Masjid Salman ITB: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Muthia Wulandari memindahkan halaman Masjid Salman ITB ke Masjid Jami' Salman (Bandung) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|image = [[Berkas:Masjid Salman ITB.jpg|250px]]
|caption = Fasad depan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung
|building_name = Masjid Salman
|
|map_size = 250▼
|province = [[Jawa Barat]]
| country
|
|
|governing_body = Yayasan Pembina Masjid Salman ITB
|website = {{URL|http://salmanitb.com}}
|architect = [[Achmad Noe'man]]
|architecture_type = Masjid
Baris 21 ⟶ 17:
|year_completed = 1972
|capacity = 1000-1500 orang<ref name="Sostek">{{Cite journal|last=Putri|first=Febriani Eka|last2=Sachari|first2=Agus|last3=Destiarmand|first3=Achmad Haldani|date=2 Agustus 2016|title=AKTIVITAS SOSIAL DI AREA PUBLIK MASJID SALMAN ITB DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAYOUT|url=https://media.neliti.com/media/publications/131184-social-activity-in-the-public-area-of-sa-d751b95b.pdf|journal=Jurnal Sosioteknologi|volume=15|issue=2|pages=207}}</ref>
|minaret_quantity = 1
}}
'''Masjid Salman Institut Teknologi Bandung''', lebih dikenal sebagai '''Masjid Salman ITB''', adalah masjid kampus yang terletak di [[Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung|Lebak Siliwangi]], [[Coblong, Bandung|Coblong]], [[Kota Bandung]], atau tepat di depan area [[Kampus ITB Ganesha]].<ref>{{Cite web|title=Kontak Kami – Masjid Salman ITB|url=https://salmanitb.com/kontak-kami/|language=en-US|access-date=2021-04-01|archive-date=2021-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210410223437/https://salmanitb.com/kontak-kami/|dead-url=yes}}</ref> Dengan luas lahan 7800 m<sup>2</sup> dan luas bangunan masjid 1225 m<sup>2</sup>, Masjid Salman dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti kantin, air minum gratis, ''mini market'', dan ruang serbaguna.<ref>{{Cite journal|last=Purwanto|first=Yedi|last2=Sarbini|first2=Ahmad|last3=Abdullah|first3=Jundi|last4=Qadafi|first4=Angga|date=2019-06-30|title=Salman Mosque as a Center of Islamic Da'wah and Spiritual Laboratory for Campus Community|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/idajhs/article/view/5839|journal=Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies|language=en|volume=13|issue=1|pages=1–24|doi=10.15575/idajhs.v13i1.5839|issn=2548-8708}}</ref><ref>{{Cite web|last=Randi Ernawan|title=Masjid Salman ITB Role Model Peningkatan Kualitas Lingkungan di Tempat Ibadah|url=http://standardisasi.menlhk.go.id/index.php/2017/11/06/masjid-salman-itb-role-model-peningkatan-kualitas-lingkungan-di-tempat-ibadah/|website=Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan|language=en-US|access-date=2021-04-01|archive-date=2020-04-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200428093240/http://standardisasi.menlhk.go.id/index.php/2017/11/06/masjid-salman-itb-role-model-peningkatan-kualitas-lingkungan-di-tempat-ibadah/|dead-url=yes}}</ref> Masjid yang dibuka pada tahun 1972 ini merupakan masjid kampus pertama di Indonesia.<ref name="UI">{{Cite web|title=Masjid Salman ITB tidak Pernah Tidur saat Puasa|url=https://www.ui.ac.id/download/kliping/101103/Masjid_Salman_ITB_Tidak_Pernah_Tidur_Saat_Puasa.pdf|website=Universitas Indonesia}}</ref><ref name="Istiqomah">{{Cite web|last=Istiqomah|first=Zuli|date=2019-02-11|title=Mengenang Prof TM Soelaiman, Pendiri Masjid Salman ITB|url=https://republika.co.id/share/pmqvzi458|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-04-01
== Sejarah ==
Baris 29 ⟶ 27:
Inisiasi pembangunan masjid kampus di ITB menemui beberapa masalah. Saat itu, Islam di Indonesia baru mengalami kebangkitan di tengah kepopuleran [[Partai Komunis Indonesia|PKI]].<ref name="Istiqomah" /> Selain itu, laki-laki muslim yang meminta izin untuk melakukan salat Jumat dipandang aneh karena budaya barat yang masih kental di lingkungan kampus. Bahkan rektor ITB kala itu, [[Otong Kosasih|Prof. Ir. Otong Kosasih]], menganggap pembangunan masjid di lingkungan ITB dirasa belum perlu dilakukan. Ia juga beralasan bahwa “kalau orang Islam minta masjid, nanti orang komunis juga minta [[Lapangan Merah]] di ITB.”<ref name="Sejarah" />
Meskipun adanya ketidaksetujuan dari beberapa pihak, sebuah tim beranggotakan Prof T.M. Soelaiman, [[Ahmad Sadali|Achmad Sadali]], [[Muhammad Imaduddin Abdulrahim|Imaduddin Abdulrachim]],
Pada tahun 1964, rektor baru ITB, [[Ukar Bratakusumah|Prof. Ukar Bratakusuma]] menyetujui dibangunnya masjid di sebuah ladang jagung tepi Jalan Ganesha. Pada akhir 1964, sebuah [[musala]] sementara selesai dibangun. Akibat kekurangan dana, bagian masjid yang pertama kali dibangun adalah menara. Menara tersebut diresmikan pada 22 Juni 1965.<ref name="Dewiyanti" /> Pada 5 Mei 1972, bangunan masjid diresmikan bersamaan dengan dilaksanakannya salat Jumat.
== Fasilitas ==
Sebagai kompleks masjid kampus, Masjid Salman ITB dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Sejak 1974, sebuah [[kantin]] didirikan di selatan masjid untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa atau jamaah masjid.<ref>{{Cite
Selain kantin, di dalam kompleks Masjid Salman juga terdapat sebuah lapangan futsal di sisi timur masjid, perpustakaan, kompleks kios, air minum gratis, dan gedung serbaguna yang dapat menampung 500 orang.<ref>{{Cite web|title=Masjid Salman ITB|url=https://salmanitb.com/|language=en-US|access-date=2021-04-02}}</ref> Selain itu, kompleks Masjid Salman ITB juga menjadi sekretariat bagi beberapa [[unit kegiatan mahasiswa]].
|