Festival Lagu Populer Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13:
| year = [[Festival Lagu Populer Indonesia 1973|1973]]
| year2 = [[Festival Lagu Populer Indonesia 1991|1991]]
| network = [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]]
}}
 
'''Festival Lagu Populer Indonesia''' (disebut pula '''Festival Lagu Populer Tingkat Nasional''' atau FLPTN) adalah festival musik tahunan [[Indonesia]] yang dimulai pelaksanaannya sejak tahun [[1973]] hingga [[1991]].<ref name=flpi>{{cite web|url=https://aldiwirya.wordpress.com/2014/11/13/festival-lagu-populer-indonesia-era-70an/|title=Festival Lagu Populer Indonesia era 70an|publisher=Aldi Wirya|date=13 November 2014|access-date=2016-07-26|archive-date=2017-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20170626115640/https://aldiwirya.wordpress.com/2014/11/13/festival-lagu-populer-indonesia-era-70an/|dead-url=no}}</ref> Tujuan diadakannya lomba cipta lagu ini adalah untuk mencari lagu yang akan mewakili Indonesia di ajang [[World Popular Song Festival]], festival lagu bertaraf Internasional yang diadakan di [[Tokyo]], [[Jepang]].
 
== Sejarah ==
Baris 23:
Meskipun maksud awalnya adalah untuk menyeleksi lagu terbaik yang akan mewakili Indonesia di tingkat internasional, pada perkembangannya festival ini juga menjadi tolok ukur kepiawaian pencipta sekaligus penyanyi yang berpartisipasi.<ref name=flpi /> Bahkan kemudian Festival ini menjadi salah satu yang ditunggu kehadirannya setiap tahun oleh para penikmat lagu pop Indonesia karena album-album FLPI yang dirilis selalu menghasilkan lagu-lagu yang keren dan berhasil menjadi hits.
 
Baru pada tahun [[1977]], nama Indonesia bergaung di acara World Pop Song Festival tersebut. Tahun itu, Adjie Bandy berhasil memperoleh penghargaan dalam kategori ''Outstanding Song Award'' lewat lagu ciptaannya ''Damai Tapi Gersang'', yang dinyanyikan secara duet dengan [[Hetty Koes Endang]].<ref>{{cite web|url=https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/01/08/festival-lagu-populer-indonesia-dari-masa-ke-masa-2/|title=Festival Lagu Populer Indonesia dari Masa ke Masa|publisher=Dennysakrie63's Blog - Rumah Musik Denny Sakrie|date=8 Januari 2014|access-date=2016-07-26|archive-date=2018-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180622033253/https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/01/08/festival-lagu-populer-indonesia-dari-masa-ke-masa-2/|dead-url=no}}</ref> Kesuksesan tersebut membuat ajang FLPI menjadi ajang yang dinantikan oleh para komposer dan penyanyi Indonesia untuk bisa meraih sukses yang sama. Maka dipada era 1980-an sederet komposer pun berlomba-lomba menampilkan karya terbaiknya di ajang ini seperti [[Elfa Secioria]], [[Wieke Gur]], [[Titiek Hamzah]], [[Yovie Widianto]], Anton Issoedibyo, [[Guruh Soekarno Putra]], Tarida Hutauruk, Minggus Tahitoe dan beberapa nama lain.
 
== Perkembangan ==
[[Berkas:Festival_Lagu_Populer_1985.jpg|jmpl|200px|Sampul album kompilasi [[Festival Lagu Populer Indonesia 1985]].]]
 
Festival Lagu Populer Indonesia mencapai masa kejayaannya pada pertengahan 80-an, dalam artian lagu-lagu yang dihasilkan berhasil memenangkan penghargaan Internasional sekaligus laris di pasaran. Tahun 1985 boleh dibilang panitia FLPI berhasil mendapatkan 12 lagu yang benar-benar 'terbaik'. Hampir semua lagu menjadi hits, dan pemenangnya pun bisa berbicara di Festival Internasional. Adalah lagu ''Burung Camar'' yang dibawakan [[Vina Panduwinata]] yang berhasil mendapatkan ''Kawakami Awards'' dalam World Pop Song Festival di [[Nippon Budokan|Budokan Hall]], Tokyo, Jepang.<ref>{{cite web|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/anugerah-bakti-musik-indonesia-2016-untuk-4-tokoh|title=Anugerah Bakti Musik Indonesia 2016 untuk 4 tokoh|author=Andi Baso Djaya|publisher=''Beritagar.id''|date=19 Maret 2016|access-date=2016-07-26|archive-date=2016-08-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20160815023524/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/anugerah-bakti-musik-indonesia-2016-untuk-4-tokoh|dead-url=yes}}</ref> Lagu lainnya yang berhasil jadi hits antara lain ''Satu Dalam Nada Cinta'', ''Jingga'', ''Selamat Datang Cinta'' dan ''Merah Hitam Cinta Kita''.
 
Ajang ini juga menjadi semacam ajang pembuktian penyanyi-penyanyi hebat. Maklum, pemenang ajang ini secara rutin dikirimkan ke festival lagu internasional, sehingga tidak heran, menjadi penyanyi yang membawakan lagu-lagu finalis sudah merupakan prestise tersendiri karena tidak semua penyanyi bisa terlibat di ajang ini. Jadi tidak heran, sederet penyanyi hebat yang terlibat adalah sekelas [[Vina Panduwinata]], [[Harvey Malaihollo]], [[Hetty Koes Endang]], [[Andi Meriem Matalatta]], [[Elfa's Singers]],<ref>{{cite web|url=http://www.wartajazz.com/review/2011/01/13/elfas-singers-30-tahun-karier-sing-the-best|title=Elfa’s Singers – 30 Tahun Karier – Sing The Best|publisher=''Warta Jazz''|date=13 Januari 2011|access-date=2016-07-26|archive-date=2022-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20220808031741/https://wartajazz.com/review/2011/01/13/elfas-singers-30-tahun-karier-sing-the-best/|dead-url=no}}</ref> [[Geronimo]], [[Bob Tutupoly]], [[Achmad Albar]], [[Euis Darliah]], [[Titiek Puspa]], [[Grace Simon]], [[Ruth Sahanaya]], [[Trie Utami]], [[Utha Likumahuwa]] dan sederet nama lainnya.<ref>{{cite web|url=http://lapanpuluhan.blogspot.co.id/2009/11/festival-lagu-populer-indonesia.html|title=Festival Lagu Populer Indonesia|publisher=''80-an''|date=2 November 2009|access-date=2016-07-26|archive-date=2018-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20180513084004/http://lapanpuluhan.blogspot.co.id/2009/11/festival-lagu-populer-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
 
Sayangnya, ketika Indonesia tengah getol mencetak prestasi di ajang kompetisi tingkat dunia, acara [[World Popular Song Festival]] itu pun ditiadakan pada tahun 1988 oleh pihak [[Yamaha|Yamaha Music Foundations]]. Meskipun demikian, penyelenggaraan Festival Lagu Populer Indonesia masih tetap berlanjut.
 
Seusai penyelenggaraan kompetisi pada tahun [[1991]], Festival Lagu Populer Indonesia resmi ditiadakan.<ref name=flpi2>{{cite web|url=https://aldiwirya.wordpress.com/2010/05/05/festival-lagu-populer-indonesia-flpi-era-80an/|title=Festival Lagu Populer Indonesia (FLPI) era 80an|publisher=Aldi Wirya|date=5 Mei 2010|access-date=2016-07-26|archive-date=2016-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20161013173745/https://aldiwirya.wordpress.com/2010/05/05/festival-lagu-populer-indonesia-flpi-era-80an/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Penyelenggaraan ===
Dalam penyelenggaraan setiap tahunnya, lagu-lagu finalis selalu diperkenalkan di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]] dalam sebuah acara khusus. Dan tentu saja, penyelenggaraan malam finalnya juga selalu disiarkan oleh TVRI sehingga otomatis dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal inilah yang membuat lagu-lagu hasil FLPI meskipun terdengar lebih berat dibandingkan lagu-lagu [[pop]] komersial saat itu, dapat eksis dan menjadi hits ketika dirilis di pasaran.
 
=== Album kompilasi ===
Baris 63:
* Penyanyi yang selalu berpartisipasi sepanjang era 80an adalah [[Harvey Malaiholo]]. Harvey kemudian absen di [[Festival Lagu Populer Indonesia 1990|FLPI 1990]] dan tampil lagi di [[Festival Lagu Populer Indonesia 1991|FLPI 1991]].<ref name=flpi2 />
* Sejak tahun 1988 lagu-lagu pemenang pertama FLPI tidak diikutsertakan dalam album finalis FLPI, melainkan dirilis dalam album tersendiri setelah selesai mengikuti festival di luar negeri.<ref name=flpi2 />
* Lagu jebolan FLPI yang paling sering dirilis ulang oleh penyanyi lain adalah lagu ''Dirimu Satu'' ([[Festival Lagu Populer Indonesia 1981|FLPI 1981]]). Versi festival dibawakan oleh [[Bornok Hutauruk]], dan di pasaran kemudian muncul versi lainnya dibawakan oleh antara lain Euis Darliah, Rita Monica, Pretty Sisters, Hutauruk Sisters, De Jollies, dan bahkan dirilis ulang oleh [[Seurieus]] Band dipada era 2000-an.<ref name=flpi2 />
* Penyanyi ‘pop cengeng’ nyaris tidak pernah dilibatkan di ajang ini. Hanya 3 nama yang pernah dilibatkan yaitu [[Christine Panjaitan]] ([[Festival Lagu Populer Indonesia 1985|FLPI 1985]]), [[Endang S. Taurina]] ([[Festival Lagu Populer Indonesia 1986|FLPI 1986]]) dan [[Dian Piesesha]] ([[Festival Lagu Populer Indonesia 1987|FLPI 1987]]).<ref name=flpi2 />
* Saat bernyanyi di malam final [[Festival Lagu Populer Indonesia 1985|FLPI 1985]], [[Vina Panduwinata]] salah lirik ketika menyanyikan lagu ''Burung Camar''. Beruntung lagu tersebut merupakan lagu baru dan belum dikenal sehingga tidak begitu diperhatikan.<ref name=flpi2 />
Baris 73:
 
== Pranala luar ==
* [https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/01/08/festival-lagu-populer-indonesia-dari-masa-ke-masa-2/ Festival Lagu Populer Indonesia dari Masa ke Masa - Rumah Musik Denny Sakrie] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180622033253/https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/01/08/festival-lagu-populer-indonesia-dari-masa-ke-masa-2/ |date=2018-06-22 }}
 
{{Festival Musik Indonesia}}