Gelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZakiaR19 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh Yhola dhaniska (bicara) ke revisi terakhir oleh Gima Fauzan H
Tag: Pengembalian
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
[[Berkas: COLLECTIE TROPENMUSEUM Akar bahar polsring TMnr 15-597a.jpg|jmpl|kiri|Gelang akar bahar, sebelum 1900.]]
 
Secara tradisional, biasanya sebuah gelang dibuat dari [[logam mulia]]; seperti [[emas]], [[perak]], [[platina]], atau [[logam]] berharga lainnya, serta rangkaian untaian [[mutiara]] atau [[manik-manik]]. Gelang kadang bertatahkan [[batu mulia]], seperti [[intan]] dan [[permata]]. Ada pula gelang yang diukirkan dari batuan utuh seperti batu [[giok]]. Selain terbuat dari logam atau mineral bebatuan, ada pula gelang yang terbuat dari serat tumbuhan, seperti dari kayu atau akar (misalnya, gelang akar bahar), atau serat tumbuhan yang dianyam dan dijalin.
 
Saat ini bahan yang digunakan untuk pembuatan gelang cukup beragam, misalnya;, [[besi]], [[baja]], [[perunggu]], [[tembaga]], [[keramik]], kaca, biji buah saga, kain, batu, [[rotan]], kayu, bambu, tanduk, kulit, [[tali]], [[tulang]], [[kerang]], [[karet]], [[plastik]], dan masih banyak lagi. Gelang biasanya berbentuk [[rantai]] dan kadang-kadang ditambahkan [[liontin]], ''pendant'' atau [[bandul]] sebagai pemanis.
 
== Sejarah ==
Baris 14:
[[Berkas:Iran-bracelet.jpg|jmpl|ka|200px|Gelang emas kuno, periode [[Kekaisaran Akhemeniyah]] [[Persia]], sekitar 500 SM, [[Iran]].]]
 
Gelang sudah ada setua peradaban manusia. Perhiasan zaman [[prasejarah]] berupa manik-manik batu kemungkinan besar dijalin sebagai gelang atau [[kalung]]. Gelang emas berukir kumbang scarab sudah ada sejak tahun 5000 SM di [[Mesir Kuno]]. Gelang-gelang emas juga ditemukan pada peradaban lain, seperti peradaban [[Babilonia]], [[Persia]], [[Yunani Kuno]], [[Romawi Kuno]], [[India]], dan [[Cina Kuno|China Kuno]].
 
Di Indonesia, suku bangsa Nusantara seperti [[Batak]], [[Nias]], [[Dayak]], suku di [[Sumbawa]] dan lain sebagainya telah mengenal perhiasan seperti gelang, kalung, dan mahkota sebagai bentuk aksesoris penanda status, khususnya bagi raja atau kepala suku. Pada kebudayaan klasik periode [[Hindu]]-[[Buddha]] Indonesia di pulau [[Jawa]] dan [[Bali]], gelang juga merupakan salah satu perhiasan atribut penanda status orang yang mengenakannya. Kaum bangsawan, keluarga raja, dan orang kaya mengenakan gelang emas sebagai perhiasan dan penanda [[status sosial]].
 
== Fungsi gelang ==
Gelang dapat berfungsi sebagai perhiasan atau sebagai penanda status orang yang mengenakannya. Gelang telah digunakan sepanjang sejarah oleh [[laki-laki]] dan [[perempuan]]. Digunakan baik sebagai perhiasan atau untuk menandai berbagai perbedaan di banyak [[budaya|kebudayaan]]. Pada beberapa kebudayaan, gelang dapat menandakan status dan kelas sosial penggunanya. Kaum bangsawan, keluarga raja, atau orang kaya biasanya menggunakan gelang mewah dari [[logam mulia]], seperti [[emas]] dan [[perak]] dan berhias [[permata]]. Dalam kebudayaan Timur Tengah kunoKuno dan [[Romawi Kuno]], gelang atau kalung pengikat leher khusus dikenakan oleh kaum [[budak]] untuk menandai status mereka.
 
Kini, pada zaman modern gelang dapat juga dicantumkan label, ''tag'', atau lembar yang tertulis identitas orang yang mengenakannya. Penggunaan seperti ini, misalnya, gelang pasien rumah sakit, atau gelang ''tag'' pada penonton konser atau tamu klub. Penggunaan kontemporer lainnya, misalnya, gelang persahabatan, gelang yang sama yang dikenakan sepasang atau sekelompok sahabat, atau gelang karet warna-warni yang menunjukkan tema solidaritas tertentu, seperti solidaritas [[HIV-AIDS]], [[nasionalisme]], atau tema solidaritas lainnya.
 
[[File:BijouEgyptien MHNT.ETH.2012.24.29.jpg|thumb|Gelang dari abad 20an di musium [[mesir]]]]
Baris 41:
 
[[Kategori:Perhiasan]]
[[Kategori:Aksesori]]