Ike Mese: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
Penghinaan terhadap kekuasaan [[Mongol]] ini menyebabkan kemarahan [[Kubilai Khan]]. Pada tahun 1292 ia mengirim 20.000 orang tentara dipimpin '''Ike Mese''', '''Kau Hsing''', dan '''Shih Pi''' untuk menaklukkan [[Jawa]].
== Ejaan Tionghoa untuk Nama-Nama Jawa ==▼
Kisah serangan [[Mongol]] terhadap [[Jawa]] tersebut tercantum dalam ''Catatan Sejarah Dinasti Yuan'' yang telah diterjemahkan oleh '''W.P. Groeneveldt''', dalam bukunya, ''Notes on The Malay Archipelago and Malacca, Compiled from Chinese Sources'' (1880).▼
Dalam [[kronik Tiongkok]] tersebut, tentu saja nama-nama [[Jawa]] tertulis dalam ejaan [[Tionghoa]], antara lain:▼
* [[Kertanagara]] disebut ''Ka-ta-ma-ka-la''▼
* [[Raden Wijaya]] disebut ''Tu-han-pi-ja-ya''▼
* [[Jayakatwang]] disebut ''Ha-ji-ka-tang''▼
* Gelang-Gelang disebut ''Ka-lang''▼
* [[Daha]] disebut ''Ta-ha''▼
* [[Tumapel]] disebut ''Tu-ma-pan''▼
* [[Tuban]] disebut ''Tu-ping-suh''▼
== Kedatangan Pasukan Mongol ==
Baris 28 ⟶ 16:
== Penyerangan ke Kadiri ==
Kemudian, Pasukan [[Mongol]] dan [[Majapahit]] ganti menyerang ibu kota [[Kadiri]] dari berbagai jurusan. Ike Mese menyerang dari timur, Kau Hsing dari barat, Shih Pi menyusuri sungai, sedangkan pasukan [[Raden Wijaya]] sebagai barisan belakang.
Perang meletus tanggal 20 Maret 1293 pagi. Kota [[Daha]] digempur tiga kali meskipun sudah dijaga 100.000 orang prajurit. Lebih dari 5.000 orang mati terbunuh. [[Jayakatwang]] akhirnya menyerah pada sore harinya. Kemudian,
== Pengusiran Pasukan Mongol ==
Setelah [[Jayakatwang]] kalah, [[Raden Wijaya]] mohon diri kembali ke [[Majapahit]]. Ike Mese dan Shih Pi mengizinkan, bahkan memberikan 200 orang tentara [[Mongol]] sebagai pengawal. Kau Hsing curiga namun tidak kuasa menentang keputusan
Pada tanggal 19 April 1293 [[Raden Wijaya]]
Pasukan [[Mongol]] akhirnya meninggalkan [[Jawa]] tanggal 24 April 1293, dengan membawa pulang lebih dari 100 orang tawanan, peta, daftar penduduk, surat bertulis emas dari [[Bali]], dan barang berharga lainnya yang bernilai sekitar 500.000 tahil perak. Mereka juga sempat menghukum mati [[Jayakatwang]] dan putranya, yaitu Ardharaja, di atas kapal.
Baris 49 ⟶ 37:
Meskipun terkesan licik dan curang, tetapi [[Raden Wijaya]] telah berjasa menyelamatkan tanah [[Jawa]] dari penjajahan bangsa [[Mongol]].
▲== Ejaan Tionghoa untuk Nama-Nama Jawa ==
▲Kisah serangan [[Mongol]] terhadap [[Jawa]] tersebut tercantum dalam ''Catatan Sejarah Dinasti Yuan'' yang telah diterjemahkan oleh '''W.P. Groeneveldt''', dalam bukunya, ''Notes on The Malay Archipelago and Malacca, Compiled from Chinese Sources'' (1880).
▲Dalam [[kronik Tiongkok]] tersebut, tentu saja nama-nama [[Jawa]] tertulis dalam ejaan [[Tionghoa]], antara lain:
▲* [[Kertanagara]] disebut ''Ka-ta-ma-ka-la''
▲* [[Raden Wijaya]] disebut ''Tu-han-pi-ja-ya''
▲* [[Jayakatwang]] disebut ''Ha-ji-ka-tang''
▲* Gelang-Gelang disebut ''Ka-lang''
▲* [[Daha]] disebut ''Ta-ha''
▲* [[Tumapel]] disebut ''Tu-ma-pan''
▲* [[Tuban]] disebut ''Tu-ping-suh''
== Kepustakaan ==
|