Fakta sejarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
k →‎Cara memperoleh: memperbaiki posisi tanda baca dan kutipan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 9:
Fakta sejarah dapat dipastikan secara meyakinkan kepada awam maupun para ahli. Suatu peristiwa sejarah dijadikan sebagai fakta sejarah ketika telah didukung oleh banyak [[dokumen]] dengan [[autentikasi]] dan [[kredibilitas]] yang tinggi. Fakta-fakta ini oleh sejarawan disebut sebagai rangkaian fakta. Suatu fakta sejarah akan tetaap diyakini sebagai fakta hingga ada dokumen atau bukti lain yang bertentangan dengannya. Dokumen atau bukti ini harus memberikan keyakinan dengan autentikasi dan kredibilitas yang lebih tinggi dari dokumen yang mendukung.<ref>{{Cite book|last=Gottschalk|first=Louis|date=2015|title=Mengerti Sejarah|location=Jakarta|publisher=Penerbit Universitas Indonesia|isbn=979-8034-27-9|pages=7|translator-last=Notosusanto|translator-first=Nugroho|url-status=live}}</ref>
 
Tidak semua fakta adalah fakta sejarah. Sejarawan memilimemilih sebuah fakta sebagai fakta sejarah jika terdapat hubungan yang berarti pada penelitian sejarah yang dilakukannya.<ref>{{Cite book|last=Heryati|url=http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/16087/1/Heryati%20-%20Buku%20Pengantar%20Imu%20%20Sejarah.pdf|title=Pengantar Ilmu Sejarah|location=Malang|publisher=Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang|pages=122|url-status=live|access-date=2022-12-01|archive-date=2022-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221201031853/http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/16087/1/Heryati%20-%20Buku%20Pengantar%20Imu%20%20Sejarah.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
== Pertimbangan penggunaan ==
Baris 17:
 
== Penyelewengan ==
Penyelewengan sejarah merupakan anggapan yang dihasilkan oleh awam akibat satu kondisi asumsi. Kondisinya adalah meyakini bahwa sejarah adalah suatu [[kenyataan]] yang kebenarannya harus bersifat pasti. Perbedaan antara suatu sejarah dengan lain akan dianggap sebagai penyelewanganpenyelewengan sejarah.{{Sfn|Warsino dan Hartatik|2018|p=1-2}}
 
== Referensi ==
Baris 25:
 
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Miftahuddin|date=2020|url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132305856/penelitian/Miftahuddin,%20Metodologi%20Penelitian%20Sejarah%20Lokal,%202020.pdf|title=Metodologi Penelitian Sejarah Lokal|location=Yogyakarta|publisher=UNY Press|isbn=978-602-498-139-6|ref={{sfnref|Miftahuddin|2020}}|url-status=live|access-date=2022-12-01|archive-date=2022-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221201030735/http://staffnew.uny.ac.id/upload/132305856/penelitian/Miftahuddin,%20Metodologi%20Penelitian%20Sejarah%20Lokal,%202020.pdf|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Warsino dan Hartatik, E. S.|date=2018|url=https://core.ac.uk/download/pdf/189859118.pdf|title=Metode Penelitian Sejarah: dari Riset hingga Penulisan|location=Bantul|publisher=Magnum Pustaka Utama|editor-last=Sudarmo|editor-first=Priyo|ref={{sfnref|Warsino dan Hartatik|2018}}|url-status=live|access-date=2022-12-01|archive-date=2022-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221201030731/https://core.ac.uk/download/pdf/189859118.pdf|dead-url=no}}
 
[[Kategori:Historiografi]]