]]''. Di bawah Interra, bisnis perusahaan ini mulai difokuskan pada eksplorasi migas,<ref>[https://www.beritasatu.com/archive/283806/interra-bantu-mitra-investindo-akuisisi-blok-migas Interra Bantu Mitra Investindo Akuisisi Blok Migas]</ref><ref>[https://www.dunia-energi.com/mitra-investindo-jual-aset-tambang-granit-rp-39-miliar/ Mitra Investindo Jual Aset Tambang Granit Rp 39 Miliar]</ref> dan hendak melepas bisnis granitnya.<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/541732-ingin-fokus-ke-migas-saham-mitra-investindo-diburu Ingin Fokus ke Migas, Saham Mitra Investindo Diburu]</ref> Baru kemudian pada 20 Desember 2016, tambang granitnya dilepaskan ke PT Sanmas Mekar Abadi senilai Rp 39 miliar.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20180131/192/732925/mitra-investindo-miti-spin-off-tambang-granit Mitra Investindo (MITI) Spin Off Tambang Granit]</ref> Kemudian, pada Oktober 2017, Mitra Investindo juga mengakuisisi 23% kepemilikan PT Benakat Oil sebagai langkah memperluas bisnis di bidang migas.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20171001/192/694718/mitra-investindo-miti-rampungkan-akuisisi-benakat-bulan-ini Mitra Investindo (MITI) Rampungkan Akuisisi Benakat Bulan Ini]</ref> Meskipun demikian, jalan Mitra Investindo untuk menjadi perusahaan migas tidak terlalu mulus, dengan pada 2018 merugi sebesar Rp 170 miliar karena kontraknya di penambangan migas dihentikan.<ref name=MTFN/><ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read231752/masih-alami-kerugian-mitra-investindo-tak-bagi-dividen.html Masih Alami Kerugian, Mitra Investindo Tak Bagi Dividen]</ref> Akibat kinerja keuangannya yang tidak kunjung membaik dan harga sahamnya yang menyentuh Rp 50, sejak 11 Maret 2019 [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI) melakukan suspensi pada perdagangan saham perusahaan ini.<ref>[https://hpfinancials.co.id/news/Bei-Suspensi-Saham-Mitra-Investindo Berita & Agenda]</ref><ref>[https://ajaib.co.id/sempat-vakum-2-tahun-dari-bursa-ini-kinerja-saham-miti/ Sempat Vakum 2 Tahun dari Bursa, Ini Kinerja Saham MITI]</ref> Bahkan, untuk memulihkan keuangannya, MITI pun berusaha kembali mengeksplorasi peluang penambangan granit di [[Lampung]] dan [[Jawa Barat]] dengan hasil tambang 10.000 ton/tahun.<ref>[https://pasardana.id/news/2019/6/11/miti-kembali-bergantung-pada-tambang-granit/ MITI Kembali Bergantung Pada Tambang Granit]</ref>
Dalam kondisi tersebut, kemudian masuklah PT Prime Asia Capital sebagai pemegang saham mayoritas, yang pada Februari 2021 memiliki 69,5% sahamnya lewat ''private placement''. Sejak Mei 2021, bisnis perusahaan pun diubah kembali dari migas ke pelayaran dan pengangkutan kapal. Perusahaan ini lalu menjalin kerjasama dengan PT Pelayaran Samudra Karana Line<ref>[https://katadata.co.id/lavinda/finansial/60a7553558329/usai-ganti-bisnis-mitra-investindo-akuisisi-usaha-pelayaran-pada-2022 Usai Ganti Bisnis, Mitra Investindo Akuisisi Usaha Pelayaran pada 2022]</ref> dan mengakuisisi PT Wasesa Line dari PT Prime Asia Capital sebesar Rp 70 miliar.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210118/192/1344364/caplok-perusahaan-pelayaran-mitra-investindo-miti-siap-rights-issue Caplok Perusahaan Pelayaran, Mitra Investindo (MITI) Siap Rights Issue]</ref> Dengan pengalihan bisnis yang bisa memperbaiki kinerjanya itu, dari awalnya hendak di-''delisting'',<ref>[https://investor.id/market-and-corporate/240964/nasib-saham-mitra-investindo-sudah-kena-tato-masuk-kriteria-delisting-pula Nasib Saham Mitra Investindo, Sudah Kena 'Tato', Masuk Kriteria 'Delisting' Pula]</ref> pada 29 Juni 2021 saham MITI bisa diperdagangkan kembali di BEI.<ref>[https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=BEI_Cabut_Status_Suspensi_Perdagangan_Saham_ATIC_dan_MITI&news_id=135062&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=MITI&name=&search=y_general&q=%20Mitra%20Investindo,%20&halaman=1 BEI Cabut Status Suspensi Perdagangan Saham ATIC dan MITI]</ref> Dengan perbaikan itu, maka pendapatan MITI mencapai Rp 46,30 miliar dan asetnya menjadi Rp 157,2 miliar, naik dari periode sebelumnya.<ref>[https://www.facsekuritas.co.id/news/corporate-action/mitra-investindo-raih-penjualan-rp4630-miliar-hingga-desember-2021 MITRA INVESTINDO RAIH PENJUALAN Rp46,30 MILIAR HINGGA DESEMBER 2021]</ref>
==Rujukan==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
[[Kategori: Perusahaan Indonesia]]▼
* [https://www.mitra-investindo.com/ Situs resmi]
|