Hutan gugur daun tropis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Variasi geografis: Wilayah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Chacachacare dry forest 3.JPG|jmpl|250px|Hutan gugur daun tropika di [[Trinidad dan Tobago]] di musim kemarau]]
'''Bermula dari Hutan gugur daun tropika''', '''hutan musim tropika''' atau '''hutan monsun''' (''monsoon forest'') adalah suatu [[bioma]] berupa [[hutan]] di wilayah [[tropika]] dan [[subtropika]] yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun mengalami musim kering ([[kemarau]]) yang
Beberapa hutan musim bahkan mempunyai curah hujan 3000–5000 mm per tahun. Akan tetapi curah hujan yang besar tersebut bukan berarti hari hujan yang panjang pada hutan musim. Hal ini menyebabkan faktor perbedaan antara hutan monsoon tropika dan hutan hujan tropika bukan pada jumlah curah hujannya. Akan tetapi pada panjangnya hari hujan dari suatu wilayah. Pada puncak musim hujannya hutan musim seringkali diguyur hujan dalam intensitas yang sangat tinggi dan berhari-hari tanpa berhenti. Namun di puncak musim kemaraunya hutan musim tidak akan diguyur hujan sama sekali dengan temperatur yang cukup sejuk dan langit yang sangat bersih tanpa adanya awan. Hutan musim juga disebut dengan Tropical Moist Decidious Forest.
Dalam [[bahasa Inggris]], bioma semacam ini dikenal dengan istilah-istilah ''tropical seasonal forest'', ''tropical and subtropical deciduous forest'', ''tropical and subtropical dry broadleaf forest'', atau ringkasnya ''tropical dry forest''.
Baris 9 ⟶ 11:
Di [[Kepulauan Nusantara]], Hutan Musim Tropika dapat di jumpai di wilayah [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]] dan [[Maluku]]. terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika yang melintas di kurang lebih mulai kawasan [[Jawa]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]] dan juga menyebrang ke kawasan [[Fauna Indonesia#Wallacea|Wallacea]]—dari Kepulauan [[Filipina]] di sebelah utara, melintasi [[Sulawesi]] dan sebagian [[Maluku]]..<ref name="whitmore"/> Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh [[angin]] monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan.<ref name="monk">{{aut|Monk, K.A., Y. de Fretes, & G. Reksodihardjo-Lilley. 2000.}} ''Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku''. Prenhallindo, Jakarta. Pp. 269-290</ref>
Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Di wilayah Nusantara, Zona ekoton peralihan antara Hutan Monsoon Tropis dan Hutan Hujan Tropis dapat ditemukan di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang merupakan peralihan antara hutan monsoon dan hutan hujan adalah wilayah Jawa Tengah.
▲Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Di wilayah Nusantara, Zona ekoton peralihan antara Hutan Monsoon Tropis dan Hutan Hujan Tropis dapat ditemukan di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang merupakan peralihan antara hutan monsoon dan hutan hujan adalah wilayah Jawa Tengah.
Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan [[sabana tropika]] dan [[padang rumput tropika]]; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal.<ref name="whitmore"/>
Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di [[Meksiko]] bagian selatan dan di dataran rendah [[Bolivia]]. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan [[endemik]], seperti halnya di pesisir [[Pasifik]] di barat-laut [[Amerika Selatan]], di wilayah [[subtropika]] [[Amerika Serikat]], dan di [[Afrika]] bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di [[India]] tengah dan [[Indocina]] terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di [[Madagaskar]] dan [[Kaledonia Baru]] dikenal luas karena dihuni oleh banyak [[takson|taksa]] yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
=== Hutan galeri ===
Di tempat-tempat yang lebih lembap atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau. Misalnya di sepanjang alur sungai (yang mungkin mengering di bagian atas,
Beberapa wilayah [[ekoregion]] hutan gugur daun, seperti halnya di [[Dataran Tinggi Dekkan|Dekkan]] Timur (India), [[Srilangka]], dan Indocina bagian tenggara, dicirikan oleh pepohonan yang selalu hijau.
== Karakteristik ekologis ==
Menyusutnya ketersediaan [[air tanah]] yang diperlukan [[tumbuhan]] untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan.<ref name="whitmore">{{aut|Whitmore, T.C. 1984.}} ''Tropical Rain Forest of the Far East''. Clarendon Press, London. Pp. 196-199</ref> Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis [[pohon]] yang menggugurkan daun (''deciduous'') di bulan-bulan kering, yakni di mana penguapan air melampaui kemampuan penyerapannya oleh akar. Gugurnya daun-daun di awal musim kering ini membantu mencegah kehilangan air yang terlalu banyak, karena air tumbuhan salah satunya menguap melalui daun. Dengan terbukanya tajuk, [[cahaya]] [[matahari]] leluasa masuk sampai ke lantai hutan dan merangsang semak-semak serta [[rumput|rerumputan]] tumbuh di lapis bawah.
|