Ihsan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Manshoer (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Islam dan iman}}
'''Ihsan adalah lawan dari isa'ah'' (berbuat{{lang-ar|إحسان}}; kejelekan"kesempurnaan" atau "terbaik"), yaituadalah seorang manusia yang mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan, dan badannya.<ref name="ReferenceA">Majmu fatawa (3/216-219); Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.</ref>
'''Ihsan''' ([[bahasa Arab|Arab]]: احسان; "kesempurnaan" atau kasep ganteng pisan lah urangmah"terbaik") adalah seseorang yang menyembah [[Allah]] seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.
 
== Redaksi haditsnyahadis ==
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan), yaitu seorang manusia mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan dan badannya.<ref>Majmu fatawa (3/216-219); Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.</ref>
{{Main|HaditsHadis Jibril}}
 
HaditsHadis yang berkenaan tentang ihsan dikeluarkan di dalam Shahih Muslim dari [[Umar bin Khattab]] dan dua riwayat dari [[Abu Hurairah]] pada [[Shahihain]]. Bunyi teks berdasarkan [[hadist]] [[Shahih Muslim|riwayat Muslim]] dari [[Abu Hurairah]] adalah:
== Redaksi haditsnya ==
:{{Kutipan|Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Pada suatu hari, rasulullah {{saw}} muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: 'Wahai rasulullah, apakah '''[[Iman]]''' itu?' Rasulullah {{saw}} bersabda: 'Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada [[malaikat]]-Nya, [[Al-Qur'an|kitab]]-Nya, pertemuan dengan-Nya, para [[Nabi Islam|utusan]]-Nya, dan beriman kepada [[Yaumulkiyamah|Hari Kebangkitan]] akhir'.
{{Main|Hadits Jibril}}
Hadits yang berkenaan tentang ihsan dikeluarkan di dalam Shahih Muslim dari [[Umar bin Khattab]] dan dua riwayat dari [[Abu Hurairah]] pada [[Shahihain]]. Bunyi teks berdasarkan [[hadist]] [[Shahih Muslim|riwayat Muslim]] dari [[Abu Hurairah]] adalah:
:Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Pada suatu hari, rasulullah {{saw}} muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: 'Wahai rasulullah, apakah '''[[Iman]]''' itu?' Rasulullah {{saw}} bersabda: 'Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada [[malaikat]]-Nya, [[Al-Qur'an|kitab]]-Nya, pertemuan dengan-Nya, para [[Nabi Islam|utusan]]-Nya, dan beriman kepada [[Yaumulkiyamah|Hari Kebangkitan]] akhir'.
:Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah, apakah '''[[Islam]]''' itu?' Rasulullah {{saw}} bersabda: 'Islam, yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan [[salat]] [[fardhu]], memberikan [[zakat]] wajib dan berpuasa di bulan [[Ramadhan]]'.
:Orang itu kembali bertanya: 'Wahai rasulullah, apakah '''Ihsan''' itu?' Rasulullah {{saw}} bersabda: 'Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu'.
:Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah, kapankah '''[[Yaumulkiyamah|Hari Kiamat]]''' itu?' Rasulullah {{saw}} bersabda: 'Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya. Apabila ada budak perempuan melahirkan majikannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila ada orang yang semula miskin menjadi pimpinan manusia, maka itu termasuk di antara tandanya. Apabila orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak saling berlomba memperindah bangunan, maka itu termasuk di antara tandanya. Ada lima hal yang hanya diketahui oleh Allah'.
:Kemudian rasulullah {{saw}} membaca [[surat Luqman]] ayat 34: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya saja lah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim, dan tiada seorang pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
:Kemudian orang itu berlalu. Lalu rasulullah {{saw}} bersabda: 'Panggillah orang itu kembali!'. Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka rasulullah {{saw}} bersabda: 'Itu tadi adalah [[Jibril]], yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka'."}}
 
== Ruang lingkup ==
Baris 19 ⟶ 17:
# Ihsan kepada [[makhluk]] ciptaan Allah
=== Ihsan di dalam beribadah kepada Allah ===
Ihsan di dalam beribadah kepada Al-khaliq memiliki dua tingkatan:<ref>Al-Qoulul Mufid Penjelasan tentang Tauhid; Muhammad Al-Wushobiy Al-Yamani Al-Abdali.</ref>:
# '''Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya''', ini adalah ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan ini disebut ''Maqam al-Musyahadah'' (مقام المشاهدة).<ref name=Khalid>an-Najar (2014), hal.41-43</ref> Dan keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Sikap seperti ini membuat hatinya terang-benderang dengan cahaya iman dan merefleksikan pengetahuan hati menjadi ilmu pengetahuan, sehingga yang abstrak menjadi nyata.<ref name=Khalid/>
 
Baris 27 ⟶ 25:
 
=== Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah ===
Berbuat ihsan kepada makhluk ciptaan Allah dalam empat hal, yaitu:<ref>Majmu fatawa (3name="ReferenceA"/216-219); Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.</ref>:
* '''Harta'''
Yaitu dengan cara berinfak, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan dengan harta yang paling mulia adalah mengeluarkan zakat karena dia termasuk di dalam [[Rukun Islam]]. Kemudian juga nafkah yang wajib diberikan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang-tua, dll. Kemudian sedekah bagi orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.
Baris 33 ⟶ 31:
Manusia itu bertingkat-tingkat jabatannya. Sehingga apabila dia memiliki kedudukan yang berwenang maka digunakannya untuk membantu orang lain dalam hal menolak bahaya ataupun memberikan manfaat kepada orang lain dengan kekusaannya tersebut.
* '''Ilmu'''
Yakni menerapkan ilmu yang diketahuinya untuk kebaikan orang banyak atau orang-orang di sekelilingnya, memberikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya kepada orang lain, dengan cara mengajarkannya.
* '''Badan'''
Yakni menolong seseorang dengan tenaganya. membawakan barang-barang orang yang keberatan, mengantarkan orang untuk menunjukan jalan, dan ini termasuk bentuk sedekah dan bentuk ihsan kepada makhluk Tuhan.
 
== Sebagai kata serapan ==
Dalam bahasa Indonesia, kata ihsan telah diserap dan memiliki turunan kata. Dalam bahasa Indonesia ihsan memiliki arti:<ref>httphttps://kbbi.webkemdikbud.go.id/entri/Ihsan</ref>:
* Ihsan /ih·san/ Ar 1 a baik; 2 n derma dsb yg tidak diwajibkan.
* Ihsanat /ih·sa·nat/ n kebaikan; kebajikan
Baris 53 ⟶ 51:
* {{cite journal |title=Berbuat Baik, Ibadahnya Orang-orang Shaleh |author={{aut|An-Najar, Khalid Sa'ad}} |journal=Qiblati |year=2014 |volume=9 |issue=3 |pages=40{{Spaced ndash}}44 |location=[[Malang]] |publisher=CV Media Citra Qiblati |issn=1907-0039}}
* Sunarto, Ahmad. ''Terjemah Hadits Shahih Muslim (Kitab Iman: Iman, Islam dan Ihsan)''. Penerbit Husaini, Bandung, 2002.
{{islam-stub}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Akhlak]]
[[Kategori:Akhlak terpuji]]
[[Kategori:Istilah Islam]]
[[Kategori:AqidahAkidah]]
[[Kategori:Filosofi sufi]]