Bumi Bola Salju: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
+Kategori:Kriogenium; +Kategori:Paleoklimatologi; +Kategori:Peristiwa proterozoikum; ±Kategori:Hipotesa→Kategori:Hipotesa meteorologis menggunakan HotCat Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Hipotesis '''Bumi Bola Salju''' merupakan hipotesis yang memperkirakan bahwa permukaan [[Bumi]] pernah beku sepenuhnya sekitar 650 juta tahun yang lalu. Pendukung hipotesis ini menyatakan bahwa penjelasan yang ditawarkan hipotesis Bumi Bola Salju mampu menjawab pertanyaan mengenai keberadaan endapan sedimen yang sifatnya glasial di lintang purba, sementara penentang hipotesis ini menolak simpulan yang ditarik dari bukti tersebut dan mempertanyakan kemungkinan terjadinya peristiwa ini.<ref name=Kirschvink1992>{{cite book|author = Kirschvink, J.L.|year = 1992|chapter = Late Proterozoic low-latitude global glaciation: The snowball Earth|title = The Proterozoic Biosphere: A Multidisciplinary Study|pages = 51–2|publisher = Cambridge University Press|editor = Schopf, JW, and Klein, C.|url=http://www.gps.caltech.edu/~jkirschvink/pdfs/firstsnowball.pdf|format=PDF}}</ref><ref name=nature_geo>{{cite journal| doi = 10.1038/ngeo355| title = Sedimentary challenge to Snowball Earth| year = 2008| author = Allen, Philip A.| journal = Nature Geoscience| volume = 1| pages = 817| last2 = Etienne| first2 = James L.| issue=12}}</ref> Ada beberapa pertanyaan yang belum dijawab, seperti apakah Bumi sepenuhnya terlapisi oleh salju, atau hanya sebagian dan ada bagian kecil yang tetap cair (atau cair musiman).
== Sejarah ==
[[Douglas Mawson]] (1882–1958), seorang geolog asal [[Australia]] dan penjelajah [[Antartika]], meluangkan banyak waktu kariernya mempelajari [[stratigrafi]] [[Neoproterozoik]] Australia Selatan ketika ia mengidentifikasi sedimen glasial atau es yang tebal dan ektensif, sehingga pada akhir kariernya berspekulasi kemungkinan adanya glasiasi global.<ref name="Mawson">{{cite doi|10.1098/rsbm.1960.0011}}</ref>
Baris 34 ⟶ 33:
|year=1992
|publisher=Cambridge University Press
|chapter=Late Proterozoic low-latitude global glaciation: the Snowball Earth}}</ref> Kontribusi utama dalam karya ini adalah: (1) pengenalan adanya formasi besi berbalut (''[[
Penemuan [[Franklyn Van Houten]] akan pola geologi konsisten di mana ketinggian danau naik dan turun sekarang dikenal sebagai "Van Houten cycle." Studinya mengenai deposit [[fosfor]] dan ''[[
Ketertarikan akan "bumi bola salju" meningkat pesat setelah [[Paul F. Hoffman]], profesor geologi pada [[Harvard University]], dan rekan-rekan pengarang menerapkan ide Kirschvink pada kelanjutan sedimen Neoproterozoic di [[Namibia]], menjabarkan hipotesis ini dengan memasukkan pengamatan seperti terbentuknya [[
Saat ini, aspek-aspek hipotesis ini masih diperdebatkan, terutama di dalam lingkungan International Geoscience Programme (IGCP) Project 512: Neoproterozoic Ice Ages.<ref>Detailed information on International Geoscience Programme (IGCP) Project 512: Neoproterozoic Ice Ages can be found at http://www.igcp512.com/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070422082321/http://www.igcp512.com/ |date=2007-04-22 }}</ref>
Pada bulan Maret 2010, jurnal ''[[
== Bukti ==
Baris 54 ⟶ 53:
| pages = 45–61
| url = http://www.springerlink.com/index/KW2790433113J4LX.pdf
| format = PDF
| accessdate = 11 March 2008 | bibcode = 1964GeoRu..54...45H
| doi = 10.1007/BF01821169
}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Model yang ada menunjukkan bahwa suatu kali glasier itu menyebar sampai 30° jaraknya dari [[kathulistiwa]], suatu [[umpan balik es-albedo]] akan menghasilkan es yang dengan cepat merambah ke arah kathulistiwa<ref name=Budyko1969>{{cite journal
| author = Budyko, M.I.
| year = 1969
Baris 78:
| pages=347–433
| doi = 10.2475/ajs.300.5.347}}</ref> meskipun keakurasian rekonstruksi ini masih dipertanyakan.<ref name=Eyles2004 />
Lokasi palaeomagnet sedimen glasial ini (misalnya [[
| author = Young, G.M.
| date = 1 February 1995
Baris 124:
Ada dua isotop karbon stabil di air laut: [[karbon-12]] (<sup>12</sup>C) dan [[karbon-13]] (<sup>13</sup>C) yang jarang ada, keseluruhan membentuk 1.109 persen atom karbon. Proses biokimia, di antaranya [[fotosintesis]], cenderung memilih melibatkan isotop <sup>12</sup>C yang lebih ringan. Jadi pelaku fotosintesis di lautan, baik [[protista]] dan [[algae]], cenderung kekurangan <sup>13</sup>C, relatif terhadap yang banyak ditemukan di sumber vulkanik primer untuk karbon di bumi. Maka, suatu lautan dengan kehidupan fotosintesis akan mengandung rasio <sup>13</sup>C/<sup>12</sup>C yang lebih kecil dalam bekas-bekas organik, terutama dibandingkan dengan air laut. Komponen organik sedimen membatu (''lithified sediment'') akan selamanya sedikit, tetapi terukur, kekurangan <sup>13</sup>C.
Selama peristiwa bumi bola salju, ditemukan ekskursi cepat dan sangat negatif pada rasio <sup>13</sup>C to <sup>12</sup>C.<ref name=Rothman2003>{{cite journal | author=D.H. Rothman; J.M. Hayes; R.E. Summons | title=Dynamics of the Neoproterozoic carbon cycle | journal=Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. | year=2003 | volume=100 | issue=14 | pages=124–9 | doi = 10.1073/pnas.0832439100 | pmid=12824461 | pmc=166193|bibcode = 2003PNAS..100.8124R }}</ref> Ini konsisten dengan kebekuan dalam yang membunuh semua atau hampir semua kehidupan fotosintesis – meskipun mekanisme lain, misalnya [[
| author = Kaufman, Alan J.
| coauthors = Knoll, Andrew H., Narbonne, Guy M.
Baris 142:
=== Formasi besi berbalut ===
[[Berkas:Black-band ironstone (aka).jpg|jmpl|2.1 billion year old rock with black-band ironstone]]
Formasi besi berbalut (''[[
Balutan-balutan ini dihasilkan pada [[
Untuk mendepositkan batuan kaya zat besi semacam itu harus ada keadaan anoxia di lautan, sehingga besi yang larut (sebagai [[ferrous oxide]]) dapat terakumulasi sebelum berkontak dengan oksidan yang akan mengendapkannya sebagai [[ferric]] oxide. Supaya lautan menjadi anoxik maka harus terjadi pembatasan pertukaran gas dengan atmosfer yang mengandung oksigen. Pendukung hipotesis ini berargumen bahwa kemunculan kembali BIF pada batuan sedimentari adalah hasil dari terbatasnya kadar oksigen di dalam laut yang tertutup oleh es di laut,<ref name="Kirschvink"/> sementara para penentang berpendapat bahwa jarangnya deposit BIF mengindikasikan pembentukan di laut yang ada di daratan.
==Linimasa==
{|
| '''[[Paleoproterozoikum]]'''
|
|-
| [[Glasiasi Huron]]
| 2,400 – 2,100 jtl
|-
| '''[[Neoproterozoikum]]'''
|
|-
|[[Glasiasi Kaigas]]
| 825 – 730 jtl
|-
|[[Glasiasi Sturtian]]
|720 – 635 jtl
|-
|[[Glasiasi Marinoan]]
|650 – 635 jtl
|}
== Referensi ==
Baris 155 ⟶ 174:
[[Kategori:Zaman es]]
[[Kategori:Peristiwa kepunahan]]
[[Kategori:
[[Kategori:Kriogenium]]
[[Kategori:Paleoklimatologi]]
[[Kategori:Peristiwa proterozoikum]]
{{Geologi-stub}}
|