Paduka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 17:
Kata ''pada'' (kaki) mengemuka di dalam Kitab Suci [[Regweda]] sebagai representasi jagat raya, sebut saja [[Pertiwi]] (tanah), [[Bayu]] (udara), [[Angkasa]] (langit), dan unsur-unsur alam di atas angkasa.<ref name =divine/>
 
Di dalam wiracarita [[Ramayana]], Prabu [[Dasarata]] mengucilkan putra sulungnya, [[Rama]] (titisan Batara [[Wisnu]]), selama 14 tahun atas permintaan istri ketiganya, [[Kekayi]], yang menghendaki agar anak kandungnyalah yang dinobatkan menjadi Raja. Meskipun demikian, [[Bharata (Ramayana)|Barata]], anak kandung Kekayi, tidak sudi menuruti keinginan ibunya. Barata menjumpai Rama di pembuangan dan memohon-mohon kepadanya supaya sudi pulang ke [[Ayodya]], akan tetapi Rama bersikukuh tidak akan pulang sebelum purna masa pembuangannya. Barata akhirnya meminta paduka Rama untuk dibawa pulang dan ditakhtakandisemayamkan di atas singgasana mewakili diri Rama sehingga dapat disembah bakti kawula negeri. Paduka emas Rama dibawa pulang Barata dengan cara dijunjung sebagai wujud kesetiaannya kepada sang kakanda. Barata kemudian menjalankan roda pemerintahan Kerajaan [[Kosala]] atas nama Rama dengan gelar 'Paduka Rama'.<ref name =divine/><ref name=Kampar/>
 
== Pembuatan ==
Baris 25:
Paduka juga dikenal dengan sebutan ''khadau'', ''karow'', ''kharawan'', maupun ''karom'', dan di [[Anak Benua India]] lazim dikenakan para fakir, orang suci, maupun orang kebanyakan.<ref name =arch/> Dengan ketapaknya yang dibuat menyerupai tapak kaki manusia dan ditambahi dua penyangga yang pipih dan melengkung, paduka dirancang sedemikian rupa agar pemakainya tidak melanggar asas [[ahimsa|ahingsa]] – amalan orang-orang suci Hindu maupun Jaina – lantaran tanpa sengaja menginjak serangga dan tumbuh-tumbuhan. Para Brahmana yang mengenakan paduka semacam ini biasanya terdengar melisankan kalimat "mohon ampun Ibunda Pertiwi, atas dosa mencelakai, atas tingkah mencederai, lantaran sahaya memijak Ibunda pagi hari ini."<ref name =Pada>{{cite web|url= http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_2.php|title= The Paduka|access-date= 26 Desember 2009|archive-date= 2010-01-12|archive-url= https://web.archive.org/web/20100112212107/http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_2.php|dead-url= yes}}</ref>
 
Paduka dari [[gading]] jamak dikenakan kaum bangsawan dan orang-orang suci. Adab agamawi Hindu mengharuskan gading tersebut diambil dari bangkai gajah yang mati secara alami atau dikerat dari gajah-gajah peliharaan dengan cara-cara yang jauh dari kejam.<ref name =Ivory>{{cite web|url=http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_3.php|title= The Ivory Padukas|access-date=26 Desember 2009|archive-date=2010-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20100113070134/http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_3.php|dead-url=yes}}</ref> Orang-orang kalangan atas mengenakan paduka dari [[kayu jati]], [[kayu hitam]], dan [[cendana|kayu cendana]] yang ditatahi gading atau kawat. Paduka dapat pula dibuat menyerupai ikan, lambang kesuburan.<ref name =teak>{{cite web|url=http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_4.php|title= The sandalwood Padukas|access-date=26 Desember 2009|archive-date=2010-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20100113114415/http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_4.php|dead-url=yes}}</ref>
 
Paduka yang dikenakan pada kesempatan-kesempatan istimewa dapat saja ditatahi perak atau dilapisi lembaran perak, dan kadang-kadang dihiasi giring-giring yang bergemerincing pada saat pemakainya mengayunkan langkah. Paduka dari perunggu dan kuningan dikenakan untuk kepentingan ritual dan seremonial.<ref name =metals>{{cite web|url=http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_5.php|title= Metal Padukas|access-date=26 Desember 2009|archive-date=2010-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20100113142829/http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_5.php|dead-url=yes}}</ref>
 
Pentol pasak paduka ditatahi potongan gading membentuk kembang seroja. Setiap kali pemakainya menapak, mekanisme yang terpasang pada ketapak terpicu sehingga hiasan kembang seroja yang tadinya tampak menguncup berubah merekah. Ada pula yang diukir sedemikian rupa sehingga menyerupai [[jam pasir]] atau dihiasi dengan ukiran jemari kaki.<ref name="culture"/>