Dahagi di HMS Bounty: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
k Netralisasi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
''Bounty'' bertolak dari Inggris pada 1787 dengan misi mengumpulkan dan mengangkut bibit pohon [[sukun]] dari Tahiti ke [[Hindia Barat]]. Sebagian besar awak kapal memanfaatkan masa labuh ''Bounty'' selama lima bulan di Tahiti untuk tinggal di darat dan bergaul dengan [[Polinesia|masyarakat pribumi Tahiti]]. Tindakan ini terbukti berdampak buruk terhadap kedisiplinan mereka. Hubungan antara Letnan Bligh dan para awak ''Bounty'' memburuk semenjak ia dengan kejam menghukum, mengecam, dan mencerca mereka, terutama Fletcher Christian. Tiga minggu setelah kembali berlayar, Fletcher Christian dan para awak lain memaksa Letnan Bligh untuk turun dari kapal. Dua puluh lima awak tetap tinggal di atas kapal, termasuk beberapa awak yang setia pada Letnan Bligh namun dipaksa tinggal, dan beberapa awak lain yang urung berlayar bersama Letnan Bligh karena terbatasnya daya tampung barkas.
 
Letnan William Bligh tiba di Inggris pada bulan April 1790, dan tak lama kemudian [[Kelaksamanaan Britania]] pun memberangkatkan [[HMS Pandora (1779)|HMS ''Pandora'']] dengan misi membekuk para pendahagi. Empat belas pendahagi tertangkap di Tahiti dan dikurung di atas ''Pandora'', namuntetapi rombongan yang bersembunyi di Pulau Pitcairn bersama Fletcher Christian tidak kunjung ditemukan. Dalam pelayaran pulang ke Inggris, ''Pandora'' melanggar [[Karang Penghalang Besar]]. Kecelakaan itu menewaskan 31 awak ''Pandora'' dan 4 awak ''Bounty'' yang ditahan. Sepuluh tahanan yang sintas tiba di Inggris pada bulan Juni 1792 dan dihadapkan ke [[pengadilan militer|Mahkamah Militer]]; 4 orang dinyatakan bebas, 3 orang diberi pengampunan, dan 3 orang lainnya dijatuhi hukuman gantung.
 
Rombongan yang dipimpin Fletcher Christian tetap buron di Pulau Pitcairn sampai 1808; kala itu, tinggal [[John Adams (pendahagi)|John Adams]] yang masih hidup. Para pendahagi (termasuk Fletcher Christian) dan para lelaki Polinesia yang ikut bersama mereka, terus-menerus bertikai dan saling bunuh; hanya [[Ned Young]] dan John Adams yang selamat. Ned Young wafatmeninggal dunia akibat penyakit [[asma]] pada 1800. Tidak ada tindakan hukum apa pun dari pemerintah Britania terhadap John Adams.
 
Keturunan dari para pendahagi dan perempuan-perempuan Tahiti yang ikut bersama mereka, masih menetap di Pulau Pitcairn sampai abad ke-21. Pandangan umum yang menilai Letnan Bligh sebagai sesosok monster congkak dan menganggap Fletcher Christian sebagai korban dari keadaan, sebagaimana yang ditampilkan dalam film-film tentang peristiwa ini, telah disanggah oleh para sejarawan akhir abad ke-20 dan abad ke-21 yang menampilkan Letnan Bligh sebagai pribadi yang lebih simpatik dan menyoroti pribadi Fletcher Christian secara lebih kritis.
Baris 125:
|- valign="top"
|{{sortname|Charles|Churchill|nolink=1}}
|{{sort|001|ReksaPolisi Militer Angkatan Laut}}
|- valign="top"
|{{sortname|Joseph|Coleman|nolink=1}}
Baris 198:
Hubungan akrab antara Letnan Bligh dan Fletcher Christian sudah terbina sejak kapal mulai berlayar. Perlakuan istimewa dari Letnan Bligh menimbulkan kesan bahwa Fletcher Christianlah yang menduduki posisi nomor dua dalam struktur kepemimpinan kapal, bukannya John Fryer.{{sfn|Alexander|2003|p=79}}{{#tag:ref|Sebagai contoh, perlakuan istimewa terhadap Fletcher Christian tampak ketika ketika ''Bounty'' berlabuh antara 5 sampai 11 Januari di [[Tenerife]]. Begitu kapal berlabuh, Bligh segera mengutus Fletcher Christian ke darat selaku perwakilan dari kapal untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada gubernur pulau itu.{{sfn|Alexander|2003|p=79}}{{sfn|Bligh|1792|p=27}}|group="n"|name="tenerife"}} Pada 2 Maret, Letnan Bligh meresmikan posisi itu dengan mengangkat Fletcher Christian menjadi penjabat letnan.{{sfn|Bligh|1792|p=25}}{{#tag:ref|Pengangkatan ini bukanlah promosi jabatan angkatan laut yang resmi, tetapi memberikan wewenang penuh kepada Fletcher Christian untuk bertindak selayaknya seorang perwira berpangkat letnan selama pelayaran, dan memperbesar peluang baginya untuk dianugerahi pangkat letnan yang permanen oleh Kelaksamanaan Britania sekembalinya ke Inggris.{{sfn|Alexander|2003|pp=86–87}}{{sfn|McKinney|1999|p=31}} |group="n"|name="promotion"}} Hanya sedikit tanda-tanda kekecewaan yang diperlihatkan oleh John Fryer terkait kenaikan jabatan juniornya itu, tetapi hubungannya dengan Letnan Bligh terus memburuk sejak saat itu.{{sfn|Hough|1972|p=87}} Seminggu setelah pengangkatan Fletcher Christian, atas desakan John Fryer, Letnan Bligh memerintahkan pelaksanaan hukuman dera terhadap [[Matthew Quintal]], yang diganjar 12 kali dera karena "bersikap kurang ajar dan membangkang",{{sfn|Bligh|1792|p=27}} dan dengan demikian menggagalkan harapan Letnan Bligh untuk menyelesaikan pelayaran ''Bounty'' tanpa hukuman-hukuman semacam itu.{{sfn|Dening|1992|p=22}}
 
Pada 2 April, ketika ''Bounty'' mendekati Tanjung Horn, angin ribut dan gelombang tinggi mulai berkecamuk dalam cuaca buruk yang menurut laporan Letnan Bligh, "lebih parah daripada yang pernah saya lihat ... badai yang disertai hujan es dan salju".{{sfn|Bligh|1792|p=30}} Angin kencang meniup mundur kapal; dan pada 3 April, kapal telah tertiup semakin jauh ke arah utara, lebih jauh dibanding posisi kapal dari Tanjung Horn pada beberapa minggu sebelumnya.{{sfn|Alexander|2003|p= 90}} Letnan Bligh berulang kali berusaha melayarkan kapal menerobos badai dan gelombang, namuntetapi berulang kali pula terdesak mundur. Pada 17 April, ia mengumumkan kepada awak kapal yang sudah kehabisan tenaga bahwa laut telah mengalahkan mereka, oleh karena itu kapal akan berputar haluan dan berlayar menuju Tanjung Harapan. Pengumuman ini "disambut dengan penuh suka cita oleh semua orang di atas kapal", tulis Letnan Bligh.{{sfn|Bligh|1792|p=33}}
 
=== Dari Tanjung Harapan ke Samudra Pasifik ===
Pada 24 Mei 1788, ''Bounty'' membuang sauh di [[Valsbaai]], sebelah timur dari Tanjung Harapan, dan berlabuh selama lima minggu untuk menjalani reparasi dan mengisi kembali perbekalan.{{sfn|Hough|1972|pp=95–96}} Dalam suratnya yang dikirim ke Inggris, Letnan Bligh menegaskan bahwa ia dan segenap awak kapal berada dalam keadaan sehat walafiat, dibanding awak kapal-kapal lain, dan berharap agar kelebihan ini dicatat sebagai sebuah prestasi tersendiri.{{sfn|Alexander|2003|pp=92–94}} Selama pelayaran, Letnan Bligh pernah meminjamkan sejumlah uang kepada Fletcher Christian. Sejarawan Greg Dening menduga bahwa tindakan ini merenggangkan hubungan mereka karena menimbulkan rasa cemas dan bahkan rasa benci dalam hati Fletcher Christian.{{sfn|Dening|1992|p=69}} Dalam uraiannya tentang pelayaran ini, [[Caroline Alexander (penulis)|Caroline Alexander]] menyebutkan bahwa pinjaman itu adalah "suatu tindakan yang didasari oleh rasa persahabatan", namuntetapi selalu saja diungkit-ungkit oleh Letnan Bligh agar tidak dilupakan Fletcher Christian.{{sfn|Alexander|2003|pp=92–94}}
 
Setelah bertolak dari Valsbaai pada 1 Juli, ''Bounty'' melakukan pelayaran panjang mengarungi Samudra Hindia menuju pelabuhan persinggahan berikutnya, [[Adventure Bay, Tasmania|Teluk Adventure]] di [[Tasmania]]. Mereka melewati [[Île Saint-Paul]], sebuah pulau kecil dan terpencil yang tak berpenghuni namun memiliki sumber air bersih dan sumber air panas. Keberadaan pulau ini sudah diketahui Letnan Bligh dari keterangan pelaut-pelaut terdahulu, namuntetapi ia tidak melakukan pendaratan di pulau itu. Suhu udara terasa dingin membeku, sebagaimana suhu udara di kawasan Tanjung Horn; pengamatan untuk keperluan navigasi pun sulit dilakukan; namun berkat kecakapan Letnan Bligh, pada 19 Agustus, Mewstone Rock yang terletak di ujung barat daya Tasmania telah tampak di cakrawala, dan dua hari kemudian, kapal akhirnya membuang sauh di Teluk Adventure.{{sfn|Hough|1972|pp=97–99}}
 
[[Berkas:William Hodges - Tahitian War Galleys in Matavai Bay, Tahiti - Google Art Project.jpg|jmpl|upright=1.2|[[Teluk Matavai]], [[Tahiti]], dalam lukisan [[William Hodges]], 1776]]
Baris 214:
 
[[Berkas:John Webber - Poedooa, the Daughter of Oree.jpg|jmpl|lurus|kiri|Lukisan seorang perempuan [[Polinesia]], karya [[John Webber]] (1777).]]
Baik di darat maupun di atas kapal, tugas para awak kapal selama lima bulan masa labuh ''Bounty'' di Tahiti relatif cukup ringan. Mereka juga menjalin hubungan dengan perempuan-perempuan pribumi; banyak yang gemar bergonta-ganti pasangan—18 perwira dan anak buah kapal, termasuk Fletcher Christian, harus dirawat karena terjangkiti penyakit kelamin{{sfn|Hough|1972|pp=122–125}}—sementara sisanya hidup bersama pasangan tetap.{{sfn|Alexander|2003|p=112}} Fletcher Christian menjalin hubungan dekat dengan seorang perempuan Polinesia bernama Mauatua, yang diberinya nama "Isabella", seperti nama seorang mantan kekasihnya yang berasal dari Cumberland.{{sfn|Guttridge|2006|p=26}} Letnan Bligh tetap menahan diri,{{sfn|Guttridge|2006|p=24}} tetapi memaklumi perilaku bawahannya, dan tidak merasa heran bahwa mereka jatuh dalam cobaan dipada saat-saat "godaan untuk menuruti hawa nafsu benar-benar melampui batas nalar".{{sfn|Bligh|1792|p=162}} Meskipun demikian, ia mengharapkan mereka untuk tetap menjalankan tugas secara efisien, dan merasa kecewa melihat para perwira kapal semakin lama semakin lalai dan lamban. Dengan geram, dalam suratnya ia menulis: "Saya kira perwira-perwira rendahan yang teledor dan tidak berguna semacam mereka tidak pernah ada di atas kapal seperti sekarang ini".{{sfn|Hough|1972|pp=122–125}}
 
Thomas Huggan wafat pada 10 Desember. Menurut Letnan Bligh, kematiannya "disebabkan oleh terlalu sering mabuk dan sangat enggan berolahraga ... ia tidak pernah dapat dibujuk mengitari geladak setengah lusin putaran sekali jalan, sepanjang pelayaran".{{sfn|Bligh|1792|p=102}} Meskipun diistimewakan, Fletcher Christian tidak luput dari amarah Letnan Bligh. Ia kerap dipermalukan oleh Sang Nakhoda—kadang-kadang di hadapan awak kapal dan orang-orang Tahiti—baik karena kedapatan maupun hanya karena disangka bermalas-malasan,{{sfn|Hough|1972|pp=122–125}} sementara hukuman-hukuman berat dijatuhkan kepada para awak kapal yang lalai dalam tugas sehingga mengakibatkan hilang atau tercurinya peralatan kapal. Hukuman dera, yang jarang terjadi dalam pelayaran menuju Tahiti, kini semakin sering diterapkan.{{sfn|Alexander|2003|pp=115–120}} Pada 5 Januari 1789, tiga orang awak kapal—Charles Churchill, John Millward, dan [[William Muspratt]]—melakukan desersi, membawa lari sebuah perahu kecil, senjata, dan amunisi. William Muspratt baru saja didera karena teledor. Di antara barang-barang Churchill yang tertinggal di atas kapal, didapati selembar daftar nama awak kapal yang oleh Letnan Bligh ditafsirkan sebagai nama orang-orang yang mungkin terlibat dalam rencana desersi itu—di kemudian hari Sang Nakhoda mengungkapkan bahwa nama Fletcher Christian dan Peter Heywood juga ikut tercantum di dalamnya. Letnan Bligh dapat diyakinkan bahwa orang kepercayaannya tidak berencana untuk melakukan desersi, dan permasalahan itu tidak diperpanjang lagi. Churchill, John Millward, dan William Muspratt terciduk tiga minggu kemudian, dan didera sekembalinya mereka ke atas kapal.{{sfn|Alexander|2003|pp=115–120}}
 
Semenjak bulan Februari, kegiatan semakin ditingkatkan; lebih dari 1.000 bibit pohon sukun ditanam ke dalam pot dan dimuat ke dalam kabin besar di atas kapal.{{sfn|Alexander|2003|pp=124–125}} Kapal pun mulai diperbaiki dalam rangka pelayaran pulang. Pekerjaan ini dilakukan oleh para awak kapal yang justru menyesali waktu keberangkatan yang sudah di depan mata, dan kehidupan nyaman bersama orang-orang Tahiti yang akan segera mereka tinggalkan. Letnan Bligh sudah tidak sabar untuk segera bertolak, namuntetapi sebagaimana yang dicermati [[Richard Hough]] dari catatannya, ia "gagal mengantisipasi reaksi para bawahannya terhadap kekejaman dan beratnya kehidupan di laut ... sesudah hidup dalam kebejatan dan menuruti hawa nafsu selama lima bulan di Tahiti".{{sfn|Hough|1972|p=128}} Pekerjaan rampung pada 1 April 1789, dan empat hari kemudian, dilepas dengan ucapan perpisahan yang menyentuh hati oleh Tynah beserta permaisurinya, ''Bounty'' pun bertolak meninggalkan pelabuhan.{{sfn|Alexander|2003|pp=124–125}}
 
=== Pelayaran pulang ===
Dalam sejarah ''Bounty'' yang mereka susun, baik Richard Hough maupun Caroline Alexander meyakini bahwa para awak kapal belum memasuki tahap menuju dahagi, sedalam apa pun penyesalan yang mereka rasakan karena meninggalkan Tahiti. Catatan perjalanan Serang Bantu [[James Morrison (pendahagi)|James Morrison]] mendukung keyakinan mereka.{{sfn|Hough|1972|p=133}}{{sfn|Alexander|2003|p=126}}{{#tag:ref|Catatan perjalanan ini mungkin sekali ditulis lama setelah kejadian yang sebenarnya berlalu, yakni sesudah ia kembali ke London sebagai tahanan. Richard Hough berpendapat bahwa James Morrison tentunya tidak dapat menyusun catatan perjalanan dari hari ke hari yang mencakup seluruh peristiwa yang telah ia alami, termasuk peristiwa dahagi, penangkapannya, dan kepulangannya ke Inggris.{{sfn|Hough|1972|pp=312–313}}|group="n"|name="morrison"}} Peristiwa-peristiwa yang menyusul kemudian, menurut dugaan Richard Hough, timbul akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tiga minggu sejak keberangkatan, manakala kemarahan dan sikap tidak toleran Letnan Bligh mencapai tahap paranoid. Fletcher Christian secara khusus dijadikan bulan-bulanannya, namuntetapi tampaknya senantiasa bersabar menanggung pelampiasan amarah Sang Nakhoda.{{sfn|Hough|1972|pp=131–132}} Letnan Bligh, yang tidak menyadari dampak dari perilakunya itu terhadap para perwira dan anak buah kapal,{{sfn|Frost|2004}} dengan cepat melupakan perbuatannya dan berusaha untuk kembali berbincang-bincang seperti biasa.{{sfn|Hough|1972|p=133}}
 
Pada 22 April 1789, ''Bounty'' membuang sauh di [[Nomuka]] yang terletak di [[Tonga|Kepulauan Ramah]] (sekarang Tonga) dengan maksud untuk mengambil kayu, air, dan perlengkapan-perlengkapan lain di tempat perhentian terakhir dalam jadwal pelayaran itu sebelum mencapai Selat Endeavour.{{sfn|Hough|1972|pp=135–136}} Karena pernah berkunjung ke pulau itu bersama Kapten Cook, Letnan Bligh mengetahui bahwa perilaku pribumi pulau itu sewaktu-waktu dapat saja berubah tanpa diduga-duga. Ia menugaskan Fletcher Christian untuk memimpin kegiatan pengambilan air dan membekalinya dengan senapan-senapan lontak, namuntetapi disertai perintah untuk meninggalkan persenjataan di dalam perahu bilamana akan turun ke pantai.{{sfn|Hough|1972|pp=135–136}} Rombongan yang dipimpin Fletcher Christian terus-menerus diserang dan ditakut-takuti namun tidak berdaya untuk membela diri karena dilarang menggunakan senjata. Ia kembali ke kapal tanpa merampungkan tugasnya, dan dicaci maki oleh Letnan Bligh dengan sebutan "berandal pengecut terkutuk".{{sfn|Alexander|2003|pp=129–130}} Kekacauan berikutnya yang terjadi di pantai mengakibatkan tercurinya sebuah jangkar kecil dan sebilah [[beliung]], sehingga John Fryer dan Fletcher Christian sekali lagi harus menanggung cercaan dari Letnan Bligh.{{sfn|Hough|1972|pp=138–139}} Guna mendapatkan kembali barang-barang yang hilang itu, Letnan Bligh sempat menyandera kepala suku pulau itu di atas kapal, namuntetapi usahanya sia-sia belaka. Ketika ia akhirnya memerintahkan awak kapal untuk kembali berlayar, baik jangkar maupun beliung itu tak kunjung didapatkan kembali.{{sfn|Alexander|2003|pp=132–133}}
 
Pada 27 April, Fletcher Christian akhirnya merasa putus asa, tertekan dan dongkol.{{sfn|Guttridge|2006|pp=27–29}}{{#tag:ref|Sejarawan Leonard Guttridge berpendapat bahwa kondisi kejiwaan Fletcher Christian mungkin semakin diperburuk oleh penyakit kelamin yang menjangkitinya di Tahiti.{{sfn|Guttridge|2006|pp=27–29}} |group="n"|name="depressed"}} Suasana hatinya memburuk ketika Letnan Bligh menuduhnya mencuri persediaan buah-buah kelapa yang disimpan khusus untuk Sang Nakhoda. Letnan Bligh menghukum seluruh awak kapal atas tindakan pencurian ini dengan menghentikan jatah rum dan mengurangi setengah dari jatah makan mereka.{{sfn|Alexander|2003|p=136}}{{sfn|Hough|1972|p=144}} Karena sudah tidak tahan lagi, Fletcher Christian mulai berencana untuk membuat rakit yang dapat ia gunakan untuk melarikan diri ke salah satu pulau dan berusaha hidup bersama orang-orang pribumi. Kayu yang ia perlukan dapat ia peroleh dari William Purcell.{{sfn|Guttridge|2006|pp=27–29}}{{sfn|Hough|1972|pp=13–14, 147}} Rasa tidak puas yang dipendamnya pada akhirnya diketahui oleh rekan-rekannya sesama perwira kapal. Dua orang dari antara tuan-tuan muda, George Stewart dan [[Ned Young]], berusaha membujuknya agar tidak melakukan desersi; Ned Young meyakinkannya bahwa hampir semua awak kapal akan mendukungnya jika ia merebut kapal dan menyingkirkan Letnan Bligh.{{sfn|Hough|1972|pp=14–16}} George Stewart memberi tahu bahwa para awak kapal sudah "siap menghadapi segala kemungkinan".{{sfn|Guttridge|2006|pp=27–29}}
Baris 234:
Pada pagi buta 28 April 1789, ''Bounty'' berada pada posisi kira-kira 30 mil laut (56 km; 35 mil) di sebelah selatan Pulau [[Tofua]].{{sfn|Hough|1972|p=148}} Setelah terjaga hampir semalam suntuk, Fletcher Christian telah membulatkan tekadnya untuk bertindak. Dari perbincangannya dengan Ned Young dan Stewart, ia menyimpulkan bahwa kemungkinan besar para anak buah kapal akan mendukungnya, dan setelah melakukan pendekatan terhadap Matthew Quintal dan Isaac Martin, ia dapat memastikan dukungan dari sejumlah nama tambahan. Dengan bantuan orang-orang ini, Fletcher Christian dapat menyerobot kendali atas geladak utama dalam waktu singkat; para awak kapal yang mempertanyakan tindakannya diperintahkan untuk tutup mulut.{{sfn|Hough|1972|pp=17–21}} Sekitar pukul 05:15, Fletcher Christian turun ke geladak bawah, mengusir John Hallett (yang sedang tidur di atas peti penyimpanan senapan-senapan lontak milik kapal), dan membagi-bagikan senjata kepada para pengikutnya sebelum bergegas ke bilik Letnan Bligh.{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}} Tiga orang membekuk Sang Nakhoda dan mengikat tangannya sambil mengancam akan membunuhnya jika ia berteriak minta tolong;{{sfn|Alexander|2003|p=140}} Letnan Bligh "berteriak senyaring mungkin meminta bantuan".{{sfn|Bligh|1792|p=154}} Teriakannya membangunkan John Fryer, yang dari biliknya melihat para pendahagi mendorong-dorong Letnan Bligh keluar dari biliknya. Para pendahagi memerintahkan John Fryer untuk "tidur kembali dan tutup mulut kalau tak ingin mampus".{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}}
 
Letnan Bligh dibawa ke geladak penggal, kedua tangannya terikat tali. Ujung tali itu digenggam oleh Fletcher Christian sambil mengayun-ayunkan sebilah sangkur;{{sfn|Hough|1972|pp=21–24}} beberapa laporan menyebutkan bahwa Fletcher Christian menggantungkan sebutir [[Pemeruman#Timah dan tambang|batu duga]] pada lehernya sehingga ia dapat melompat keluar dan menenggelamkan diri seandainya aksi dahagi itu gagal.{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}} Awak kapal lainnya yang terbangun karena mendengar keributan itu segera meninggalkan bilik dan bergegas mencari sumber kericuhan. Pada tahap ini masih belum jelas siapa yang aktif atau tidak aktif terlibat dalam peristiwa dahagi itu. Richard Hough menduga bahwa sudah tentu "setiap orang sedikit banyaknya mengeluarkan suara keras; baik untuk menyumpahi, mengumpat, atau sekadar bersuara keras karena terbawa suasana".{{sfn|Hough|1972|pp=21–24}} Letnan Bligh tak henti-hentinya berteriak, menuntut untuk dibebaskan, kadang-kadang ia menyerukan perintah kepada orang-orang tertentu sambil menyebut nama mereka, lain daripada itu ia hanya menyerukan perintah secara umum kepada seluruh awak kapal untuk "pukul jatuh Christian!"{{sfn|Hough|1972|p=26}} John Fryer sempat diizinkan naik ke geladak penggal untuk berbicara dengan Fletcher Christian, namuntetapi kemudian dipaksa turun di bawah todongan ujung sangkur; menurut keterangan John Fryer, Fletcher Christian berkata padanya, "aku sudah seperti di neraka beberapa minggu ini. Perbuatan Kapten Bligh sendiri yang membuatnya seperti ini."{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}}
 
Mula-mula Fletcher Christian ingin menghanyutkan Letnan Bligh dalam [[joli-joli]] ''Bounty'' yang kecil, bersama dengan Juru Tulis Nakhoda John Samuel, dan kedua perwira muda yang setia kepadanya, yakni Thomas Hayward dan John Hallett. Perahu kecil ini ternyata tidak laik laut, sehingga Fletcher Christian memerintahkan agar diturunkan sebuah perahu kapal yang lebih besar, dengan daya tampung sekitar sepuluh orang. Meskipun demikian, Fletcher Christian dan para pendukungnya ternyata salah perhitungan, karena mengira tindakan dahagi hanya akan ditentang oleh segelintir awak kapal. Ternyata sekurang-kurangnya setengah dari awak kapal bersikeras untuk ikut berlayar bersama Letnan Bligh, sehingga perahu terbesar di kapal, yakni sebuah barkas sepanjang 23 kaki (7 m), terpaksa diturunkan ke laut untuk menampung mereka.{{sfn|Hough|1972|pp=149–151}} Para pendukung Letnan Bligh pun bergegas mengumpulkan barang-barang bawaan mereka dan membawanya turun ke perahu. John Fryer termasuk di antara awak kapal yang setia pada nakhoda, namuntetapi atas persetujuan Letnan Bligh, ia meminta untuk tetap tinggal dengan harapan dapat merebut kembali kapal itu dari para pendahagi,{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}} namun Fletcher Christian memerintahkannya untuk turun ke barkas. Tak lama kemudian, barkas sudah disesaki oleh lebih dari 20 orang, sementara beberapa orang lainnya masih berusaha untuk ikut menumpang. Fletcher Christian memerintahkan Tukang Kayu Bantu Charles Norman, Tukang Kayu Bantu Thomas McIntosh, dan Juru Senjata Joseph Coleman, untuk kembali ke atas kapal, karena menganggap kehadiran mereka sangat diperlukan jika ia hendak melayarkan ''Bounty'' dengan jumlah awak yang sudah sangat berkurang. Keduanya naik ke kapal dengan enggan sambil memohon Letnan Bligh agar tetap ingat bahwa mereka naik ke kapal karena dipaksa. Letnan Bligh menenangkan mereka dengan berkata, "jangan khawatir, Buyung, aku akan membela kalian kalau sudah sampai ke Inggris".{{sfn|Hough|1972|pp=158–159}}
 
Samuel membawa serta buku catatan perjalanan, surat-surat tugas, dan dokumen-dokumen bendahara kapal yang disimpan nakhoda, namuntetapi ia diperintahkan untuk meninggalkan peta-peta dan bagan-bagan peta yang disusun Letnan Bligh, hasil jerih payahnya selama 15 tahun berlayar.{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}} Barkas dibekali dengan pasokan makanan dan minuman yang kira-kira cukup untuk lima hari,{{sfn|Alexander|2003|pp=140–141}} sekstan, kompas dan tabel-tabel nautika, serta kotak alat pertukangan William Purcell. Di saat-saat terakhir, para pendahagi melemparkan empat bilah [[kelewang]] ke barkas.{{sfn|Guttridge|2006|pp=29–33}} Dari keseluruhan awak ''Bounty''—44 orang sepeninggal Thomas Huggan dan James Valentine—19 orang turun ke barkas, sehingga perahu itu sarat sampai ke batas yang membahayakan keselamatan penumpang, karena [[lambung timbul]] hanya tersisa 7 inci.{{sfn|Alexander|2003|pp=140–141}} 25 orang yang tetap tinggal di atas ''Bounty'' terdiri atas para pelaku dahagi yang telah memperlengkapi diri dengan senjata, para awak yang setia pada nakhoda namun dipaksa tinggal, dan awak lain yang tidak dapat ikut berlayar dengan Letnan Bligh karena keterbatasan daya tampung barkas. Sekitar pukul 10:00, tambang penghubung barkas dengan kapal ditetak putus; beberapa saat kemudian, Letnan Bligh memerintahkan agar layar dibentangkan. Mereka bermaksud untuk berlayar ke Pulau Tofua yang letaknya dapat diamati di cakrawala berkat kepulan asap yang membumbung ke angkasa dari gunung apinya.{{sfn|Hough|1972|pp=161–162}}
 
=== Pelayaran William Bligh dengan perahu barkas ===
Baris 254:
Pada 2 Juni, barkas melewati Tanjung York, ujung utara Benua Australia. Letnan Bligh mengalihkan haluan ke arah barat daya, dan mengemudikan barkas melalui perairan yang dipenuhi gumuk, terumbu, beting, dan pulau-pulau kecil. Jalur yang mereka tempuh tidak melewati Selat Endeavour, tetapi sebuah selat lain yang lebih sempit di sebelah selatan. Di kemudian hari, selat sempit ini dinamakan Selat Pangeran Wales. Pada pukul 20:00 malam itu, mereka akhirnya memasuki [[Laut Arafura]],{{sfn|Hough|1972|pp=186–187}} masih 1.100 mil laut (2.000 km; 1.300 mil) jaraknya dari Kupang.{{sfn|Alexander|2003|p=152}} Delapan hari berikutnya adalah hari-hari terberat sepanjang pelayaran barkas, dan pada 11 Juni, banyak penumpang barkas yang sudah nyaris pingsan. Keesokan harinya, garis pantai pulau Timor telah terlihat. "Aku tidak mampu menggambarkan betapa besarnya rasa sukacita yang meliputi kami karena beroleh karunia melihat pulau itu," tulis Letnan Bligh.{{sfn|Bligh|1792|p=227}} Pada 14 Juni, sambil mengibarkan selembar bendera [[Union Jack]] yang dibuat ala kadarnya, mereka berlayar menghampiri dermaga pelabuhan Kupang.{{sfn|Hough|1972|p=189}}
 
Setibanya di Kupang, Letnan Bligh melaporkan peristiwa dahagi yang mereka alami kepada pejabat setempat, dan mengirimkan sepucuk surat kepada istrinya. Dalam surat itu ia menulis, "ketahuilah, Sayangku Betsey, aku telah kehilangan ''Bounty'' ..."{{sfn|Alexander|2003|p=154}} Juru Taman Nelson yang tidak tahan dengan kerasnya iklim Kupang akhirnya wafatmeninggal dunia.{{sfn|Bligh|1792|pp=239–240}} Pada 20 Agustus, sisa rombongan berangkat menuju [[Jakarta|Batavia]] (sekarang Jakarta) untuk menunggu kapal yang akan berlayar ke Eropa;{{sfn|Hough|1972|p=213}} Juru Masak Thomas Hall wafatmeninggal di [[Batavia]], setelah jatuh sakit selama berminggu-minggu.{{sfn|Bligh|1792|p=257}} Letnan Bligh berhasil mendapatkan surat pas bagi dirinya, Juru Tulis Nakhoda John Samuel, dan Bujang Nakhoda John Smith. Ketiganya berangkat meninggalkan Batavia pada 16 Oktober 1789.{{sfn|Alexander|2003|pp=163–164}} Empat anggota rombongan yang tersisa—Mualim William Elphinstone, Juru Mudi Peter Linkletter, Tukang Jagal Robert Lamb, dan Juru Bedah Bantu Thomas Ledward—semuanya wafatmeninggal dunia di Batavia atau mungkin pula wafatmeninggal dalam pelayaran pulang ke Inggris.{{sfn|Bligh|1792|p=264}}{{sfn|Hough|1972|p=215}}
 
=== ''Bounty'' di bawah pimpinan Fletcher Christian ===
Baris 262:
''Bounty'' berlabuh di Tubuai pada 28 Mei 1789, akan tetapi masyarakat pribumi pulau itu menunjukkan sikap permusuhan. Ketika searmada kecil perahu perang pribumi dikayuh menghampiri kapal, Fletcher Christian menembakkan empat pucuk meriam untuk menghalau mereka. Sekurang-kurangnya selusin penyerang tewas terbunuh, sementara sisanya kocar-kacir membubarkan diri. Tidak termakan gertakan penduduk pribumi, Fletcher Christian beserta serombongan awak bersenjata menjelajahi pulau itu, dan merasa pulau itu cukup layak untuk ditinggali.{{sfn|Hough|1972|pp=194–196}} Meskipun demikian, untuk mendirikan sebuah permukiman yang permanen, mereka membutuhkan tenaga kerja pribumi dan perempuan untuk dijadikan pendamping hidup. Tempat yang paling memungkinkan bagi mereka untuk mendapatkan tenaga kerja pribumi dan kaum perempuan adalah Tahiti, sehingga ''Bounty'' kembali ke Tahiti pada 6 Juni. Untuk memperdaya para kepala suku Tahiti demi kepentingan mereka, Fletcher Christian mengarang cerita bahwa ia, Letnan Bligh, dan Kapten Cook telah mendirikan sebuah permukiman baru di [[Aitutaki]]. Nama besar Kapten Cook membuat para kepala suku dengan murah hati menyumbangkan ternak dan barang-barang lain. Pada 16 Juni, ''Bounty'' berlayar kembali ke Tubuai membawa banyak perbekalan beserta 30 orang laki-laki dan perempuan Tahiti, beberapa di antaranya ikut berlayar karena telah teperdaya.{{sfn|Dening|1992|p=90}}{{sfn|Hough|1972|pp=196–197}}
 
Selama dua bulan berikutnya, Fletcher Christian dan rombongannya bekerja keras membangun permukiman di Tubuai. Mereka mulai membangun sebuah kampung yang dikelilingi parit pertahanan dan menamakannya "Fort George", dari nama raja Inggris. Kampung ini akan mereka gunakan sebagai kubu pertahanan bilamana diserang dari darat maupun laut.{{sfn|Dening|1992|p=90}} Fletcher Christian berusaha membina hubungan baik dengan kepala-kepala suku di Tubuai, namuntetapi kehadiran rombongannya di pulau itu tidak disambut baik.{{sfn|Hough|1972|pp=199–200}} Warga Fort George terus-menerus bersengketa dengan penduduk pribumi, terutama menyangkut harta benda dan kaum perempuan. Sengketa ini berpuncak pada sebuah pertempuran yang berakibat tewasnya 66 warga pribumi dan banyak korban luka-luka.{{sfn|Alexander|2003|p=14}} Perselisihan mulai timbul di kalangan para awak ''Bounty'', dan Fletcher Christian pun merasa kewibawaannya selaku pemimpin mulai runtuh. Ia menggelar sebuah pertemuan untuk membahas rencana-rencana selanjutnya dan melakukan pemungutan suara. Delapan awak kapal tetap setia pada Fletcher Christian, yakni para pendahagi garis keras, tetapi enam belas awak kapal ingin kembali ke Tahiti dan mengadu peruntungan mereka di sana. Fletcher Christian menerima hasil pemungutan suara ini; dan bilamana sudah menurunkan mayoritas awak kapal di Tahiti, ia berencana untuk "berlayar ke mana saja angin bertiup, dan ... mendarat di pulau pertama yang dihampiri kapal. Mengingat segala sesuatu yang telah kuperbuat, tidak mungkin lagi aku menetap di Tahiti".{{sfn|Hough|1972|pp=199–200}}
 
=== Perpecahan kelompok pendahagi ===
Ketika ''Bounty'' kembali ke Tahiti pada 22 September, sambutan yang diterima para awaknya tidak lagi seramah yang sudah-sudah. Dari keterangan para awak sebuah kapal Inggris yang menyinggahi pulau itu, orang-orang Tahiti akhirnya menyadari bahwa cerita tentang pendirian permukian di Aitutaki oleh Kapten Cook dan Letnan Bligh hanyalah akal-akalan Fletcher Christian belaka, dan Kapten Cook ternyata sudah lama wafatmeninggal.{{sfn|Hough|1972|pp=201–203}} Fletcher Christian khawatir orang-orang Tahiti akan menyerang mereka, sehingga tidak berlama-lama berlabuh di Tahiti. Dari 16 awak kapal yang berniat menetap di Tahiti, hanya 15 orang yang ia izinkan mendarat; Joseph Coleman ditahan untuk tetap tinggal, karena Fletcher Christian membutuhkan keahliannya sebagai juru senjata.{{sfn|Alexander|2003|p=15}}
 
Malam hari itu, Fletcher Christian mengundang sejumlah orang Tahiti untuk bersenang-senang di atas ''Bounty'', sebagian besar di antaranya adalah kaum perempuan. Ketika semua orang sedang asyik berpesta, Fletcher Christian menebas tambang jangkar dan berlayar meninggalkan perairan Tahiti membawa serta para tamunya.{{sfn|Alexander|2003|p=250}} Joseph Coleman berhasil meloloskan diri dengan cara terjun ke laut dan berenang sampai ke pantai.{{sfn|Alexander|2003|p=15}} Di antara orang-orang Tahiti yang diculik Fletcher Christian terdapat enam orang perempuan tua. Mereka diturunkan di Pulau [[Mo'orea]], tak jauh dari Tahiti, karena Fletcher Christian menganggap mereka tidak berguna.{{sfn|Alexander|2003|pp=368–369}} ''Bounty'' kini berlayar membawa sembilan orang pendahagi—Fletcher Christian, Ned Young, Matthew Quintal, William Brown, Isaac Martin, John Williams, [[William McCoy (pendahagi)|William McCoy]], John Mills, dan [[John Adams (pendahagi)|John Adams]] (yang dikenali oleh para awak kapal dengan nama "Alexander Smith"){{sfn|Dening|1992|p=84}}—dan 20 orang Polinesia, 14 orang di antaranya adalah perempuan.{{sfn|Hough|1972|pp=204–205}}
 
Keenam belas awak ''Bounty'' yang tinggal di Tahiti mulai membina kehidupan mereka di tempat yang baru.{{sfn|Hough|1972|p=229}} Sekelompok awak kapal, dipimpin oleh James Morrison dan Thomas McIntosh, mulai mengerjakan sebuah sekunar yang mereka namakan ''Resolution'', seperti nama kapal Kapten Cook.{{sfn|Dening|1992|pp=215–217}} Morrison bukan seorang pendahagi garis keras; ketimbang menunggu dibekuk, ia berniat untuk berlayar dengan sekunar itu ke Hindia Timur Belanda dan menyerahkan diri kepada pemerintah di sana, dengan harapan tindakan ini akan membuktikan ketidakbersalahannya. Kelompok yang dipimpin James Morrison tetap mempertahankan rutinitas dan tata tertib kapal, sampai-sampai setiap hari minggu mereka beribadah bersama-sama.{{sfn|Hough|1972|pp=220–221}}{{#tag:ref|James Morrison dan anak buahnya membangun sebuah sekunar yang laik laut. Manakala HMS ''Pandora'' membuang sauh di Tahiti pada bulan Maret 1791 dalam rangka mencari para pendahagi, sekunar itu disita dan dijadikan wahana angkut di bawah kendali HMS ''Pandora''. Sekunar itu kemudian menghilang dalam badai dan diduga karam, namuntetapi berhasil kembali dengan selamat ke Batavia membawa awak yang tinggal tulang belulang.{{sfn|Alexander|2003|pp=10, 19, 29–30}} |group="n"|name="schooner"}} Di lain pihak, Churchill dan Matthew Thompson memilih menjalani hidup mereka dengan bermabuk-mabukan dan menuruti hawa nafsu yang pada akhirnya membuat keduanya tewas terbunuh. Churchill dibunuh oleh Thompson, dan Thompson dibunuh oleh kawan-kawan pribumi Churchill.{{sfn|Alexander|2003|p=8}} Awak kapal selebihnya, seperti Stewart dan Peter Heywood, menjalani hidup berumah tangga dengan tenang; Peter Heywood menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari [[bahasa Tahiti]].{{sfn|Hough|1972|p=229}} Ia berpakaian seperti orang pribumi, dan memenuhi tubuhnya dengan tato sesuai dengan adat istiadat Tahiti.{{sfn|Tagart|1832|p=83}}
 
== Ganjaran ==
Baris 278:
 
[[Berkas:HMS Pandora.jpg|jmpl|kiri|Tenggelamnya [[HMS Pandora (1779)|HMS ''Pandora'']], 29 Agustus 1791; [[etsa]] karya [[Robert Batty (seniman)|Robert Batty]], yang dibuat pada 1831 menurut sebuah sketsa karya Peter Heywood]]
Pada 29 Agustus 1791, ''Pandora'' melanggar tepi luar gugusan Karang Penghalang Besar. Para tahanan di dalam "Kotak Pandora" diabaikan karena awak kapal sibuk berusaha mencegah karamnya kapal. Setelah Kapten Edwards memberi perintah untuk meninggalkan kapal, barulah juru senjata ''Pandora'' bergegas membuka belenggu para tahanan, namuntetapi kapal telanjur tenggelam sebelum semua tahanan dilepaskan dari belenggu. Peter Heywood dan sembilan orang tahanan lain berhasil selamat, namuntetapi empat awak ''Bounty''—George Stewart, Henry Hillbrant, Richard Skinner, dan Sumner—tenggelam bersama 31 orang awak ''Pandora''. Para penyintas, termasuk sepuluh tahanan yang tersisa, selanjutnya berlayar ke Kupang dengan sebuah perahu tanpa atap. Jalur pelayaran mereka nyaris sepenuhnya meniru jalur yang ditempuh Kapten Bligh dua tahun sebelumnya. Kaki dan tangan para tahanan diikat hampir sepanjang waktu sampai perahu itu berlabuh di Kupang pada 17 September.{{sfn|Alexander|2003|pp=22–26}}{{sfn|Hough|1972|pp=227–230}}
 
Para tahanan dikurung selama tujuh pekan, mula-mula di dalam rumah tahanan namun kemudian dipindahkan ke atas sebuah kapal Kompeni Belanda, sebelum akhirnya diberangkatkan ke Bandar [[Cape Town|Kaapstad]] di Tanjung Harapan.{{sfn|Alexander|2003|pp=27, 30–31}} Pada 5 April 1792, para tahanan diberangkatkan ke Inggris dengan kapal perang Britania, {{HMS|Gorgon|1785|6}}, dan tiba di Portsmouth pada 19 Juni. Mereka dipindahkan ke kapal jaga {{HMS|Hector|1774|6}} sambil menunggu disidang. Kesepuluh tahanan yang akan disidang adalah tiga awak pendukung Letnan Bligh yang dipaksa tinggal—Joseph Coleman, Thomas McIntosh, dan Charles Norman—yakni orang-orang yang dijanjikan akan dibela oleh Letnan Bligh, si buta pemain biola, yakni Michael Byrne (atau "Byrn"), Peter Heywood, James Morrison, dan empat orang pelaku dahagi, yakni Thomas Burkett, John Millward, Thomas Ellison, dan William Muspratt.{{sfn|Alexander|2003|pp=32–35}} Kapten Bligh, yang telah diberi tugas mengepalai pelayaran [[HMS Providence (1791)|HMS ''Providence'']] dalam rangka mengangkut bibit pohon sukun untuk kedua kalinya, telah bertolak dari Inggris pada bulan Agustus 1791,{{sfn|Hough|1972|p=218}} sehingga tidak dapat mengikuti proses persidangan.{{sfn|Dening|1992|pp=43–44}}
Baris 291:
Sebagian besar dari kesaksian yang disampaikan dalam sidang mahkamah militer itu mencela sikap Kapten Bligh—ketika ia sampai ke Inggris pada bulan Agustus 1793, setelah berhasil mengangkut bibit pohon sukun ke Hindia Barat dengan kapal ''Providence'', opini di kalangan militer maupun masyarakat umum sudah berbalik menentang dirinya.{{sfn|Hough|1972|p=284}} Ia tidak disambut dengan hangat di Kelaksamanaan Britania tatkala menyerahkan laporan pelayarannya, dan dirumahkan dengan setengah gaji selama 19 bulan sebelum diberi penugasan berikutnya.{{sfn|Alexander|2003|pp=318, 379}} Menjelang akhir 1794, [[Edward Christian]], saudara Fletcher Christian yang berprofesi sebagai seorang ahli hukum, menerbitkan ''Appendix'' (lampiran penjelasan) atas berita acara sidang mahkamah militer, yang oleh media massa diberitakan bertujuan "memperlunak perilaku Fletcher Christian beserta para pendahagi, dan menyudutkan Kapten Bligh sebagai seorang penjahat".{{sfn|Alexander|2003|pp=340–341}} Citra Kapten Bligh kian terpuruk setelah Juru Tembak William Peckover, yang berpihak padanya ketika peristiwa dahagi berlangsung, mengakui bahwa banyak dari dakwaan terhadap Kapten Bligh dalam ''Appendix'' itu memang benar.{{sfn|Hough|1972|p=286}}
 
Kapten Bligh menakhodai [[HMS Director (1784)|HMS ''Director'']] dalam [[Pertempuran Camperdown]] pada bulan Oktober 1797 dan [[HMS Glatton (1795)|HMS ''Glatton'']] dalam [[Pertempuran Kopenhagen (1801)|Pertempuran Kopenhagen]] pada bulan April 1801.{{sfn|Frost|2004}} Pada 1805, ketika menakhodai [[HMS Warrior (1781)|HMS ''Warrior'']], ia dihadapkan ke sidang mahkamah militer akibat berkata-kata kasar kepada para perwiranya, dan diberi surat peringatan resmi.{{sfn|Hough|1972|p=290}} Pada 1806, ia diangkat menjadi [[Gubernur New South Wales|Gubernur]] [[New South Wales]] di Australia; setelah dua tahun bertugas, ia dibekuk dan didepak dari jabatannya oleh sekelompok perwira militer dalam peristiwa [[Pemberontakan Rum]]. Sekembalinya ke Inggris, Kapten Bligh dinaikkan pangkatnya menjadi [[laksamana muda]] pada 1811 dan kemudian menjadi [[laksamana Madya|laksamana madya]] pada 1814, namuntetapi tidak pernah lagi diberi tugas berlayar. Ia wafatmeninggal saat berusia 63 tahun, pada bulan Desember 1817.{{sfn|Frost|2004}}
 
Kedua pelaku dahagi yang menerima pengampunan, yakni Peter Heywood dan James Morrison, kembali bertugas dalam dinas Angkatan Laut Kerajaan Britania. Peter Heywood menjadi orang dekat Laksamana Hood, dan pada 1803, saat baru berusia 31 tahun, telah berhasil mendapatkan pangkat kapten. Setelah menjalani kariernya dengan cemerlang, ia wafatmeninggal pada 1831.{{sfn|Hough|1972|p=284}} James Morrison menjadi seorang kepala juru tembak, dan pada 1807, dinyatakan hilang dalam peristiwa karamnya [[HMS Blenheim (1761)|HMS ''Blenheim'']] di Samudra Hindia. William Muspratt diyakini bekerja sebagai seorang pramugara kapal Angkatan Laut Kerajaan Britania dan wafatmeninggal pada atau sebelum tahun 1798. Awak ''Bounty'' lainnya yang juga tampil dalam persidangan—John Fryer, William Peckover, Joseph Coleman, Thomas McIntosh dan lain-lain—menghilang dari perhatian khalayak ramai sampai dengan berakhirnya proses peradilan.{{sfn|Alexander|2003|pp=377–378}}
 
== Pulau Pitcairn ==
=== Bermukim ===
Setelah bertolak dari Tahiti pada 22 September 1789, Fletcher Christian mula-mula melayarkan ''Bounty'' ke arah barat dalam rangka mencari tempat persembunyian yang aman, namuntetapi kemudian terbersit gagasan dalam benaknya untuk menetap di [[Pulau Pitcairn]] yang terletak jauh di sebelah timur Tahiti; keberadaan pulau ini sudah pernah dilaporkan pada 1767, namuntetapi lokasi persisnya tidak pernah dipastikan. Setelah mencari selama berbulan-bulan, Fletcher Christian akhirnya menemukan pulau itu pada 15 Januari 1790, 188 mil laut (348 km; 216 mil) di sebelah timur lokasi yang pernah dilaporkan.{{sfn|Government of Pitcairn|2000}} Kekeliruan pencatatan garis bujur pulau ini menjadi salah satu faktor yang mendorong para pendahagi untuk menetap di Pulau Pitcairn.{{sfn|Stanley|2004|pp=288–296}}
 
[[Berkas:Bounty bay.jpg|jmpl|kiri|[[Teluk Bounty]] di [[Pulau Pitcairn]], tempat HMS ''Bounty'' dibakar pada 23 Januari 1790]]
Setelah kapal berlabuh, awak kapal segera membongkar muatan dan mempreteli sebagian besar tiang dan tonggak kapal untuk digunakan di darat.{{sfn|Hough|1972|p=286}} ''Bounty'' selanjutnya dibakar dan dihancurkan pada 23 Januari, mungkin atas kesepakatan bersama guna mencegah keberadaannya diketahui atau mungkin pula diam-diam dibakar oleh Matthew Quintal tanpa persetujuan yang lain—dengan demikian tidak ada lagi sarana untuk keluar dari pulau itu.{{sfn|Alexander|2003|p=369}} Pulau Pitcairn ternyata sangat layak bagi para pendahagi untuk dijadikan tempat persembunyian—tidak berpenghuni, dan nyaris tidak dapat didatangi, memiliki makanan yang berlimpah, sumber air bersih, dan tanah yang subur.{{sfn|Government of Pitcairn|2000}} Untuk sementara waktu para pendahagi dan orang-orang Tahiti hidup berdampingan dengan damai. Fletcher Christian hidup berkeluarga dengan Isabella. Pasangan ini menurunkan seorang putra yang diberi nama [[Thursday October Christian I|Thursday October Christian]], dan beberapa orang anak lagi.{{sfn|Hough|1972|pp=243, 246}} Kewibawaan Fletcher Christian selaku pemimpin lambat laun meredup, dan ia sendiri semakin hari semakin tenggelam dalam lamunan dan penyesalan diri.{{sfn|Hough|1972|pp=245–246}}
 
Lambat laun, ketegangan dan persaingan mulai timbul akibat tindakan orang-orang Eropa yang memperlakukan orang-orang Tahiti seperti hak milik mereka, khususnya kaum perempuan yang, menurut Caroline Alexander, "diedarkan dari satu 'suami' ke 'suami' lain".{{sfn|Alexander|2003|p=369}} Pada bulan September 1793, ketegangan dan persaingan ini memuncak menjadi tindak kekerasan, manakala lima orang pendahagi—Fletcher Christian, John Williams, Isaac Martin, John Mills, dan William Brown—tewas di tangan orang-orang Tahiti dalam serangkaian aksi pembunuhan terencana yang dilaksanakan dengan cermat. Fletcher Christian dibunuh saat sedang menggarap ladangnya. Mula-mula ia ditembak dan kemudian dijagal dengan menggunakan kapak; konon kata-kata terakhir yang diucapkannya adalah "''oh, dear''" (astaga).{{sfn|Hough|1972|pp=254–259}}{{#tag:ref|Kisah seputar kematian Fletcher Christian ini dituturkan oleh John Adams, pendahagi yang wafat meninggal paling akhir. John Adams adakalanya tidak konsisten dalam berkisah; misalnya, ia pernah berkata bahwa Fletcher Christian mati bunuh diri.{{sfn|Alexander|2003|pp=371–372}} |group="n"|name="adams"}} Pertikaian terus berlangsung, dan pada 1794, enam orang laki-laki Tahiti tewas dibunuh para janda pendahagi ataupun akibat saling bunuh.{{sfn|Guttridge|2006|p=86}}
 
Dua dari empat pendahagi yang tersisa, yakni Ned Young dan John Adams, mengambil alih kepemimpinan dan berhasil menenangkan keadaan. Akan tetapi kedamaian kembali terusik oleh ulah mabuk-mabukan William McCoy dan Matthew Quintal setelah William McCoy berhasil menyuling arak dari sejenis tumbuhan di pulau itu.{{sfn|Government of Pitcairn|2000}} Beberapa orang perempuan mencoba meninggalkan pulau itu dengan menggunakan perahu buatan mereka, namuntetapi mereka tidak berhasil melayarkan perahu buatan ala kadarnya itu. Kehidupan berlanjut dalam ketegangan sampai William McCoy bunuh diri pada 1798. Setahun kemudian, ketika Matthew Quintal mengancam akan membunuh dan mengacau, John Adams dan Ned Young membunuhnya, sehingga ketenteraman pun akhirnya dapat dipulihkan.{{sfn|Hough|1972|pp=266–267}}
 
=== Ditemukan kembali ===
[[Berkas:BOUNTY RUDDER FROM THE FIJI MUSEUM. SUVA, FIJI ISLANDS.jpg|jmpl|Sisa-sisa bilah kemudi HMS ''Bounty'', ditemukan di Pulau Pitcairn, dan disimpan di sebuah museum di Fiji]]
Setelah Ned Young wafatmeninggal dunia karena [[asma|sakit asma]] pada 1800, John Adams mengambil alih tanggung jawab untuk memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan sembilan perempuan dan 19 kanak-kanak yang tersisa. Dengan menggunakan [[Alkitab Bounty|Alkitab milik kapal]] ''Bounty'', ia mengajari mereka baca tulis dan agama Kristen, serta memelihara ketenteraman di pulau itu.{{sfn|Stanley|2004|pp=288–296}} Seperti inilah keadaan di Pulau Pitcairn pada bulan Februari 1808, manakala para awak kapal pemburu anjing laut Amerika yang bernama ''Topaz'' secara tidak sengaja sampai ke Pulau Pitcairn, mendarat, dan mendapati sekelompok masyarakat yang sudah berkembang subur kala itu.{{sfn|Alexander|2003|pp=347–348}} Kabar penemuan ''Topaz'' baru sampai ke Inggris pada 1810, namuntetapi diabaikan oleh Kelaksamanaan Britania yang sedang sibuk berperang melawan Prancis. Pada 1814, dua kapal perang Britania, [[HMS Briton (1812)|HMS ''Briton'']] dan [[HMS Tagus (1813)|HMS ''Tagus'']], menyinggahi Pitcairn di luar rencana. Thursday October Christian dan putra Ned Young yang bernama George ikut serta menyongsong kedatangan kedua kapal itu{{sfn|Alexander|2003|pp=351–352}}—para nakhoda ''Briton'' dan ''Tagus'', yakni [[Thomas Staines|Sir Thomas Staines]] dan [[Philip Pipon]], melaporkan bahwa putra Fletcher Christian memperlihatkan "raut muka yang memancarkan kebaikan hati, semua ciri wajah seorang Inggris yang jujur".{{sfn|Barrow|1831|pp=285–289}} Ketika turun ke darat, mereka mendapati masyarakat berjumlah 46 jiwa yang sebagian besar berusia muda di bawah pimpinan John Adams.{{sfn|Barrow|1831|pp=285–289}} Kedua nakhoda kapal perang itu memahami dengan jelas bahwa kesejahteraan warga Pulau Pitcairn sepenuhnya bergantung pada John Adams.{{sfn|Alexander|2003|p=355}}
 
Setelah menerima laporan Sir Thomas Staines, Kelaksamanaan Britania memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apa-apa. Pada tahun-tahun berikutnya, banyak kapal menyinggahi Pulau Pitcairn dan mendengarkan berbagai cerita dari John Adams mengenai pendirian permukiman di pulau itu.{{sfn|Alexander|2003|p=355}} John Adams wafatmeninggal dunia pada 1829, dan dikenang sebagai bapak pendiri dan pemimpin sekelompok masyarakat yang pada abad berikutnya sering digembar-gemborkan sebagai contoh dari hasil penerapan tata susila zaman Victoria.{{sfn|Government of Pitcairn|2000}} Dari tahun ke tahun, banyak artefak ''Bounty'' yang diangkat kembali dan dijual oleh warga Pulau Pitcairn sebagai cenderamata; pada 1999, sebuah konsorsium lembaga-lembaga akademik dan sejarah Australia membentuk "Proyek Pitcairn" untuk menyurvei dan mendokumentasikan seluruh sisa-sisa ''Bounty'' di situsnya, sebagai bagian dari kajian terperinci mengenai perkembangan permukiman di pulau itu.{{sfn|Erskine|1999}}
 
== Dampak budaya ==
Anggapan bahwa William Bligh adalah seorang tiran yang pongah berawal dari ''Appendix'' yang ditulis Edward Christian pada 1794.{{sfn|Alexander|2003|pp=343–344}} Selain catatan perjalanan William Bligh, tulisan tentang peristiwa dahagi di atas ''Bounty'' yang pertama kali diterbitkan adalah buku karya [[Sir John Barrow]] yang diterbitkan pada 1831. Sir Barrow adalah salah seorang kenalan akrab keluarga Heywood; dalam bukunya, peran Peter Heywood agak diperlunak, sementara kekejaman Bligh sengaja ditonjolkan.{{sfn|Alexander|2003|pp=401–402}} Buku ini pula yang memunculkan legenda bahwa Fletcher Christian tidak wafatmeninggal di Pulau Pitcairn, tetapi berhasil pulang ke Inggris dan pernah terlihat oleh Peter Heywood di Plymouth, sekitar tahun 1808–1809.{{sfn|Barrow|1831|pp=309–310}} Keterangan yang ditulis pada 1870 oleh putri tiri Peter Heywood, Diana Belcher, semakin mempermulus citra Peter Heywood dan Fletcher Christian dan, menurut Caroline Alexander, "mengekalkan ... banyak kebohongan yang telah berhasil menyusup masuk ke dalam kisah tentang peristiwa dahagi ini".{{sfn|Alexander|2003|pp=401–402}}
 
[[Berkas:Poster - Mutiny on the Bounty (1935).jpg|jmpl|kiri|Poster film [[Mutiny on the Bounty (film 1935)|''Mutiny on the Bounty'']] yang dirilis pada 1935, dibintangi oleh [[Charles Laughton]] sebagai William Bligh dan [[Clark Gable]] sebagai Fletcher Christian.]]
Baris 319:
Charles Laughton dalam film ini telah membentuk kesan yang kuat dalam benak masyarakat bahwa William Bligh adalah "wujud nyata dari tirani yang sadis".{{sfn|Lewis|2003}} Dua film besar berikutnya, yakni [[Mutiny on the Bounty (film 1962)|''Mutiny on the Bounty'' (1962)]] yang dibintangi [[Trevor Howard]] dan [[Marlon Brando]], serta ''[[The Bounty (film 1984)|The Bounty]]'' (1984) yang dibintangi [[Anthony Hopkins]] dan [[Mel Gibson]], lebih banyak mengekalkan citra William Bligh sebagai tiran yang sadis, dan citra Fletcher Christian sebagai pahlawan yang bernasib malang. Film yang terakhir malah menambahkan unsur homoerotisme ke dalam hubungan antara William Bligh dan Fletcher Christian.{{sfn|Dening|1992|p=346}}
 
Para sejarawan yang berusaha menampilkan William Bligh sebagai pribadi yang lebih simpatik antara lain adalah Richard Hough (1972) dan Caroline Alexander (2003). Richard Hough menggambarkan sosok William Bligh sebagai "seorang pemimpin tanpa tanding dalam cuaca buruk ... Aku bersedia menerjang maut dan gelombang tinggi bersamanya, namuntetapi tak sehari pun aku mau berlayar sekapal dengannya mengarungi laut yang teduh".{{sfn|Hough|1972|pp=302–303}} Caroline Alexander menampilkan William Bligh sebagai pribadi yang khawatir secara berlebihan, peduli pada keselamatan anak buah, dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas. Ia bernasib malang karena bertindak di waktu yang tidak tepat; kisah peristiwa dahagi ini mulai dikenal secara luas ketika para penyair [[Romantisisme|Angkatan Romantis]] untuk pertama kalinya menguasai panggung kesusastraan. Pendukung utama William Bligh adalah Sir Joseph Banks, sementara Fletcher Christian didukung oleh [[William Wordsworth]] dan [[Samuel Taylor Coleridge]]. Para pembedah buku karya Caroline Alexander dalam surat kabar ''[[Baltimore Sun]]'' menulis bahwa "puisi telah mengalahkan ilmu pengetahuan, dan semenjak itu masih tetap menguasai medan tempur".{{sfn|Lewis|2003}} Pada 1998, menjelang penayangan sebuah film dokumenter produksi BBC yang bertujuan memulihkan nama baik William Bligh, keturunan dari William Bligh dan Fletcher Christian memperdebatkan kisah peristiwa dahagi versi mereka masing-masing. Dea Birkett, pemandu acara itu, berpendapat bahwa "[kisah] Christian melawan Bligh telah menjadi lambang pemberontakan melawan kesewenang-wenangan, kehidupan terkekang melawan kehidupan bebas, dan pengendalian hawa nafsu melawan pengumbaran syahwat."{{sfn|Minogue|1998}}
 
== Keterangan dan rujukan ==
Baris 364:
|volume = 52
|issue = 3
|pages =
|url = http://archive.archaeology.org/9905/etc/bounty.html
|accessdate = 18 Mei 2015
|ref = harv }}
|archive-date = 2015-04-26
|archive-url = https://web.archive.org/web/20150426062820/http://archive.archaeology.org/9905/etc/bounty.html
|dead-url = no
}}
* {{cite journal
|last= Frost
Baris 388 ⟶ 392:
|year=2000
|accessdate=30 April 2015
|ref={{harvid|Government of Pitcairn|2000}}}}
|archive-date=2015-08-11
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150811201554/http://library.puc.edu/pitcairn/pitcairn/history.shtml
|dead-url=no
}}
{{refend}}
 
Baris 401 ⟶ 409:
|date= 26 Oktober 2003
|url= http://articles.baltimoresun.com/2003-10-26/entertainment/0310260505_1_bligh-bounty-breadfruit
|accessdate= 20 Mei 2015
|ref= harv}}
|archive-date= 2015-06-26
|archive-url= https://web.archive.org/web/20150626215642/http://articles.baltimoresun.com/2003-10-26/entertainment/0310260505_1_bligh-bounty-breadfruit
|dead-url= yes
}}
* {{cite news
|last= Minogue
Baris 411 ⟶ 423:
|date= 22 Maret 1998
|url= http://www.independent.co.uk/news/blighs-v-christians-the-209year-feud-1151674.html
|accessdate= 20 Mei 2015
|ref= harv}}
|archive-date= 2015-09-25
|archive-url= https://web.archive.org/web/20150925055956/http://www.independent.co.uk/news/blighs-v-christians-the-209year-feud-1151674.html
|dead-url= no
}}
{{refend}}
 
Baris 422 ⟶ 438:
|first= Caroline
|title= The Bounty
|url= https://archive.org/details/bountytruestoryo0000alex
|publisher= Harper Collins
|location= London
|year= 2003
|isbn= 978-0-00-257221-7
|ref= harv
}}
* {{cite book
|authorlink= Sir John Barrow
Baris 436 ⟶ 454:
|location= London
|year= 1831
|oclc= 4050135
|ref= harv}}
|access-date= 2017-09-03
|archive-date= 2015-08-12
|archive-url= https://web.archive.org/web/20150812005724/http://www.gutenberg.org/files/14424/14424-h/14424-h.htm
|dead-url= no
}}
* {{cite book
|last= Bligh
Baris 446 ⟶ 469:
|location= London
|year= 1792
|oclc= 28790
|ref= harv
}}
* {{cite book
|authorlink= Greg Dening
Baris 457 ⟶ 481:
|location= Cambridge
|year= 1992
|isbn= 978-0-521-38370-7
|ref= harv}}
|access-date= 2017-09-03
|archive-date= 2023-03-27
|archive-url= https://web.archive.org/web/20230327130050/https://books.google.co.uk/books?id=qjRuCRGdOEYC
|dead-url= no
}}
* {{cite book
|last= Guttridge
Baris 474 ⟶ 503:
|first= Richard
|title= Captain Bligh and Mr Christian: The Men and the Mutiny
|url= https://archive.org/details/captainblighmrch00unse
|publisher= Hutchinsons
|location= London
Baris 487 ⟶ 517:
|location= Victoria, British Columbia
|year= 1999
|origyear= 1989
|isbn= 978-0-920663-64-6
|ref= harv
}}
* {{cite book
|last=Stanley
|first=David
|title=South Pacific
|url=https://archive.org/details/southpacific0000stan
|publisher=Moon Handbooks
|location=Chico, California
Baris 499 ⟶ 531:
|edition=Ke-8
|isbn=978-1-56691-411-6
|ref=harv
}}
* {{cite book
|last= Tagart
Baris 509 ⟶ 542:
|location= London
|year= 1832
|oclc= 7541945
|ref= harv
}}
* {{cite book
|last= Wahlroos
Baris 519 ⟶ 553:
|location= Topsfield, Massachusetts
|year= 1989
|isbn= 978-0-88162-395-6
|ref= harv
}}
* {{cite book
|last=Winfield
Baris 582 ⟶ 617:
{{artikel pilihan}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:di HMS Bounty, Dahagi}}
 
[[Kategori:Dahagi di atas Bounty| ]]
[[Kategori:Sejarah Hindia Belanda]]