Mitra Investindo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(9 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| net_income =
| homepage = [https://www.mitra-investindo.com/ mitra-investindo.com]|
}}'''PT Mitra Investindo Tbk''' (atau disingkat '''Miti''' saja) adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|MITI}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di perusahaan-perusahaan [[pelayaran]] dan perkapalan PT Wasesa Line. Berkantor pusat di [[Menteng]], [[Jakarta Pusat]],<ref name=MTFN>[https://www.mitra-investindo.com/upload/files/MITI-AnnRep-2021.pdf LapTahunan MITI 2021]</reFref> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.
 
==Manajemen==
Baris 22:
* Presiden Direktur: Andreas Tjahjadi
* Direktur Keuangan: Edy Suhardaya
* Direktur: Diah Pertiwi Gandhi<Refref>[https://www.mitra-investindo.com/index.php/about-us/management-profile#board-of-commisioners PROFIL MANAJEMEN]</ref>
 
==Pemegang saham==
* PT Prime Asia Capital: 7747,0983%
* InterraPT ResourcesInti Ltd.Bina (Saratoga)Utama: 11,30,47%
*Andreas Tjahjadi: 5,5%
* Publik: 1116,612%<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210702092524-17-257647/dicaplok-prime-asia-2-tahun-mati-suri-saham-miti-meroket Dicaplok Prime Asia & 2 Tahun 'Mati Suri', Saham MITI Meroket]</ref>
 
==Anak usaha==
Baris 34 ⟶ 35:
==Sejarah==
===Perusahaan pembiayaan===
Mitra Investindo awalnya merupakan sebuah [[perusahaan pembiayaan]], didirikan pada 16 September 1993 dengan saat itu bernama '''PT Minsuco International Finance''' oleh The Tje Min,<ref name=MTFN/> seorang [[bankir]] yang dikenal memiliki saham di sejumlah [[bank]].<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/40756/sjamsul-nursalim-dapat-surat-lunas-dengan-syarat Sjamsul Nursalim Dapat Surat Lunas Dengan Syarat]</ref><Refref>[https://books.google.co.id/books?id=_wVnDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=The+Tje+Min+bank&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjEqdXesNv3AhVoS2wGHcsWBRwQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=The%20Tje%20Min%20bank&f=false BLBI Extraordinary Crime ; Satu Analisis Historis dan Kebijakan]</ref> Operasinya baru dimulai pada 1994.<ref name=MTFN/> Tiga tahun kemudian, tepatnya pada April 1997, [[Titiek Soeharto|Siti Hediyati Hariyadi]] (Titiek) masuk dengan menjadi 50% pemegang saham perusahaan ini,<ref name=warta>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=nxNYAAAAMAAJ&dq=Minsuco+titiek&focus=searchwithinvolume&q=titiek Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 11,Masalah 38-45]</ref> menggunakan PT Maharani Paramitra, perusahaan induk miliknya.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=IqrNDwAAQBAJ&pg=PA55&dq=Maharani+Titiek&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjq5KOvttv3AhU_8XMBHdkZCJgQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Maharani%20Titiek&f=false Anak Soeharto dan Beragam Fasilitas Bisnis]</ref> Sisanya adalah pemegang saham lainnya (termasuk dari pemilik lama), seperti 40% milik PT Minsuco Multi Usaha, 7,5% The Tje Min dan 2,5% Susanti Prawinoto.<ref name=titiek>[https://jawawa.id/newsitem/maharani-set-to-allot-rp-226b-for-financing-1447893297 JP/Maharani set to allot Rp 226b for financing]</ref> Titiek kemudian mengganti nama perusahaan ini menjadi '''PT Maharani Intifinance''' beberapa saat kemudian pasca-akuisisi.<ref name=warta/> Tidak lama kemudian, pada 16 Juli 1997, Maharani Intifinance resmi melepas sekitar 49% sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]], dengan harga Rp 500/saham dan melepas sekitar 49% sahamnya. Kode sahamnya adalah '''MITI''' yang merupakan singkatan dari nama Maharani Intifinance, dan masih dipertahankan sampai sekarang.<Refref name=miti1>[https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-miti/Sejarah dan Profil Singkat MITI (Mitra Investindo Tbk)]</ref> Layanan yang ditawarkan oleh Maharani meliputi jasa pembiayaan baik untuk konsumer dan bisnis, yang kemudian dilengkapi sertifikasi [[ISO 9001]].<Refref name=miti1/><Refref name=tisoe>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=RahXAAAAMAAJ&dq=PT+Minsuco+Finance&focus=searchwithinvolume&q=Minsuco+ Indonesian Capital Market Directory]</ref> Keuntungan Maharani Intifinance pada 1996 mencapai Rp 1 miliar, naik pada 1997 menjadi Rp 6 miliar; asetnya pada akhir 1997 mencapai Rp 230 miliar; dan jasa pembiayaan Maharani naik dari Rp 40 miliar pada 1994 menjadi Rp 134 miliar pada 1996.<ref name=titiek/><Refref name=titik>[https://books.google.co.id/books?id=rGVoDwAAQBAJ&pg=PA440&dq=Maharani+Intifinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj0jbLetdv3AhXA8XMBHQ_VCegQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Maharani%20Intifinance&f=false Korupsi Kepresidenan]</ref> Jasa pembiayaan itu terdiri dari [[anjak piutang]] Rp 114,8 miliar, pembiayaan konsumen 15,3 miliar dan [[sewa guna usaha]] (''leasing'') Rp 4 miliar.<ref name=titiek/>
 
Tidak beberapa lama setelah Titiek masuk, gelombang [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]] menjatuhkan kekuasaan ayahnya, [[Soeharto]]. Titiek kemudian mengundurkan diri dari jabatan Presiden [[Komisaris]] di perusahaan ini pada 30 April 1998 dengan alasan personal,<Refref name=titiktisoe/><Refref name=tisoetitik/> dan seminggu setelah kejatuhan ayahnya, harga saham Maharani Intifinance jatuh ke Rp 100/lembar dari sebelumnya sempat menyentuh Rp 900.<Refref name=tisoe/><Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=YrJWAAAAMAAJ&dq=MaharaniIntifinance&focus=searchwithinvolume&q=Maharani Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 11,Masalah 11-12]</ref> Kemudian, di tahun yang sama, Titiek melepas 25% sahamnya di PT Maharani Intifinance Tbk seharga Rp 757 miliar (Rp 25/saham), dengan alasan belum membaiknya prospek bisnis pembiayaan akibat krisis.,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=6Q5YAAAAMAAJ&q=The+Tje+Min+Maharani&dq=The+Tje+Min+Maharani&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiro7qAr9v3AhVYIbcAHWcSBdgQ6AF6BAgEEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 20-27]</ref> dan melepas saham terakhirnya di tahun 1999.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=IpO0AAAAIAAJ&dq=Mandiri+Intifinance+last+year+titiek&focus=searchwithinvolume&q=titiek Indonesian Business: The Year in Review]</ref> Nama PT Maharani Intifinance Tbk kemudian diganti menjadi '''PT Mandiri Intifinance Tbk''' di tahun yangtersebut sama(1998), kemungkinan untuk membersihkan nama dari citra Titiek.<Refref name=miti1/> Meskipun demikian, akibat krisis itu juga, bisnis pembiayaan Mandiri Intifinance sempat "seret" bergerak.<ref name=MTFN/> Pada tahun 1998, Mandiri Intifinance membukukan kerugian Rp 81,3 miliar dan Rp 8,84 miliar di tahun selanjutnya.<Refref name=tisoe/>
 
===Siwani Trimitra===
Pada tahun 2000, masuklah keluarga [[William Soeryadjaya]], lewat anaknya [[Edward Soeryadjaya|Edward]] yang pada Januari 2000 mengumumkan akuisisi PT Mandiri Intifinance. Edward sendiri berkolaborasi dengan PT Harawi Sekawan, perusahaan [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur), dengan awalnya masing-masing membeli 8,25% dan 3,3% dan akan ditingkatkan menjadi 40% (untuk Edward lewat L&M Group Investments).<ref name=MTFN/> Pemilik baru sendiri memiliki visi mengembangkan Mandiri Intifinance menjadi perusahaan keuangan pemberi [[kredit mikro]]<reFref>[https://books.google.co.id/books?id=VlOvAAAAIAAJ&q=Mandiri+Intifinance&dq=Mandiri+Intifinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiLks_Ox9v3AhURldgFHRL_CF04ChDoAXoECAYQAg Far Eastern Economic Review, Volume 163]</ref> untuk [[usaha kecil dan menengah]], dan Edward akan dijadikan presiden [[direktur]] dari perusahaan ini.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ElsvAAAAMAAJ&dq=MandiriIntifinance+1998&focus=searchwithinvolume&q=Intifinance Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 13,Masalah 5-6]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=PPJQya3Dh4sC&pg=PA63&dq=Mandiri+Intifinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjwu4mhutv3AhV76nMBHfnwBMwQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Mandiri%20Intifinance&f=false Begini harusnya bisnis!: 5 kunci emas pengusaha spektakuler Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=LDkvAAAAMAAJ&q=Mandiri+Intifinance&dq=Mandiri+Intifinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjwu4mhutv3AhV76nMBHfnwBMwQ6AF6BAgGEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 13,Masalah 1-2]</ref> Keduanya sendiri membeli saham itu dari PT Minusco Multi Usaha dan PT Mitra Millenium Utama, yang masih sedikit dimiliki oleh Titiek, dan ketika pemilik lama melepaskan saham terakhirnya kepada Vogel Management Ltd. and PT Rifa Sekurindo, akhirnya pada 23 Maret 2000 nama perusahaan diganti menjadi '''PT Siwani Trimitra Tbk'''.<Refref name=tisoe/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=oaMTAQAAMAAJ&q=Mandiri+Intifinance+titiek&dq=Mandiri+Intifinance+titiek&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjimaKSxtv3AhXCR2wGHXgIBMIQ6AF6BAgJEAI Tempo, Volume 29,Masalah 1-6]</ref> Tidak lama setelah itu, pada 4 Juli 2000, izin perusahaan pembiayaan Siwani Trimitra resmi dikembalikan ke pemerintah,<ref name=sitf>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/MITI/2006/1Q_2006_MITI_Mitra+Investindo+Tbk.pdf Lapkeu MITI, 2006]</ref> dan bisnis perusahaan menjadi penasihat investasi dan pengembangan investasi.<ref name=MTFN/>
 
Kondisi Siwani pasca-akuisisi sendiri belum terlalu membaik, bahkan sempat terlambat menyerahkan laporan keuangan tahun 2000 sehingga terancam denda oleh BEJ.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Ub0TAQAAMAAJ&dq=Siwani+Trimitra+2000&focus=searchwithinvolume&q=Siwani+ Tempo, Volume 30,Masalah 12-18]</ref> Untuk menyehatkan bisnisnya yang sempat merugi menjadi Rp 136 miliar pada 2001, di bulan September tahun itu Siwani memulai bisnisnya dengan terjun di bidang [[bahan bakar]]. Lewat skema kerjasama dengan [[Pertamina]], Siwani memperoleh hak membangun depo satelit di [[Tangerang]] dan [[Sidoarjo]], pipanisasi BBM antara Manggis-Sanggaran di [[Bali]], dan terminal transit BBM di [[Kuala Tanjung, Medan]] senilai US$ 180 juta.<reFref>[https://dipohandoko.wordpress.com/2008/08/31/proyek-bermodal-minus/ Proyek Bermodal Minus]</ref><Refref>[http://derosaryebed.blogspot.com/2011/10/keluarga-soeryadjaya-masih-berkibar-di.html Keluarga Soeryadjaya Masih Berkibar Di Deretan Orang Terkaya Indonesia]</reFref> Sayangnya, usaha Edward mengembangkan proyek ini gagal total, sehingga akhirnya untuk menyelamatkan bisnisnya masuklah Money Around International Ltd. sebagai pemegang saham. Bisnis Siwani sendiri kemudian masih penuh lika-liku,<ref name=ed>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=FwXtAAAAMAAJ&dq=menggarap+depo+satelit+BBM+Pertamina+di+empat+lokasi+%3A+Balaraja+...&focus=searchwithinvolume&q=180+juta Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 14-19]</reFref> dengan sempat tersangkut sengketa<ReFref>[http://kumpulanberitalama.blogspot.com/2013/05/korantempo-siwani-trimitra-disomasi.html KoranTempo - Siwani Trimitra Disomasi Gerald Tugo]</ref> dan dirumorkan akan diambilalih untuk ''backdoor listing'' PT Dianlia Setiamukti.<ref>[http://www.klubsaham.com/forum/topic/7221/?page=3 MITI Makin Asyik Aje]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
===Mitra Investindo===
Dalam kondisi keuangan Siwani yang kurang baik tersebut, masuklah PT Caraka Berkat Sarana (didirikan 1993), yang bergerak di pertambangan [[granit]] di [[Bintan]], [[Kepulauan Riau]].<ref name=MTFN/> Lewat skema ''backdoor listing'', pemegang saham PT Caraka kemudian mengakuisisi PT Siwani Trimitra Tbk dan me-[[merger]] PT Caraka dengannya.<ref name=ed/> Merger ini tuntas dilakukan pada 30 Januari 2006, dan bisnis Siwani berganti menjadi pertambangan granit. Kepemilikan sahamnya menjadi British Virgin Island Olive Crest Corporation 50,91%, Money Around International Ltd 9,35% (pemegang saham lama), PT Suryaraya Guna Perkasa 7,8%, Andreas Tjahjadi 2,33% dan publik 29,61%. Tidak lama kemudian, sejak 17 Maret 2006 sampai saat ini, nama perusahaan berganti menjadi '''PT Mitra Investindo Tbk'''. Target dari pasca-merger ini adalah peningkatan usaha granitnya menjadi 25% seiring peningkatan ekspor.<ReFref name=sitf/><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-529044/pindah-ke-bisnis-pertambangan-siwani-trimitra-resmi-merger- Pindah ke Bisnis Pertambangan, Siwani Trimitra Resmi Merger]</reF><ref name=sitf/> Tidak hanya itu, dengan awalnya menggandeng PT [[Aneka Tambang]], Mitra Investindo sendiri berhasil menjadi kontraktor dan kemudian mengendalikan konsesi tambang granit di Bintan sejak 2009.<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2009/07/07/277/236579/miti-ambil-alih-izin-pertambangan-batu-granit-di-bintan MITI Ambil Alih Izin Pertambangan Batu Granit di Bintan]</ref> Bisnis granit MITI pada 2012 mencapai 1,6 juta ton dan pendapatan sekitar Rp 139 miliar.<ReFref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-2002263/mitra-investindo-siap-kuasi-reorganisasi-rp-271-miliar Mitra Investindo Siap Kuasi Reorganisasi Rp 271 Miliar]</ref>
 
Tidak hanya itu, kemudian Mitra Investindo mulai terjun ke bisnis [[minyak bumi|migas]], dengan menguasai Lapangan Minyak Linda Sele, [[Papua]] dan membeli 1/3 saham Mentari Garung Energy Ltd, pemegang hak konsesi PSC Garung di Kalimantan yang masih dalam tahap eksplorasi. Pendapatan dari granit sendiri pada September 2015 mencapai Rp 87,3 miliar (dari granit) dan Rp 25,03 miliar (dari minyak). Kemudian, masuklah Interra Resources Ltd., perusahaan afiliasi [[Saratoga Investama Sedaya]] sebanyak 52,46% pada Agustus 2014 dengan skema ''[[rights issue]]''. Di bawah Interra, bisnis perusahaan ini mulai difokuskan pada eksplorasi migas,<Refref>[https://www.beritasatu.com/archive/283806/interra-bantu-mitra-investindo-akuisisi-blok-migas Interra Bantu Mitra Investindo Akuisisi Blok Migas]</ref><ReFref>[https://www.dunia-energi.com/mitra-investindo-jual-aset-tambang-granit-rp-39-miliar/ Mitra Investindo Jual Aset Tambang Granit Rp 39 Miliar]</ref> dan hendak melepas bisnis granitnya.<Refref>[https://www.viva.co.id/arsip/541732-ingin-fokus-ke-migas-saham-mitra-investindo-diburu Ingin Fokus ke Migas, Saham Mitra Investindo Diburu]</ref> Baru kemudian pada 20 Desember 2016, tambang granitnya dilepaskan ke PT Sanmas Mekar Abadi senilai Rp 39 miliar.<ReFref>[https://market.bisnis.com/read/20180131/192/732925/mitra-investindo-miti-spin-off-tambang-granit Mitra Investindo (MITI) Spin Off Tambang Granit]</ref> Kemudian, pada Oktober 2017, Mitra Investindo juga mengakuisisi 23% kepemilikan PT Benakat Oil sebagai langkah memperluas bisnis di bidang migas.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20171001/192/694718/mitra-investindo-miti-rampungkan-akuisisi-benakat-bulan-ini Mitra Investindo (MITI) Rampungkan Akuisisi Benakat Bulan Ini]</ref> Meskipun demikian, jalan Mitra Investindo untuk menjadi perusahaan migas tidak terlalu mulus, dengan pada 2018 merugi sebesar Rp 170 miliar karena kontraknya di penambangan migas dihentikan.<ref name=MTFN/><Refref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read231752/masih-alami-kerugian-mitra-investindo-tak-bagi-dividen.html Masih Alami Kerugian, Mitra Investindo Tak Bagi Dividen]</ref> Akibat kinerja keuangannya yang tidak kunjung membaik dan harga sahamnya yang menyentuh Rp 50, sejak 11 Maret 2019 [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI) melakukan suspensi pada perdagangan saham perusahaan ini.<ref>[https://hpfinancials.co.id/news/Bei-Suspensi-Saham-Mitra-Investindo Berita & Agenda]</ref><reFref>[https://ajaib.co.id/sempat-vakum-2-tahun-dari-bursa-ini-kinerja-saham-miti/ Sempat Vakum 2 Tahun dari Bursa, Ini Kinerja Saham MITI]</ref> Bahkan, untuk memulihkan keuangannya, MITI pun berusaha kembali mengeksplorasi peluang penambangan granit di [[Lampung]] dan [[Jawa Barat]] dengan hasil tambang 10.000 ton/tahun.<ref>[https://pasardana.id/news/2019/6/11/miti-kembali-bergantung-pada-tambang-granit/ MITI Kembali Bergantung Pada Tambang Granit]</ref>
 
Dalam kondisi tersebut, kemudian masuklah PT Prime Asia Capital sebagai pemegang saham mayoritas, yang pada Februari 2021 memiliki 69,5% sahamnya lewat ''private placement''. Sejak Mei 2021, bisnis perusahaan pun diubah kembali dari migas ke pelayaran dan pengangkutan kapal. Perusahaan ini lalu menjalin kerjasama dengan PT Pelayaran Samudra Karana Line<reFref>[https://katadata.co.id/lavinda/finansial/60a7553558329/usai-ganti-bisnis-mitra-investindo-akuisisi-usaha-pelayaran-pada-2022 Usai Ganti Bisnis, Mitra Investindo Akuisisi Usaha Pelayaran pada 2022]</ref> dan mengakuisisi PT Wasesa Line dari PT Prime Asia Capital sebesar Rp 70 miliar.<ReFref>[https://market.bisnis.com/read/20210118/192/1344364/caplok-perusahaan-pelayaran-mitra-investindo-miti-siap-rights-issue Caplok Perusahaan Pelayaran, Mitra Investindo (MITI) Siap Rights Issue]</ref> Dengan pengalihan bisnis yang bisa memperbaiki kinerjanya itu, dari awalnya hendak di-''delisting'',<Refref>[https://investor.id/market-and-corporate/240964/nasib-saham-mitra-investindo-sudah-kena-tato-masuk-kriteria-delisting-pula Nasib Saham Mitra Investindo, Sudah Kena 'Tato', Masuk Kriteria 'Delisting' Pula]</ref> pada 29 Juni 2021 saham MITI bisa diperdagangkan kembali di BEI.<reFref>[https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=BEI_Cabut_Status_Suspensi_Perdagangan_Saham_ATIC_dan_MITI&news_id=135062&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=MITI&name=&search=y_general&q=%20Mitra%20Investindo,%20&halaman=1 BEI Cabut Status Suspensi Perdagangan Saham ATIC dan MITI]</reFref> Dengan perbaikan itu, maka pendapatan MITI mencapai Rp 46,30 miliar dan asetnya menjadi Rp 157,2 miliar, naik dari periode sebelumnya.<Refref>[https://www.facsekuritas.co.id/news/corporate-action/mitra-investindo-raih-penjualan-rp4630-miliar-hingga-desember-2021 MITRA INVESTINDO RAIH PENJUALAN Rp46,30 MILIAR HINGGA DESEMBER 2021]</reFref>
 
==Rujukan==
Baris 54 ⟶ 55:
 
==Pranala luar==
* [[https://www.mitra-investindo.com/ Situs resmi]
 
[[Kategori: Perusahaan Indonesia]]