Busi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Matabulanhari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8:
 
== Cara kerja ==
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan [[Volt]] yang dihasilkan oleh koil pengapian (''ignition coil''). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. [[Arus listrik|Arus]] tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namuntetapi semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi [[kekuatan dielektrik]] daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses [[ionisasi]] dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
[[Berkas:Bersihkan+busi+amplas.jpg|jmpl|Membersihkan busi dengan amplas]]
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan [[Volt]] yang dihasilkan oleh koil pengapian (''ignition coil''). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. [[Arus listrik|Arus]] tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi [[kekuatan dielektrik]] daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses [[ionisasi]] dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
 
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 [[Kelvin|K]]. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan [[halilintar]] atau [[petir]] mini.