Mien Brodjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(30 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
{{rapikan}}{{refimprove}}
| name = Mien Brodjo
{{Infobox artis indonesia
|name caption = Mien Brodjo =
|image alt = 3748 161 mien brodjo hl.jpg =
| birth_name = Siti Sukatminah Brodjoewiryo
|imagesize = 200px
| birth_date = {{birth date|1937|3|11|df=y}}
|caption = Mien Brodjo
| birth_place = [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], Hindia Belanda
|birthdate = {{birth date and age|1937|3|8}}
| baptised =
|birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| disappeared_date =
|birthname = Siti Sukatminah Brodjoewiryo
| disappeared_place =
|othername = Mien Brodjo
| disappeared_status =
|deathdate =
| death_date = {{death date and age|2021|7|12|1937|3|11|df=y}}
|deathplace =
| death_place = [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], Indonesia
|yearsactive = [[1959]] - sekarang
| death_cause =
|occupation = [[Aktris]], [[atlet]], [[pelukis]],
| body_discovered =
|spouse = alm. Drs. Soemiado
|partner resting_place = =
| resting_place_coordinates =
|children =
|parents burial_place =
| burial_coordinates =
|religion = [[Islam]]
|origin monuments = [[Yogyakarta]]
| nationality = [[Indonesia]]
|influences =
|influenced other_names =
|website siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|Aktris|pelukis|atlet}}
| years_active =
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse =
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:3748 161 mien brodjo hl.jpg||
 
}}
'''Siti Sukatminah Brodjoewirjo''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Mien Brodjo''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|11|3|1937}}) adalah salah satu artis senior berkebangsaan [[Indonesia]] yang juga merupakan seorang [[atlet]] [[loncat indah]] dan [[pelukis]]. Mien Brodjo mulai merintis kariernya di dunia teater dan film sejak tahun 60-an. Ia pernah tampil dalam sejumlah film dan sinetron, di antaranya ialah [[film]] [[Arie Hanggara (film)|Arie Hanggara]] (1985) dan [[sinetron]] [[Dokter Sartika (sinetron)|Dokter Sartika]] (1989-1991). Di usia senja, ia semakin aktif melukis dan berpameran. Banyak karya lukisannya yang sudah menjadi koleksi lembaga-lembaga kenegaraan serta tokoh-tokoh ternama<ref name="tokohindonesia">{{cite |title = Aktris Senior yang Pandai Melukis |date = 26 Oktober 2011 |url = http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis |website = tokohindonesia.com |accessdate = 17 Oktober 2015}}</ref>.
'''Siti Sukatminah Brodjoewirjo''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]|11|3|1937|[[Jakarta]]|12|7|2021}}),<ref>{{Cite web|last=Tjahjono|first=Harry|date=2021-07-15|title=MIEN BRODJO: Atlet Loncat Indah, Aktris dan Pelukis|url=https://seide.id/mien-brodjo-atlet-loncat-indah-aktris-dan-pelukis/|website=SEIDE|language=|access-date=2022-08-23}}</ref> atau yang lebih dikenal sebagai '''Mien Brodjo''', adalah seorang aktris, pelukis, dan atlet berkebangsaan [[Indonesia]].
 
== Kehidupan awal ==
Mien Brodjo dilahirkan sebagai Siti Sukatminah Brodjoewirjo pada tanggal 11 Maret 1937 di [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], perempuan [[Jawa]] yang di kemudian hari dikenal dengan nama Mien Brodjo ini tergolong relatif beruntung karena meski lahir di [[Yogyakarta]] tahun [[1937]] saat masih masa [[Penjajahan Belanda|kolonial Belanda]], ayahnya adalah seorang mantri pamicis untuk [[Kolonial Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] kala itu. Mantri pamicis ialah sebuah jabatan setingkat kepala dinas perpajakan dan itu membuat Mien Brodjo dan keluarganya dapat hidup berkecukupan. Selain itu sejak kecil Mien Brodjo sudah dididik disiplin terhadap semua hal, termasuk dalam pengaturan waktu. Hal ini dikarenakan ayahnya sangat ketat menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya, termasuk Mien Brodjo. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja ayahnya yang kerap bersama orang-orang [[Eropa]], terutama dari [[Belanda|Negeri Belanda]].<ref name="biografi">{{cite book|title = Setelah Angin Kedua (Biografi Mien Brodjo)|author = Sri Iswati & Putri Takarini|publisher = Grasindo|date = 13 Oktober 2008|url = https://books.google.co.id/books?id=VVEf27KGvnMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|accessdate = 19 Oktober 2015|language = Id}}</ref>
 
Namun saat [[Jepang]] datang dan [[Penjajahan Jepang|menjajah Indonesia]], kehidupan keluarga Mien Brodjo yang semula berkecukupan menjadi berubah drastis. Ayahnya kehilangan pekerjaan. Untuk menambah nafkah keluarga, ibunda Mien Brodjo berjualan kain [[batik]] dengan ikhlas dan tanpa keluh kesah. Semangat ibundanya itulah yang selalu dikenang Mien Brodjo hingga dewasa kelak. Meski keluarganya sedang mengalami ujian hidup yang tidak ringan serta berada pada masa [[Perang Kemerdekaan Indonesia|peperangan Indonesia]], masa kecil Mien Brodjo tetap dinikmati dengan bermain bersama teman-teman sebayanya.<ref name="tokohindonesia">{{cite|title=Aktris Senior yang Pandai Melukis|date=26 Oktober 2011|url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis|website=tokohindonesia.com|accessdate=17 Oktober 2015|archive-date=2014-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20141129102207/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis|dead-url=yes}}</ref>
Terlahir dengan nama Siti Sukatminah Brodjoewirjo, perempuan [[Jawa]] yang di kemudian hari dikenal dengan nama Mien Brodjo ini tergolong relatif beruntung karena meski lahir di [[Yogyakarta]] tahun [[1937]] saat masih masa [[Penjajahan Belanda|kolonial Belanda]], ayahnya adalah seorang mantri pamicis untuk [[Kolonial Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] kala itu. Mantri pamicis ialah sebuah jabatan setingkat kepala dinas perpajakan dan itu membuat Mien Brodjo dan keluarganya dapat hidup berkecukupan. Selain itu sejak kecil Mien Brodjo sudah dididik disiplin terhadap semua hal, termasuk dalam pengaturan waktu. Hal ini dikarenakan ayahnya sangat ketat menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya, termasuk Mien Brodjo. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja ayahnya yang kerap bersama orang-orang [[Eropa]], terutama dari [[Belanda|Negeri Belanda]]<ref name="biografi">{{cite book|title = Setelah Angin Kedua (Biografi Mien Brodjo)|author = Sri Iswati & Putri Takarini|publisher = Grasindo|date = 13 Oktober 2008|url = https://books.google.co.id/books?id=VVEf27KGvnMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|accessdate = 19 Oktober 2015|language = Id}}</ref>.
 
== Kehidupan pribadi ==
Namun saat [[Jepang]] datang dan [[Penjajahan Jepang|menjajah Indonesia]], kehidupan keluarga Mien Brodjo yang semula berkecukupan menjadi berubah drastis. Ayahnya kehilangan pekerjaan. Untuk menambah nafkah keluarga, ibunda Mien Brodjo berjualan kain [[batik]] dengan ikhlas dan tanpa keluh kesah. Semangat ibundanya itulah yang selalu dikenang Mien Brodjo hingga dewasa kelak. Meski keluarganya sedang mengalami ujian hidup yang tidak ringan serta berada pada masa [[Perang Kemerdekaan Indonesia|peperangan Indonesia]], masa kecil Mien Brodjo tetap dinikmati dengan bermain bersama teman-teman sebayanya<ref name="tokohindonesia"/>.
 
=== Karier di bidang seniKematian ===
Mien Brodjo meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda, [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], pada tanggal 12 Juli 2021. Ia meninggal akibat penyakit yang dideritanya di dalam usia 84 tahun.<ref>{{Cite web|last=Widjaya|first=Yan|date=2021-07-12|title=RIP Mien Brodjo/Siti Sukatminah Brodjoewirjo/Ny.Drs.Soemiado (Jogjakarta 8/2/1937 - DIY 12/7/2021) eks atlet loncat indah, wartawati, aktris teater, film, tv, pelukis. Debut #TanganTanganKotor/1963, main 30 film +, sinetron. Wafat Senin pagi di RS Bethesda. Dimakamkan dg prokes|url=https://twitter.com/yan_widjaya/status/1414437200221990917|website=Twitter|language=id|access-date=2022-08-23}}</ref>
 
== Karier ==
Sejak masih belia, ketertarikan dan bakat dalam hal [[Seni pertunjukan|seni peran]] pada diri Mien Brodjo sudah disadarinya. Hal ini membuat dirinya berkeinginan untuk masuk ke sekolah seni. Namun, orangtuanya tidak mengizinkan Mien Brodjo untuk masuk ke sekolah seni dikarenakan kekhawatiran akan masa depan yang suram jika berkarier sebagai seniman. Meski sempat kecewa namun Mien Brodjo tidak berlarut-larut dalam kesedihan<ref name="tokohindonesia"/>. Setelah tamat dari SMP, ia kemudian masuk di Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) pada tahun 1958<ref name="tim">{{cite |title = Mien Brodjo |website = tamanismailmarzuki.co.id |url = http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |accessdate = 19 Oktober 2015 |archive-date = 2014-07-07 |archive-url = https://web.archive.org/web/20140707172445/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |dead-url = yes }}</ref>. SGPD ialah sebuah sekolah menengah tingkat atas yang mendidik siswanya menjadi tenaga pengajar atau guru di bidang olahraga dan kesehatan jasmani, dengan masa pendidikan selama 4 tahun<ref name="biografi"/>.
 
Sejak masih belia, ketertarikan dan bakat dalam hal [[Seni pertunjukan|seni peran]] pada diri Mien Brodjo sudah disadarinya. Hal ini membuat dirinya berkeinginan untuk masuk ke sekolah seni. Namun, orangtuanya tidak mengizinkan Mien Brodjo untuk masuk ke sekolah seni dikarenakan kekhawatiran akan masa depan yang suram jika berkarier sebagai seniman. Meski sempat kecewa namun Mien Brodjo tidak berlarut-larut dalam kesedihan.<ref name="tokohindonesia"/> Setelah tamat dari SMP, ia kemudian masuk di Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) pada tahun 1958.<ref name="tim">{{cite |title = Mien Brodjo |website = tamanismailmarzuki.co.id |url = http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |accessdate = 19 Oktober 2015 |archive-date = 2014-07-07 |archive-url = https://web.archive.org/web/20140707172445/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |dead-url = yes }}</ref> SGPD ialah sebuah sekolah menengah tingkat atas yang mendidik siswanya menjadi tenaga pengajar atau guru di bidang olahraga dan kesehatan jasmani, dengan masa pendidikan selama 4 tahun.<ref name="biografi"/>
Selama masa awal-awal pendidikan di SGPD, Mien Brodjo menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Keseriusannya dibuktikan dengannya dengan nilai-nilai yang cukup memuaskan, terutama di bidang [[senam]] dan [[renang]]. Namun demikian, saat sudah melewati masa-masa pertama sekolah di PGSD, Mien Brodjo yang sesungguhnya memiliki banyak kegiatan di sekolahnya, tak kuasa membendung hasratnya untuk menggeluti dunia seni tidak berhenti begitu saja. Di sela-sela waktunya, saat ia sudah di kelas 3 PGSD, pada sore hari ia kerap bertandang ke [[Asdrafi|Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi)]] di [[kota Yogyakarta]]<ref name="biografi"/>, yang merupakan kampus yang telah banyak mencetak tokoh berpengaruh di dunia perfilman [[Indonesia]] seperti [[Teguh Karya]] dan [[Putu Wijaya]]<ref name="tokohindonesia"/>.
 
Selama masa awal-awal pendidikan di SGPD, Mien Brodjo menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Keseriusannya dibuktikan dengannya dengan nilai-nilai yang cukup memuaskan, terutama di bidang [[senam]] dan [[renang]]. Namun demikian, saat sudah melewati masa-masa pertama sekolah di PGSD, Mien Brodjo yang sesungguhnya memiliki banyak kegiatan di sekolahnya, tak kuasa membendung hasratnya untuk menggeluti dunia seni tidak berhenti begitu saja. Di sela-sela waktunya, saat ia sudah di kelas 3 PGSD, pada sore hari ia kerap bertandang ke [[Asdrafi|Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi)]] di [[kota Yogyakarta]],<ref name="biografi"/> yang merupakan kampus yang telah banyak mencetak tokoh berpengaruh di dunia perfilman [[Indonesia]] seperti [[Teguh Karya]] dan [[Putu Wijaya]].<ref name="tokohindonesia"/>
Di Asdrafi, Mien Brodjo banyak menyerap wawasan dan menimba pengalaman berharga. Baik saat berdiskusi maupun saat bercengkrama dengan para mahasiswa dan komunitas seni yang ada di Asdrafi. Ia juga kerap diajak ikut bermain dalam pementasan drama. Di antaranya ialah "''Domba-Domba Revolusi''" besutan [[Koesno Soedjarwadi]], "''Malam Pengantin di Bukit Kera''", dan "''Malam Jahanam''" arahan [[sutradara]] [[Motinggo Busye]]. Rupa-rupanya keasyikan Mien Brodjo dalam berkegiatan di dunia seni peran itu membuat nilai akademis di sekolahnya menurun<ref name="tokohindonesia"/>. Saat kenaikan kelas ke kelas 4, yang merupakan jenjang pendidikan terakhir di SGPD, ia naik kelas dengan nilai pas-pasan sehingga membuatnya ditempatkan di kelas 4D, kelas dengan klasifikasi siswa kurang pintar, sekaligus kelas di mana dikumpulkannya siswa-siswa yang bandel dan tidak disiplin. Siswa-siswa yang pintar, disiplin, dan patuh ditempatkan di kelas 4A, 4B, dan 4C sesuai tingkat kepintaran dan kedisiplinannya<ref name="biografi"/>.
 
Di Asdrafi, Mien Brodjo banyak menyerap wawasan dan menimba pengalaman berharga. Baik saat berdiskusi maupun saat bercengkrama dengan para mahasiswa dan komunitas seni yang ada di Asdrafi. Ia juga kerap diajak ikut bermain dalam pementasan drama. Di antaranya ialah "''Domba-Domba Revolusi''" besutan [[Koesno Soedjarwadi]], "''Malam Pengantin di Bukit Kera''", dan "''Malam Jahanam''" arahan [[sutradara]] [[Motinggo Busye]]. Rupa-rupanya keasyikan Mien Brodjo dalam berkegiatan di dunia seni peran itu membuat nilai akademis di sekolahnya menurun.<ref name="tokohindonesia"/> Saat kenaikan kelas ke kelas 4, yang merupakan jenjang pendidikan terakhir di SGPD, ia naik kelas dengan nilai pas-pasan sehingga membuatnya ditempatkan di kelas 4D, kelas dengan klasifikasi siswa kurang pintar, sekaligus kelas di mana dikumpulkannya siswa-siswa yang bandel dan tidak disiplin. Siswa-siswa yang pintar, disiplin, dan patuh ditempatkan di kelas 4A, 4B, dan 4C sesuai tingkat kepintaran dan kedisiplinannya.<ref name="biografi"/>
Setelah lulus dari SGPD, karena faktor ikatan dinas, Mien Brodjo yang lulus dengan peringkat 3 besar, kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Olahraga (STO) di [[Yogyakarta]] pada tahun 1965. Hal ini sebenarnya agak melenceng dari keinginannya, yaitu mengasah minat dan bakatnya di seni peran dengan bersekolah di Asdrafi di [[kota Yogyakarta]] karena semasa masih sekolah di SGPD ia telah aktif di dunia seni peran<ref name="tim"/>.
 
Setelah lulus dari SGPD, karena faktor ikatan dinas, Mien Brodjo yang lulus dengan peringkat 3 besar, kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Olahraga (STO) di [[Yogyakarta]] pada tahun 1965. Hal ini sebenarnya agak melenceng dari keinginannya, yaitu mengasah minat dan bakatnya di seni peran dengan bersekolah di Asdrafi di [[kota Yogyakarta]] karena semasa masih sekolah di SGPD ia telah aktif di dunia seni peran.<ref name="tim"/>
Untuk menyalurkan hobinya di teater, Mien Brodjo banyak bergaul dengan sejumlah seniman teater kenamaan, di antaranya ialah [[W.S. Rendra]], [[Koesno Soedjarwadi]], [[Putu Wijaya]], dan masih banyak lagi. Ia juga bergabung dengan Sanggar Bambu, sebuah kelompok sandiwara pimpinan [[Soenarto|Soenarto Pr]] di Rotowijayan, Yogyakarta. Pada saat itu Mien Brodjo mulai lebih sering ikut tampil dalam pementasan drama di Yogyakarta<ref name="biografi"/>.
 
Untuk menyalurkan hobinya di teater, Mien Brodjo banyak bergaul dengan sejumlah seniman teater kenamaan, di antaranya ialah [[W.S. Rendra]], [[Koesno Soedjarwadi]], [[Putu Wijaya]], dan masih banyak lagi. Ia juga bergabung dengan Sanggar Bambu, sebuah kelompok sandiwara pimpinan [[Soenarto|Soenarto Pr]] di Rotowijayan, Yogyakarta. Pada saat itu Mien Brodjo mulai lebih sering ikut tampil dalam pementasan drama di Yogyakarta.<ref name="biografi"/>
Karier Mien Brodjo di bidang seni peran mulai menunjukan perkembangan pesat saat ia pertama kalinya ikut dalam sebuah [[film]] layar lebar. Ia menandai debutnya sebagai [[aktris]] film pada tahun 1963 dalam sebuah film garapan sutradara [[Sunjoto]] yang berjudul "''Tangan Tangan Jang Kotor''". Meski hanya mendapat bagian sebagai pemeran pembantu, Mien Brodjo tampil cukup meyakinkan sebagai seorang artis pendatang baru di [[Perfilman Indonesia|dunia perfilman Indonesia]] pada masa itu. Tak membutuhkan waktu lama, hanya berselang 4 tahun kemudian, Mien Brodjo tampil sebagai pemeran utama di film kedunya yang berjudul "''Mutiara yang Hilang''" pada tahun 1967. Semenjak itu Mien Brodjo terus berkarya membintangi puluhan film dan sejumlah sinetron<ref name="biografi"/>.
 
Karier Mien Brodjo di bidang seni peran mulai menunjukan perkembangan pesat saat ia pertama kalinya ikut dalam sebuah [[film]] layar lebar. Ia menandai debutnya sebagai [[aktris]] film pada tahun 1963 dalam sebuah film garapan sutradara [[Sunjoto]] yang berjudul "''Tangan Tangan Jang Kotor''". Meski hanya mendapat bagian sebagai pemeran pembantu, Mien Brodjo tampil cukup meyakinkan sebagai seorang artis pendatang baru di [[Perfilman Indonesia|dunia perfilman Indonesia]] pada masa itu. Tak membutuhkan waktu lama, hanya berselang 4 tahun kemudian, Mien Brodjo tampil sebagai pemeran utama di film kedunya yang berjudul "''Mutiara yang Hilang''" pada tahun 1967. Semenjak itu Mien Brodjo terus berkarya membintangi puluhan film dan sejumlah sinetron.<ref name="biografi"/>
Tahun 1988, Mien Brodjo mendapat tawaran untuk tampil dalam sebuah drama sandiwara televisi di [[TVRI]] yaitu [[sinetron]] "''[[Dokter Sartika]]''" yang kemudian rutin ditayangkan sebagai sebuah serial hingga tahun 1991. Dalam sinetron "''Dokter Sartika''" itu ia beradu ''akting'' dengan aktris lainnya, di antaranya ialah [[Dewi Yull]] dan [[Dwi Yan]]. Mien Brodjo juga ikut tampil dalam sinetron "''[[Noktah Merah Perkawinan]]''" yang ditayangkan di [[Indosiar]] tahun 1996 bersama [[Cok Simbara]], [[Ayu Azhari]], dan [[Berliana Febrianti]]<ref name="biografi"/>.
 
Tahun 1988, Mien Brodjo mendapat tawaran untuk tampil dalam sebuah drama sandiwara televisi di [[TVRI]] yaitu [[sinetron]] "''[[Dokter Sartika]]''" yang kemudian rutin ditayangkan sebagai sebuah serial hingga tahun 1991. Dalam sinetron "''Dokter Sartika''" itu ia beradu ''akting'' dengan aktris lainnya, di antaranya ialah [[Dewi Yull]] dan [[Dwi Yan]]. Mien Brodjo juga ikut tampil dalam sinetron "''[[Noktah Merah Perkawinan]]''" yang ditayangkan di [[Indosiar]] tahun 1996 bersama [[Cok Simbara]], [[Ayu Azhari]], dan [[Berliana Febrianti]].<ref name="biografi"/>
 
== Penghargaan ==
{{kembangkan}}
== Keluarga ==
{{kembangkan}}
== Kehidupan saat kini ==
{{kembangkan}}
== Filmografi ==
{{Col|2}}
Baris 88 ⟶ 134:
== Sinetron ==
{{Col|1}}
* ''"[[Sartika]]"'' (1989-1991)
* ''"[[Noktah Merah Perkawinan]]"'' (1996)
* {{Judulfilm|Melangkah di Atas Awan}} (1997{{emdash}}1998)
* ''"[[Gadis Kuntilanak]]"'' (1999)
{{EndDiv}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} Profil [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129102207/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis |date=2014-11-29 }} di tokohindonesia.com
* {{id}} Profil [http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140707172445/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |date=2014-07-07 }} di tamanismailmarzuki.com
* {{id}} Profil [http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bdaf5319edbb_mien-sukatminah#.ViT4jytq3p8] di filmindonesia.or.id
Baris 105 ⟶ 148:
{{Authority control}}
 
== Referensi ==
[[Kategori:Tanggal kelahiran 8 Maret]]
{{reflist}}
 
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Kelahiran 1937]]
[[Kategori:Kematian 2021]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Daftar olahragawan Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia asal Yogyakarta]]