Angka lempeng total: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
k RianHS memindahkan halaman Angka Lempeng Total ke Angka lempeng total: Huruf kecil
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Angka Lempeng Total (ALT) merupakan angka yang menunjukkan jumlah koloni [[bakteri]] aerob mesofilik yang terdapat pada per gram ataupun per milliliter sampel uji. <ref>{{Cite book|last=Yusmaniar|first=dkk|date=2017|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFTAR-ISI-DAN-MIKROBIOLOGI-PARASITOLOGI.pdf|title=Mikrobiologi dan Parasitologi|publisher=Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|pages=54|url-status=live|access-date=2021-07-02|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185340/http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFTAR-ISI-DAN-MIKROBIOLOGI-PARASITOLOGI.pdf|dead-url=yes}}</ref>Prinsip ALT ialah metode yang dimaksudkan untuk menghitung pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah sampel ditanam pada lempeng media padat dengan cara tuang (''poure plate'') yang selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35-37°C. Dipilihnya suhu 35-37°C karena menurut Cappucino (2008) bakteri aerob mesofilik dapat tumbuh dengan baik pada suhu tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Dewi|first=Meylisa Mutiara|date=2016|title=Uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dan Angka Lempeng Total (ALT) pada Jamu Gendong Temulawak di Pasar Tarumanegara Magelang|url=https://repository.usd.ac.id/3836/2/128114055_full.pdf|journal=Skripsi|volume=Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta|access-date=2021-07-02|archive-date=2020-03-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331155735/http://repository.usd.ac.id/3836/2/128114055_full.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Media Pengujian ALT ==
Baris 6:
Adapun media yang digunakan pada pengujian ALT ialah PCA (''Plate Count Agar''). Masa inkubasi yang berisi biakan dilakukan dengan cara cawan petri dibalik. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil pengembunan yang disebabkan oleh suhu [[inkubator]]. Apabila pada cawan hingga terdapat air yang jatuh maka akan merusak pembacaan angka lempeng total dari sampel yang diuji nantinya. Cara inokulasi yang dipilih adalah cara tuang, dimana hal ini dimaksudkan untuk melihat pertumbuhan bakteri aerob mesofil yang membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya, sehingga akan teramati pertumbuhan bakteri aerob mesofil tersebut akan berada dipermukaan lempeng agar, dikarenakan pertumbuhannya yang mencari oksigen. Dengan demikian, pada pengamatan angka lempeng total ini, koloni bakteri yang dicari atau dihitung yakni yang tumbuh di permukaan lempeng agar.
 
Penggunaan Media PCA untuk uji ALT ini terlebih dahulu ditambahkan TTC 0.5 % (''trifeniltetrazolium klorida''). Pengunaan TTC pada PCA ini biasanya ditambahkan sebanyak 1 ml dalam 1000 ml media PCA. TTC ini berfungsi sebagai indikator yang akan direduksi sehingga memberikan warna pada koloni bakteri yang akan diamati, dengan demikian hal tersebut dapat membedakan antara koloni bakteri dengan kotoran yang bisa saja berasal dari residu sampel yang dapat mengganggu pengamatan koloni bakteri.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Kusuma|first=Sri Agung Fitri|date=2009|title=Uji Biokimia Bakteri|url=http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_ujibiOkimia.doc|journal=Karya Tulis Ilmiah|volume=Fakultas Farmasi. Universitas Padjajaran|pages=Bandung|access-date=2021-07-02|archive-date=2019-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20191104225139/http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_ujibiOkimia.doc|dead-url=yes}}</ref>
 
== Metode Pengujian ALT ==
Pengujian ALT melewati dua tahap penting yaitu tahap pengenceran dan tahap pencawanan. Tahan pengenceran biasanya dilakukan secara desimal, yaitu 1:10, 1:100, 1:1000 dan seterusnya. Larutan yang digunakan untuk pengenceran dapat berupa larutan buffer fosfat, 0.85% [[Natrium klorida|NaCl]] atau larutan ringer.<ref name=":0" /> Selanjutnya pada tahap pencawanan, metode yang sering digunakan yaitu metode hitung cawan. Prinsip dari metode ini ialah sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, kemudian sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat secara visual dan kemudian dihitung tanpa menggunakan [[mikroskop]] (Waluyo, 2016).<ref>{{Cite journal|last=Safrida|first=Yuni Dewi, dkk|date=2019|title=Uji Cemaran Mikroba dalam Susu Kedelai tanpa Merek di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh Seraca Total Plate Count (TPC)|url=https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/download/845/712|journal=Jurnal Serambi Engineering|volume=IV|issue=1|pages=364-371}}</ref> Metode hitung cawan dapat dibedakan atas dua cara, yaitu metode tuang (''pour plate'') dan metode sebaran (''spread plate''). <ref name=":1">{{Cite journal|last=Widhiastusi|first=Putu Widya|date=2019|title=Uji Angka Lempeng Total dan Identifikasi Staphylococcus aureus pada Ikan Tuna Asap di Pasar Kedonganan|url=http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2873/1/KTI%20Widya%20Pdf.pdf|journal=Karya Tulis Ilmiah|volume=Jurusan Analis Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar|pages=Denpasar}}</ref>
 
Untuk melaporkan hasil analisis mikrobiologi dengan cara hitungan cawan digunakan suatu standar yang disebut ''Standard Plate Counts'' (SPC) yaitu sebagai berikut.