Alex Mendur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| birth_name =
| birth_date = {{birth date|1907|11|7}}
| birth_place = [[Kawangkoan]], [[Kabupaten Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]
| death_date = {{death date and age|1984|12|30|1907|11|7}}
| death_place = [[Bandung]]
| occupation = Fotografer
| spouse = Emmy Agustina Wowor (1929–1950){{br}}Ines Manaroinsong (1950–1984)
| children = Meity Mendur (dengan Emmy){{br}}Lexi Rudolp Mendur (dengan Emmy){{br}}Mayon Mendur (dengan Ines)
| known_for =
| religion =
}}
 
'''AlexAlexius Impurung Mendur''' ({{lahirmati|[[Kawangkoan]], [[Sulawesi Utara]]|7|11|1907|[[Bandung]]|30|12|1984}}) adalah salah satuseorang fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Bersamanya adalah saudara kandungnya [[Frans Mendur]]jurnalistik yang turuttermasuk mengabadikandalam peristiwa tersebut.<ref name="kompas" /> Kedua bersaudara ini termasukkelompok yang merintis pendirianmendirikan [[Indonesia Press Photo Service|IPPHOS]] (IndonesiaIPPHOS) Pressyang Photobanyak Service)menyumbangkan padafoto-foto 2terkenal Oktober 1946 diselama [[JakartaRevolusi Nasional Indonesia]].
 
== Semasa Pendudukan Belanda dan Jepang ==
== Karya Fenomenal ==
[[Berkas:Bung Tomo.jpg|jmpl|150px|Bung Tomo ([[Indonesia Press Photo Service|IPPHOS]])]]
Foto pidato [[Bung Tomo]] tersebut dipublikasikan pertama kali di majalah dwi bahasa [[Mandarin]]-[[Indonesia]] bernama ''Nanjang Post'' edisi Februari 1947.<ref name="kompas" /> Foto diambil ketika Bung Tomo sedang berpidato di lapangan [[Mojokerto]] dalam rangka mengumpulkan pakaian untuk korban perang [[Surabaya]] yang jatuh miskin bertahan di pengungsian di Mojokerto. Pada waktu itu, kota Surabaya masih diduduki oleh [[Belanda]].
 
Mendur lahir di Kawangkoan pada 7 November 1907. Ia adalah anak pertama dari sebelas anak dari August Mendur dan Ariance Mononimbar.<ref>Kuswiah (1986), hlm. 6.</ref> Ia menyelesaikan sekolah rakyat atau ''Volkschool'', tetapi tidak melanjutkan studinya karena alasan keuangan.<ref>Kuswiah (1986), hlm. 9.</ref> Pada tahun 1922, Mendur pindah ke [[Batavia]] dengan Anton Nayoan, seorang kerabat keluarga yang telah menetap di Batavia. Nayoan bekerja untuk perusahaan Belanda yang menjual perlengkapan fotografi dan Nayoanlah yang mengajarinya cara menggunakan kamera.<ref>Kuswiah (1986), hlm. 12.</ref> Mendur akhirnya bekerja untuk perusahaan yang sama dan juga perusahaan pemasok fotografi lainnya.
== Referensi ==
{{reflist
|refs =
<ref name = "kompas">
{{cite web
|title = Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini
|publisher = Kompas
|url = http://nasional.kompas.com/read/2014/08/17/13302561/Cerita.di.Balik.Foto.Proklamasi.Kemerdekaan.Indonesia.yang.Terkenal.Ini
|date = 17 Augustus 2014
|accessdate = 17 Maret 2018
}}
</ref>
 
Pada tahun 1932, Mendur menjadi fotografer jurnalistik di ''Java-bode''.<ref>Kuswiah (1986), hlm. 16.</ref> Pada tahun 1936, ia pindah pekerjaan ke perusahaan pelayaran KPM (''[[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]'').<ref>Grafiti Pers (1981), hlm. 379.</ref> Selama pendudukan Jepang, Mendur ditugaskan ke cabang lokal dari kantor berita Jepang ''[[Kantor Berita Domei|Dōmei Tsushin]]'', di mana Mendur menjadi kepala departemen fotografi.<ref name="Kuswiah 1986, hlm. 19">Kuswiah (1986), hlm. 19.</ref>
 
== Kemerdekaan Indonesia dan IPPHOS ==
 
{{multiple image
| align = right
| total_width = 240
 
| image1 = Bung Tomo.jpg
| width1 = 300 | height1 = 411
| alt1 = Bung Tomo
| caption1 = Foto [[Sutomo|Bung Tomo]] yang diambil Alex Mendur
 
| image2 = Ipphos founders in front of their office.jpg
| width2 = 291 | height2 = 400
| alt2 = IPPHOS
| caption2 = Mendur bersama pendiri IPPHOS lainnya
}}
 
Melalui kontaknya di Domei, Mendur mendapat kabar tentang upacara [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]]. Dia pergi dengan saudaranya, [[Frans Mendur]], ke kediaman [[Sukarno]] di mana upacara itu diadakan.<ref>Harbunangin (1986), hlm. 56.</ref><ref>Wijaya (2014), hlm. 9.</ref> Mereka berdua mengambil foto-foto upacara proklamasi, tetapi hanya foto-foto Frans yang dapat diproses dan diterbitkan karena film Alex disita oleh pasukan Jepang.<ref name="Kuswiah 1986, hlm. 19"/><ref>Wijaya (2014), hlm. 23.</ref>
== Pustaka ==
 
* {{cite book |last=Kuswiah |first=Wiwi |date=1986 |title=Alexius Impurung Mendur (Alex Mendur) |trans-title= |url= |location=Jakarta |publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional |page= |isbn= |language=Indonesian |author-link= }}
Setelah proklamasi, Mendur sempat bekerja sebentar di surat kabar Indonesia ''Merdeka'' pimpinan [[B.M. Diah]].<ref>Zoelverdi (1985).</ref> Kemudian pada 2 Oktober 1946, Mendur mendirikan IPPHOS bersama Oscar Ganda, Alex Mamusung, [[Frans Mendur]], Frans Umbas, dan Justus Umbas. Mereka melihat perlunya menyediakan foto-foto kepada kantor-kantor berita lokal dan asing tentang keadaan dan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Mereka juga melihat pekerjaan mereka sebagai kontribusi mereka dalam perjuangan tersebut. Para fotografer IPPHOS diberi kredit untuk banyak foto-foto terkenal yang mendokumentasikan perjuangan kemerdekaan dan juga dipandang sebagai "saksi-saksi" penting sejarah.<ref>Hartanto (2007), hlm. 705.</ref><ref>Majalah Indonesia (1989), hlm. 8.</ref>
 
FotoSalah satu foto dari Mendur adalah foto pidato [[Bung Tomo]] tersebutyang dipublikasikan pertama kali di majalah dwi bahasa [[Mandarin]]-[[Indonesia]] bernama ''Nanjang Post'' edisi Februari 1947.<ref>Kompas name="kompas" (2014).</ref> Foto diambil ketika Bung Tomo sedang berpidato di lapangan [[Mojokerto]] dalam rangka mengumpulkan pakaian untuk korban perang [[Surabaya]] yang jatuh miskin bertahan di pengungsian di Mojokerto. Pada waktu itu, kota Surabaya masih diduduki oleh [[Belanda]].
 
== Penghargaan Anumerta ==
 
Mendur meninggal pada 30 Desember 1984 di [[Bandung]]. Mendur bersama dengan saudaranya, Frans, menerima secara anumerta [[Bintang Jasa Utama]] pada tahun 2009 untuk peran jurnalistik foto mereka selama awal republik.<ref>Bambang (2009).</ref> Tahun berikutnya, mereka menerima anumerta [[Bintang Mahaputera Nararya]].<ref>Siwi Tri Puji B (2010).</ref> Sebuah monumen dan museum kecil untuk menghormati mereka di kota kelahiran Kawangkoan diresmikan oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada 11 Februari 2013.<ref>Prasetyo (2014).</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Frans Mendur]]
* [https://commons.wikimedia.org/wiki/Category:IPPHOS_(Indonesian_Press_Photo_Service) Kategori IPPHOS] di Wikimedia Commons
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
'''Sumber referensi'''
 
* {{Cite news|author=Bambang |date=9 November 2009 |title=Pemerintah Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional |url=https://www.antaranews.com/berita/161159/pemerintah-anugerahkan-gelar-pahlawan-nasional |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |location= |access-date=19 November 2017 |last=Satrio |first=Luki |editor-last=Bambang }}
* {{cite book |last= |first= |date=1981 |title=Apa & Siapa, sejumlah orang Indonesia 1981-1982 |url= |location=Jakarta |publisher=Grafiti Pers |page= |isbn= |author-link= }}
* {{cite book |last=Kuswiah |first=Wiwi |date=1986 |title=Alexius Impurung Mendur (Alex Mendur) |trans-title= |url= |location=Jakarta |publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional |page= |isbn= |language=Indonesian |author-link= }}
* {{cite book |last=Harbunangin |first=Buntje |date=2006 |title=Sepekan Menjelang Proklamasi |url= |location=Jakarta |publisher=Tintamas |page= |isbn= |author-link= }}
* {{cite book |last=Hartanto |first=Agung Dwi |date=2007 |title=Seabad Pers Kebangsaan, 1907-2007 |url= |location=Jakarta |publisher=I:Boekoe |page= |isbn= |author-link= }}
* {{Cite news|title = Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini |publisher = Kompas |url = http://nasional.kompas.com/read/2014/08/17/13302561/Cerita.di.Balik.Foto.Proklamasi.Kemerdekaan.Indonesia.yang.Terkenal.Ini |date = 17 Agustus 2014 |accessdate = 17 Maret 2018 |editor-last = Margianto |editor-first = Heru |work = [[Kompas.com]] }}
* {{cite magazine |last= |first= |date=1989 |title=IPPHOS: The Silent Witness |trans-title=IPPHOS: Saksi Bisu |url= |magazine=Indonesia Magazine |location=Jakarta |publisher=Yayasan Harapan Kita |volume=20 |issue= |language=English }}
* {{Cite news|last=Prasetyo |first=Aris |date=17 August 2014 |title=Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini |url=http://nasional.kompas.com/read/2014/08/17/13302561/Cerita.di.Balik.Foto.Proklamasi.Kemerdekaan.Indonesia.yang.Terkenal.Ini |work=[[Kompas.com]] |location= |access-date=19 November 2017 |editor-last=Margianto |editor-first=Heru }}
* {{cite news |author=Siwi Tri Puji B |date=12 November 2010 |title=Dua Jurnalis yang Abadikan Peristiwa Sejarah Terima Bintang Mahaputra |url=http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/11/12/146124-dua-jurnalis-yang-abadikan-peristiwa-sejarah-terima-bintang-mahaputra |newspaper=Republika |location= |access-date=19 November 2017 }}
* {{cite book |last=Wijaya |first=Taufan |date=2014 |title=Foto Jurnalistik |url= |location=Jakarta |publisher=Gramedia Pustaka Utama |page= |isbn= |author-link= }}
* {{cite book |last=Zoelverdi |first=Ed |date=1985 |title=Mat Kodak: Melihat untuk Sejuta Mata |url= |location=Jakarta |publisher=Grafiti Pers |page= |isbn= |author-link= }}
 
{{lifetime|1907|1984|Mendur, Alex}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Mendur, Alex}}
Baris 45 ⟶ 83:
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Marga Mendur]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Nararya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]