Fanatisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kepadalisna (bicara | kontrib) |
Rescuing 13 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(21 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Fanatisme''' merupakan kata yang berasal dari [[bahasa Latin]] ''fanaticus,'' yang memiliki arti 'amarah atau gangguan jiwa'. Maksud dari definisi tersebut adalah gambaran mengenai amarah yang terdapat dari seseorang yang terlalu berlebihan serta biasanya merupakan luapan emosi karena tidak memiliki paham yang sama dengan orang orang lain.<ref name=":0">{{Cite web|last=Adnani|first=Nitish Basant|date=2019|title=Hati-hati, Fanatisme Bisa Jadi Ciri Gangguan Kejiwaan|url=https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621609/hati-hati-fanatisme-bisa-jadi-ciri-gangguan-kejiwaan|website=klikdokter.com|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325075614/https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621609/hati-hati-fanatisme-bisa-jadi-ciri-gangguan-kejiwaan|dead-url=yes}}</ref> Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf [[George Santayana]] mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";
== Jenis-jenis fanatisme ==
Fanatisme agama adalah sikap meyakini agama secara dalam dan kuat. Hal tersebut sering mengakibatkan konflik di masyarakat, dan sulit untuk meredakannya. Pandangan orang lain yang fanatik terhadap beragama menganggap orang-orang yang berbeda keyakinan dengan mereka sebagai ancaman.<ref>{{Cite web|last=Syifa|date=2021|title=Pemahaman Agama yang Tidak Tepat Menyebabkan Fanatisme Buta|url=https://muhammadiyah.or.id/pemahaman-agama-yang-tidak-tepat-menyebabkan-fanatisme-buta/|website=Muhammadiyah|language=en-US|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220926194831/https://muhammadiyah.or.id/pemahaman-agama-yang-tidak-tepat-menyebabkan-fanatisme-buta/|dead-url=no}}</ref>
Mengidolakan terhadap sesuatu tentu merupakan hal yang wajar. Namun, hal tersebut bisa menjadi ancaman ketika kebiasaan tersebut berubah menjadi aktivitas yang mengganggu keamanan hingga melanggar privasi, menipu, hingga menyakiti diri sendiri serta orang lain demi orang yang diidolakan. Seseorang yang mengiidolakan sesuatu pasti akan mencontoh perilakunya, hingga gaya berpakaian. Hal tersebut juga memiliki dampak hilangnya identitas diri sendiri, juga mengancam kesehatan mental.<ref>{{Cite
Fanatisme terhadap suatu ideologi disebarkan oleh kelompok radikal dan ekstemis yang kini dimulai dengan media internet yang mudah diakses oleh berbagai golonga. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat menjadi cemas, dan mudah dipengaruhi oleh kelompok-kelompok radikal tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Nurish|first=Amanah|date=2019|title=Dari Fanatisme Ke Ekstremisme: Ilusi, Kecemasan, Dan Tindakan Kekerasan|url=https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/829/456|journal=Jurnal Masyarakat dan Budaya|language=id|pages=38-39|doi=10.14203/jmb.v21i1.829|issn=2502-1966|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220627042849/https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/829/456|dead-url=no}}</ref>
Fanatisme etnis merupakan sikap mengunggulkan suatu enis tertentu, dan menganggap etnis lain rendah. Mereka menilai manusia dari warna kulit, dan dari mana asal sukunya. Hal tersebut berdampak terhadap rasa cemah dan takut apabila melihat orang asing (xenofobia) dan membuat generalisasi bagi kelompok etnis yang disebut stereotip.<ref>{{Cite web|last=Romli|first=Mohamad Guntur|date=2016|title=Islam Menolak Rasisme dan Fanatisme Etnis|url=https://geotimes.id/kolom/islam-menolak-rasisme-dan-fanatisme-etnis/|website=GEOTIMES|language=id-ID|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325073958/https://geotimes.id/kolom/islam-menolak-rasisme-dan-fanatisme-etnis/|dead-url=no}}</ref> Fanatisme terhadap suatu etnis apabila terus bergulir bisa berdampak menjadi pemicu pemecah kesatuan terhadap suatu bangsa.<ref>{{Cite
Fanatisme olahraga merupakan bentuk kecintaan kepada tim olahraga, salah satu contohnya suporter sepak bolah yang menunjukkan rasa cintanya terhadap tim dengan cara menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion maupun di luar stadion untuk mendukung tim tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Anam|first=Hendra Choirul|last2=Supriyadi|first2=|date=2018|title=HUBUNGAN FANATISME DAN KONFORMITAS TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL ANGGOTA KOMUNITAS SUPORTER SEPAK BOLA DI KOTA DENPASAR|url=https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/39285|journal=Jurnal Psikologi Udayana|language=en-US|volume=5|issue=01|pages=132|doi=10.24843/JPU.2018.v05.i01.p13|issn=2654-4024|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325074831/https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/39285|dead-url=no}}</ref>
==
{{reflist}}▼
=== Sulit menerima pendapat dari orang lain ===
Fanatisme adalah kondisi seseorang yang sulit menerima pendapat yang berbeda dari orang lain. Mereka lebih tertutup untuk mendengar pendapat dari orang lain, juga condong menentang pada suatu hal yang tidak sejalan dengan pemikirannya. Perseteruan dan konflik sering terjadi karena perbedaan pendapat tersebut. Mereka tidak bisa berpikir secara logis dan rasional, juga sulit mengevaluasi terhadap pemikiran mereka.<ref name=":0" />
=== Memiliki pandangan yang sempit ===
Karena orang yang memiliki sifat fanatisme tidak memiliki pemikiran yang rasional, mereka juga memiliki pandangan yang sempit. Mereka cenderung menanggapi sesuatu dengan emosi, bukan dengan pemikiran yang berdasarkan fakta. Mereka menganggap kelompok mereka adalah yang paling benar.<ref>{{Cite news|last=Widyananda|first=Rakha Fahreza|date=2021|title=Fanatik adalah Meyakini Ajaran atau Kepercayaan dengan Kuat, Simak Penjelasannya|url=https://www.merdeka.com/jatim/fanatik-adalah-meyakini-ajaran-atau-kepercayaan-dengan-kuat-simak-penjelasannya-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2022-03-09|editor-last=Fahreza|editor-first=Rakha|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325074413/https://www.merdeka.com/jatim/fanatik-adalah-meyakini-ajaran-atau-kepercayaan-dengan-kuat-simak-penjelasannya-kln.html|dead-url=no}}</ref>
== Dampak ==
=== Gangguan psikologis ===
Apabila seseorang yang fanatik terhadap suatu hal mulai mengganggu kepada orang lain hal tersebut bisa termasuk fanatisme menuju gangguan psikologis. Seseorang yang fanatisme menganggap diri mereka benar, dan berdampak merugikan terhadap orang lain, misalnya membuat orang lain merasa terluka, baik fisik dan mental.<ref>{{Cite web|last=Farhana|first=Karla|date=2018|title=Kata Psikolog: Fanatisme Ciri Gangguan Kejiwaan|url=https://www.fimela.com/lifestyle/read/3524682/kata-psikolog-fanatisme-ciri-gangguan-kejiwaan|website=fimela.com|language=id|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325075331/https://www.fimela.com/lifestyle/read/3524682/kata-psikolog-fanatisme-ciri-gangguan-kejiwaan|dead-url=no}}</ref>
=== Perilaku agresif ===
Sikap fanatisme mengakibatkan perilaku yang agresif. Fanatisme membuat seseorang tidak bisa mengontrol diri atas sikapnya terhadap orang lain. Mereka tidak sadar apa yang mereka katakan dan lakukan bisa menyakiti dan merugikan orang lain.<ref>{{Cite web|last=Tantra|first=Dewa Komang|date=2018|title=Fanatisme vs Radikalisme|url=https://www.nusabali.com/berita/28578/fanatisme-vs-radikalisme|website=www.nusabali.com|language=EN|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325075423/https://www.nusabali.com/berita/28578/fanatisme-vs-radikalisme|dead-url=no}}</ref>
=== Dijauhi oleh teman ===
Karena tidak mau menerima perbedaan, seseorang yang fanatik akan dijauhi oleh lingkaran sosial peretemanannya. Hal tersebut dipilih karena menghindari konflik hingga perseteruan.<ref>{{Cite news|last=Nurhan R.T|first=Hamas|date=2022|title=5 Dampak Buruk jika Kamu Terlalu Fanatik pada Suatu Hal|url=https://www.idntimes.com/life/inspiration/tenda-bersajak-nations/terlalu-fanatik-c1c2|work=IDN Times|language=id|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-12-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20221208085441/https://www.idntimes.com/life/inspiration/tenda-bersajak-nations/terlalu-fanatik-c1c2|dead-url=no}}</ref>
== Pencegahan ==
=== Hindari untuk berdebat ===
Dengan mengajak seseorang yang fanatisme berdialog, ambil manfaat sebanyak-banyaknya dari diskusi tersebut, namun hindari untuk berdebat. Karena orang yang fanatisme memiliki pertahanan yang kuat untuk pendapatnya.<ref>{{Cite web|last=Maress|first=Bernadet|date=2018|title=15 Cara Menyikapi Fanatisme Ekstrim|url=https://dosenpsikologi.com/cara-menyikapi-fanatisme-ekstrim|website=DosenPsikologi.com|language=id-ID|access-date=2022-03-09|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325075737/https://dosenpsikologi.com/cara-menyikapi-fanatisme-ekstrim|dead-url=no}}</ref>
=== Berpikir secara rasional ===
Untuk menghindari fanatisme, bisa dicegah dengan pikiran yang rasional, kritis, dan logis. Hal ini dikarenakan, fakta dan dogma menjadi kunci untuk menghindari dari fanatisme.<ref>{{Cite web|last=Surya|first=Reynaldi Adi|date=2020|title=Mencegah Fanatisme dengan Filsafat|url=https://nalarpolitik.com/mencegah-fanatisme-dengan-filsafat/|website=Nalar Politik|language=id-ID|access-date=2022-03-09|archive-date=2023-03-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230328205606/https://nalarpolitik.com/mencegah-fanatisme-dengan-filsafat/|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
▲{{reflist}}
[[Kategori:Emosi]]
|