Abu Ali Al-Fadl: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FenyMufyd (bicara | kontrib)
k (AWB semi manual) Merubah kata tidak netral Beliau → Ia/-nya; +templat tone kalau perlu, replaced: Beliau → Ia (3)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 82:
 
== Perjalanan Hidup ==
Ia adalah menantu Shaykh Abul-Qāsim Gurgānī quddisa sirruhū (d. 450 H.) dan penerus spiritual utamanya. Syaikh Abul Hassan Ali al-Kharqani menerima rahasia spiritual dari Syaikh [[Utsman bin 'Affan|Utsman]] Maghribi, yang diterima dari Syaikh Abu-Ali Katib, yang diterima dari Syaikh Abu-Ali Rūdbārī, yang menerima dari Imam [[Junaid al-Baghdadi]], dan rantai ini pergi ke Sayyidina Imam Ali as, radiy-Allahu anhum ajma'īn.
 
Ia lahir di 407 H. Nama aslinya adalah Fadl bin Muhammad.
 
Lingkungan sosialnya bagaikan sebuah taman dengan bunga-bunga indah, dimana pengetahuan mengalir dari hatinya dan membawa pendengarnya kepada kegembiraan dan kebahagiaan.” Dimana gurunya yaitu, al-Qushayri dn [[al-Ghazali]] al-Kabir berpendapat, “Ia adalah seorang shaykh yang memiliki cara unik mengingatkan orang tak ada orang yang lebih darinya, dalam hal kefasihan, kelembutan, etika, akhlak baik, moralitas, maupun cara pendekatannya ke orang .” anak laki-lakinya, Abu Hamid al-Ghazli, nama kecilnya Hujjat ul-Islam-bukti Islam, banyak meniru Farmadi dalam hal ihya ‘Ulumad-Din.
 
Ia mengatakan bahwa pada usia muda saya, saya pernah belajar di Nishapur (Iran modern), di mana saya mendengar satu hari itu Syaikh Abu Sa'id Abul-Khair-quddisa sirruhū (d. 440 H.) telah datang dari Mahna dan berbicara dalam sebuah pertemuan. Aku pergi untuk mengunjungi dia, dan ketika saya melihat wajah diberkati, aku jatuh cinta dengan dia dan cinta sufi menjadi kuat dalam hati saya. Suatu hari saya sedang duduk di kamar saya di madrasah yang tiba-tiba aku punya keinginan untuk melihat Syaikh, meskipun itu bukan waktu yang teratur untuk syekh untuk keluar. Aku mencoba untuk bersabar namun gagal. Jadi aku pergi keluar dan mencapai alun-alun, dan saya melihat bahwa Syaikh dengan sejumlah besar pengikut. Saya juga mengikuti syekh yang memasuki tempat dan terlibat dalam Sima '(bernyanyi spiritual). Aku duduk di tempat di mana sang Syaikh tidak bisa melihat saya. Selama Sima ', Syaikh kewalahan oleh ekstasi dan merobek bajunya. Setelah Sima ', kemeja diberkati syekh robek menjadi potongan-potongan yang syekh bagikan kepada para peserta. Syaikh mengambil lengan dan disebut: O Abu-Ali Tusi! Kamu dimana? Saya pikir sang Syaikh tidak dapat melihat saya, tidak dia tahu saya, jadi mungkin ada seseorang di antara murid-muridnya sama dengan nama ini. Syaikh memanggil lagi, tapi aku terus diam. Ketika dipanggil untuk ketiga kalinya, orang-orang mengatakan kepada saya bahwa syekh yang memanggilku. Aku pergi ke syekh dan dia memberikan saya lengan kemeja diberkati, dan mengatakan kepada saya untuk menyimpan dan menjaganya. Setelah itu, saya menerima banyak manfaat, cahaya dan tingkatan spiritual selama dalam khidmah kepada syekhku.
Baris 129:
== Pranala luar ==
# https://tunahan.org/id/genel-id/syekh-abu-ali-al-farmadi/
# https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-masyaikh/abu-ali-al-farmadhi-at-tusi {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190327230848/https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-masyaikh/abu-ali-al-farmadhi-at-tusi {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190327230848/https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-masyaikh/abu-ali-al-farmadhi-at-tusi |date=2019-03-27 }} |date=2019-03-27 }}
# http://maktabah.org/blog/?p=1513
# https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-masyaikh/abu-ali-al-farmadhi-at-tusi