Tebang habis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan deskripsi
FianM (bicara | kontrib)
 
(22 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tebang Habishabis''' (atau[[bahasa Inggris]]: ''Clear Cutting)clearcutting'') merupakan sebuah istilah yang merujuk suatu tebangan yang digunakan untuk membersihkan suatu [[lahan]] secara merata tanpa memperhatikan batas [[diameter]] [[pohon]] yang akan ditebang atau tanpa pengecualian.<ref>{{Cite web|url=https://lektur.id/arti-tebang-habis/|title=3+ Arti Istilah Tebang Habis Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)|last=Kurniadi|first=Moch Rizky Prasetya|website=Lektur.ID|language=id|access-date=2020-02-24}}</ref>. Sistem tebang habis digunakan untuk membersihkan suatu lahan dan setelah dilakukan tebang habis, areal hutan tersebut ditanami oleh berbagai jenis [[pohon]] yang seumur dan seragam. Tujuan dari tebang habis adalah memaksimalkan [[produktivitas]] lahan dan kualitas [[lingkungan hidup]] sesuai dengan daya dukung lingkungan setempat,<ref name=":0">{{Cite web|title=Pedoman Pelaksanaan Sistem Silvikultur Tebang Habis Penanaman Buatan (THPB)|url=https://docplayer.info/37971070-Pedoman-pelaksanaan-sistem-silvikultur-tebang-habis-penanaman-buatan-thpb.html|title=PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG HABIS PENANAMAN BUATAN (THPB) - PDF Free Download|website=docplayer.info|access-date=2020-02-24}}</ref>, Memanendan kayutercipta darihutan hasilseumur tebangyang habis, dan mengubahmemiliki kualitas tegakantinggi dariuntuk rendahmemenuhi menjadikebutuhan kualitas[[bahan tinggibaku]] industri.<ref>{{Cite web|url=https://docplayerduniapendidikan.infoco.id/50139085pengertian-Sistem-tebang-parsial-tebang-habis.htmlsilvikultur/|title=Sistem Tebang Parsial & Tebang HabisPengertian Silvikultur|last=duniapcoid|date=2020- PDF Download Gratis02-26|website=docplayer.infoDUNIA PENDIDIKAN|language=id-ID|access-date=2020-0203-2403}}</ref>.
 
Tebang habis lebih dipilih dibandingkan dengan sistem [[Tebangtebang pilih]] dikarenakankarena dapat mencegah kerusakan tegakan muda dikarenakan ditebang habis semua pohon, metode yang sederhana, murah, dan praktis, serta dapat menumbuhkan tegakan seumur dan seragam,. Tebang habis juga membuat tanaman yang ditanami tidak tumpang tindih dengan sifat pohon yang lain, dan dapat dilakukan teknik [[Tumpang sari|tumpangsari]]. Meskipun begitu, Tebangtebang habis memiliki kelemahan, sepertikarena terjadinyamenyebabkan tanah terbuka sehingga minim [[Nutrien|unsur hara]], dapatmeningkatkan terjadipeluang terjadinya [[Erosi|erosi tanah]], meningkatkan bahaya [[Kebakaran liar|kebakaran]], minim pemandangan yang berestetika. Di sisi lain, tujuan tebang habis dijadikan hutan seumur sehingga rentan hama dan penyakit, serta diperlukan [[penyulaman]] tanaman yang lebih besar.<ref>{{Cite web|url=http://forester-untadwww.silvikultur.blogspotco.comid/2013/04/keuntungan-dan-kerugian-sistem-tebangkeuntungan_kerugian_tebang_habis.html|title=keuntunganSILVIKULTUR dan{{!}} kerugianKEUNTUNGAN sistemDAN tebangKERUGIAN habisSISTEM danTEBANG tebang pilihHABIS|last=|first=|date=2013-04-01|website=keuntungan dan kerugian sistem tebang habis dan tebang pilih ~ FORESTER UNTAD BLOGwww.silvikultur.com|access-date=2020-0203-2403}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
 
== Sistem Silvikultur ==
Baris 7:
 
=== Tebang Habis Permudaan Alam (THPA) ===
Tebang habis permudaan alam (THPA) adalah suatu sistem silvikultur yang meliputi cara penebangan dengan sistem tebang habis, sedangkan penanaman kembali atau permudaan pohon dilakukan secara alami tanpa campur tangan manusia di areal bekas tebangan habis tersebut. Sistem THPA ini diperkenalkan dari sistem tebang habis [[Federasi Malaya|Malaya]] (''Malayan Clearfelling over Natural Regeneration'') yang telah diperbaharui oleh kondisi di Indonesia. Sistem THPA memberlakukan penebangan pohon-pohon dari berbagai jenis dilakukan dalam waktu yang singkat, bekisar antara 1 (satu) hingga 2 (dua) tahun, dengan catatan sistem THPA dapat dilaksanakan jika terdapat cukup banyak tanaman permudaan yang tumbuh secara alami.{{Sfn|Direktorat Jenderal Kehutanan|1976|p=127|ps=: "Sistem tebang habis dengan permudaan alam ini diperkembangkan dari sistem tebang habis malaya yang telah disesuaikan dengan keadaan di Indonesia."}}.
 
=== Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB) ===
Tebang habis permudaan buatan (THPB) adalah suatu sistem silvikultur yang meliputi cara penebangan dengan sistem tebang habis, sedangkan penanaman kembali atau permudaan pohon dilakukan dengan cara mengadakan penanaman kembali oleh manusia atau pengelola hutan di areal bekas tebangan habis tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://ilmuhutan.com/sistem-silvikultur-pada-hutan-produksi/|title=Sistem Silvikultur Pada Hutan Produksi|date=2013-07-17|website=Ilmu Hutan|language=en-US|access-date=2020-02-24}}</ref>. Penanaman kemali yang dimaksud adalah dengan permudaan buatan, yakni kegiatan penanaman hutan menggunakan bibit yang telah diberi perlakuan terlebih dahulu.<ref name=":0" />. Pelaksanaan THPB perlu memperhatikan dasar-dasar pelaksanaannya, seperti: pohon yang ditebang adalah pohon komersilkomersial, baik dari jenisnya ataupun ukurannya untuk ditebang dan jatah tebangan yang perlu memperhatikan kondisi hutan, target produksi, dan kemampuan reboisasi suatu hutan, diusahakan disamping volume tebangan yang banyak, tetapi volume tebangan tiap tahun selalu sama, agar bisa mencapai kondisi hutan normal.{{Sfn|Direktorat Jenderal Kehutanan|1976|p=125|ps=: "Dasar-dasar sistem tebang habis dengan penanaman terdiri dari: pohon yang ditebang adalah semua pohon komersil, jatah tebangan disesuaikan dengan hutnahutan, target produksi, dan kekmampuankemampuan reboisasi dengan sejauh mungkin diusahakan agar disamping volume juga areal tebangan tiap-tiap tahun sedikit banyak sama."}}.
 
== Referensi ==
Baris 17:
* {{cite book|title=Vademecum Kehutanan Indonesia|last=Departemen Pertanian|first=|publisher=Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Kehutanan|year=1976|isbn=|location=Jakarta|pages=|ref={{sfnref|Direktorat Jenderal Kehutanan|1976}}|url-status=live|date=}}
{{Kehutanan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kehutanan Indonesia]]
[[Kategori:Kehutanan]]