Operasi Haze: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
== Sejarah ==
Kabut asap mulai menjadi gangguan serius bagi kehidupan sehari-hari di Malaysia pada April 1983. Penyebabnya saat itu belum pasti, antara partikulat letusan gunung berapi, asap kebakaran hutan yang besar, tebang bakar terbuka di negara-negara tetangga, dan tebang bakar di dalam negeri.<ref>{{cite web |url=http://web.idrc.ca/fr/ev-9410-201-1-DO_TOPIC.html |title=INDONESIA'S FIRES AND HAZE, The Cost of Catastrophe (mise à jour en 2006), sous la direction de David Glover et Timothy Jessup, Chapter 3. Malaysia, Mohd Shahwahid H.O. and Jamal Othman, CRDI/ISEAS 1999, ISBN 9-81230-006-6, e-ISBN 1-55250-332-1, 160 p |publisher=Web.idrc.ca |date= |accessdate=2013-06-19 |archive-date=2004-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20041227190420/http://web.idrc.ca/fr/ev-9410-201-1-DO_TOPIC.html |dead-url=yes }}</ref>
== Dampak ==
Baris 14:
Perdana Menteri Malaysia saat itu, [[Mahathir Mohamad]], berusaha keras mencari solusi.<ref>{{cite web|url=https://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19971108&id=cLBOAAAAIBAJ&sjid=MRUEAAAAIBAJ&pg=5399,1353 |title=New Straits Times - Nov 8, 1997 |publisher=News.google.com |date=1997-11-08 |accessdate=2013-06-19}}</ref> Kepala Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia menyusun rencana untuk mengirim tim pemadam kebakaran ke Indonesia.
Operasi Haze menjadi misi pemadaman kebakaran lintas negara terbesar sepanjang sejarah. Pemadam kebakaran Malaysia berupaya memadamkan kebakaran di seluruh [[Sumatra]] dan [[Kalimantan]] selama 25 hari dan menghadapi berbagai rintangan besar. Pada puncak kebakaran hutan dan lahan, yaitu bulan Agustus 1997, jumlah titik api mencapai 37.938.<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/10/26/climate-solutions-clearing-region%E2%80%99s-hazy-future.html |title=Climate Solutions: Clearing up the region’s hazy future, Fitrian Ardiansyah, Jakarta | Tue, 10/26/2010 10:58 AM |publisher=Thejakartapost.com |date=2010-10-26 |accessdate=2013-06-19 |archive-date=2013-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130707001557/http://www.thejakartapost.com/news/2010/10/26/climate-solutions-clearing-region%E2%80%99s-hazy-future.html |dead-url=yes }}</ref> Pohon-pohon yang terlihat sehat dapat jatuh sewaktu-waktu karena terbakar dari bawah. Kebakaran gambut memiliki risiko tertinggi karena pemadam kebakaran bisa saja terjatuh ke lubang api karena gambut bawah tanah juga terbakar.
Mereka menghadapi permasalahan besar mulai dari perlengkapan yang tidak cocok, tidak adanya sumber air, sampai mencari sumber kebakaran di pedalaman lahan gambut. Setelah 25 hari, upaya mereka berhasil mengurangi kabut asap sehingga langit bisa terlihat. Selain itu, berkat [[muson|hujan muson]], ancaman kabut asap berakhir.
Baris 22:
== Rencana pencegahan ==
Dalam rangka mencegah munculnya kabut asap pada masa yang akan datang, [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]] (ASEAN) menyetujui pembangunan sistem peringatan awal dalam Regional Haze Action Plan (RHAP) 1998 untuk mencegah kebakaran hutan dan kabut asap dengan memperbaiki kebijakan dan penanganan bencana, misalnya penerapan Fire Danger Rating System (FDRS).<ref>{{Cite web |url=http://www.wamis.org/agm/meetings/wofire08/S2-Zaki_Malaysia.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2017-11-29 |archive-date=2022-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221215130641/http://www.wamis.org/agm/meetings/wofire08/S2-Zaki_Malaysia.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Selain itu, Malaysia dan Indonesia menyepakati Nota Kesepahaman Kerjasama dan Saling Membantu Dalam Penanggulangan Bencana (''Memorandum of Understanding on Disaster Cooperation and Assistance'') yang ditandatangani oleh Datuk Seri Mohamed bin Rahmat, Ketua Mesyuarat Jawatankuasa Tertinggi Pengurusan Bencana Pusat sekaligus Menteri Penerangan, atas nama pemerintah Malaysia dan Dato’ Seri Utama [[Azwar Anas]], Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (BAKORNAS-PB), atas nama pemerintah Indonesia.<ref>{{cite web |url=http://www.adrc.asia/countryreport/MYS/MYSeng99/Malaysia99.htm#_Toc495479697 |title=Malaysia Country Report 1999, Crisis And Disaster Management Unit, Division For National Security Prime Minister’s Department, Putrajaya, Malaysia |publisher=Adrc.asia |date= |accessdate=2013-06-19 |archive-date=2013-06-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130605012454/http://www.adrc.asia/countryreport/MYS/MYSeng99/Malaysia99.htm#_Toc495479697 |dead-url=yes }}</ref>
Baris 30:
== Pranala luar ==
* [http://www.astro.com.my/epg/programme.php?id=286020 Haze Hell Over Asia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120330034145/http://www.astro.com.my/epg/programme.php?id=286020 |date=2012-03-30 }}
* [http://www.aseansec.org/2238.htm Joint Press Statement The ASEAN Ministerial Meeting on Haze, 22-23 December 1997, Singapore] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070611001126/http://www.aseansec.org/2238.htm |date=2007-06-11 }}
{{Polusi Asia}}
|