Tanji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Soeradiradja (bicara | kontrib)
k Mengubah sedikit informasi yang lebih tepat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tanji''' merupakan kesenian khas Jawa Barat yang merupakan versi [[TanggaSkala nada diatonikpentatonik|diatonikpentatonik]] dari kesenian [[Tanjidor]].<ref name=":0">{{Cite news|date=2014-07-22|title=Tanji, Kesenian Karawang yang Hampir Punah|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/2081426/tanji-kesenian-karawang-yang-hampir-punah|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2019-07-01|editor-last=Winarta|editor-first=Karmin}}</ref> Meskipun memiliki nama yang sama, akan tetapi sejarah kesenian Tanji ini berbeda dengan Tanjidor. Tanji sendiri berkembang pada pertengahan dekade 1960-an di daerah [[Buahdua, Sumedang|Bojongloa, Buahdua, Sumedang]].<ref name=":0" /> Pada umumnya, Tanji merupakan salah satu unsur kesenian yang juga melengkapi atraksi [[Kuda Renggong|kuda renggong]] yang merupakan atraksi [[Sunat|selamatan sunatan]] yang ada di Sumedang. Selain di Sumedang, Tanji juga terkenal di daerah [[Kabupaten Karawang|Karawang]] dan [[Kabupaten Subang|Subang]].<ref>{{Cite webnews|url=httphttps://wwwtravel.disparbudkompas.jabarprov.go.idcom/wisataread/dest-det2013/11/18/0749375/Kuda.Renggong.Kesenian.Khas.Sumedang.php?id=935&lang=id|title=Tanji-DinasKuda PariwisataRenggong, danKesenian KebudayaanKhas Provinsi Jawa BaratSumedang|websitework=www.disparbud.jabarprov.go[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-01}}</ref><ref>{{Cite web02|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/2081426/tanjieditor-kesenian-karawang-yang-hampir-punah|title=Tanji, Kesenian Karawang yang Hampir Punah|last=Liputan6.comAsdhiana|dateeditor-first=2014-07-22I Made|websitefirst=liputan6.comPutra Prima|languagelast=idPerdana|access-date=20192013-0711-0118}}</ref> Selain di Sumedang, Tanji juga terkenal di daerah [[Kabupaten Karawang|Karawang]] dan [[Kabupaten Subang|Subang]].<ref>https://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/08/07/17/269-menjaga-tanji-agar-tetap-lestari</ref> Musik [[tradisional]] Sunda ini sangat kental dengan instrumen-instrumen Barat. Tanji sering ditampilkan dalam mengarak pengantin, upacara ''mapag panén'' (menyambut [[panen]]), upacara sedekah bumi, ''ngaruat jagat'', mengarak anak [[khitanan]]. [[Lagu]] yang dimainkannya mulai dari lagu buhun (lagu sunda kuno) hingga lagu dangdut.<ref name=":2">{{Cite webbook|last=Rosidi|first=Ajip|date=2000|url=httphttps://sumedangtandangbooks.com/direktori/detail/desa-bojongloagoogle.htmco.id/books?hl=id&id=o4M8OAAACAAJ&focus=searchwithinvolume&q=Tanji|title=DesaEnsiklopedi BojongloaSunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi|lastlocation=Ciburuan|firstpublisher=SinatriaPustaka KampungJaya|websiteisbn=Direktori Sumedang|access978-date=2019979-07419-01259-7|pages=647|language=id|url-status=live}}</ref>
 
[[Berkas:Kuda Renggong Festival, Sundanese Traditional Culture - Sumedang, Indonesia.jpg|jmpl|Selametan sunatan di Sumedang, terutama di Buahdua, dilakukan dengan mengarak [[Kuda Renggong]] dengan iringan musik Tanji ]]
== Sejarah ==
[[Berkas:Kuda Renggong Festival, Sundanese Traditional Culture - Sumedang, Indonesia.jpg|jmpl|Selametan sunatan di Sumedang, terutama di Buahdua, dilakukan dengan mengarak [[Kuda Renggong]] dengan iringan musik Tanji ]]Dari beberapa sumber, diketahui bahwa asal dari kesenian tanji ini merupakan inisiatif dari seorang pedagang keliling yang berasal dari [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]]. Awal keberadaannya dimulai oleh kedatangan seseorang yang bernama Arkilin, yang sering dipanggil Aki Ilin, dari daerah [[Haurgeulis, Indramayu|Haurgeulis, Kabupaten Indramayu]]. Ia adalah pedagang keliling dan suatu saat sampai ke kampung Sumber, Bojongloa, Buahdua, Sumedang.<ref name=":0" />
 
Di Kampung Sumber, Ia bertemu dengan seorang seniman Reog bernama Inggi, seorang pengrajin Gula Kawung ([[Gula aren|gula merah]] atau gula aren). Ketika Aki Ilin mengetahui bahwa Inggi adalah seniman, ia menawarkan alat-alat kesenian yang ia sebut dengan istilah parabot musik. Inggi kemudian membeli alat-alat itu, yang terdiri dari [[Klarinet|clarinet]], [[trompet]], [[trombon]], [[French horn|Corno]], tenor, bass, [[Bass Drum|bass drum]], dan [[Snare drum|snare]]”. Alat-alat musik tersebut oleh Inggi masih diperlakukan sebagai alat musik Barat, untuk memainkan lagu-lagu perjuangan, seperti "[[Halo, Halo Bandung|Halo-halo Bandung]]", "[[Madju Tak Gentar|Maju Tak Gentar]]" dan lain sebagainya. Alat yang dimainkannya adalah [[Klarinet|clarinet]], yang ia sebut sebagai suling (seruling). Sampai saat ini Clarinet dalam Tanji disebut dengan nama suling.<ref name=":0" />
Akan tetapi, karena jiwa [[Karawitan|karawitan sunda]] pada diri Inggi sangat kuat, tanpa disadari teknik memainkan Clarinet yang dilakukannya mengarah kepada rasa musikal karawitan Sunda sehingga nada-nada yang terdapat dalam Clarinet itu dibentuk menjadi nada-nada laras [[Slendro]], [[Pelog]], dan Madenda dengan cara menutup atau membiarkan lubang-lubang nada tertentu dari clarinet itu terbuka. Setelah Inggi menemukan konsep dan teknik memainkan clarinet, Inggi mengajak beberapa seniman lainnya yang ada di daerah tersebut, antara lain Pak Amos, untuk memainkan alat-alat lainnya.<ref name=":0" /> Proses latihan dilakukan sambil ngaronda ([[Sistem Keamanan Regional|siskamling]]) dalam waktu yang cukup lama. Dan, sekitar tahun 1967, mereka baru menemukan konsepsi musikal yang utuh yang ditandai dengan bergabungya Tanji sebagai pengiring [[Kuda Renggong]]. Mulai saat itulah Tanji dikenal di daerahnya, yang oleh masyarakat disebut dengan nama "musik Inggi" dan kemudian mendirikan kelompok Tanji dengan nama Musik Inggi.<ref name=":1">{{Cite web|title=Tanji-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=935&lang=id|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2019-07-01|archive-date=2017-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20170704213030/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=935&lang=id|dead-url=yes}}</ref>
 
Saat ini Tanji berkembang ke desa-desa lainnya, seperti Desa [[Cikurubuk, Buahdua, Sumedang|Cikurubuk]], [[Citaleus, Buahdua, Sumedang|Citaleus]], [[Karangbungur, Buahdua, Sumedang|Karangbungur]], Cibitung, dan Cilangkap (semua berada di Kecamatan Buahdua). Bahkan ada pula yang berkembang di [[Conggeang, Sumedang|Kecamatan Conggeang]]. Populasi kesenian Tanji tidak sesubur kesenian lainnya. Hal itu disebabkan oleh alat-alatnya yang cukup mahal yang tidak sepadan dengan penghasilan para senimannya sehingga terjadi penyusutan instrumen, terutama alat tiup yang berasal dari musik Barat, dan diganti dengan alat-alat karawitan. Bass diganti dengan [[kempul]] dan [[Gong|goong]], [[French horn|corno]] diganti dengan ketuk. Oleh karena itu, perangkat Tanji saat ini hanya terdiri atas [[Klarinet|Clarinet]], [[Trombon]], [[Trompet]], [[Bass Drum]], [[Snare drum|Snare]] yang dilengkapi dengan Goong, Ketuk, dan [[Kecrek]].<ref name=":1" />
 
Lagu-lagu Tanji yang dibawakan pada waktu itu diadaptasi dari lagu-lagu yang berkembang pada kesenian [[Ketuk Tilu]], [[Jaipongan]], [[Kiliningan]], bahkan lagu-lagu [[Dangdut]]. Khusus di Kecamatan Buahdua, tanji identik dengan Kuda Renggong karena pertunjukan Kuda Renggong selalu diiringi dengan Tanji.<ref>{{Cite web|url=https://www.sumedangekspres.com/festival-kuda-renggong-dibuka/|title=Festival Kuda Renggong Dibuka|last=name=|first=sumedangekspres com> <meta|date=2016-08-15|website=Sumedang Ekspres|language=id-ID|access-date=2019-07-02|archive-date=2019-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20190702040032/https://www.sumedangekspres.com/festival-kuda-renggong-dibuka/|dead-url=yes}}</ref> Tetapi pada perkembangannya, selain berfungsi sebagai pengiring Kuda Renggong, Tanji saat ini terkadang dipergelarkan pula sebagai hiburan untuk menari seperti layaknya pertunjukan [[Tari Ketuk Tilu|Ketuk Tilu]] atau [[Jaipongan]].<ref name=":1" />
 
== Daftar Alat Musik ==
[[Berkas:Trombone 750pix.jpg|jmpl|Trombon, salah satu alat musik penting di dalam kesenian Tanji]]
Daftar alat musik yang umum digunakan dalam pertunjukan Tanji terutama Tanji gagrak Sumedang.<ref name=":2" />
 
* [[Trombon]]
* [[Klarinet|Clarinet]]
* Drum
* [[Gong]]
* [[Kempul]]
* [[Snare drum]]
* [[Kecrek]]
* Ketuk
<br/>
[[Berkas:Clarinet flopped.png|jmpl|Clarinet yang di dalam tanji disebut sebagai suling. Clarinet sendiri dalam Tanji lebih berfungsi sebagai pengganti bunyi suling dalam irama lagu Tanji yang bernuansa karawitan sunda.]]
<br />
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gong hangend aan een standaard onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-26a.jpg|jmpl|Kempul sebagai sumber bunyi [[Slendro]] di dalam Tanji ]]
<br/>
[[Berkas:14×6.5 Drum Workshop Collectors Series Brass Snare Drum (Knurled Finish).JPG|jmpl|Snare drum]]
 
<br />
== Referensi ==
<references />
Baris 8 ⟶ 36:
== Tautan ==
 
# Audio Video Terkait Musik Tanji Buahdua, Sumedang (https://www.auralarchipelago.com/auralarchipelago/tanji)
{{Sunda-stub}}
 
[[Kategori:Kesenian Sumedang]]
[[Kategori:Kesenian Jawa Barat]]
[[Kategori:Musik Jawa Barat]]
[[Kategori:Musik Sunda]]
[[Kategori:Kesenian Sunda]]
[[Kategori:Budaya di Jawa BaratSunda]]
[[Kategori:KesenianMusik Jawa BaratSunda]]
[[Kategori:Kesenian Sumedang]]
[[Kategori:Budaya di Sumedang]]
[[Kategori:Budaya Karawang]]
Baris 21 ⟶ 48:
[[Kategori:Kabupaten Sumedang]]
[[Kategori:Kabupaten Karawang]]
[[Kategori:MusikPertunjukan seni Sunda]]
[[Kategori:MusikBuahdua, Jawa BaratSumedang]]