Mononatrium glutamat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
Akuindo (bicara | kontrib)
 
(80 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{chembox
{{naratif}}
| Name = Mononatrium glutamat<br>''Monosodium glutamate''
'''Mononatrium glutamat''' atau '''monosodium glutamat ([[MSG]])''' dikenal masyarakat sebagai bumbu masak penting. Fungsinya adalah sebagai penyedap yang menimbulkan rasa gurih atau [["Umami"]]. Ia lebih dikenal dengan nama ''vetsin'' atau ''micin''. Secara [[kimia]]wi MSG adalah [[garam]] [[natrium]] dari [[asam glutamat]]. Satu [[ion]] [[hidrogen]] (dari gugus —OH yang berikatan dengan atom [[karbon|C]]-alfa, lihat [[asam amino]]) digantikan oleh ion [[natrium]].
| Watchedfields = changed
| verifiedrevid = 306200797
| ImageFile = Monosodiumglutamate.svg
| ImageSize = 200px
| ImageAlt = Chemical composition of monosodium glutamate
| ImageFile1 = Monosodium_glutamate_spacefill.png
| ImageFile2 = Monosodium glutamate crystals.jpg
| ImageSize2 = 240px
| ImageName2 = Kristal mononatrium glutamat
| IUPACName=Sodium 2-Aminopentanedioate
| OtherNames=Micin, moto, vetsin, MSG, [[Ajinomoto|AJI-NO-MOTO®]], garam ''[[umami]]'', garam ac'cent
|Section1={{Chembox Identifiers
| UNII_Ref = {{fdacite|correct|FDA}}
| UNII = C3C196L9FG
| InChI = 1/C5H9NO4.Na/c6-3(5(9)10)1-2-4(7)8;/h3H,1-2,6H2,(H,7,8)(H,9,10);/q;+1/p-1/t3-;/m0./s1
| InChIKey = LPUQAYUQRXPFSQ-SYBSRVMOBZ
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChI = 1S/C5H9NO4.Na/c6-3(5(9)10)1-2-4(7)8;/h3H,1-2,6H2,(H,7,8)(H,9,10);/q;+1/p-1/t3-;/m0./s1
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChIKey = LPUQAYUQRXPFSQ-DFWYDOINSA-M
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|CAS}}
| CASNo=142-47-2
| EC_number = 205-538-1
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| ChemSpiderID = 76943
| PubChem=85314
| SMILES = [Na+].O=C([O-])[C@@H](N)CCC(=O)O
}}
|Section2={{Chembox Properties
| Formula=C<sub>5</sub>H<sub>8</sub>NO<sub>4</sub>Na
| MolarMass=169,111 g/mol (anhidrat), 187,127 g/mol (monohidrat)
| Appearance=Serbuk kristal putih
| Density=
| MeltingPtC=232
| BoilingPt=
| Solubility=740 g/L
}}
|Section3={{Chembox Hazards
| NFPA-H = 0
| NFPA-F = 0
| NFPA-R = 0
<!-- reference for NFPA ratings: http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do?country=US&language=en&productNumber=G1626&brand=SIGMA -->
| MainHazards=
| LD50 = 15800&nbsp;mg/kg (oral, rat)<ref name=USNLMChemIDplus>{{cite web |title =Monosodium glutamate NF |url=http://chem.sis.nlm.nih.gov/chemidplus/rn/6106-04-3 |website=NLM.NIH.gov |publisher=U.S. National Library of Medicine, ChemIDplus |accessdate=August 11, 2014}}</ref>
| FlashPt=
| AutoignitionPt =
}}
}}
 
'''Mononatrium glutamat,''' '''monosodium glutamat (MSG),''' atau '''natrium/sodium glutamat''' merupakan [[Garam dapur|garam]] [[natrium]] dari [[asam glutamat]] yang merupakan salah satu [[asam amino|asam amino non-esensial]] paling berlimpah yang terbentuk secara alami.<ref name="natural occurrence">{{cite journal |author=Ninomiya K |title=Natural occurrence |journal=Food Reviews International |volume=14 |issue=2 & 3 |pages=177–211 |year=1998 |doi=10.1080/87559129809541157}}</ref> Nama dagang dari senyawa ini adalah '''Ac'cent''', [[Ajinomoto|'''AJI-NO-MOTO®''']], atau '''Vetsin'''. Nama informal dari senyawa ini adalah '''micin.'''
== Sejarah MSG ==
 
[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|Food and Drug Administration]] AS mengklasifikasikan MSG sebagai [[:en:Generally Recognized as Safe|''Generally Recognized as Safe'']] (GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni Eropa sebagai [[Aditif makanan|zat tambahan makanan]]. MSG memiliki [[Harmonized Commodity Description and Coding System|Kode HS]] 29224220 dan [[Nomor EC]] E621.<ref>{{citation|url=http://www.food.gov.uk/safereating/chemsafe/additivesbranch/enumberlist |title=Current EU approved additives and their E Numbers |publisher=Food.gov.uk |date=2010-11-26 |accessdate=2012-01-30}}</ref>
Manfaat [[asam amino]] glutamat sebagai penyedap rasa baru diketahui pada tahun 1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Dr. Kikunae Ikeda.
Glutamat dalam MSG memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara kimia identik.<ref name="Ikeda">{{cite journal |author=Ikeda K |title=New seasonings |journal=Chem Senses |volume=27 |issue=9 |pages=847–849 |year=2002 |month=November |pmid= 12438213 |doi=10.1093/chemse/27.9.847}}</ref>
Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya.<ref name="Loliger">{{cite journal |author=Loliger J |title=Function and importance of Glutamate for Savory Foods |journal=[[Journal of Nutrition]] |volume=130 |issue=4s Suppl |pages=915s–920s |year=2000 |month=April |pmid=10736352}}</ref><ref name="Yamaguchi91">{{cite journal |author=Yamaguchi S |title=Basic properties of umami and effects on humans |journal=[[Physiology & Behavior]] |volume=49 |issue=5 |pages=833–841 |year=1991 |month=May |pmid=1679557|doi=10.1016/0031-9384(91)90192-Q}}</ref>
 
== Asal mula ==
Penemuan MSG oleh Dr. Ikeda diawali oleh keprihatinannya terhadap kondisi fisik rakyat Jepang di kala itu. Sewaktu belajar ilmu Kimia modern di Jerman, dia membandingkan tubuh orang Jerman yang lebih tinggi dari pada orang Jepang. Dia juga mengamati makanan Jerman dan merasakan kesamaan cita rasa unik pada makanan Jerman yang juga ada pada makanan Jepang.
Profesor [[Kikunae Ikeda]] mengisolasi asam glutamat sebagai bahan rasa baru pada tahun 1908 dari ganggang laut [[:en:Laminaria japonica|''Laminaria japonica'']], [[kombu]], dengan ekstraksi air dan kristalisasi, dan menamai rasa ini [[Gurih|umami]].<ref>Lindemann B, Ogiwara Y, Ninomiya Y (November 2002). "The discovery of umami". ''Chem Senses'' 27 (9): 843–844. doi:10.1093/chemse/27.9.843.PMID 12438211.</ref> Dia memperhatikan bahwa kaldu Jepang [[katsuobushi]] dan [[kombu]] mempunyai rasa tidak biasa yang pada waktu itu belum secara ilmiah dideskripsikan dan berbeda dari rasa manis, asin, asam, dan pahit.<ref name="Ikeda"/> Untuk memverifikasi bahwa glutamat yang diionisasi adalah penyebab rasa umami, profesor Ikeda mempelajari berbagai sifat rasa garam glutamat seperti kalsium, kalium, dan magnesium glutamat. Semua garam menghasilkan rasa umami selain ada juga rasa logam tertentu akibat adanya mineral lain dalam garam tersebut. Di antara garam-garam itu, sodium glutamat adalah yang paling mudah larut dan sedap, dan mudah dikristalkan. Profesor Ikeda menamai produk ini "''monosodium glutamate''" dan mengajukan paten untuk membuat MSG.<ref name="Ikeda"/><ref>Ikeda K (1908). "A production method of seasoning mainly consists of salt of L-glutamic acid". ''Japanese Patent'' 14804.</ref> Suzuki bersaudara memulai produksi MSG komersial pada tahun 1909 sebagai AJI-NO-MOTO®, yang dalam [[bahasa Jepang]] berarti "cita rasa/intisari rasa", dan ini merupakan kali pertama mononatrium glutamat diproduksi di dunia.<ref name="Yamaguchi98">{{cite journal |author=Yamaguchi S, Ninomiya K |title=What is umami?|journal=Food Reviews International |volume=14|issue=2 & 3 |pages=123?138 |year=1998 |doi=10.1080/87559129809541155}}</ref><ref name="Kurihara09">{{cite journal |author=Kurihara K|title=Glutamate: from discovery as a food flavor to role as a basic taste (umami)?|journal=[[The American Journal of Clinical Nutrition]]|volume=90 |issue=3 |pages=719S?722S|year=2009|month=September |pmid=19640953 |doi=10.3945/ajcn.2009.27462D }}</ref><ref name="Sano09">{{cite journal |author=Chiaki Sano |title=History of glutamate production|journal=The American Journal of Clinical Nutrition|volume=90 |issue=3 |pages=728S–732S|year=2009|month=September |pmid=19640955 |doi=10.3945/ajcn.2009.27462F }}</ref>
 
== Produksi dan sifat-sifat kimia ==
Setelah kembali ke Jepang, Dr. Ikeda memusatkan penelitiannya pada bumbu tradisionil Jepang, yaitu kaldu yang terbuat dari rumput laut [[(Kombu)]]. Dia berhasil mengisolasi sumber rasa unik tersebut, yaitu asam Glutamat. Rasa ini kemudian diperkenalkannya dalam bahasa Jepang sebagai rasa “Umami”.
Sejak pertama kalinya diluncurkan ke pasar, MSG telah diproduksi dengan tiga metode: (1) [[hidrolisis]] protein nabati dengan asam hidroklorida untuk memutuskan ikatan peptida (1909 – 1962), (2) [[sintesis kimia]] langsung dengan akrilonitril (1962 – 1973), dan (3) fermentasi bakteri; metode yang digunakan saat ini.<ref name="Sano09"/> Pada awalnya, untuk hidrolisis digunakan gluten gandum karena mengandung lebih dari 30 g glutamat dan glutamin dalam 100 g protein. Tetapi seiring dengan meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan MSG yang terus bertambah, dipelajarilah proses-proses produksi baru: sintesis kimia dan fermentasi. Industri fiber [[poliakrilik]] dimulai di Jepang pada pertengahan 1950-an dan [[akrilonitril]] kemudian diadopsi sebagai bahan awal untuk menyintesis MSG.<ref name="Yoshida70">{{cite journal |author=Yoshida T|title=Industrial manufacture of optically active glutamic acid through total synthesis|journal=Chem Ing Tech|volume=42 |pages=641?644 |year=1970}}</ref> Saat ini, sebagian besar produksi MSG dunia dilakukan dengan fermentasi bakteri dalam proses yang mirip dengan produksi anggur, cuka, yoghurt, dan bahkan cokelat. Natrium (sodium) ditambahkan pada tahap netralisasi. Selama fermentasi, bakteri terpilih (coryneform bacteria) yang dikultur dengan [[amonia]] dan [[karbohidrat]] dari [[bit gula]], tebu gula, [[tapioka]], atau molase, mengeluarkan asam amino ke dalam kultur kaldu, yang daripadanya L-glutamat kemudian diisolasi. Kyowa Hakko Kogyo Co Ltd mengembangkan fermentasi industri yang pertama untuk memproduksi L-glutamat.<ref name="Kinoshita57">{{cite journal |author=Kinoshita S, Udaka S, Shimamoto M|title=Studies on amino acid fermentation. Part I. Production of L-glutamic acid by various microorganisms |journal=J Gen Appl Microbiol |volume=3 |pages=193?205|year=1957}}</ref> Dewasa ini, tingkat hasil konversi dan tingkat produksi dari gula menjadi glutamat terus meningkat dalam industri MSG, hal ini memampukan industri untuk terus memenuhi permintaan MSG.<ref name="Sano09"/> Produk akhir setelah filtrasi, konsentrasi, pengasaman, dan kristalisasi adalah glutamat murni, natrium, dan air. Wujudnya adalah serbuk kristal berwarna putih dan tidak berbau yang dalam larutan terdisosiasi menjadi glutamat dan natrium. Bahan ini sangat mudah larut dalam air, tetapi tidak bersifat higroskopis dan praktis tidak larut dalam pelarut organik umum seperti eter.<ref name="Biochemistry">{{cite book|title=Principles of Biochemistry|editor=Win. C.|publisher=Brown Pub Co.|location=Boston, MA|year=1995}}</ref> Secara umum, MSG stabil dalam kondisi pemrosesan makanan biasa. Selama pemasakan, MSG tidak terurai, tetapi seperti asam amino lainnya, perubahan menjadi kecokelatan atau [[reaksi Maillard]] akan terjadi bila ada gula pada suhu yang sangat tinggi.<ref name="Yamaguchi98"/>
 
== Pemakaian ==
Penemuan Glutamat sebagai sumber rasa “Umami” mengukuhkan ambisi Ikeda untuk memperbaiki kondisi fisik bangsanya, yaitu melalui bumbu masak yang menambah citarasa dan kelezatan makanan Jepang. Dr. Ikeda mendapatkan paten atas metode produksi MSG. Namun, asam Glutamat murni yang dihasilkannya tidak menarik secara komersial karena sifat fisik dan kimianya. Hingga akhirnya Dr. Ikeda berhasil mensenyawakan glutamate dengan sodium menjadi Monosodium Glutamat (MSG). Dengan membagi hak patennya dengan seorang pemilik pabrik Iodine, Saburousuke Suzuki, Dr Ikeda kemudian berhasil mewujudkan hasratnya memproduksi dan memasarkan MSG secara massal.
MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan dengan bau gurih yang sesuai.<ref name="Rolls09">{{cite journal|author=Rolls ET|title=Funtional neuroimaging of umami taste: what makes umami pleasant? |journal=[[The American Journal of Clinical Nutrition]]|volume=90 |issue=3 |pages=804S?813S|year=2009|month=September |pmid=19571217 |doi=10.3945/ajcn.2009.27462R }}</ref> Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran, saus, sup, dan marinasi, serta meningkatkan kesukaan umum akan makanan tertentu seperti beef consommé (kaldu sapi khas Prancis).<ref name="Loliger"/> Namun seperti perasa dasar lain kecuali sukrosa, MSG menambah kesedapan hanya dalam kadar yang tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan. Meskipun kadar ini bervariasi pada berbagai jenis makanan, dalam sup bening, nilai kesedapan dengan cepat turun pada kadar lebih dari 1 g MSG per 100 ml.<ref name="Umami ">{{cite book|title=Umami: a basic taste|editor=Kawamura Y, Kare MR|publisher=Marcel Dekker Inc.|location=New York, NY|year=1987}}</ref> Apalagi, ada interaksi antara MSG dengan [[Garam dapur|garam]] (natrium klorida) dan bahan umami lain seperti nukleotida. Semuanya harus berada dalam kadar yang optimum untuk menghasilkan kelezatan maksimum. Dengan sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan garam ([[Natrium|sodium]]), yang ikut menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Rasa makanan rendah-garam akan menjadi lebih baik dengan penambahan MSG, bahkan dengan pengurangan garam hingga 30%. Kandungan sodium (dalam [[persen massa]]) dalam MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah (12%) daripada dalam natrium klorida (39%).<ref name="Yamaguchi06">{{cite journal |author=Yamaguchi S, Takahashi C|title=Interactions of monosodium glutamate and sodium chloride on saltiness and palatability of a clear soup |journal=[[Journal of Food Science]]|volume=49 |issue=1 |pages=82?85|year=1984|month=January|doi=10.1111/j.1365-2621.1984.tb13675.x }}</ref> Garam glutamat lain telah digunakan dalam sup rendah-garam, tetapi dengan tingkat kelezatan lebih rendah daripada MSG.<ref name="Ball02">{{cite journal |author=Ball P, Woodward D, Beard T, Shoobridge A, Ferrier M|title=Calcium diglutamate improves taste characteristics of lower-salt soup|journal= Eur J Clin Nutr|volume=56 |issue=6 |pages=519?523|year=2002|month=June |pmid=12032651|doi=10.1038/sj.ejcn.1601343 }}</ref>
 
== Penguat cita rasa ==
Demikianlah, AJI-NO-MOTO (MSG) mulai dipasarkan di Jepang pada tahun 1909. Pada waktu itu MSG diproduksi melalui proses [[ekstraksi]] [[gluten]] hingga tahun 1960-an. Proses produksi ini tidak dapat memenuhi permintaan yang meningkat dengan cepat dari pasar Jepang dan dunia. Inovasi teknologi [[fermentasi]] pada tahun 1956 kemudian membantu usaha meningkatkan produksi MSG yang terus diterapkan hingga sekarang. MSG sekarang umumnya diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang kaya glukosa seperti tetes tebu, singkong, jagung, gandum, sagu dan beras. Proses [[fermentasi]] merupakan proses pengolahan makanan traditional yang juga digunakan untuk membuat tape, tempe, kecap dan lain lain.
[[Berkas:Ajinomoto msg.jpg|jmpl|Kemasan AJI-NO-MOTO produksi pabrik [[Mojokerto]], Indonesia.]]
MSG telah digunakan secara aman selama lebih dari 100 tahun untuk membumbui makanan. Selama jangka waktu ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memperjelas peranan, manfaat, dan keamanan MSG. Pada saat ini, badan-badan internasional dan nasional untuk keamanan zat tambahan makanan menganggap MSG aman untuk dikonsumsi manusia sebagai penguat cita rasa.<ref name="Walker00">{{cite journal |author=Walker R, Lupien JR|title=The safety evaluation of monosodium glutamate|journal=Journal of Nutrition|volume=130 |issue=4S Suppl |pages=1049S?1052S|year=2000|month=April |pmid=10736380 }}</ref> Sindrom Kompleks MSG pada mulanya dinamai "[[Sindroma Restoran Cina]]" saat Robert Ho Man Kwok secara anekdotal melaporkan gejala yang dia rasakan setelah menyantap makanan Cina-Amerika. Kwok mengemukakan berbagai alasan di balik gejala tersebut, termasuk alkohol dari pemasakan dengan anggur, kandungan natrium, atau bumbu MSG. Tetapi hanya MSG yang menjadi pusat perhatian dan sejak saat itu gejala-gejala tersebut mulai dikaitkan dengan MSG. Efek anggur atau kandungan garam tidak pernah dipelajari.<ref name = "freeman">
{{cite journal
| author = Freeman, M
| title = Reconsidering the effects of monosodium glutamate: A literature review
| journal = Journal of the American Academy of Nurse Practicioners
| volume = 18
| pages = 482?486
| year = 2006
| doi = 10.1111/j.1745-7599.2006.00160.x
| pmid=16999713
| issue = 10}}</ref> Dalam tahun-tahun berikutnya, daftar gejala non-spesifik terus bertambah atas dasar [[anekdot]]. Dalam kondisi normal, kita mempunyai kemampuan untuk memetabolis glutamat yang mempunyai toksisitas akut sangat rendah. Dosis letal oral untuk 50% subjek (LD50) adalah antara 15 sampai 18 g/kg berat badan pada tikus dan mencit, 5 kali lebih besar daripada [[LD50]] Garam (3 g/kg pada tikus). Karena itu, asupan MSG sebagai zat tambahan makanan dan tingkat alami asam glutamat pada makanan bukan merupakan persoalan toksikologis pada manusia.<ref name="Walker00"/> Sebuah laporan dari [[Federation of American Societies for Experimental Biology]] (FASEB) yang disusun pada tahun 1995 atas nama [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|United States Food and Drug Administration]] (FDA) menyimpulkan bahwa MSG aman bila "dikonsumsi pada tingkat yang sesuai" dan meskipun tampaknya ada subkelompok orang yang terlihat sehat yang mengalami reaksi berupa sindrom kompleks MSG saat diberi 3 g MSG tanpa makanan, sebab akibat oleh MSG belum ditetapkan karena daftar sindrom kompleks MSG didasarkan pada laporan testimoni.<ref name = "FASEB">
{{cite journal
| author = Raiten DJ, Talbot JM, Fisher KD
| title = Executive Summary from the Report: Analysis of Adverse Reactions to Monosodium Glutamate (MSG)
| journal = Journal of Nutrition
| volume = 126
| issue= 6
| pages = 1743?1745
| year = 1996
| pmid=7472671}}</ref> Laporan ini juga menyatakan bahwa tidak ada data yang mendukung peranan glutamat dalam penyakit kronis dan penyakit yang melemahkan. Percobaan klinis multicenter buta-ganda terkontrol tidak berhasil memperlihatkan hubungan antara sindrom kompleks MSG dengan konsumsi MSG pada individu yang diyakini bereaksi negatif terhadap MSG. Tidak ada [[kaitan statistik]] yang telah terlihat, hanya ada sedikit respons dan sifatnya tidak konsisten. Gejala-gejala tidak teramati ketika MSG diberikan bersama makanan.<ref name="geha">
{{cite journal
| author = Geha RS
| title = Review of alleged reaction to monosodium glutamate and outcome of a multicenter double-blind placebo-controlled study
| journal = J. Nutr.
| volume = 130
| issue = 4S Suppl
| pages = 1058S?62S
| year = 2000
| month = April
| pmid = 10736382
| doi =
| url = http://jn.nutrition.org/content/130/4/1058.long
| author-separator = ,
| author2 = Beiser A
| author3 = Ren C
| display-authors = 3
| last4 = Patterson
| first4 = R
| last5 = Greenberger
| first5 = PA
| last6 = Grammer
| first6 = LC
| last7 = Ditto
| first7 = AM
| last8 = Harris
| first8 = KE
| last9 = Shaughnessy
| first9 = MA}}</ref><ref name="Tarasoff">
{{cite journal
| author = Tarasoff L., Kelly M.F.
| title = Monosodium L-glutamate: a double-blind study and review
| journal = Food Chem. Toxicol.
| volume = 31
| issue = 12
| pages = 1019?1035
| year = 1993
| pmid = 8282275
| doi = 10.1016/0278-6915(93)90012-N
}}
</ref><ref>
{{cite journal
| author = Freeman M.
| title = Reconsidering the effects of monosodium glutamate: a literature review
| journal = J Am Acad Nurse Pract
| volume = 18
| issue = 10
| pages = 482?6
| year = 2006
| month = October
| pmid = 16999713
| doi = 10.1111/j.1745-7599.2006.00160.x
| url =
}}
</ref><ref>{{cite journal
| author = Walker R
| title = The significance of excursions above the ADI. Case study: monosodium glutamate
| journal = Regul. Toxicol. Pharmacol.
| volume = 30
| issue = 2 Pt 2
| pages = S119?S121
| year = 1999
| month = October
| pmid = 10597625
| doi = 10.1006/rtph.1999.1337
| url = }}</ref>
 
Kontrol yang memadai diperlukan untuk mencegah bias eksperimen termasuk [[Uji acak terkendali|double-blind placebo-controlled experimental design]] (DBPC/eksperimen terkontrol-plasebo buta-ganda) dan aplikasi dalam kapsul karena sisa rasa glutamat kuat dan unik.<ref name="Tarasoff"/> Dalam studi yang dilakukan oleh Tarasoff dan Kelly (1993) 71 peserta yang berpuasa diberi 5 g MSG dan kemudian diberi sarapan standar. Terdapat hanya satu reaksi, dan itu adalah terhadap plasebo pada individu yang mengaku sensitif terhadap MSG.<ref name="freeman"/> Dalam studi lain yang dilakukan oleh Geha dkk. (2000), mereka menguji reaksi dari 130 subjek yang melaporkan diri sensitif terhadap MSG. Berbagai percobaan DBPC dilakukan dan hanya subjek dengan sedikitnya dua gejala yang dilanjutkan. Hanya 2 orang dari keseluruhan studi yang memberkan respons pada keempat percobaan yang dilakukan. Karena prevalensi yang rendah ini, peneliti menyimpulkan bahwa respons terhadap MSG tidak dapat direproduksi.<ref>
Meskipun MSG baru ditemukan oleh Dr Ikeda 100 tahun yang lalu, namun bumbu masak yang kaya glutamat ternyata sudah digunakan di zaman kuno dulu. Kecap ikan yang menjadi bumbu wajib di Asia tenggara ternyata sudah dipakai untuk melezatkan makanan oleh orang-orang Yunani dan Romawi 2500 tahun yang lalu. Kecap ikan sangat kaya kandungan glutamat bebasnya, yaitu 1370mg/100g. Di sepanjang Teluk Mediterania dan Laut Hitam ditemukan gerabah-gerabah kuno yang dipakai untuk membuat dan menyimpan kecap ikan oleh penduduk Yunani dan Romawi kuno. Pada masa Yunani kuno kecap ikan dinamakan Garon, sementara pada masa Romawi kuno dinamakan Garum atau Liquamen.
{{cite journal
| author = Willams, A. N., and Woessner, K.M.
| title = Monosodium glutamate 'allergy': menace or myth?
| journal = Clinical & Experimental Allergy
| volume = 39
| pages = 640?646
| year = 2009
| doi = 10.1111/j.1365-2222.2009.03221.x
| issue = 5 }}</ref>
 
Penelitian tambahan yang mempelajari apakah MSG menyebabkan obesitas memberikan hasil beragam.<ref>{{cite journal|pmid=20370941|year=2010|last1=Shi|first1=Z|last2=Luscombe-Marsh|first2=ND|last3=Wittert|first3=GA|last4=Yuan|first4=B|last5=Dai|first5=Y|last6=Pan|first6=X|last7=Taylor|first7=AW|title=Monosodium glutamate is not associated with obesity or a greater prevalence of weight gain over 5 years: Findings from the Jiangsu Nutrition Study of Chinese adults|volume=104|issue=3|pages=457?63|doi=10.1017/S0007114510000760|journal=The British journal of nutrition}}</ref><ref name=twsNovK5>{{cite news
== Glutamat dalam makanan dan tubuh ==
|author= Nicholas bakalar
|title= Nutrition: MSG Use Is Linked to Obesity
|publisher= ''The New York Times''
|quote= Consumption of monosodium glutamate, or MSG, the widely used food additive, may increase the likelihood of being overweight, a new study says.
|date= August 25, 2008
|url= http://www.nytimes.com/2008/08/26/health/nutrition/26nutr.html
|accessdate= 2010-11-10
}}</ref> Ada beberapa penelitian yang menyelidiki kaitan anekdotal antara MSG dengan [[asma]]; bukti saat ini tidak mendukung kaitan sebab akibat apa pun.<ref>
{{cite journal
| author = Stevenson, D. D.
| title = Monosodium glutamate and asthma
| journal = J. Nutr.
| volume = 130
| pages = 1067S?1073S
| year = 2000
| pmid = 10736384
| issue = 4S Suppl
}}</ref>
 
Karena [[Asam glutamat|glutamat]] merupakan [[neurotransmiter]] penting dalam otak manusia, yang memainkan elemen kunci dalam pembelajaran dan ingatan, sebuah penelitian sedang dilakukan oleh [[Neurologi|neurolog]] tentang kemungkinan efek samping MSG dalam makanan tetapi tidak ada penelitian final yang menggambarkan hubungan apa pun.<ref name=twsNovK8d>{{cite news
Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial, yang artinya tubuh mampu memproduksi sendiri. Glutamat ada di setiap mahluk hidup baik dalam bentuk terikat maupun bebas.
|author= Nicholas J. Maragakis, MD; Jeffrey D. Rothstein, MD, PhD
|title= Glutamate Transporters in Neurologic Disease
|publisher= ''Neurology''
|quote= Glutamate is the primary excitatory amino acid neurotransmitter in the human brain. It is important in synaptic plasticity, learning, and development. Its activity at the synaptic cleft is carefully balanced by receptor inactivation and glutamate reuptake. When this balance is upset, excess glutamate can itself become neurotoxic. ... This overactivation leads to an enzymatic cascade of events ultimately resulting in cell death.
|date= 2001;58:365-370.
|url= http://archneur.ama-assn.org/cgi/content/extract/58/3/365?maxtoshow=&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=monosodium+glutamate&searchid=1&FIRSTINDEX=0&resourcetype=HWCIT
|accessdate= 2010-11-10
}}</ref>
 
=== Australia dan Selandia Baru ===
Glutamat sebagai asam amino no-essensial ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Prof Ritthausen yang berhasil mengisolasinya dari gluten (protein gandum).
Food Standards Australia New Zealand<ref>{{cite web|url=http://www.foodstandards.gov.au/scienceandeducation/factsheets/factsheets2008/msginfood.cfm|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100328191446/http://www.foodstandards.gov.au/scienceandeducation/factsheets/factsheets2008/msginfood.cfm|archivedate=2010-03-28|title=MSG In Food|work=Food Standards Code|publisher=Food Standards Australia New Zealand|accessdate=May 17, 2010|dead-url=yes}}</ref> (FSANZ) mengutip "bukti yang sangat berlimpah dari sejumlah besar penelitian ilmiah" untuk menolak secara tersurat segala kaitan antara MSG dengan “reaksi negatif serius” atau "efek jangka panjang", dan menyatakan MSG "aman untuk masyarakat umum ". Namun badan ini menguraikan bahwa pada kurang dari 1% penduduk, individu yang peka dapat mengalami efek samping “sementara” seperti "sakit kepala, mati rasa/perasaan geli, kemerahan, kekakuan otot, dan kelemahan umum" terhadap sejumlah besar MSG yang diasup dalam satu hidangan tunggal. Orang-orang yang menganggap dirinya sensitif terhadap MSG dianjurkan untuk memastikan hal ini melalui penilaian klinis yang benar.
 
Peraturan no. 1.2.4 dalam Australia and [[Selandia Baru|New Zealand]] Food Standards mewajibkan pelabelan mengenai adanya MSG sebagai zat tambahan makanan pada makanan kemasan. Label tersebut harus menampilkan nama kelas zat tambahan makanan (mis. penguat cita rasa), diikuti dengan nama zat tambahan makanan, MSG, atau nomor [[Sistem Penomoran Internasional]]-nya (INS/International Numbering System), ''621''.<ref>{{cite web |url=http://www.foodstandards.gov.au/foodstandards/foodstandardscode/standard124labelling4231.cfm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20100821130741/http://www.foodstandards.gov.au/foodstandards/foodstandardscode/standard124labelling4231.cfm |archivedate=2010-08-21 |title=Standard 1.2.4 Labelling of Ingredients |work=Food Standards Code |publisher=Food Standards Australia New Zealand |accessdate=May 15, 2010 |dead-url=yes }}</ref>
Glutamat yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai protein tidak memiliki rasa. Hanya jika glutamat yang dalam bentuk bebas memiliki rasa [[Umami]] (gurih).
Dengan demikian, semakin tinggi kandungan glutamate bebas dalam suatu makanan, semakin kuat rasa Umaminya.
 
=== Amerika Serikat ===
Kadar glutamat dalam makanan bervariasi tergantung dari macam makanan, kondisi makanan (mentah atau matang) dan proses pengolahannya.
Mononatrium glutamat (MSG) adalah salah satu dari beberapa bentuk asam glutamat yang ditemukan dalam makanan, sebagian besarnya karena asam glutamat, yang merupakan asam amino, memiliki sifat mudah meresap. Asam glutamat dan garam-garamnya juga dapat ada dalam beraneka ragam zat tambahan lain, termasuk [[protein nabati terhidrolisis]], [[ragi autolisis]], [[ragi terhidrolisis]], [[ekstrak ragi]], ekstrak [[kedelai]], dan isolat protein, yang harus dilabeli dengan nama-nama umum dan biasa ini. Sejak tahun 1998, MSG tidak dapat dimasukkan ke dalam istilah “bumbu dan pemberi cita rasa”. Zat tambahan makanan [[dinatrium inosinat]] and [[dinatrium guanilat]], yang merupakan [[ribonukleotida]], biasanya digunakan secara sinergis dengan bahan-bahan yang mengandung mononatrium glutamat. Namun, istilah ‘cita rasa alami’ sekarang digunakan oleh industri makanan ketika menggunakan asam glutamat (MSG tanpa tempelan garam natrium). Karena masih kurangnya peraturan FDA, tidaklah mungkin untuk menentukan berapa persen dari ‘cita rasa alami’ ini yang benar-benar asam glutamat.
 
FDA menganggap label seperti “Tanpa MSG" atau “Tanpa Tambahan MSG” sebagai menyesatkan jika makanan mengandung bahan yang merupakan sumber glutamat bebas, seperti protein terhidrolisis. Pada tahun 1993, FDA mengusulkan penambahan frase “(mengandung glutamat)” pada nama umum atau biasa dari hidrolisat protein tertentu yang mengandung sejumlah besar glutamat.
Glutamat bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga ketika memasak kita perlu menambahkan bumbu-bumbu yang kaya kandungan glutamat bebas agar cita rasa masakan menjadi lebih enak.
{| class="wikitable"
|-
! Makanan sehari-hari
! Glutamat bebas, mg/100g
|-
| Daging Sapi
| 10
|-
| Daging Ayam
| 22
|-
| Scallop
| 140
|-
| Kepiting Salju
| 19
|-
| Kepiting Biru
| 43
|-
| Udang Putih
| 20
|-
| Kol
| 50
|-
| Bayam
| 48
|-
| Tomat
| 246
|-
| Asparagus hijau
| 49
|-
| Jagung
| 106
|-
| Green Peas
| 106
|-
| Bawang Bombay
| 51
|-
| Kentang
| 10
|-
| Jamur
| 42
|}
 
Dalam bukunya yang berjudul ''[[On Food and Cooking]]'' versi tahun 2004, penggemar makanan dan pengarang [[Harold McGee]] menyatakan bahwa "[setelah banyak penelitian], toksikolog telah menyimpulkan bahwa MSG merupakan bahan yang tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, dalam jumlah besar sekali pun."<ref>[http://www.curiouscook.com/site/on-food-and-cooking.html curiouscook.com] McGee, Harold, ''On Food and Cooking, the Science and Lore of the Kitchen'', 2004</ref>
Tomat mentah yang berwarna hijau hanya mengandung 20mg/100g glutamat bebas dan setelah matang meningkat drastis menjadi 246mg/100g. Sementara air susu sapi yang hanya mengandung 1mg/100g glutamat bebas, setelah melalui proses enzymatik, fermentasi dan disimpan selama dua tahun meningkat kandungan glutamat bebasnya menjadi 1680mg/100 sebagai Keju Parmegiana Regiano.
 
== Lihat pula ==
{| class="wikitable"
* [[Disodium glutamate]]
|-
* [[Monopotassium glutamat]]
! Bumbu Masak Tradisional
* [[Gurih|Umami]]
! Glutamat bebas, mg/100g
|-
| Kecap Ikan Vietnam
| 1370
|-
| Kecap Ikan Thailand
| 950
|-
| Kecap Asin/Cina
| 926
|-
| Saos Tiram
| 950
|-
| Terasi Segar Indonesia
| 1199
|-
| Keju Parmegiana Regiano
| 1680
|-
| Keju Chedar
| 182
|}
 
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
== Pranala luar ==
Melalui pelacakan kadar glutamat dalam tubuh yaitu dengan studi radioisotope/bioassay terhadap seseorang berberat badan 70 kg, ternyata tubuh manusia menyimpan glutamat dalam jumlah besar, yaitu 1400 g glutamate bebas dan terikat yang tersimpan dalam berbagai organ tubuh. Dari studi yang sama ternyata tubuh juga harus memproduksi 41 g glutamate bebas setiap hari untuk berbagai proses metabolisme. Jumlah glutamat bebas ini jauh lebih tinggi dari total glutamat yang dikonsumsi oleh manusia (hasil survey terhadap makanan orang Jepang) sebesar 16g orang per hari.
{{commons category|Monosodium glutamate}}
* [http://www.mayoclinic.com/health/monosodium-glutamate/AN01251 Monosodium glutamate: Is it harmful?] (Mayo Clinic)
* [http://www.eufic.org/article/en/artid/monosodium-glutamate/ The Facts on Monosodium Glutamate (EUFIC)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100505010232/http://www.eufic.org/article/en/artid/monosodium-glutamate |date=2010-05-05 }}
 
{{Authority control}}
Di dalam tubuh kita, glutamate dari makanan sebagian besar akan dimetabolisme dan digunakan sebagai sumber energi usus halus. Glutamat ini juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline (Peter J. Reeds et.al.,2000). Jadi sama sekali tidak beralasan anggapan sebagian orang bahwa konsumsi glutamat setiap hari akan menyebabkannya terakumulasi.
 
Melalui reseptor yang terdapat pada lidah dan lambung, glutamat dari makanan akan menstimulasi otak untuk mendorong lambung dan pankreas memproduksi cairan pencernaan. Akibatnya pencernaan menjadi lebih lancar dan tubuh akan mendapatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukannya setiap hari (A.M. San Gabriel, T. Maekawa, H. Uneyama, S. Yoshie and K. Torii, 2007).
 
Agar berfungsi dengan baik, otak memerlukan glutamat sebagai neurotransmitter yaitu pembawa pesan dari satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Otak menghasilkan sendiri glutamat yang diperlukannya dalam jumlah besar. Glutamat dari makanan tidak dapat masuk ke otak akibat mekanisme perlindungan otak yaitu blood brain barrier.
 
== Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG ==
 
Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG kebanyakannya tidak memiliki dasar ilmiah yang baik. Misalnya:
 
* Sampai sekarang ada yang percaya MSG menyebabkan syndrom restoran cina (antara lain rasa haus, pusing, tubuh kejang dan jantung berdebar-debar), padahal pertama kali syndrom ini dicetuskan tidak didasarkan pada sebuah penelitian yang baik secara ilmiah. Syndrom restoran cina mulanya hanya sebuah tulisan mengenai pengalaman pribadi Dr Kwok tentang syndrom yang dialaminya sehabis makan makanan cina dimana dia menduga penyebabnya mungkin karena kecap, angciu dan garam selain MSG. Berbagai penelitian ilmiah dengan metode yang baik telah membuktikan tidak adanya kaitan antara MSG dengan syndrom restoran cina.
* MSG dituduh sebagai penyebab makanan snack yang disukai anak-anak menjadi tidak menyehatkan. Tuduhan seperti ini menunjukkan rendahnya pengetahuan MSG dan gizi. Bayi yang baru lahir justru sehat jika hanya mengkonsumsi air susu ibu yang mengandung glutamat sangat tinggi, yaitu 50% lebih dari total protein. Kebanyakan snack adalah sumber karbohidrat sedangkan anak-anak sangat memerlukan kecukupan protein untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan tubuh mereka.
* Karena mengandung natrium, MSG dituduh sebagai pencetus hipertensi. Dari rumus molekulnya maupun analisa laboratorium kita bisa mengetahui kadar natrium dalam MSG, yaitu 12%. Sementara itu garam mengandung 40% natrium atau tiga kali lebih tinggi. Berdasarkan banyak uji rasa yang telah dibuktikan, kadar natrium dalam makanan bisa kita kurangi hingga 40% dengan menambahkan sedikit MSG tanpa mengurangi rasa enak.
* Rasa enak yang ditimbulkan oleh MSG dituduh sebagai penyebab penggunaan MSG yang berlebihan. Sama seperti pemakaian garam, pemakaian MSG memiliki dosis optimum yaitu 0.2-0.8% dari volume makanan. Penggunaan MSG lebih tinggi dari dosis optimum ini dapat mengurangi rasa enak makanan dimana kita umumnya tidak menginginkannya. Tentu saja pabrik maupun penjaja makanan tidak akan pernah membuat makanannya tidak enak dengan menambahkan MSG diluar batas karena ini sama artinya mereka membunuh usaha mereka sendiri.
 
Ada juga penelitian-penelitian yang menyimpulkan pengaruh negatif MSG terhadap kesehatan, namun penelitian-penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara penggunaan MSG yang tidak realistis. Misalnya:
 
* Tuduhan MSG menyebabkan kerusakan otak didasarkan pada penelitian dimana mencit (bayi tikus) diberikan MSG dosis sangat tinggi yaitu 0.5-4.0g/kg berat badan atau setara dengan 30-240g pada manusia berberat badan 60kg. MSG dosis sangat tinggi ini disuntikan ke mencit. Kita menikmati makanan yang ditambahkan MSG, misalnya bakso, dalam dosis rendah (0.2-0.8% dari volume makanan) dan melalui saluran pencernaan, bukan dengan dosis dan cara yang tidak wajar seperti pada penelitian tersebut.
* MSG disimpulkan menyebabkan kanker dari hasil penelitian-penelitian pada tikus. Padahal pada penelitian-penelitian tersebut daging dan MSG yang diberikan pada tikus dibakar pada temperatur sangat tinggi hingga 600 derajat celcius. Makanan yang dimasak pada temperatur ekstrim tinggi ini dengan mudah berubah menjadi arang. Kita umumnya tidak suka makan arang. Pada salah satu penelitian tersebut, tikus-tikus menderita kanker pada usia mereka yang lanjut. Padahal pada manusia, prevalensi kanker jauh lebih tinggi pada usia lanjut dari pada usia muda, sehingga usia tua adalah sangat nyata hubungannya dengan kanker bukan MSG.
 
== Tinjauan ilmiah dalam menilai keamanan MSG ==
 
'''1. MSG tersusun oleh unsur-unsur nutrisi'''
 
MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino pembentuk protein yang terdapat dalam makanan dan tubuh manusia. Demikian juga, natrium terdapat dalam makanan dan tubuh manusia.
 
'''2. Glutamat memainkan peranan fisiologis penting pada tubuh '''
 
Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan sistim syaraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas. Melalui uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena glutamat, baik dari makanan itu sendiri maupun dari MSG, merangsang produksi cairan pencernaan sehingga daya cerna makanan menjadi lebih baik. Selain itu, glutamat didalam usus halus berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi kedalam darah. Glutamat memainkan peranan sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
 
'''3. Badan-badan kesehatan dunia menyatakan MSG aman '''
 
Badan dunia FAO & FAO yang disegani, yaitu Joint Expert Committee on Food Additives [[(JECFA)]] telah mengevaluasi keamanan MSG tiga kali dan pada evaluasinya yang terakhir pada tahun 1987 memberikan status [[Acceptable Daily intake]] (ADI) not specified atau batasan asupan harian yang tidak terspesifikasi untuk penggunaan MSG dalam makanan secara wajar. Status ini adalah yang paling aman diantara bahan-bahan tambahan pangan lain.
 
 
== Referensi ==
# JECFA, (1988), "L-glutamic acid and its ammonium, calcium, monosodium and potassium salts." In: Toxicological Evaluation of certain Food additives and Contaminants, Cambridge University Press, pp.97-161
# Kwok R.H., (1968), Chinese restaurant syndrome: N Engl J Med: 278-96
# Olney, J.W., (1969), "Brain lesions, obesity, and other disturbances in mice treated with monosodium glutamate: Science 164(880):719-21
# Reeds P.J., Burrin D.G., Jahoor F, Wykes L, Henry J, Frazer M.E., (1996), Eneteral glutamat is almost completely metabolized in first pass by the gastrointestinal tract of infant pigs, Am J.Physiol: 273: E408-15
# Yamaguchi S, Ninomiya.K., (1968), What is umami. In: Teranishi R, Hornstein I, Engel K.H. eds. Food Review International: vol 14 (2&3)p.123-38
 
== Pranalar ==
[http://www.inchem.org/documents/jecfa/jeceval/jec_1671.htm]
[http://www.foodstandards.gov.au/_srcfiles/MSG%20Technical%20Report.pdf]
[http://www.uni-mainz.de/FB/Medizin/nc-patho/MSG-update.pdf]
[http://jn.nutrition.org/cgi/content/abstract/130/4/1049S]
[http://www.eufic.org/article/en/food-safety-quality/food-additives/artid/monosodium-glutamate/]
[http://www.ific.org/foodinsight/2000/ma/gluamatefi200.cfm]
 
[[Kategori:Kimia]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Senyawa natrium]]
[[Kategori:Bahan tambahan makanan]]
 
[[Kategori:Karboksilat]]
[[ar:غلوتامات أحادية الصوديوم]]
[[Kategori:Asam amino]]
[[be:Глутамат натрыю]]
[[Kategori:Penemuan Jepang]]
[[be-x-old:Глутамат натрыю]]
[[bg:Мононатриев глутамат]]
[[ca:Glutamat monosòdic]]
[[cs:Glutaman sodný]]
[[da:Mononatriumglutamat]]
[[de:Mononatriumglutamat]]
[[en:Monosodium glutamate]]
[[eo:Ununatria glutamato]]
[[es:Glutamato monosódico]]
[[et:Naatriumvesinikglutamaat]]
[[fi:Natriumglutamaatti]]
[[fr:Glutamate monosodique]]
[[he:מונוסודיום גלוטמט]]
[[hu:Nátrium-glutamát]]
[[is:MSG]]
[[it:Glutammato monosodico]]
[[ja:グルタミン酸ナトリウム]]
[[ko:글루탐산 나트륨]]
[[ml:അജിനോമോട്ടോ]]
[[mr:मोनोसोडियम ग्लुटामेट]]
[[ms:Monosodium glutamat]]
[[nl:Mononatriumglutamaat]]
[[no:Natriumglutamat]]
[[pl:Glutaminian sodu]]
[[pt:Glutamato monossódico]]
[[ru:Глутамат натрия]]
[[si:මොනොසෝඩියම් ග්ලූටමේට්]]
[[sk:Glutaman sodný]]
[[sv:Natriumglutamat]]
[[ta:மோனோ சோடியம் குளூட்டாமேட்]]
[[th:ผงชูรส]]
[[tl:Betsin]]
[[uk:Глютамат натрію]]
[[vi:Glutamat natri]]
[[zh:味精]]
[[zh-yue:味精]]