Asimtomatik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: pt:Assintomático
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(41 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Asimtomatik''' adalah suatu kondisi [[penyakit]] yang sudah positif diderita, tetapi tidak memberikan gejala klinis apapun terhadap orang tersebut. Kondisi asimtomatik mungkin tidak akan ditemukan sampai seseorang melakukan tes [[Kedokteran|medis]] berupa [[sinar-X]], pemeriksaan [[laboratorium klinik]], dan jenis pemeriksaan lainnya. Beberapa penyakit tetap tidak diketahui gejalanya untuk waktu yang panjang, termasuk beberapa jenis [[kanker]].<ref>{{Cite web|url=https://www.verywellhealth.com/asymptomatic-definition-importance-and-controversy-2249055|title=The Significance of Diagnosing a Disease as Asymptomatic|last=|first=|date=|website=Verywell Health|language=|access-date=15 Maret 2020}}</ref> Asimtomatik juga umum terjadi pada penularan [[TORCH]] oleh [[ibu]] ke [[janin]] dengan risiko tinggi terhadap [[kelainan bawaan]] atau [[kematian]] [[bayi]] baru lahir.{{Sfn|Trihono, Djer dan Citraresmi|2014|p=5}} Kondisi asimtomatik juga terjadi pada zoonosis, khususnya toksoplasmosis. Kondisi yang tampak sama dengan manusia yaitu infeksi yang bersifat asimtomatik. Kondisi asimtomatik ini umumnya diterjadi pada [[domba]], [[kucing]], [[kambing]], [[babi]], dan [[anjing]].{{Sfn|Suardana|2015|p=56}}
Pada ilmu [[kedokteran]], [[penyakit]] '''asimtomatik''' adalah suatu penyakit ketika pasien tidak menyadari gejala apapun. Penyakit asimptomatik mungkin tidak akan ditemukan sampai pasien melakukan tes medikal ([[sinar X]] atau investigasi lainnya). Beberapa penyakit tetap tidak diketahui gejalanya untuk waktu yang panjang, termasuk beberapa bentuk [[kanker]]. Jika pasien asimptomatik, jalan pencegahan harus ditempun.
 
== Penyakit manusia ==
 
=== Demam berdarah ===
[[Demam berdarah]] termasuk salah satu jenis [[penyakit tropis]] yang sulit dibedakan dengan jenis [[demam]] lainnya. [[Diagnosis]] demam berdarah dapat keliru karena infeksi [[virus dengue]] dapat bersifat asimtomatik atau memiliki gejala yang tidak jelas. Gejala berupa demam baru muncul secara mendadak setelah [[masa inkubasi]].<ref>{{Cite book|date=2019|url=http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1583984581.pdf|title=Dengue Update: Menilik Perjalanan Dengue di Jawa Barat|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-602-496-108-4|editor-last=Suwandono|editor-first=Agus|pages=29|url-status=live}}</ref>
 
=== Demam rematik akut ===
[[Demam Reumatik|Demam rematik]] yang akut selalu diawali oleh kondisi asimtomatik. Sebelum gejala klinis muncul, pasien akan mengalami [[faringitis]] akut sekitar 20 hari.{{Sfn|Tim Adaptasi Indonesia|2009|p=189}}
 
=== Diabetes melitus tipe-2 ===
Kondisi asimtomatik terjadi pada [[diabetes melitus tipe 2]]. Penyebab keterlambatan diagnosis pada penderita diabetes melitus tipe 2 ialah adanya periode asimtomatik yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi asimtomatik umumnya diketahui secara kebetulan. [[Sindrom hiperglikemik hiperosmolar]] yang muncul pada pengidap diabetes melitus merupakan akibat dari adanya kondisi asimtomatik.{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=69}} Penundaan diagnosis pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang asimtomatik, akan memperparah [[hiperglikemia]].{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=70}}
 
=== Fibrilasi atrium ===
Sebagian besar proses [[fibrilasi atrium]] termasuk dalam kondisi asimtomatik.{{Sfn|Yuniadi, dkk.|2014|p=19}} Pada pasien dengan kondisi asimtomatik, indikasi [[ablasi]] jaras belum dapat dipastikan. Umumnya, pasien yang asimtomatik memiliki [[preeksitasi]] dengan [[prognosis]] yang baik.{{Sfn|Yuniadi, dkk.|2014|p=72}}
 
=== Gagal ginjal kronis ===
[[Gagal ginjal kronis]] umumnya asimtomatik pada stadium awal. Ini dikarenakan gejala klinis yang terjadi pada gagal ginjal kronis tidak spesifik. Umumnya, gejala penyakit baru ditemukan pada tahap akhir penyakit. Kondisi asimtomatik menyebabkan penderita tidak waspada dan terlambat mencari pertolongan.<ref>{{Cite book|last=Hidayat|first=Meilinah|date=2018|url=http://repository.maranatha.edu/26886/1/E-Book%20Hidrolisat%20Protein.pdf|title=Hidrolisat Protein dari Kacang polong (Pisum sativum. L) untuk Terapi Penyakit Ginjal Kronis|location=Bandung|publisher=Penerbit Alfabeta|isbn=978-602-289-453-7|pages=35|url-status=live}}</ref>
 
=== Hepatitis ===
Kondisi asimtomatik umumnya terjadi pada pasien yang mengidap [[hepatitis]] akut, khususnya [[hepatitis C]]. Keadaan tanpa gejala umumnya terjadi pada pasien dengan [[penanda genetik]] hepatiti yang hanya mengalami peningkatan yang sedikit. Pada hepatitis C, kondisi asimtomatik berakhir setelah fase [[prodromal]] dimulai.{{Sfn|Menon dan Kamarulzaman|2009|p=66}} Kondisi asimtomatik juga dialami oleh pengidap hepatitis kronis yang hanya mengalami peningkatan penanda genetik setelah diperiksa secara rutin dalam laboratorium.{{Sfn|Menon dan Kamarulzaman|2009|p=67}}
 
=== Hipoglikemia ===
Kondisi asimtomatik dapat terjadi pada hipoglikemia dengan kadar [[gula darah]] sewaktu bernilai kurang dari 70&nbsp;mg/dl.<ref>{{Cite book|last=Soelistijo, dkk.|date=2015|url=https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf|title=Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015|publisher=Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia|isbn=978-979-19388-6-0|pages=57|url-status=live|access-date=2021-03-26|archive-date=2020-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201128023812/https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf|dead-url=yes}}</ref> Hipoglikemia asimtomatik dapat diketahui dengan pemantauan [[glukosa]] [[darah]] secara mandiri.<ref>{{Cite book|last=Mansyur|first=Andi Makbul Aman|date=2018|url=http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZmVhNGM2ODI3Y2U1MjIyMDRkMzg0NDY4ZDBhMTA1MDQ5M2JiOWFjMQ==.pdf|title=Hipoglikemia dalam Praktik Kehidupan Sehari-hari|location=Makassar|publisher=Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin|isbn=978-602-61363-4-3|pages=55|quote=Pemantauan glukosa darah secara mandiri secara reguler merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui kecenderungan kadar glukosa darah dan mengidentifikasi terjadinya hipoglikemia asimptomatik.|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik dapat terjadi pada hari pertama hingga hari kedua sejak kelahiran [[bayi]].<ref>{{Cite book|last=Sinta, dkk.|date=2019|url=http://repo.unand.ac.id/26314/1/Asuhan%20Kebidanan%20pada%20Neonatus%20edit.pdf|title=Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita|location=Sidoarjo|publisher=Indomedia Pustaka|pages=29|quote=Selama hari pertama atau kedua kehidupan, gejala bervariasi dari asimtomatik ke SSP dan gangguan cardiopulmonary|url-status=live}}</ref> Hipoglikemia asimtomatik umumnya dialami oleh bayi dengan [[ibu]] pengidap [[diabetes melitus]]. Kondisi ini terjadi pada bayi dengan rentang 0,8–8,5 jam pertama sejak [[kelahiran]]. Rata-rata kejadian hipoglikemia terjadi pada bayi dengan 1–2 jam pertama kelahiran.{{Sfn|Trihono, dkk.|2012|p=78-79}}
 
=== Kusta subklinis ===
Penyakit [[Penyakit Hansen|kusta]] mengalami keadaan asimtomatik pada stadium kusta subklinis. Kusta subklinis adalah suatu keadaan telah terinfeksi oleh [[Mycobacterium leprae]], tetapi gejala klinis belum tampak. Pada kondisi kusta subklinis ini, pengidap kusta terlihat sehat, karena tidak adanya [[lesi]]. Namun pada [[Serologi forensik|serologis forensik]] telah ditemukan [[antibodi]] spesifik terhadap bakteri dengan kadar IgM anti PGL-1 di atas 605 U/ml.<ref>{{Cite book|last=Hadi, M.I., dan Kumalasri, M.L.F.|date=2017|url=https://files.osf.io/v1/resources/nrbe3/providers/osfstorage/5aa63d4a6185de000e5211ca?action=download&direct&version=1|title=Kusta Stadium Subklinis: Faktor Risiko dan Permasalahannya|location=Surabaya|publisher=Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel|isbn=978-602-50337-3-5|pages=28|url-status=live}}</ref>
 
=== Tuberkulosis dan efusi pleura ===
[[Tuberkulosis]] mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain. Gejala umum yang ditimbulkannya ialah tubuh lemas dan demam. Kondisi asimtomatik terjadi pada penderita tuberkulosis dengan gejala yang tidak jelas. Tuberkulosis dengan keadaan asimtomatik umumnya terabaikan. {{Sfn|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017|p=142-143}} Pada pasien yang mengalami [[efusi pleura]], kondisi asimtomatik juga terjadi.{{Sfn|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017|p=266}}
 
=== Pitriasis alba ===
[[Pitiriasis alba]] dengan kondisi asimtomatik umumnya diderita oleh pasien berusia [[balita]] hingga remaja. Rentang usianya antara 3 sampai 16 tahun. Kondisi asimtomatik ini terjadi pada lelaki maupun perempuan.{{Sfn|Widaty, dkk.|2017|p=29}}
 
=== Tinea imbrikata ===
Tinea imbrikata merupakan keadaan terlepasnya lapisan [[Stratum corneum|stratum korneum]] dan berpindah posisi menghadap sentrum lesi. Kondisi asimtomatik terjadi pada tingkat kronis disertai dengan peradangan yang sangat ringan.{{Sfn|Widaty, dkk.|2017|p=52}}
== Penyakit hewan ==
 
=== Toksoplasmosis ===
Hewan yang umum mengalami toksoplasmosis ialah domba. Kondisi asimtomatik akan terjadi pada anak domba yang terinfeksi pada bulan keempat kebuntingan.{{Sfn|Suardana|2015|p=57}} Toksoplasmosis dengan kondisi asimtomatik juga terjadi secara umum pada kucing. [[Epidemiologi]] penyakit menyebar dengan cepat melalui kucing.{{Sfn|Suardana|2015|p=58}} Kondisi asimtomatik juga umum terjadi pada [[kuda]] tetapi dengan jumlah kejadian yang jarang.{{Sfn|Suardana|2015|p=58}}
 
=== Bruselosis ===
[[Bruselosis]] dengan kondisi asimtomatik umumnya terjadi pada sapi betina. Kondisi asimtomatik terjadi baik saat diagnosis maupun penularan enzootik bruselosis.{{Sfn|Suardana|2015|p=105}} Bruselosis dengan kondisi asimtomatik juga dapat terjadi pada babi. Agen etiologinya adalah bakteri [[Brucella abortus]]. Jenis bakteri ini termasuk patogen lemah pada babi dan secara umum tidak menular ke hewan lain.Infeksi dengan kondisi asimtomatik disebabkan keberadaan organismenya yang terbatas pada [[limfonodus]] di bagian kepala dan leher.{{Sfn|Suardana|2015|p=108}}
 
=== Salmonelosis ===
Pada anjing dan kucing sering terjadi [[salmonelosis]] dengan prevalensi yang tinggi akibat [[serotipe]] dengan jumlah yang banyak. Salmonesis menyebabkan anjing dan kucing menjadi karier asimtomatik.{{Sfn|Suardana|2015|p=127}} [[Salmonella]] yang ada di hewan lain dapat menular ke [[unggas]]. Kondisi asimtomatik terjadi khususnya pada infeksi unggas dewasa.{{Sfn|Suardana|2015|p=128}}
 
=== Fasiolosis ===
[[Fasiolosis]] pada babi umumnya bersifat asimtomatik. Kondisi asimtomatik baru berubah menjadi gejala klinis setelah terjadi [[malnutrisi]] atau timbulnya penyakit lain secara bersamaan.{{Sfn|Suardana|2015|p=205-206}}
 
=== Skistosomiasis ===
[[Schistosomiasis|Skistosomiasis]] disebabkan oleh [[Cacing parasit|cacing]] dari genus Schistosoma. Jenis penyakit ini merupakan penyebab umum terjadinya gagal hati, [[usus]], dan saluran kemih pada manusia.{{Sfn|Suardana|2015|p=213}} Infeksi pada manusia dalam tingkat ringan dan bersifat asimtomatik. Kondisi infeksi ringan hanya terjadi jika manusia menyentuh air yang terkontaminasi oleh [[cercaria]].{{Sfn|Suardana|2015|p=216-217}}
 
=== Histoplasmosis ===
[[Histoplasmosis]] sebagian besar bersifat asimtomatik. Kondisi asimtomatik ini terjadi pada manusia. Masa inkubasi berlangsung berkisar antara 5–18 hari.{{Sfn|Suardana|2015|p=230}} Histoplasmosis asimtomatik juga terjadi pada anjing. Setelah masa asimtomatik, anjing mulai menunjukkan gejala klinis berupa enkapsulasi dan pengapuran.{{Sfn|Suardana|2015|p=231}} Dalam kondisi asimtomatik, hasil pemeriksaan histoplasmin pada kulit tetap bernilai positif.{{Sfn|Widarty. dkk.|2017|p=67}}
 
=== Demam Q ===
[[Demam Q]] pada manusia dapat timbul dalam kondisi asimtomatik. Kekeliruan diagnosis terjadi pada kondisi asimtomatik dengan dugaan demam biasa.{{Sfn|Suardana|2015|p=236}}
 
== Virus ==
 
=== Koronavirus ===
Kondisi asimtomatik [[koronavirus]] bermula dari kasus suspek. Pada kondisi ini, pasien tidak memenuhi kriteria [[epidemiologi]]s dengan hasil rapid [[antigen]] [[Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2|SARSCoV-2]] positif.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=4}} Kondisi asimtomatik pada koronavirus juga terjadi pada kasus konfirmasi dengan hasil rapid [[antigen]] SARSCoV-2 positif.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=4}} Pada pasien dengan kriteria selesai [[Isolasi (medis)|isolasi medis]] dan telah menerima konfirmasi asimtomatik, pemeriksaan dengan metode [[reaksi berantai polimerase]] waktu-nyata tidak dilakukan.{{Sfn|Burhan, dkk.|2020|p=38}} Pasien langsung dinyatakan selesai menerima isolasi medis setelah menjalani 10 hari masa isolasi mandiri. Perhitungan hari dimulai sejak pengambilan [[Tipe (biologi)|spesimen]] diagnosis konfirmasi berlangsung.<ref>{{Cite book|last=Sugihantono, dkk.|date=2020|url=https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/2020/Juli/REV-05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf|title=Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19)|location=Jakarta Selatan|publisher=Kementerian Kesehatan RI|pages=107|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik pada koronavirus hanya terjadi pada pasien berusia muda seperti bayi, balita dan anak-anak. Rentang waktu asimtomatik ialah pada masa awal paparan koronavirus. Kondisi ini membuat pasien usia muda memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai sumber penularan infeksi bagi keluarganya.<ref>{{Cite book|last=Pariang, dkk.|date=2020|url=http://www.iai.id/uploads/coronadocs/11811565285f050f4fe802c.pdf|title=Panduan Praktis untuk Apoteker Menghadapi Pandemi COVID-19|location=Jakarta Barat|publisher=PT ISFI Penerbitan|isbn=978-623-94017-0-2|pages=26|url-status=live|access-date=2021-03-19|archive-date=2021-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210923084810/https://iai.id/uploads/coronadocs/11811565285f050f4fe802c.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Sitomegalovirus ===
Asimtomatik dapat terjadi pada [[Cytomegalovirus|sitomegalovirus]].<ref>{{Cite web|title=Identifying CMV infection in asymptomatic newborns – one step closer?|url=https://www.mdedge.com/pediatrics/article/199045/infectious-diseases/identifying-cmv-infection-asymptomatic-newborns-one|website=www.mdedge.com|language=en|access-date=2021-02-25}}</ref> Sebagian besar kasus infeksi kelainan bawaan disebabkan oleh sitomegalovirus. Kondisi asimtomatik pada sitomegalovirus ini dapat menyebabkan penyakit yang sulit ditangani secara medis. Pada kondisi yang sangat parah, dapat berakibat pada cacat permanen atau kematian pada janin dan bayi baru lahir.{{Sfn|Trihono, Djer dan Citraresmi|2014|p=7}}
 
=== Virus imunodefisiensi manusia (HIV) ===
Keadaan asimtomatik pada [[HIV]] ditemukan pada pengidap HIV yang telah ditetapkan positif. Pasien tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. HIV asimtomatik tetap dapat menular ke orang lain.<ref>{{Cite book|last=Ahyar, J., dan Muzir|date=2019|url=http://repository.unimal.ac.id/4739/1/Naskah_Kamus%20Istilah%20Ilmiah_Juni%20Ahyar%201.pdf|title=Kamus Istilah Ilmiah: Dilengkapi Kata Baku dan Tidak Baku, Unsur Serapan, Singkatan dan Akronim, dan Peribahasa|location=Sukabumi|publisher=CV. Jejak|isbn=978-602-474-705-3|pages=59|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik ini merupakan akibat dari tidak dikenalinya virus setelah terperangkap di dalam [[sel dendritik folikular]] yang terletak di pusat germinativum [[kelenjar getah bening]]. Sebagian besar virusdi [[Plasma darah|plasma]] berpindah ke kelenjar getah bening.<ref>{{Cite book|last=Wulandari, N.A., dan Setiyorini, E.|date=2016|url=http://repository.phb.ac.id/428/2/Layout%20ODHA.pdf|title=Asuhan Keperawatan pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)|location=Malang|publisher=Media Nusa Creative|isbn=978-602-6397-41-6|pages=13-14|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik ini umumnya berlangsung selama 10 tahun dalam masa inkubasi.{{Sfn|Menon dan Kamarulzaman|2009|p=7}} Anak yang mengidap HIV dengan kondisi asimtomatik tidak dianjurkan melakukan [[Obat antiretroviral|terapi antiretroviral]], karena meningkatkan terjadinya resistensi antibiotik seiring waktu. Umumnya, terapi ditunda hingga infeksi akut terobati.{{Sfn|Tim Adaptasi Indonesia|2009|p=234}}
 
=== Virus herpes simpleks ===
[[Virus herpes simpleks]] dapat menyebakan infeksi [[herpes genitali]]. Periode infeksi terbagi menjadi 5 kategori yaitu yaitu episode I infeksi primer, episode I non infeksi primer, infeksi rekurens, asimtomatik, atau subklinis. Kondisi asimtomatik terjadi pada episode I infeksi primer. Virus memasuki tubuh pasien dan bergabung dengan [[Asam deoksiribonukleat|DNA]]. Setelahnya, virus mulai memperbanyak diri dan menimbulkan kelainan pada [[kulit]]. Keadaan asimtomatik terjadi setelah virus berdiam diri di dalam ganglion saraf regional setelah melalui [[Saraf|serabut saraf]]. Penularan virus herpes simpleks terjadi selama masa asimtomatik.{{Sfn|Harlim|2019|p=43}} Infeksi genital dengan kondisi asimtomatik umumnya hanya dialami oleh wanita.<ref>{{Cite book|last=Rahayu, dkk.|date=2017|url=http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-AJAR-KESEHATAN-REPRODUKSI-REMAJA-DAN-LANSIA.pdf|title=Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-6606-23-5|pages=33|url-status=live}}</ref> Kondisi asimtomatik kembali berlangsung selama masa inkubasi yang berlangsung selama rentang 3–7 hari. Penelitian restropektif memberikan informasi tentang kondisi asimtomatik sering terjadi pada [[virus herpes simpleks tipe 2]] dengan persentase sebesar 50-70%.{{Sfn|Harlim|2019|p=44}} Pada kondisi asimtomatik, virus herpes simpleks hanya menunjukkan reaksi serologis reaktif.{{Sfn|Widarty, dkk.|2017|p=355}}
 
== Infeksi ==
 
=== Infeksi saluran kemih ===
[[Infeksi saluran kemih]] pada sebagian besar [[anak]] berada dalam kondisi asimtomatik. Risiko yang tinggi ditemukan pada anak perempuan dalam usia [[sekolah]] pada uji tapis. Infeksi saluran kemih asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi [[pielonefritis akut]] dan [[prognosis]].{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=5}} Infeksi saluran kemih asimtomatik disebabkan oleh [[bakteriuria]] bermakna tanpa gejala.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=9}} Bakteriuria asimtomatik mengandung [[bakteri]] dalam saluran kemih tanpa menimbulkan manifestasi klinis. Diagnosis bakteriuria asimtomatik umumnya diketahui selama melakukan biakan [[Urine|urin]] dalam pemeriksaan rutin atau uji tapis pada anak sehat atau tanpa gejala klinis.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=2}} Jenis bakteri asimtomatik merupakan bakteri dengan [[virulensi]] rendah yang tidak mampu menyebabkan kerusakan [[ginjal]] meskipun berada di dalam ginjal. Bakteriuria asimtomatik tidak memerlukan terapi antibiotik.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=15}} Pada bayi asimtomatik, bakteriuria ditemukan dengan komposisi sebesar 0,3 hingga 0,4% saja.{{Sfn|Pardede, dkk.|2011|p=4}}
 
=== Malaria ===
Penderita [[malaria]] berada dalam kondisi asimtomatik selama fase awal infeksi. Periode ini ditandai oleh meningkatnya [[massa jenis]] [[sel darah merah]] secara [[Pertumbuhan eksponensial|eksponensial]] pada [[parasit]] [[Reproduksi aseksual|aseksual]]. Kondisi asimtomatik berakhir ketika massa jenis sel darah merah telah mencapai nilai ambang demam. Spesies parasit menentukan nilai ambang demam yang mengakhiri kondisi asimtomatik. Parasit berupa [[Plasmodium vivax]] memulai infeksi pada rasio 100 parasit per satu, sedangkan [[Plasmodium falciparum]] memulai infeksi pada rasio 10.000 parasit per satu.<ref>{{Cite book|last=Arsin|first=Andi Arsunan|date=2012|url=https://core.ac.uk/download/pdf/25488487.pdf|title=Malaria di Indonesia: Tinjauan Aspek Epidemiologi|location=Makassar|publisher=Masagena Press|pages=161|url-status=live}}</ref> Jenis plasmodium malarie dalam kondisi amistomatik juga menimbulkan masalah pada proses transfusi darah dari pendonor darah ke pasien.<ref>{{Cite book|last=Setyaningrum|first=Endah|date=2020|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/19438/1/MALARIA%20DAN%20VEKTORNYA-Terbit.pdf|title=Mengenal Malaria dan Vektornya|location=Lampung Selatan|publisher=Pustaka Ali Imron|isbn=978-602-5857-32-4|pages=22|url-status=live}}</ref> Malaria dengan kondisi asimtomatik umumnya terjadi di daerah yang sering mengalami endemi.<ref>{{Cite journal|last=Susanti, dkk.|date=2017|title=Pengembangan Mikroskop dengan Mikrokontroler dan Cahaya Monokromatis untuk Mendeteksi Parasit Malaria|url=https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/download/59/77/|journal=Jurnal Teknologi Laboratorium|volume=6|issue=2|pages=76|issn=2580-0191}}</ref>
 
=== Infeksi serviks ===
Kondisi asimtomatik sebagian besar terjadi pada wanita yang mengidap [[kencing nanah]] atau [[Infeksi Chlamydia|infeksi chlamydia]] akibat adanya infeksi di bagian [[serviks]]. Satu-satunya gejala yang teramati ialah duh tubuh. Pertanda ini bersifat sangat lemah dalam diagnosis infeksi serviks.<ref>{{Cite book|last=Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan|date=2015|url=http://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|title=Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015|location=Jakarta|publisher=Kementerian Kesehatan RI|isbn=978-602-235-950-0|pages=37|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124191540/https://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2020/04/2016-Pedoman-Nasional-IMS.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Kandidiasis ===
[[Kandidiasis]] merupakan infeksi yang disebabkan oleh spesies [[candida albicans]] dan candida glabrata. Candida albicans menjadi penyebab paling umum. Jenis lainnya yaitu Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei dan Candida stellatoidea. Kondisi asimtomatik ditemukan pada candida yang berada di bagian traktus genitalis. Penderitanya sebagian besar adalah wanita sehat dalam kategori usia [[reproduksi]].{{Sfn|Supriyatiningsih|2015|p=14}} Pada keadaan normal, candida berperan sebagai [[saprofit]] di [[vagina]], mulut rahim dan [[saluran pencernaan]]. Jumlahnya sedikit dan tidak menimbulkan keluhan apapun bagi tubuh.{{Sfn|Supriyatiningsih|2015|p=15}}
 
== Keracunan obat ==
 
=== Keracunan ibuprofen ===
Keracunan [[ibuprofen]] sebagian besar bersifat asimtomatik pada anak. Dosis ibuprofen pada kondisi asimtomatik rata-rata berada pada rentang 100&nbsp;mg/kbBB. Pada sebagian kecil anak, dosis asimtomatik dapat mencapai 300&nbsp;mg/kgBB. Kondisi asimtomatik pada keracunan ibuprofen membuat pasien harus memuntahkan obat atau melakukan [[bilas lambung]]. Keracunan ibuprofen juga dapat diatasi dengan mengonsumsi [[karbon aktif]]. Kondisi asimtomatik ini membat tidak ada [[antidot]] khusus terhadap keracunan ibuprofen.<ref>{{Cite book|last=Soedarmo, dkk.|date=2008|url=https://rsudpasirian.lumajangkab.go.id/download/file/Buku_AJar_Infeksi_dan_Pediatrik_Tropis_IDAI.pdf|title=Buku Ajar lnfeksi dan Pediatri Tropis|location=Jakarta|publisher=Ikatan Dokter Anak Indonesia|isbn=979-8421-14-0|edition=2|pages=39|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124070138/https://rsudpasirian.lumajangkab.go.id/download/file/Buku_AJar_Infeksi_dan_Pediatrik_Tropis_IDAI.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
 
# {{cite book|last=Burhan, dkk.|first=|year=2020|url=https://www.papdi.or.id/pdfs/983/Buku%20Pedoman%20Tatalaksana%20COVID-19%205OP%20Edisi%203%202020.pdf|title=Pedoman Tatalaksana Covid-19|location=Jakarta|publisher=Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)|isbn=978-623-92964-9-0|edition=3|ref={{sfnref|Burhan, dkk.|2020}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Harlim|first=Ago|year=2019|url=http://repository.uki.ac.id/1309/1/BUKU%20AJAR%20ILMU%20KESEHATAN%20KULIT%20DAN%20KELAMIN%20FK%20UKI.pdf|title=Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin|location=Jakarta|publisher=Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia|isbn=978-602-1651-87-2|ref={{sfnref|Harlim|2019}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Menon, A., dan Kamarulzaman, A.|first=|year=2009|url=http://angsamerah.com/pdf/Inikah_HIV_March_2012.pdf|title=Inikah HIV? Buku Pegangan Petugas Kesehatan|location=Darlinghurst|publisher=The Australasian Society for HIV Medicine|isbn=978-1-920773-73-1|ref={{sfnref|Menon dan Kamarulzaman|2009}}|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124163522/https://angsamerah.com/pdf/Inikah_HIV_March_2012.pdf|dead-url=yes}}
#{{cite book|last=Pardede, dkk.|first=|year=2011|url=https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Konsensus-Infeksi-Saluran-Kemih-Pada-Anak.pdf|title=Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak|location=Jakarta|publisher=Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia|isbn=978-979-8421-64-8|ref={{sfnref|Pardede, dkk.|2011}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Suardana|first=I Wayan|year=2015|url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/e2d05d078da91394f678d154a496c428.pdf|title=Buku Ajar Zoonosis: Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia|location=Sleman|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-4361-4|ref={{sfnref|Suardana|2015}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Supriyatiningsih|first=|year=2015|url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/778/EBUMY2112.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Monograf Penggunaan Vaginal Douvhing terhadap Kejadian Candidiasi pada Kasus Leukorea|location=Yogyakarta|publisher=Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta|isbn=978-602-7577-39-8|ref={{sfnref|Supriyatiningsih|2015}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Tim Adaptasi Indonesia|first=|year=2009|url=http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2011/Material%20of%20Workshop%20HerbalNet%20(Antimicrobial%20Resistance)%20-%20Buku%20Saku%20Biru.pdf|title=Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota|location=Jakarta|publisher=World Health Organization Indonesia|isbn=|ref={{sfnref|Tim Adaptasi Indonesia|2009}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Trihono, Djer dan Citraresmi|first=|year=2014|url=https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/Buku-PKB-IDAI-Jaya-XI_oke.pdf|title=Practical Management in Pedriatric|location=Jakarta|publisher=Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta|isbn=978-602-70285-0-0|ref={{sfnref|Trihono, Djer dan Citraresmi|2014}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Trihono, dkk.|first=|year=2012|url=https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Buku-PKB-61.pdf|title=Kegawatan pada Bayi dan Anak|location=Jakarta|publisher=Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM|isbn=978-979-8271-39-7|ref={{sfnref|Trihono, dkk.|2012}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Widarty, dkk.|first=|year=2017|url=https://www.perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf|title=Panduan Praktis Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia|isbn=978-602-98468-9-8|ref={{sfnref|Widarty, dkk.|2017}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Yuniadi, dkk.|first=|year=2014|url=https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|title=Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium|location=|publisher=Centra Communications|isbn=|ref={{sfnref|Yuniadi, dkk.|2014}}|url-status=live|access-date=2021-03-18|archive-date=2020-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200926153443/https://inahrs.or.id/web_guidelines/download/F_5cecb06635e24.pdf|dead-url=yes}}
#{{cite book|last=Zuriati, Suriya, M., dan Ananda, Y.|first=|year=2017|url=http://repository.binawan.ac.id/1075/1/Buku%20Ajar%20Asuhan%20Keperawatan%20Medikal%20Bedah.pdf|title=Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi Aplikasi Nanda NIC dan NOC|location=Padang|publisher=Penerbit Sinar Ultima Indah|isbn=|ref={{sfnref|Zuriati, Suriya dan Ananda|2017}}|url-status=live}}
 
== Lihat pula ==
* [[Simtomatik]]
{{Penyakit}}
 
{{medis-stub}}
 
[[Kategori:Istilah kedokteran]]
 
[[ar:غياب الأعراض]]
[[de:Asymptomatisch]]
[[en:Asymptomatic]]
[[pt:Assintomático]]
[[sv:Asymtomatisk]]
[[th:ไร้อาการ]]