Asimtomatik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan teks dan referensi |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
== Penyakit manusia ==
=== Demam berdarah ===
[[Demam berdarah]] termasuk salah satu jenis [[penyakit tropis]] yang sulit dibedakan dengan jenis [[demam]] lainnya. [[Diagnosis]] demam berdarah
=== Demam rematik akut ===
[[Demam Reumatik|Demam rematik]] yang akut selalu diawali oleh kondisi asimtomatik. Sebelum gejala klinis muncul, pasien akan mengalami [[faringitis]] akut sekitar 20 hari.{{Sfn|Tim Adaptasi Indonesia|2009|p=189}}
=== Diabetes melitus tipe-2 ===
Kondisi asimtomatik terjadi pada [[diabetes melitus tipe 2]]. Penyebab keterlambatan diagnosis pada penderita diabetes melitus tipe 2 ialah adanya periode asimtomatik yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi asimtomatik umumnya diketahui secara kebetulan. [[Sindrom hiperglikemik hiperosmolar]] yang muncul pada pengidap diabetes melitus merupakan akibat dari adanya kondisi asimtomatik.{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=69}} Penundaan diagnosis pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang asimtomatik, akan memperparah [[hiperglikemia]].{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=70}}
=== Fibrilasi atrium ===
Sebagian besar proses [[fibrilasi atrium]] termasuk dalam kondisi asimtomatik.{{Sfn|Yuniadi, dkk.|2014|p=19}} Pada pasien dengan kondisi asimtomatik, indikasi [[ablasi]] jaras belum dapat dipastikan. Umumnya, pasien yang asimtomatik memiliki [[preeksitasi]] dengan [[prognosis]] yang baik.{{Sfn|Yuniadi, dkk.|2014|p=72}}
=== Gagal ginjal kronis ===
Baris 19:
=== Hepatitis ===
Kondisi asimtomatik umumnya terjadi pada pasien yang
=== Hipoglikemia ===
Kondisi asimtomatik dapat terjadi pada
=== Kusta subklinis ===
Penyakit [[Penyakit Hansen|kusta]] mengalami keadaan asimtomatik pada stadium kusta subklinis. Kusta subklinis adalah suatu keadaan telah terinfeksi oleh [[Mycobacterium leprae]], tetapi gejala klinis belum
=== Tuberkulosis dan efusi pleura ===
[[Tuberkulosis]] mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain. Gejala umum yang ditimbulkannya ialah tubuh lemas dan demam. Kondisi asimtomatik terjadi pada penderita tuberkulosis dengan gejala yang tidak jelas. Tuberkulosis dengan keadaan asimtomatik umumnya terabaikan. {{Sfn|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017|p=142-143}} Pada pasien yang mengalami [[efusi pleura]], kondisi asimtomatik juga terjadi.{{Sfn|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017|p=266}}
=== Pitriasis alba ===
[[Pitiriasis alba]] dengan kondisi asimtomatik umumnya diderita oleh pasien berusia [[balita]] hingga remaja. Rentang usianya antara 3 sampai 16 tahun. Kondisi asimtomatik ini terjadi pada lelaki maupun perempuan.{{Sfn|Widaty, dkk.|2017|p=29}}
=== Tinea imbrikata ===
Tinea imbrikata merupakan keadaan terlepasnya lapisan [[Stratum corneum|stratum korneum]] dan berpindah posisi menghadap sentrum lesi. Kondisi asimtomatik terjadi pada tingkat kronis disertai dengan peradangan yang sangat ringan.{{Sfn|Widaty, dkk.|2017|p=52}}
== Penyakit hewan ==
=== Toksoplasmosis ===
Hewan yang umum mengalami toksoplasmosis ialah domba. Kondisi asimtomatik akan terjadi pada anak domba yang terinfeksi pada bulan keempat kebuntingan.{{Sfn|Suardana|2015|p=57}} Toksoplasmosis dengan kondisi asimtomatik juga terjadi secara umum pada kucing. [[Epidemiologi]] penyakit menyebar dengan cepat melalui kucing.{{Sfn|Suardana|2015|p=58}} Kondisi asimtomatik juga umum terjadi pada [[kuda]] tetapi dengan jumlah kejadian yang jarang.{{Sfn|Suardana|2015|p=58}}
=== Bruselosis ===
[[Bruselosis]] dengan kondisi asimtomatik umumnya terjadi pada sapi betina. Kondisi asimtomatik terjadi baik saat diagnosis maupun penularan enzootik bruselosis.{{Sfn|Suardana|2015|p=105}} Bruselosis dengan kondisi asimtomatik juga dapat terjadi pada babi. Agen etiologinya adalah bakteri [[Brucella abortus]]. Jenis bakteri ini termasuk patogen lemah pada babi dan secara umum tidak menular ke hewan lain.Infeksi dengan kondisi asimtomatik disebabkan keberadaan organismenya yang terbatas pada [[limfonodus]] di bagian kepala dan leher.{{Sfn|Suardana|2015|p=108}}
=== Salmonelosis ===
Pada anjing dan kucing sering terjadi [[salmonelosis]] dengan prevalensi yang tinggi akibat [[serotipe]] dengan jumlah yang banyak. Salmonesis menyebabkan anjing dan kucing menjadi karier asimtomatik.{{Sfn|Suardana|2015|p=127}} [[Salmonella]] yang ada di hewan lain dapat menular ke [[unggas]]. Kondisi asimtomatik terjadi khususnya pada infeksi unggas dewasa.{{Sfn|Suardana|2015|p=128}}
=== Fasiolosis ===
[[Fasiolosis]] pada babi umumnya bersifat asimtomatik. Kondisi asimtomatik baru berubah menjadi gejala klinis setelah terjadi [[malnutrisi]] atau timbulnya penyakit lain secara bersamaan.{{Sfn|Suardana|2015|p=205-206}}
=== Skistosomiasis ===
[[Schistosomiasis|Skistosomiasis]] disebabkan oleh [[Cacing parasit|cacing]] dari genus Schistosoma. Jenis penyakit ini merupakan penyebab umum terjadinya gagal hati, [[usus]], dan saluran kemih pada manusia.{{Sfn|Suardana|2015|p=213}} Infeksi pada manusia dalam tingkat ringan dan bersifat asimtomatik. Kondisi infeksi ringan hanya terjadi jika manusia menyentuh air yang terkontaminasi oleh [[cercaria]].{{Sfn|Suardana|2015|p=216-217}}
=== Histoplasmosis ===
[[Histoplasmosis]] sebagian besar bersifat asimtomatik. Kondisi asimtomatik ini terjadi pada manusia. Masa inkubasi berlangsung berkisar antara 5–18 hari.{{Sfn|Suardana|2015|p=230}} Histoplasmosis asimtomatik juga terjadi pada anjing. Setelah masa asimtomatik, anjing mulai menunjukkan gejala klinis berupa enkapsulasi dan pengapuran.{{Sfn|Suardana|2015|p=231}} Dalam kondisi asimtomatik, hasil pemeriksaan histoplasmin pada kulit tetap bernilai positif.{{Sfn|Widarty. dkk.|2017|p=67}}
=== Demam Q ===
[[Demam Q]] pada manusia dapat timbul dalam kondisi asimtomatik. Kekeliruan diagnosis terjadi pada kondisi asimtomatik dengan dugaan demam biasa.{{Sfn|Suardana|2015|p=236}}
== Virus ==
=== Koronavirus ===
Kondisi asimtomatik [[koronavirus]] bermula dari kasus suspek. Pada kondisi ini, pasien tidak memenuhi kriteria [[
=== Sitomegalovirus ===
Asimtomatik dapat terjadi pada [[Cytomegalovirus|
=== Virus imunodefisiensi manusia (HIV) ===
Keadaan asimtomatik pada [[HIV]] ditemukan pada pengidap HIV yang telah ditetapkan positif. Pasien tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. HIV asimtomatik tetap dapat menular ke orang lain.<ref>{{Cite book|last=Ahyar, J., dan Muzir|date=2019|url=http://repository.unimal.ac.id/4739/1/Naskah_Kamus%20Istilah%20Ilmiah_Juni%20Ahyar%201.pdf|title=Kamus Istilah Ilmiah: Dilengkapi Kata Baku dan Tidak Baku, Unsur Serapan, Singkatan dan Akronim, dan Peribahasa|location=Sukabumi|publisher=CV. Jejak|isbn=978-602-474-705-3|pages=59|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik ini merupakan akibat dari tidak dikenalinya
=== Virus herpes simpleks ===
[[Virus herpes simpleks]] dapat menyebakan infeksi
== Infeksi ==
=== Infeksi saluran kemih ===
[[Infeksi saluran kemih]] pada sebagian besar [[anak]] berada dalam kondisi asimtomatik. Risiko yang tinggi ditemukan pada anak perempuan dalam usia [[sekolah]] pada uji tapis. Infeksi saluran kemih asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi [[pielonefritis akut]] dan [[prognosis]].{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=5}} Infeksi saluran kemih asimtomatik disebabkan oleh [[bakteriuria]] bermakna tanpa gejala.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=9}} Bakteriuria asimtomatik mengandung [[bakteri]] dalam saluran kemih tanpa menimbulkan manifestasi klinis. Diagnosis bakteriuria asimtomatik umumnya diketahui selama melakukan biakan [[Urine|urin]] dalam pemeriksaan rutin atau uji tapis pada anak sehat atau tanpa gejala klinis.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=2}} Jenis bakteri asimtomatik merupakan bakteri dengan [[virulensi]] rendah yang tidak mampu menyebabkan kerusakan [[ginjal]] meskipun berada di dalam ginjal. Bakteriuria asimtomatik tidak memerlukan terapi antibiotik.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=15}} Pada bayi asimtomatik, bakteriuria ditemukan dengan komposisi sebesar 0,3 hingga 0,4% saja.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=4}}
=== Malaria ===
Baris 53 ⟶ 81:
=== Infeksi serviks ===
Kondisi asimtomatik sebagian besar terjadi pada wanita yang mengidap [[kencing nanah]] atau [[Infeksi Chlamydia|infeksi chlamydia]] akibat adanya infeksi di bagian [[serviks]]. Satu-satunya gejala yang teramati ialah duh tubuh. Pertanda ini bersifat sangat lemah dalam diagnosis infeksi serviks.<ref>{{Cite book|last=Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan|date=2015|url=http://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|title=Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015|location=Jakarta|publisher=Kementerian Kesehatan RI|isbn=978-602-235-950-0|pages=37|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124191540/https://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Kandidiasis ===
Baris 61 ⟶ 89:
=== Keracunan ibuprofen ===
Keracunan [[ibuprofen]] sebagian besar bersifat asimtomatik pada anak. Dosis ibuprofen pada kondisi asimtomatik rata-rata berada pada rentang 100
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 70 ⟶ 97:
# {{cite book|last=Burhan, dkk.|first=|year=2020|url=https://www.papdi.or.id/pdfs/983/Buku%20Pedoman%20Tatalaksana%20COVID-19%205OP%20Edisi%203%202020.pdf|title=Pedoman Tatalaksana Covid-19|location=Jakarta|publisher=Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)|isbn=978-623-92964-9-0|edition=3|ref={{sfnref|Burhan, dkk.|2020}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Harlim|first=Ago|year=2019|url=http://repository.uki.ac.id/1309/1/BUKU%20AJAR%20ILMU%20KESEHATAN%20KULIT%20DAN%20KELAMIN%20FK%20UKI.pdf|title=Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin|location=Jakarta|publisher=Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia|isbn=978-602-1651-87-2|ref={{sfnref|Harlim|2019}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=
#{{cite book|last=Pardede, dkk.|first=|year=2011|url=https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Konsensus-Infeksi-Saluran-Kemih-Pada-Anak.pdf|title=Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak|location=Jakarta|publisher=Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia|isbn=978-979-8421-64-8|ref={{sfnref|Pardede, dkk.|2011}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Suardana|first=I Wayan|year=2015|url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/e2d05d078da91394f678d154a496c428.pdf|title=Buku Ajar Zoonosis: Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia|location=Sleman|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-4361-4|ref={{sfnref|Suardana|2015}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Supriyatiningsih|first=|year=2015|url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/778/EBUMY2112.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Monograf Penggunaan Vaginal Douvhing terhadap Kejadian Candidiasi pada Kasus Leukorea|location=Yogyakarta|publisher=Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta|isbn=978-602-7577-39-8|ref={{sfnref|Supriyatiningsih|2015}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Tim Adaptasi Indonesia|first=|year=2009|url=http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2011/Material%20of%20Workshop%20HerbalNet%20(Antimicrobial%20Resistance)%20-%20Buku%20Saku%20Biru.pdf|title=Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota|location=Jakarta|publisher=World Health Organization Indonesia|isbn=|ref={{sfnref|Tim Adaptasi Indonesia|2009}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Trihono, Djer dan Citraresmi|first=|year=2014|url=https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/Buku-PKB-IDAI-Jaya-XI_oke.pdf|title=Practical Management in Pedriatric|location=Jakarta|publisher=Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta|isbn=978-602-70285-0-0|ref={{sfnref|Trihono, Djer dan Citraresmi|2014}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Trihono, dkk.|first=|year=2012|url=https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Buku-PKB-61.pdf|title=Kegawatan pada Bayi dan Anak|location=Jakarta|publisher=Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM|isbn=978-979-8271-39-7|ref={{sfnref|Trihono, dkk.|2012}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=
#{{cite book|last=Yuniadi, dkk.|first=|year=2014|url=https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|title=Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium|location=|publisher=Centra Communications|isbn=|ref={{sfnref|Yuniadi, dkk.|2014}}|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2020-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200926153443/https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|dead-url=yes}}
#{{cite book|last=Zuriati, Suriya, M., dan Ananda, Y.|first=|year=2017|url=http://repository.binawan.ac.id/1075/1/Buku%20Ajar%20Asuhan%20Keperawatan%20Medikal%20Bedah.pdf|title=Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi Aplikasi Nanda NIC dan NOC|location=Padang|publisher=Penerbit Sinar Ultima Indah|isbn=|ref={{sfnref|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017}}|url-status=live}}
|