Nafsul Mutmainnah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan by Zall-ahmad1705 (bicara): Spam pranala(Tw) Tag: Pembatalan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
Nafsu Mutmainnah dapat di[[arti]]kan sebagai [[nafsu]] yang disinari [[cahaya]], sehingga dapat mengosongkan [[hati]] dari [[sikap tercela]] dan terhiasi dengan [[sifat]] terpuji.<ref name=e>Yasid, Abu.''Fiqh Today:Fatwa Traisional untuk Orang Modern''.Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama. Hal 28</ref> Nafsu ini dapat menciptakan [[ketenangan]] [[jiwa]] bagi sese[[orang]].<ref name=e/> Orang yeang berada di [[tingkatan]] ini adalah orang yang sedang menuju ke [[taman]] [[Ilahi]].<ref name=e/> Dapat ditemukan [[sifat]]-sifat yang terpuji dalam nafsu mutmainnah seperti [[dermawan]], [[tawakal]], [[ibadah]], [[syukur]], [[ridho]], dan takut kepada [[Tuhan]].<ref name=e/> Dalam [[agama]] [[Islam]], hal ini teah disebutkan dalam [[AlQur'an]] surat [[Al-Fajr]] [[ayat]] [[27]]-[[28]] sebagaimana ber[[bunyi]]:''Hai jiwa yang tenang, kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan [[ridho]] dan diridhoi.''<ref name=e/>
Nafsu ini dimiliki oleh orang yang [[beriman]] pada tingkatan khusus ([[Arab]]:''khawas'') atau orang-orang yang telah dekat dengan Tuhan.<ref name=d>
== Referensi ==
|