Kerajaan Nabath: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 19040223 oleh Alamnirvana (bicara)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name = المملكة النبطية = 𐢕𐢃𐢋𐢈
| conventional_long_name = Kerajaan NabateaNabath
| common_name = NabateaNabath
| national_motto =
| continent = Asia
| region = Timur Tengah
| today = {{flag|Yordania}}<br>{{flag|Suriah}}<br>{{flag|Arab Saudi}}<br>{{flag|Mesir}}<br>{{flag|Israel}}<br>{{flag|Palestina}}
| era = [[Sejarah kuno|Zaman Kuno]]
| government_type = Monarki
| year_start = Abad ke-4 SM
| year_end = 106 Masehi
| event_start =
| date_event2 = 90 SM
| event2 = [[Obodas I]] menghalau invasi [[Hashmonayim|Hasmonea]]
| event_end = Ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Romawi]]
| p1 = Bangsa NabateaNabath
| flag_p1 =
| s1 = Arabia Petraea
| flag_s1 = Vexilloid_of_the_Roman_Empire.svg
| image_coat =
| image_map = Nabatean Kingdom (flat map).svg
| image_map_caption = Seluruh wilayah yang pernah dikuasai Kerajaan NabateaNabath
| capital = [[Petra]]
| common_languages = [[Bahasa NabateaAram Nabath|Aram Nabath]] <br> [[Bahasa Arab Nabath|Arab Nabath]]
| religion = [[Mitologi Arab|Politeisme Arab]]
| currency = [[Uang logam NabateaNabath|Dinar NabateaNabath]]
| stat_area1 = 200000 |stat_pop1 = 200000
| stat_pop1 =
| title_leader = [[Raja]]
| leader1 = [[Aretas I]]
| year_leader1 = 168–144 SM
| leader2 = [[Rabbel I]]
| year_leader2 = 140–120 SM
| leader3 = [[Aretas II]]
| year_leader3 = 120–96 SM
| leader4 = [[Obodas I]]
| year_leader4 = 96–86 SM
| leader5 = [[Aretas III]]
| year_leader5 = 86–62 SM
| leader6 = [[Obodas II]]
| year_leader6 = 62–59 SM
| leader7 = [[Malikhus I]]
| year_leader7 = 59–30 SM
| leader8 = [[Obodas III]]
| year_leader8 = 30–9 SM
| leader9 = [[Aretas IV]]
| year_leader9 = 9 SM–40 Masehi
| leader10 = [[Malikhus II]]
| year_leader10 = 40–70 Masehi
| leader11 = [[Rabbel II]]
| year_leader11 = 70–106 Masehi
}}
 
'''Kerajaan NabateaNabath''' ({{lang-ar|المملكةBahasa النبطية}}Aram Nabath: 𐢕𐢃𐢋𐢈 ''Nabāṭū''), adalah sebuah negara bangsa Arab [[Nabath|Nabatea]] pada [[zaman kuno]].
 
NabateaNabath berdiri sebagai sebuah kerajaan merdeka sejak abad ke-4 Masehi sampai dianeksasi oleh [[Kekaisaran Romawi]] pada 106 SM. Bangsa Romawi mengganti nama NabateaNabath menjadi ''[[Arabia Petrea''Petraea]].<ref name="Sejarah Arab">{{Cite book
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Arab_Sebelum_Islam/oNRmDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nabath&pg=PA7&printsec=frontcover
| title= Sejarah Arab Sebelum Islam
Baris 71 ⟶ 72:
 
== Sejarah ==
=== Bangsa Nabatea Nabath===
{{Main article|Nabath}}
[[Berkas:JORDAN, Petra (localnici pe magarusi) (BIM).JPG|jmpl|ka|Warga suku Bdoul di Petra, yang mengaku sebagai keturunan [[Nabath|bangsa NabateaNabathea]] <nowiki/>kuno.]]
 
[[Nabath|Bangsa NabateaNabath]] adalah salah satu di antara suku-suku Badawi pengembara yang hidup bekelana di [[Gurun Arab]] dengan membawa ternak peliharaannya ke tempat-tempat yang memiliki padang rumput dan sumber air.<ref name="lost kingdom"/> Mereka semakin kenal akan lingkungan tempat tinggalnya seiring berlalunya musim-musim, dan mereka berusaha untuk bertahan hidup sepanjang tahun-tahun buruk manakala curah hujan musiman berkurang.<ref name="lost kingdom">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=FcAoBq4_EnEC|title=Petra and the Lost Kingdom of the Nabataeans |first= Taylor|last=Jane|pages=14, 17, 30, 31|year=2001|publisher=[[I.B.Tauris]]|location=London, United Kingdom|accessdate=8 Juli 2016}}</ref> Meskipun bangsa NabateaNabath mula-mula dianggap sebagai bagian dari peradaban Aram, teori-teori tentang asal usul [[Bangsa Aram|Aram]] mereka kini ditolak oleh para cendekiawan modern. Sebaliknya, bukti-bukti arkeologi, agama, dan bahasa justru memperlihatkan bahwa mereka adalah sebuah [[Suku-suku Arab|suku Arab]] Utara.<ref>{{cite book|url=https://books.google.jo/books?id=A0BdsFRX55cC|title=Arabs in the Shadow of Israel: The Unfolding of God's Prophetic Plan for Ishmael's Line|accessdate=8 July 2016|publisher=Kregel Academic|first=Tony|last=Maalouf|year=2003}}</ref>
 
Masih belum dapat dipastikan dari suku Arab pengembara yang manakah mereka berasal. Salah satu hipotesis mengatakan bahwa negeri asal mereka adalah [[Yaman]], yang terletak di sebelah tenggara [[Semenanjung Arab]], akan tetapi dewa-dewi, bahasa, dan aksara mereka tidak memperlihatkan adanya hubungan dengan dewa-dewi, bahasa, dan aksara yang terdapat di kawasan selatan Arabia. Hipotesis lain mengatakan bahwa mereka berasal dari pesisir timur Semenanjung Arab.<ref name="lost kingdom"/>
Baris 81 ⟶ 82:
Dugaan bahwa mereka berasal dari kawasan [[Hijaz]] dianggap lebih dapat dipercaya, karena banyak dari dewa-dewi mereka yang sama dengan dewa-dewi sesembahan bangsa-bangsa kuno di Hijaz; ''nbtw'', akar kata dari nama suku mereka, terdapat dalam [[rumpun bahasa Semit]] permulaan yang ada di Hijaz.<ref name="lost kingdom"/>
 
Kemiripan antara dialek Arab [[bahasaBahasa NabateaArab Nabath|Nabateadialek Arab Nabathea]] dan dialek Arab yang terdapat di [[Mesopotamia]] pada zaman [[Kekaisaran Asiria Baru|Asiria Baru]], serta pencantuman segolongan orang yang disebut dengan nama "Nabatu" dalam daftar yang disusun bangsa Asiria sebagai salah satu di antara suku-suku Arab pemberontak di wilayah itu, mengisyaratkan adanya hubungan di antara keduanya.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa NabateaNabath bolehdapat jadi berasal dari sana dan kemudian bermigrasi ke barat antara abad ke-6 dan abad ke-4 SM menuju kawasan barat laut Arabia dan kawasan yang sebagian besar kini termasuk wilayah negara [[Yordania]].<ref name="lost kingdom"/>
 
Bangsa NabateaNabath pernah secara keliru dihubung-hubungkan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang lain. Sebuah bangsa bernama "Nabaiti", yang dikalahkan oleh [[Ashurbanipal|Asyurbanipal]] Raja [[Asyur]], oleh sebagian pihak dihubung-hubungkan dengan bangsa NabateaNabath karena kemiripan namanya. Kekeliruan lainnya adalah disamakannya bangsa NabateaNabath dengan [[Nebayot]] dalam [[Alkitab Ibrani]], yakni keturunan dari [[Ismael]], putra [[Abraham]].<ref name="lost kingdom"/>
 
Tidak seperti suku-suku Arab lainnya, bangsa NabateaNabath kelak tampil sebagai pemeran utama di kawasan itu pada masa-masa kemakmuran mereka. Akan tetapi pengaruh mereka kelak memudar, dan bangsa NabateaNabath pun terlupakan.<ref name="lost kingdom"/>
 
=== Kemunculan ===
[[Berkas:NabateensRoutes.png|jmpl|ka|Jalur-jalur niaga di [[Timur Tengah]] kuno, manakala Petra masih menjadi tempat perhentian terakhir bagi kafilah-kafilah yang mengangkut rempah-rempah sebelum dikirim ke pasar-pasar Eropa melalui [[Pelabuhan Gaza]].]]
 
Meskipun bangsa NabateaNabath melek aksara, mereka tidak meninggalkan naskah-naskah sejarah yang panjang-panjang. Akan tetapi ada ribuan prasasti yang sampai sekarang masih didapati di beberapa tempat yang pernah mereka diami, termasuk [[grafiti]] dan juga tulisan-tulisan pada uang logam tempaan mereka.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa NabateaNabath pertama kali dipaparkan dalam kitab sejarah oleh sejarawan Yunani, [[Diodoros Sikolos|Diodoros Sikeliotes]], yang hidup sekitar 30 SM namun memaparkan informasi dari 300 tahun sebelumnya mengenai mereka.<ref name="lost kingdom"/> Informasinya diperoleh dari salah satu di antara tulisan-tulisan [[Hieronimos dari Kardia]]; salah seorang panglima [[Aleksander Agung]] yang pernah bertatap muka secara langsung dengan bangsa NabateaNabath.<ref name="lost kingdom"/>
 
Diodoros menguraikan bagaimana bangsa NabateaNabath bertahan hidup di gurun tanpa sumber air dan bagaimana mereka mengalahkan musuh-musuhnya dengan jalan bersembunyi di gurun sampai musuh-musuhnya menyerah karena kehabisan air.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa NabateaNabath menggali waduk-waduk yang permukaannya kemudian ditutupi dan diberi tanda yang hanya dapat dikenali oleh mereka.<ref name="lost kingdom"/> Diodoros mencatat bahwa mereka "sungguh-sungguh cinta akan kemerdekaan" dan menyertakan pula sebuah keterangan tentang kegagalan penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan panglima [[Kekaisaran Makedonia|Yunani]], [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos I]], pada 312 SM.<ref name="lost kingdom"/>
 
{{quote|Baik [[Orang Asiria|Orang Asyur]] dahulu kala, raja-raja [[bangsa Mede|Media]] dan Persia, maupun yang dari [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] tidak sanggup memperhambakan mereka, dan... upaya-upaya mereka tak kunjung berakhir dengan keberhasilan. - ''Diodoros''<ref name="lost kingdom"/>}}
 
Setelah Aleksander Agung mangkat pada 323 SM, wilayah kekaisarannya dibagi-bagi oleh para panglimanya. Pada masa [[Perang Diadokhoi|pertikaian]] para panglima Aleksander, Antigonos I bergerak menaklukkan [[Levant]] hingga akhirnya tiba di perbatasan [[Edom]], tepat di sebelah utara Petra.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa NabateaNabath yang kaya-raya menjadi sasaran Antigonus berikutnya, sumber kemakmuran mereka adalah pendapatan teratur yang diterima dari kafilah–kafilah niaga yang mengangkut [[kemenyan]], [[mur]], dan lain-lain rempah-ratus dari [[Eudaemon]] di Yaman sekarang, melintasi Semenanjung Arab, melewati [[Petra]] dan berakhir di [[Pelabuhan Gaza]] untuk dikapalkan ke pasar-pasar Eropa.<ref name="lost kingdom"/> Kemakmuran menjadi ciri khas yang membedakan bangsa NabateaNabath dari suku-suku Arab lainnya.<ref name="mercer">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=goq0VWw9rGIC&pg=PA598|page=598|title=Mercer Dictionary of the Bible|first1=Watson|last1=Mills|first2=Roger|last2=Bullard|publisher=Mercer University Press|accessdate=9 Juli 2016|year=1990}}</ref> Antigonos memerintahkan salah satu perwiranya untuk menyerbu "orang–orang barbar" NabateaNabath dan merampas ternak mereka. [[Konfrontasi Antigonos–NabateaAntigonos–Nabath|Tiga kali penyerbuan]] berakhir dengan sia–sia ataupun bencana bagi pihak Yunani.<ref name="vfn">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=2McVDAAAQBAJ&pg=PA123|page=123|title=Dividing the Spoils: The War for Alexander the Great's Empire|accessdate=10 Juli 2016|first=Robin|last=Waterfield|publisher=Oxford University Press|date=11 Oktober 2012}}</ref>
 
Pada penyerbuan kali pertama, pihak Yunani berhasil merampas berton-ton rempah-ratus dan perak dari Petra pada 312 SM; meskipun tahun ini dianggap sebagai tahun resmi bermulanya sejarah bangsa NabateaNabath, tetapi kala itu mereka sudah kaya-raya.<ref name="lost kingdom"/> Dua konfrontasi segera menyusul dan karena berakhir dengan kegagalan, Antigonos pun menyingkirkan rencana-rencananya melawan orang-orang Arab ini, karena ia harus menangani urusan-urusan yang lebih penting. Dalam [[Pertempuran Ipsos]] di [[Anatolia]] sekitar 301 SM, [[Wangsa Antigonos|Antigonos]] dikalahkan oleh koalisi Yunani yang juga mengikutsertakan [[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]].<ref name="lost kingdom"/>
 
Rentetan peperangan di antara panglima-panglima Yunani ini berakhir dengan pertikaian atas wilayah-wilayah di Yordania sekarang ini antara pihak [[Kerajaan Ptolemaik|Ptolemaios]] yang berpangkalan di Mesir dan pihak Seleukia yang berpangkalan di Suriah. Pertikaian itu memberikan kesempatan bagi bangsa NabateaNabath untuk memperluas wilayah kerajaan mereka ke luar Edom.<ref name="modernjordan">{{cite book|last=Salibi|first=Kamal|accessdate=11 Juli 2016|title=The Modern History of Jordan |url=https://books.google.com/books?id=7zdi2sCuIh8C&pg=PA10|date=1998|publisher=I.B.Tauris|isbn=978-1-86064-331-6|page=10}}</ref>
 
=== Kerajaan ===
[[Berkas:Al Khazneh Petra edit 2.jpg|jmpl|ka|[[Al-Khazneh]] dipahat pada tebing padas oleh bangsa NabateaNabath di ibu kota mereka [[Petra]].]]
 
Pada penghujung abad ke-4 SM, bangsa NabateaNabath menduduki kawasan utara Hijaz, Edom, dan Negev sampai ke [[Laut Mediterania]], juga beberapa pulau lepas pantai dan sebentang wilayah sepanjang pesisir [[Laut Merah]].<ref name="lost kingdom"/> Diodoros menyebutkan bahwa bangsa NabateaNabath telah menyerang kapal-kapal dagang milik Wangsa Ptolemaios di Mesir namun tak lama kemudian menjadi sasaran kekuatan tempur yang lebih besar dan "dihukum setimpal dengan perbuatan mereka".<ref name="lost kingdom"/> Tidak diketahui sebab-musabab bangsa NabateaNabath yang makmur itu beralih menjadi perompak. Salah satu kemungkinan adalah karena mereka merasa kepentingan-kepentingan dagang mereka disaingi oleh jalur niaga laut yang melintasi Laut Merah.<ref name="lost kingdom"/>
 
Setengah abad sesudah agresi Antigonos, untuk kedua kalinya catatan sejarah menyebutkan tentang bangsa NabateaNabath di [[Hauran]].<ref name="lost kingdom"/> Dionysios, salah seorang dari dua pegawai Yunani yang berusaha mencari sumber penghasilan sampingan dengan menjual perempuan-perempuan untuk dijadikan budak nafsu, pernah ditahan oleh orang-orang NabateaNabath selama seminggu selagi ia berdagang.<ref name="lost kingdom"/> Mengingat adanya kesetaraan gender dalam masyarakat NabateaNabath kala itu, mungkin saja orang-orang NabateaNabath berkeberatan dengan cara-cara Dionysos memperlakukan kaum perempuan di wilayah kekuasaan mereka, yakni di tempat mereka merasa wajib bertanggung jawab atas penegakan hukum dan ketertiban.<ref name="lost kingdom"/>
 
[[Aretas I]] adalah Raja NabateaNabath pertama yang diketahui namanya, karena ditemukan pada sebuah prasasti di Negev yang berasal dari abad kedua SM.<ref name="lost kingdom"/> Sekitar waktu yang sama, bangsa Arab NabateaNabath telah menjalin persahabatan dengan jiran mereka, kaum Yahudi [[Makabe]]. Bangsa NabateaNabath bersimpati pada kaum Makabe yang ditindas oleh Wangsa Seleukia.<ref name="lost kingdom"/> Di abad yang sama, bangsa NabateaNabath mulai menempa uang-uang logam, yang mengisyaratkan kebebasan seluas-luasnya yang mereka nikmati di bidang ekonomi dan politik.<ref name="lost kingdom"/>
 
Petra dicantumkan dalam sebuah daftar kota-kota besar di Mediterania yang harus dikunjungi oleh seorang tokoh terkemuka dari [[Priene]], pertanda pentingnya NabateaNabath di dunia kuno. Petra dicantumkan dalam daftar yang sama dengan [[Iskandariyah|Aleksandria]], yang dianggap sebagai sebuah kota terhebat di dunia beradab.<ref name="lost kingdom"/>
 
=== NabateaNabath dan Hasmonea ===
[[Berkas:Avdat 260914 04.jpg|jmpl|ka|Kuil [[Avdat]] di [[Negev]], dibangun oleh bangsa NabateaNabath sebagai peringatan akan Raja [[Obodas I]] dan kemenangannya atas Wangsa Hasmonea dan Wangsa Seleukia.]]
 
Bangsa NabateaNabateq adalah sekutu kaum Makabe tatkala berjuang melawan raja-raja [[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]]. Di kemudian hari bangsa NabateaNabath justru berseteru dengan keturunan kaum Makabe, [[Hashmonayim|Wangsa Hasmonea]] Yudea, yang menjadi unsur utama dalam kekacauan yang mengundang intervensi [[Pompeius]] di [[Yudea]].<ref>{{cite book|last=Johnson|first=Paul|title=A History of the Jews|url=https://archive.org/details/historyofjews0000john_g1i3|year=1987|publisher=Weidenfeld and Nicolson|location=London|isbn=978-0-297-79091-4}}</ref> Pelabuhan Gaza adalah perhentian akhir rempah-rempah yang diangkut oleh kafilah-kafilah dagang sebelum dikapalkan ke pasar-pasar Eropa, dan oleh karena itu bangsa NabateaNabath memiliki pengaruh yang cukup besar atas penduduk Gaza.<ref name="lost kingdom"/> Raja Hasmonea [[Aleksander Iannaios]], mengepung kota Gaza sekitar 100 SM, dengan dalih bahwasanya orang Gaza lebih memihak kubu Ptolemaios ketimbang Yudea dalam pertempuran mereka yang terakhir. Gaza diduduki dan warganya dibantai dengan mata pedang oleh Iannaios.<ref name="lost kingdom"/>
 
Hasmonea, di bawah kepemimpinan Iannaios, melancarkan peperangan yang berhasil merebut beberapa wilayah di [[Transyordania (wilayah)|Transyordania]], sebelah utara NabateaNabath, juga jalan menuju [[Damsyik]], yang mencakup [[Moab]] dan [[Gilead]]. Perebutan wilayah-wilayah itu mengancam kepentingan-kepentingan dagang NabateaNabath, baik yang terkait dengan Gaza maupun dengan pihak Seleukia di Damsyik.<ref>{{cite book|last=Josephus|first=Flavius|authorlink=Josephus|title=The Jewish War |year=1981 |publisher=Penguin |location=Harmondsworth, Middlesex, England|page=40|volume= 1:87|isbn=978-0-14-044420-9|others=Trans. G. A. Williamson 1959}}</ref> Raja NabateaNabath, [[Obodas I]] berjuang merebut kembali wilayah-wilayah itu. Obodas berjaya mengalahkan Iannaios dalam [[Pertempuran Gadara]] sekita 93 SM, dengan cara tiba-tiba menyergap Iannaios dan bala tentaranya di sebuah lembah terjal sampai-sampai Iannaios hanya mampu "luput dari maut berkat nasib baik" semata.<ref name="lost kingdom"/>
 
Setelah menang atas Yudea, Kerajaan NabateaNabateq bertikai pula dengan Seleukia, yang tidak senang dengan makin besarnya pengaruh NabateaNabath atas wilayah selatannya.<ref name="evfn">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=hblTDAAAQBAJ&pg=PA65|title=Rome in the East: The Transformation of an Empire|accessdate=10 Juli 2016|publisher=Routledge|page=65|date=10 Juni 2016|first=Warwick|last=Ball}}</ref> Sekali lagi NabateaNabath berjaya atas Yunani, dan kali ini atas Seleukia. Dalam [[Pertempuran Kana]], Raja Seleukia [[Antiokhos XII Dionisos|Antiokhos XII]] bertempur melawan Kerajaan NabateaNabath dan tewas dalam pertempuran. Bala tentaranya yang patah semangat lari kocar-kacir dan binasa di gurun akibat kelaparan. Berkat kemenangannya atas Yudea dan Seleukia, Obodas menjadi Raja NabateaNabath pertama yang disembah rakyatnya sebagai dewata.
 
[[Avdat]] adalah sebuah kuil yang dibangun di Gurun Negev olehbangsa NabateaNabateq sebagai peringatan akan Obodas. Ia dimakamkan di kuil itu dan telah ditemukan prasasti yang berisi perkataan "Obodas sang dewa.<ref name="lost kingdom"/>
 
Pada masa pemerintahan [[Aretas III]] (87 sampai 62 SM) Kerajaan NabateaNabateq tampaknya telah mencapai titik puncak dalam hal luas wilayah, tetapi dapat dikalahkan oleh bala tentara Romawi di bawah pimpinan [[Marcus Aemilius Scaurus (praetor 56 SM)|Markus Aemilius Scaurus]]. Bala tentara Scaurus bahkan mengepung Petra, tetapi pada akhirnya sebuah kompromi pun harus dirundingkan.
 
Setelah mempersembahkan upeti, Aretas III mendapatkan pengakuan resmi dari [[Republik Romawi]].<ref name="Taylor">Taylor, Jane; Petra; hal.25-31; Aurum Press Ltd; London; 2005; ISBN 9957-451-04-9</ref>
 
Kerajaan NabateaNabateq melihat dirinya perlahan-lahan dikelilingi oleh [[Kekaisaran Romawi]] terus-menerus meluas dengan menaklukkan Mesir dan meaneksasi Yudea Hasmonea. Meskipun dapat mempertahankan kemerdekaannya secara formal, tetapi pada kenyataannya Kerajaan NabateaNabateq menjadi sebuah kerajaan bawahan yang dibayang-bayangi wibawa Roma.<ref name=Taylor/>
 
=== Aneksasi Romawi ===
[[Berkas:Arabia Petraea.svg|jmpl|320px|Peta seluruh wilayah yang pernah dikuasai [[Kekaisaran Romawi]]. Daerah yang berwarna merah adalah wilayah teritorial NabateaNabath yang dianeksasi Romawi pada masa pemerintahan Trayanus.]]
{{main|Arabia Petraea}}
Pada 106 Masehi, semasa [[Trajanus|Trayanus]] memerintah sebagai Kaisar Romawi, raja terakhir Kerajaan NabateaNabateq, [[Rabbel II Soter]], mangkat.<ref name="Taylor" /> Boleh jadi peristiwa inilah yang memicu dilakukannya aneksasi secara resmi atas NabateaNabateq oleh Kekaisaran Romawi, akan tetapi alasan resmi aneksasi dan cara pelaksanaannya tidak diketahui.<ref name="Taylor" />
 
Beberapa penggalan kata dalam peninggalan-peninggalan tertulis mengisyaratkan adanya tindakan militer, dipimpin oleh [[Aulus Cornelius Palma Frontonianus|Kornelius Palma]], gubernur [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]]. Bala tentara Romawi agaknya didatangkan dari Suriah dan [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]]. Sudah jelas bahwa menjelang 107 Masehi ada legiun-legiun Romawi yang ditempatkan di sekitar Petra and Busra, sebagaimana yang ditunjukkan oleh selembar papirus yang ditemukan di Mesir. Kerajaan NabateaNabath dianeksasidicaplok dan dijadikan provinsi [[Arabia Petraea]]. Perniagaan tampaknya terus berlanjut berkat bakat dagang bangsa NabateaNabath yang tak kunjung pudar.<ref name="Taylor" />
 
Pada masa pemerintahan [[Hadrianus]], pembangunan ''[[limes Arabicus]]'' mengabaikan sebagian besar wilayah NabateaNabath dan menjulur ke timur laut dari Aila (sekarang [[Aqaba]]) di penjuru [[Teluk Aqaba]]. Seabad kemudian, pada masa pemerintahan [[Severus Alexander]], pengeluaran uang logam setempat terhenti. Tidak ada lagi pembangunan makam-makam mewah, agaknya karena terjadi perubahan politik mendadak, seperti invasi kekuatan [[Iran|Persia]] Baru di zaman [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Sasani]].
 
Kota [[Palmira]], yang selama beberapa waktu dijadikan ibu kota [[Kekaisaran Palmira]] (marak 130-270), tumbuh menjadi semakin penting dan menarik jalur niaga Arab menjauh dari Petra.<ref name="teller">Teller, Matthew; Jordan; hal.265; Rough Guides; September 2009; ISBN 978-1-84836-066-2</ref><ref name="googlebooks">{{cite web | url=https://books.google.com/books?id=Sew9Lby_MVsC&pg=PA385 | title='Al Kanfei Yonah | publisher=Google Books | accessdate=27 Agustus 2014}}</ref>
 
== Geografi ==
Kerajaan NabateaNabath terletak di antara [[Semenanjung Sinai]] dan [[Semenanjung Arab]]. Bertetangga dengan Kerajaan [[Yudea]] di sebelah barat, dan dengan [[Kerajaan Ptolemaik|Kerajaan Mesir Ptolemaios]] di sebelah barat daya. Ibu kotanya adalah [[Petra|Raqmu]] di [[Yordania]], dan wilayah kekuasaannya juga meliputi Kota [[Busra]], Kota [[Madain Shaleh|Hegra]], dan Kota [[Nitzana (kota NabateaNabath)|Nitzana]].
 
Raqmu, yang kini disebut Petra, dahulu kala adalah sebuah kota niaga yang makmur, tertelak pada titik pertemuan beberapa [[jalur niaga]] penting. Salah satunya adalah [[Jalur Kemenyan]] yang menghubungkan daerah-daerah penghasil [[mur]] dan [[kemenyan]] di Arab Selatan,<ref name=teller/><ref>Gibson (2011), hal. 132.</ref> dan menjulur melewati Mada'in Saleh menuju Petra. Dari Petra, wangi-wangian itu disalurkan ke seluruh wilayah Mediterania.
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar Raja NabateaNabath]]
* [[Bahasa NabateaNabath]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Commons category|KerajaanNabataean NabateaKingdom}}
 
== Pranala luar ==
Baris 162 ⟶ 163:
{{coord|30.3286|N|35.4419|E|source:wikidata|display=title}}
 
{{DEFAULTSORT:KerajaanNabath, Nabateakerajaan}}
[[Kategori:Sejarah Arab Saudi]]
[[Kategori:Sejarah Palestina]]