Menara Siger: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k membetulkan ejaan |
||
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Noref}}{{Refimprove}}
{{Infobox building
| building_name = Menara Siger
| image =
| caption = Menara Siger di [[Pelabuhan Bakauheni]]
|image_size = 200px
| map_type =
| altitude =
Baris 8 ⟶ 10:
| architectural_style =
| structural_system =
| cost = Rp15
| ren_cost =
| location = Bukit
| address = Jalan Raya Trans Sumatra, Kecamatan [[Bakauheni, Lampung Selatan|Kecamatan Bakauheni]],
| client =
| owner =
Baris 23 ⟶ 25:
| demolition_date =
| destruction_date =
| height = 32 meter
| diameter =
| other_dimensions = Luas 50 x 11 meter
| floor_count = 6
| floor_area =
| main_contractor =
| architect =
| architecture_firm =
| structural_engineer =
Baris 48 ⟶ 50:
}}
[[Daftar Gubernur Lampung|Gubernur Lampung]] Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger
▲Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra di selatan.
Dengan iringan lagu Mars Lampung Sang Bumi Ruwa Jurai oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar
▲Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar.
▲Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar Kroatia, Sri Lanka, Jepang, Palestina, Afghanistan, Singapura, Filipina, keluarga Sultan Banten dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan seluruh kabupaten/kota.
Gubernur yakin Menara Siger akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 15%. Angka itu berdasarkan perkiraan jumlah kendaraan 3.500 unit per hari dan 15 juta orang per tahun yang melintasi Pelabuhan Bakauheni. Dengan asumsi 15 persen saja singgah ke Menara Siger, maka setiap tahun akan menghasilkan pendapatan Rp12,5 miliar.
Pendirian Menara Siger mengawali pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) —penghubung Bakauheni—Merak. Menara Siger terbangun di atas bukit sebelah barat Pelabuhan Bakauheni. Bangunan tersebut dilengkapi dengan sarana informasi mengenai peta wisata seluruh kabupaten/kota se-Lampung. Menurut Sjachroedin, Menara Siger bukan monumen masa lalu, tetapi bangunan masa depan yang akan jadi fenomena masyarakat Lampung.
Posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang
Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek Menara Siger, dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba. Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan cor-coran, namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini, setiap inci bangunan tahan guncangan dan terpaan angin laut.
Menara Siger kebanggaan masyarakat Lampung tersebut berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Pembangunan menara sejak tahun 2005 menghabiskan biaya Rp15 miliar. Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan, seni dan budaya, pendidikan.
Anshori Djausal sebagai perancang mengungkapkan Menara Siger dapat memancing pengembangan kawasan pintu gerbang Pulau
Menata Siger adalah paduan antara land mark dan pariwisata. Bagi Anshori, Menara Siger ibarat gadis cantik yang akan memancing setiap orang untuk melamarnya. Maksudnya, Menara Siger akan menumbuhkan daya tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi.
Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan tulisan penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Menara Siger dengan warna emas itu dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya.▼
Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.▼
Bagunan akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.▼
Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.▼
▲Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas Komunitas Budaya Lampung Pepadun. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau
Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bias di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.▼
▲Siger sembilan adalah topi budaya adat pengantin wanita Lampung Pepadun. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung Saibatin.
▲
▲Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik
▲Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat komunitas budaya Lampung pepadun memang tidak bias di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon komunitas budaya kebanggaan yang
Sebagai masyarakat Lampung, tentu saja keberadaan menara Siger komunitas budaya ini menjadi sangat layak dan mutlak di banggakan, menara Siger sangat berpotensi menjadi asset wisata kelas satu di wilayah lampung untuk menuju Visit Wilayah Lampung kedepan, kebudayaan lampung dan agar di kenal oleh tamu tamu dari manca Negara.
Lokasi Menara Siger berada di atas Bukit Gamping desa Bakauheni Kecamatan [[Bakauheni, Lampung Selatan]] Provinsi Lampung dengan ketinggian sekitar 110 mdpl<ref>https://www.nativeindonesia.com/menara-siger/</ref>
== Pranala
* {{id}} [https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/menara-siger-simbol-identitas-di-ujung-tenggara-lampung Indonesia Kaya: Menara Siger, Simbol Identitas di Ujung Tenggara Lampung]
[[Kategori:Markah tanah di Indonesia]]
[[Kategori:Monumen di Indonesia]]
|