Noor Bersaudara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten dengan seijin penulis. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
▲ NOOR BERSAUDARA
“Album Baru… Semangat Baru”
Penulis: Jose Choa Linge.
“Langgengnya sebuah grup band keluarga, tidaklah cukup hanya bermodal kekompakan, pengertian dan kejujuran saja. Salah satu kunci suksesnya membina grup band keluarga, adalah menekan ego masing-masing dan saling menghargai satu sama lainnya.
Awal 1962, ‘Adi Noor’ sang paman memprakarsai keberadaan '''Noor Bersaudara''' di Industri Musik Indonesia. Sebelum mentasbihkan
Pada tahun yang sama (1962). Bersamaan Indonesia menjadi Tuan Rumah Pesta Olah Raga Bangsa-bangsa se Asia yang Pertama (ASIAN GAMES) atau kala itu masih bernama GANEFO berlangsung di Jakarta, band bocah ini diminta mengisi acara workshop di TVRI secara live. Selain penyanyi Anna Mathovani dan Fenty Effendi, band bocah inipun rutin mengisi acara musik setiap satu bulan sekali memanjakan pemirsa yang kala itu hanya TVRI sebagai tontonan hiburan satu-satunya di rumah. Tidak hanya di Jakarta saja, band bocah inipun merambah pertunjukan di kota Bandung dan melibatkan penyanyi lokal setempat Fenty Effendi sebagai vokal tamu.
Memasuki 1975, dunia rekaman sudah terbuka lebar. Dengan formasi mengecil yang beranggotakan lima orang, terdiri dari Firzy (Gitar), Harry (Bass & Drum), Nana (Vokal), Yanti (Vokal) dan Alm. Ida (Vokal) mulai mengusung nama
Menjelang 1977, Keluarga Noor sering
Setelah 1977, sepeninggal Firzy & Harry menuju Belanda. Tidak menyurutkan langkah Noor Bersaudara tetap menancapkan kakinya di kancah musik indonesia Nana, Yanti & Ida tetap membawa energi baru melaju dengan satu tujuan menggunakan keseniannya membawa kenyamanan memanjakan penikmat musik indonesia dengan suaranya. Talenta Trio dari Keluarga Noor ini, mempunyai stile yang menjadi ciri khasnya dan sulit disamai dengan penyanyi trio yang kala itu sudah meramaikan peta musik indonesia Nidya Sister, Sitompul Sister, Hutauruk Sister, Nainggolan Sister maupun Lex Trio, sehingga oleh Yukawi Record dan Noor bersaudara berkolaborasi menghasilkan dua buah album, antara lain : ‘Menanti Kasih(Cipt,Noor Bersaudara) & Jantan(Clpt,Titiek Puspa)’. Album ini, memiliki daya tarik tetap mempesona dan masih enak didengar di masa kini dan mendatang. Cobaan baru datang lagi, masing-masing personil Noor Bersaudara satu persatu membina Rumah Tangga. Dimulai dari pernikahan Nana, disusul Ida dinikahi Firzy, kemudian Yanti di persunting sang pujaan hati alm.Christian Rahadi atau sekarang dikenal dengan nama Chrisye, sehingga untuk beberapa saat Noor Bersaudara vakum, lengkaplah sudah gaung Noor Bersaudara sudah tidak terdegar lagi. Namun hanya sesaat, karena gadis kelahiran Roma (Italia) Rani Trisutji isteri dari Raidy Noor yang juga seorang pianis & penyanyi solo bergabung dengan Noor Bersaudara. Dengan hanya personil dua orang Nana dan Rani, Noor Bersaudara kembali dapat ditemui hampir semua album solo penyanyi Indonesia dari mulai Vina Panduwinata, Chrisye, Armand Maulana’ PaquitaWijaya, Camelia Malik, Meggy Z, Sylvia Saartje, Nike Ardilla& teranyarAlbum Presiden RI - SBY sebagai backing vokal atau dapat juga dijumpai Noor Bersaudara berkolaborasi dengan Rita Effendy mengisi vokal pada Theme Sound Film‘ Catatan Si Emon’ pada tahun 1991.
Akhir 2007, “Di Usia Senja…Album Baru dan Semangat Baru”. Tepatnya, Noor Bersaudara “Come Back” lagi meramaikan musik Tanah Air ini dengan Formasi berubah seperti Firzy (56 thn), Harry (54 thn), Nana (53 thn) & Rani (47 thn). Bermula, sejak enam bulan yang lalu Ida, isteri dari Firzy yang juga masih sepupu dan salah satu mantan
== Awal berdiri ==
Baris 26 ⟶ 25:
Kemudian band bocah ini makin dikenal masyarakat lewat pemberitaan surat kabar dan majalah maupun seringnya mengisi secara di televisi. Tempat-tempat seperti perbelanjaan Pasar Baru dan Taman Rekreasi Cibulan-Cisarua, dan Sampoer-Tanjung Priok, sering dijadikan tempat pertunjukan untuk mencari perhatian masyarakat.
Pada tahun yang sama [[1962]] mengisi acara workshop di TVRI secara live. Selain penyanyi [[Anna Mathovani]], [[Ernie Djohan]] dan [[Fenty Effendi]]
== Rekaman ==
Baris 34 ⟶ 33:
== Bergabung dengan [[Jack Lesmana]] ==
Menjelang 1977, Keluarga Noor sering
Mereka membuat konsep grup vokal, sehingga dipercaya kembali mengisi acara musik di TVRI. Sejak pemunculannya di TV, salah seorang musisi jazz andal, Jack Lesmana, terpana menyaksikan kebolehan keluarga Noor bermain musik. Nien Lesmana dan [[Broery Pesolima]] kemudian datang ke kediaman keluarga Noor untuk meminangnya menjadi bagian dari acara Nada & Improvisasi yang digawanginya.
Baris 40 ⟶ 39:
Sejak bergabung dengan Jack Lesmana, Noor Bersaudara secara reguler mengisi acara televisi dan beberapa konser di luar Jakarta, seperti Bandung dan Surabaya bersama penyanyi-penyanyi jazz lainnya, semisal Rien Djamain, Broery Pesolima, Margie Segers, Melky Goeslow. Sejak saat itu pula konsep bermusiknya diubah menjadi kelaki-lakian dan secara otomatis vokal perempuan harus mengikuti, ada beat jazz, klasik, dan pop dan rock.
[[The Beatles]], [[The Rolling Stones]], [[The Everly Brothers|Everly Brothers]], [[Elvis Presley]], [[Sergio Mendez]] & Brazil'66 dan juga [[Pointer Sisters]] menjadi inspirasi awal bagi karakter musik dan terutama arrannsmen vokal pria-wanita khas Noor Besaudara yang beberapa saat setelah merilis album debut mereka " ditemukan" oleh [[Jack Lesmana]]. Jack langsung mempertemukan mereka dengan para musisi jazz seperti [[Perry Pattiselano]], Karim Suweleh, dan [[Benny Likumahuwa]], hingga menuju dapur rekaman. Hasilnya adalah salah satu master piece katalog Hidayat Records yang sering merilis album jazz dan musik tradisionalnya.
Pada tahun yang sama (1977), Noor Bersaudara menyelesaikan album keduanya di label Hidayat Records. Album ini adalah sebagian rekaman lagu-lagu dari acara Nada & Improvisasi di TVRI yang saat itu sudah menggunakan sistem taping. Hanya dua buah lagu yang benar-benar direkam di studio yaitu Surat Undangan dan Kesepian, sehingga di kedua lagu tersebut Firzy dan Harry sudah tidak terlibat, karena sekolah ke Belanda.
Baris 59 ⟶ 58:
Kemudian, penampilan selanjutnya pad 1 Desember 2007 di Eldorado Bandung 'Noor Bersaudara sebagai The Beatles' bertajuk The Journey Concert INA (Indonesian Association) Blues, mendapat aplaus penonton dan memperoleh respons di dunia maya. Inilah yang menjadi starting point kembalinya Noor Bersaudara untuk merekam kembali suara mereka dan merekomendasikan lagu-lagunya di album-album terdahulu.
Salah satu keunggulan dari album ini, karena melibatkan sang adik, [[Raidy Noor]] dan friends [[Addie MS]], Doddy Soekasah, Edi Hudioro, Iwang Noersaid, dan Uce Hariono. Mereka mengusung lagu Sapa Semesta, Alam dan Pujangga, Kiasan Kata, Salah Paham, dan Cinta yang Hilang yang pernah dibawakan oleh [[The Rollies]]. Bahkan, di album ini terdapat satu lagu baru khusus diciptakan Firzy berjudul By By bernuansa The Beatles, menjadi ciri khas Noor Bersaudara.<ref>{{id}} [http://mellowtone.multiply.com/journal/item/568/Menengok_Perjalanan_Noor_Bersaudara http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=320774&kat_id=383] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717104551/http://mellowtone.multiply.com/journal/item/568/Menengok_Perjalanan_Noor_Bersaudara |date=2011-07-17 }}, diakses 7 Oktober 2008</ref>
== Diskografi ==
Baris 104 ⟶ 103:
=== Film ===
* [[Catatan Si Emon]] - PT Bola Dunia Film
<references />3. Penulis asli artikel diatas adalah JOSE CHOA LINGE & pernah dimuat di surat kabar REPUBLIKA edisi : Selasa,22 Januari 2008▼
{{Authority control}}
[[Kategori:Grup musik dari Jakarta]]
[[Kategori:Grup musik
[[Kategori:Grup musik
▲<references />3. Penulis asli artikel diatas adalah JOSE CHOA LINGE & pernah dimuat di surat kabar REPUBLIKA edisi : Selasa,22 Januari 2008
|