Kerang hijau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(32 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Taxobox
| name = Kerang hijau
| image = [[
| regnum = [[Animal]]ia
| phylum = [[Moluska]]
| classis = [[Bivalvia]]
| subclassis = [[Pteriomorphia]]
| ordo = [[
| familia = [[Mytilidae]]
| genus = ''[[Perna (genus)|Perna]]''
Baris 15 ⟶ 14:
}}
'''Kerang
== Penyebaran ==
Kerang hijau memiliki sebaran yang luas yaitu mulai dari laut [[India]] bagian [[barat]] hingga [[Pasifik Barat]], dari [[Teluk Persia]] hingga [[Filipina]], bagian [[utara]] dan [[timur]] [[Laut China]], hingga [[Taiwan]].<ref name="oseana"/><ref name="CARPENTER
== Ciri-ciri ==
[[
Kerang hijau memiliki anatomi dengan Panjang tubuh antara 6,5 – 8,5
<gallery mode="packed" heights="200px">
File:Perna viridis 01.jpg
File:Perna viridis 02.jpg
</gallery>
== Perkembangbiakan dan pertumbuhan ==
Kerang berkembang biak secara [[kawin]].<ref name="Sumiyati Sa'adah">
==
▲Kerang berkembang biak secara [[kawin]].<ref name="Sumiyati Sa'adah"> {{id}} Sa’adah, Sumiyati. 2010. ''Materi Pokok Zoolologi Invertebrata''. (Bandung: Universitas Islam Sunan Gunung Djati).</ref> Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal.<ref name="Sumiyati Sa'adah"/> [[Telur]] yang dibuahi [[sperma]] akan berkembang manjadi [[larva]] [[glosidium]] yang terlintang oleh dua buah katup.<ref name="Sumiyati Sa'adah"/> Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai [[parasit]] pada [[hewan]] lain, misalnya pada [[ikan]].<ref name="Sumiyati Sa'adah"/> Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya (kerang itu sendiri).<ref name="Sumiyati Sa'adah"/> Dalam reproduksinya, hewan ini memiliki [[alat kelamin]] yang terpisah atau diocious, bersifat [[ovipora]] yaitu memiliki telur dan sperma yang berjumlah banyak dan mikroskopik.<ref name="Sumiyati Sa'adah"/> Induk kerang hijau yang telah matang kelaminnya mengeluarkan sperma dan sel telur kedalam air sehingga bercampur dan kemudian terjadi pembuahan, telur yang telah dibuahi tersebut setelah 24 jam kemudian menetas dan tumbuh berkembang menjadi larva kemudian menjadi spat yang masih bersifat planktonik hingga berumur 15-20 hari, kemudian benih/spat tersebut menempel pada substrat dan akan menjadi kerang hijau dewasa (Induk) setelah 5 - 6 bulan kemudian.<ref name="Sumiyati Sa'adah"/>
Kerang hijau hidup pada perairan estuari, teluk dan daerah mangrove dengan substrat [[pasir lumpuran]] serta salinitas yang tidak terlalu tinggi.<ref name="oseana"/> Umumnya hidup menempel dan bergerombol pada dasar substrat yang keras, yaitu [[batu karang]], kayu, bambu atau lumpur keras dengan bantuan bysus.<ref name="oseana"/> Kerang hijau tergolong dalam [[organisme]]/hewan sesil yang hidup bergantung pada ketersediaan [[zooplankton]], [[fitoplankton]] dan material yang kaya akan kandungan organik.<ref name="oseana"/> Dilihat dari cara makan, maka kerang hijau termasuk dalam kelompok ''suspension feeder'', artinya untuk mendapatkan makanan, yaitu fitoplankton, detritus, diatom dan bahan organik lainnya yang tersuspensi dalam air adalah dengan cara menyaring air tersebut.<ref name="oseana"/>
== Budidaya ==
Kerang hijau merupakan salah satu biota laut yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami gangguan yang berarti.<ref name="oseana"/> Dengan sifat dan kemampuan adaptasi tersebut, maka kerang hijau telah banyak digunakan dalam usaha budidaya.<ref name="oseana"/> Dengan hanya menggunakan/menancapkan bambu/kayu ke dalam perairan yang terdapat banyak bibit kerang hijau, maka kerang tersebut dengan mudah
Pastikan lokasi yang dipilih bebas dari limbah beracun seperti [[tembaga]], [[seng]], [[merkuri]], [[cadmium]], [[timah]] dan lainnya.<ref name="agraris">
Kerang hijau umumnya ''dioecious'', yaitu induk jantan dan betina terpisah, dan pembuahan terjadi di luar
Cara budidaya kerang hijau ada empat, yaitu tancap, rakit tancap, rakit apung dan rawai.<ref name="agraris"/> Metode rakit tancap adalah metode yang biasa dilakukan oleh [[masyarakat]].<ref name="agraris"/> Cara ini merupakan gabungan dari dua cara ternak, yaitu tancap dan rakit apung.<ref name="agraris"/> Caranya adalah dengan menancapkan bambu sampai dasar perairan.<ref name="agraris"/> Pastikan lokasi rakit sudah dihitung berdasarkan tinggi rendahnya air apabila sedang pasang atau surut.<ref name="agraris"/> Hal ini penting supaya rakit tidak mengalami kekeringan.<ref name="agraris"/> Kemudian menempatkan tali kolektor di rakit tancap. Jarak yang direkomendasikan untuk masing-masing tali adalah satu meter.<ref name="agraris"/> Dalam waktu sekitar 6 bulan, bisa didapat hasil sekitar
Dalam siklus hidupnya, kerang hijau juga menghadapi banyak musuh
Kerang hijau mampu bertahan selama 8 jam dalam air bersih yang selalu diganti meskipun tidak diberi makan.<ref name="oseana"/>
== Kandungan Gizi ==
Kandungan gizi yang terdapat pada kerang hijau, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 % karbohidrat dan 4,3 % abu sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging [[ayam]].<ref name="Suwignyo">
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 66 ⟶ 68:
|name = sumberdaya perikanan
|state = {{{state<includeonly>|autocollapse</includeonly>}}}
|image = [[
|title = Kelompok-kelompok sumberdaya [[perikanan]] utama di Indonesia
Baris 105 ⟶ 107:
|below = [[:Kategori:Ikan|Kategori:'''Ikan''']]
}}
{{Taxonbar|from=Q3271979}}
[[Kategori:
[[Kategori:Fauna Indonesia]]
[[Kategori:Perna]]
[[Kategori:Kerang yang dapat dimakan]]
|