Asimtomatik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22:
 
=== Hipoglikemia ===
Kondisi asimtomatik dapat terjadi pada hipoglikemia dengan kadar [[gula darah]] sewaktu bernilai kurang dari 70 &nbsp;mg/dl.<ref>{{Cite book|last=Soelistijo, dkk.|date=2015|url=https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf|title=Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015|publisher=Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia|isbn=978-979-19388-6-0|pages=57|url-status=live|access-date=2021-03-26|archive-date=2020-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201128023812/https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf|dead-url=yes}}</ref> Hipoglikemia asimtomatik dapat diketahui dengan pemantauan [[glukosa]] [[darah]] secara mandiri.<ref>{{Cite book|last=Mansyur|first=Andi Makbul Aman|date=2018|url=http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZmVhNGM2ODI3Y2U1MjIyMDRkMzg0NDY4ZDBhMTA1MDQ5M2JiOWFjMQ==.pdf|title=Hipoglikemia dalam Praktik Kehidupan Sehari-hari|location=Makassar|publisher=Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin|isbn=978-602-61363-4-3|pages=55|quote=Pemantauan glukosa darah secara mandiri secara reguler merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui kecenderungan kadar glukosa darah dan mengidentifikasi terjadinya hipoglikemia asimptomatik.|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik dapat terjadi pada hari pertama hingga hari kedua sejak kelahiran [[bayi]].<ref>{{Cite book|last=Sinta, dkk.|date=2019|url=http://repo.unand.ac.id/26314/1/Asuhan%20Kebidanan%20pada%20Neonatus%20edit.pdf|title=Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita|location=Sidoarjo|publisher=Indomedia Pustaka|pages=29|quote=Selama hari pertama atau kedua kehidupan, gejala bervariasi dari asimtomatik ke SSP dan gangguan cardiopulmonary|url-status=live}}</ref> Hipoglikemia asimtomatik umumnya dialami oleh bayi dengan [[ibu]] pengidap [[diabetes melitus]]. Kondisi ini terjadi pada bayi dengan rentang 0,8–8,5 jam pertama sejak [[kelahiran]]. Rata-rata kejadian hipoglikemia terjadi pada bayi dengan 1–2 jam pertama kelahiran.{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=78-79}}
 
=== Kusta subklinis ===
Baris 61:
 
=== Koronavirus ===
Kondisi asimtomatik [[koronavirus]] bermula dari kasus suspek. Pada kondisi ini, pasien tidak memenuhi kriteria [[Epidemiologi|epidemiologisepidemiologi]]s dengan hasil rapid [[antigen]] [[Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2|SARSCoV-2]] positif.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=4}} Kondisi asimtomatik pada koronavirus juga terjadi pada kasus konfirmasi dengan hasil rapid [[antigen]] SARSCoV-2 positif.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=4}} Pada pasien dengan kriteria selesai [[Isolasi (medis)|isolasi medis]] dan telah menerima konfirmasi asimtomatik, pemeriksaan dengan metode [[reaksi berantai polimerase]] waktu-nyata tidak dilakukan.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=38}} Pasien langsung dinyatakan selesai menerima isolasi medis setelah menjalani 10 hari masa isolasi mandiri. Perhitungan hari dimulai sejak pengambilan [[Tipe (biologi)|spesimen]] diagnosis konfirmasi berlangsung.<ref>{{Cite book|last=Sugihantono, dkk.|date=2020|url=https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/2020/Juli/REV-05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf|title=Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19)|location=Jakarta Selatan|publisher=Kementerian Kesehatan RI|pages=107|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik pada koronavirus hanya terjadi pada pasien berusia muda seperti bayi, balita dan anak-anak. Rentang waktu asimtomatik ialah pada masa awal paparan koronavirus. Kondisi ini membuat pasien usia muda memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai sumber penularan infeksi bagi keluarganya.<ref>{{Cite book|last=Pariang, dkk.|date=2020|url=http://www.iai.id/uploads/coronadocs/11811565285f050f4fe802c.pdf|title=Panduan Praktis untuk Apoteker Menghadapi Pandemi COVID-19|location=Jakarta Barat|publisher=PT ISFI Penerbitan|isbn=978-623-94017-0-2|pages=26|url-status=live|access-date=2021-03-19|archive-date=2021-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210923084810/https://iai.id/uploads/coronadocs/11811565285f050f4fe802c.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Sitomegalovirus ===
Baris 67:
 
=== Virus imunodefisiensi manusia (HIV) ===
Keadaan asimtomatik pada [[HIV]] ditemukan pada pengidap HIV yang telah ditetapkan positif. Pasien tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. HIV asimtomatik tetap dapat menular ke orang lain.<ref>{{Cite book|last=Ahyar, J., dan Muzir|date=2019|url=http://repository.unimal.ac.id/4739/1/Naskah_Kamus%20Istilah%20Ilmiah_Juni%20Ahyar%201.pdf|title=Kamus Istilah Ilmiah: Dilengkapi Kata Baku dan Tidak Baku, Unsur Serapan, Singkatan dan Akronim, dan Peribahasa|location=Sukabumi|publisher=CV. Jejak|isbn=978-602-474-705-3|pages=59|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik ini merupakan akibat dari tidak dikenalinya virus setelah terperangkap di dalam [[sel dendritik folikular]] yang terletak di pusat germinativum [[kelenjar getah bening]]. Sebagian besar virusdi [[Plasma darah|plasma]] berpindah ke kelenjar getah bening.<ref>{{Cite book|last=Wulandari, N.A., dan Setiyorini, E.|date=2016|url=http://repository.phb.ac.id/428/2/Layout%20ODHA.pdf|title=Asuhan Keperawatan pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)|location=Malang|publisher=Media Nusa Creative|isbn=978-602-6397-41-6|pages=13-14|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik ini umumnya berlangsung selama 10 tahun dalam masa inkubasi.{{Sfn|Menon dan Kamarulzaman|2009|p=7}} Anak yang mengidap HIV dengan kondisi asimtomatik tidak dianjurkan melakukan [[Obat antiretroviral|terapi antiretroviral]], karena meningkatkan terjadinya resistensi antibiotik seiring waktu. Umumnya, terapi ditunda hingga infeksi akut terobati.{{Sfn|Tim Adaptasi Indonesia|2009|p=234}}
 
=== Virus herpes simpleks ===
Baris 81:
 
=== Infeksi serviks ===
Kondisi asimtomatik sebagian besar terjadi pada wanita yang mengidap [[kencing nanah]] atau [[Infeksi Chlamydia|infeksi chlamydia]] akibat adanya infeksi di bagian [[serviks]]. Satu-satunya gejala yang teramati ialah duh tubuh. Pertanda ini bersifat sangat lemah dalam diagnosis infeksi serviks.<ref>{{Cite book|last=Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan|date=2015|url=http://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|title=Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015|location=Jakarta|publisher=Kementerian Kesehatan RI|isbn=978-602-235-950-0|pages=37|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124191540/https://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Kandidiasis ===
Baris 89:
 
=== Keracunan ibuprofen ===
Keracunan [[ibuprofen]] sebagian besar bersifat asimtomatik pada anak. Dosis ibuprofen pada kondisi asimtomatik rata-rata berada pada rentang 100 &nbsp;mg/kbBB. Pada sebagian kecil anak, dosis asimtomatik dapat mencapai 300 &nbsp;mg/kgBB. Kondisi asimtomatik pada keracunan ibuprofen membuat pasien harus memuntahkan obat atau melakukan [[bilas lambung]]. Keracunan ibuprofen juga dapat diatasi dengan mengonsumsi [[karbon aktif]]. Kondisi asimtomatik ini membat tidak ada [[antidot]] khusus terhadap keracunan ibuprofen.<ref>{{Cite book|last=Soedarmo, dkk.|date=2008|url=https://rsudpasirian.lumajangkab.go.id/download/file/Buku_AJar_Infeksi_dan_Pediatrik_Tropis_IDAI.pdf|title=Buku Ajar lnfeksi dan Pediatri Tropis|location=Jakarta|publisher=Ikatan Dokter Anak Indonesia|isbn=979-8421-14-0|edition=2|pages=39|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124070138/https://rsudpasirian.lumajangkab.go.id/download/file/Buku_AJar_Infeksi_dan_Pediatrik_Tropis_IDAI.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 105:
#{{cite book|last=Trihono, dkk.|first=|year=2012|url=https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Buku-PKB-61.pdf|title=Kegawatan pada Bayi dan Anak|location=Jakarta|publisher=Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM|isbn=978-979-8271-39-7|ref={{sfnref|Trihono, dkk.|2012}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Widarty, dkk.|first=|year=2017|url=https://www.perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf|title=Panduan Praktis Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia|isbn=978-602-98468-9-8|ref={{sfnref|Widarty, dkk.|2017}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Yuniadi, dkk.|first=|year=2014|url=https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|title=Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium|location=|publisher=Centra Communications|isbn=|ref={{sfnref|Yuniadi, dkk.|2014}}|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2020-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200926153443/https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|dead-url=yes}}
#{{cite book|last=Zuriati, Suriya, M., dan Ananda, Y.|first=|year=2017|url=http://repository.binawan.ac.id/1075/1/Buku%20Ajar%20Asuhan%20Keperawatan%20Medikal%20Bedah.pdf|title=Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi Aplikasi Nanda NIC dan NOC|location=Padang|publisher=Penerbit Sinar Ultima Indah|isbn=|ref={{sfnref|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017}}|url-status=live}}