Rakai Kayuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
clean up |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 11:
|mother =[[Pramodawardhani]]
|succession = Raja Medang ke-8
|reign = (27 April 855 - 17 Februari 885 M)
|predecessor = [[Rakai Pikatan]]
|successor = [[Dyah Tagwas]]
|spouse =
|issue =
|religion = [[Hindu]]
|house = [[Wangsa Sanjaya|Sanjaya]]
}}
Baris 30 ⟶ 31:
[[Prasasti Kuti]] 840 M adalah prasati tertua yang di keluarkan oleh Rakai Kayuwangi, sedangkan menurut [[Prasasti Wantil]] atau [[Prasasti Siwagrha]] tanggal [[12 November]] [[856]], diceritakan Dyah Lokapala menggantikan ayahnya, yaitu '''Sang Jatiningrat''' (gelar [[Rakai Pikatan]] sebagai [[brahmana]]). Pengangkatan putra bungsu sebagai raja ini didasarkan pada jasa kepahlawanan Dyah Lokapala dalam menumpas musuh ayahnya, yang bermarkas di timbunan batu di atas bukit Ratu Baka.
Teori populer menyebut nama musuh tersebut adalah [[Balaputradewa]] karena pada [[Prasasti Wantil]] terdapat istilah walaputra. Namun, sejarawan Buchari tidak menjumpai prasasti atas nama [[Balaputradewa]] pada situs bukit Ratu Baka, melainkan atas nama
Jadi, pada akhir pemerintahan [[Rakai Pikatan]] terjadi pemberontakan
Teori pemberontakan [[
== Peristiwa Wuatan Tija ==
|