Paduka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
|||
Baris 25:
Paduka juga dikenal dengan sebutan ''khadau'', ''karow'', ''kharawan'', maupun ''karom'', dan di [[Anak Benua India]] lazim dikenakan para fakir, orang suci, maupun orang kebanyakan.<ref name =arch/> Dengan ketapaknya yang dibuat menyerupai tapak kaki manusia dan ditambahi dua penyangga yang pipih dan melengkung, paduka dirancang sedemikian rupa agar pemakainya tidak melanggar asas [[ahimsa|ahingsa]] – amalan orang-orang suci Hindu maupun Jaina – lantaran tanpa sengaja menginjak serangga dan tumbuh-tumbuhan. Para Brahmana yang mengenakan paduka semacam ini biasanya terdengar melisankan kalimat "mohon ampun Ibunda Pertiwi, atas dosa mencelakai, atas tingkah mencederai, lantaran sahaya memijak Ibunda pagi hari ini."<ref name =Pada>{{cite web|url= http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_2.php|title= The Paduka|access-date= 26 Desember 2009|archive-date= 2010-01-12|archive-url= https://web.archive.org/web/20100112212107/http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_2.php|dead-url= yes}}</ref>
Paduka dari [[gading]] jamak dikenakan kaum bangsawan dan orang-orang suci. Adab agamawi Hindu mengharuskan gading tersebut diambil dari bangkai gajah yang mati secara alami atau dikerat dari gajah-gajah peliharaan dengan cara-cara yang jauh dari kejam.<ref name =Ivory>{{cite web|url=http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_3.php|title=
Paduka yang dikenakan pada kesempatan-kesempatan istimewa dapat saja ditatahi perak atau dilapisi lembaran perak, dan kadang-kadang dihiasi giring-giring yang bergemerincing pada saat pemakainya mengayunkan langkah. Paduka dari perunggu dan kuningan dikenakan untuk kepentingan ritual dan seremonial.<ref name =metals>{{cite web|url=http://www.allaboutshoes.ca/en/paduka/the_paduka/index_5.php|title=
Pentol pasak paduka ditatahi potongan gading membentuk kembang seroja. Setiap kali pemakainya menapak, mekanisme yang terpasang pada ketapak terpicu sehingga hiasan kembang seroja yang tadinya tampak menguncup berubah merekah. Ada pula yang diukir sedemikian rupa sehingga menyerupai [[jam pasir]] atau dihiasi dengan ukiran jemari kaki.<ref name="culture"/>
|