Busi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k sedikit
Matabulanhari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|bagian suatu mesin pembakaran|tokoh Alkitab|Busi, ayah Yehezkiel}}
 
[[Berkas:sparkplug.jpg|rightka]]
[[Berkas:Zündkerzen 4.jpg|thumbjmpl|upright=1.5|Busi, Museum Autovision, [[Altlußheim]]]]
'''Busi''' (dari [[bahasa Belanda]] ''bougie'' dan aslinya [[bahasa Prancis]], bahasa Inggris: ''spark plug'') adalah suatu suku cadang yang dipasang pada [[mesin pembakaran dalam]] dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar [[bensin]] yang telah dikompres oleh [[piston]]. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (''ignition coil'') di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada [[Nikola Tesla]], Richard Simms, dan Robert Bosch. [[Karl Benz]] juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.
 
Baris 8:
 
== Cara kerja ==
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan [[Volt]] yang dihasilkan oleh koil pengapian (''ignition coil''). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. [[Arus listrik|Arus]] tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namuntetapi semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi [[kekuatan dielektrik]] daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses [[ionisasi]] dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
[[Berkas:Bersihkan+busi+amplas.jpg|jmpl|Membersihkan busi dengan amplas]]
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan [[Volt]] yang dihasilkan oleh koil pengapian (''ignition coil''). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. [[Arus listrik|Arus]] tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi [[kekuatan dielektrik]] daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses [[ionisasi]] dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
 
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 [[Kelvin|K]]. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan [[halilintar]] atau [[petir]] mini.