Festival meriam karbit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Frossfillus (bicara | kontrib) Siapakah TheoFrozz Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Festival Meriam Karbit''' adalah sebuah festival yang dilaksanakan di [[Kalimantan Barat]] tepatnya di pesisir [[Sungai Kapuas]], beberapa minggu sebelum perayaan hari raya [[Idulfitri|Idul Fitri]].
== Sejarah ==
Alkisah menurut sebagian para ahli sejarah, Raja pertama [[Kota Pontianak|Pontianak]] [[Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak|Syarif Abdurrahman Alkadrie]] ketika membuka lahan untuk bertempat tinggal di Pontianak sempat diganggu hantu-hantu. Ia kemudian memerintahan pasukannya mengusir hantu-hantu itu dengan meriam. Pontianak sebenarnya adalah sebuah kota yang memiliki [[Kuntilanak|hantu kuntilanak]]. Karena pada dasarnya nama "Pontianak" berasal dari kata "Bunting" dan "anak". atau dalam bahasa Melayu adalah "Buntinganak". Pada masa Orde Baru, perayaan Meriam Karbit dilarang dan baru kembali diadakan pada masa Reformasi.
== Perayaan Festival ==
Ada satu momen menarik selama bulan
== Rekor ==
Pada tahun 2007 meriam karbit kalbar telah memecah rekor oleh museum rekor indonesia.<ref>RRI PONTIANAK Blog Archive "DISBUDPAR SUPPLY PENDANAAN FESTIVAL MERIAM KARBIT" 'Blog Archive' [http://www.rripontianak.com/2009/09/disbudpar-supply-pendanaan-festival-meriam-karbit/]{{Pranala mati|date=Juli 2021
== Biaya ==
Perwakilan peserta dari [[Ikatan Kekeluargaan Remaja Kuantan]], [[Aan Rahmatika]], menyatakan bahwa untuk mengikuti kegiatan tersebut, panitia menyiapkan pakaian adat khas Melayu Pontianak untuk dikenakan para peserta. "Masing-masing kelompok peserta juga mendapatkan bantuan dana senilai Rp. 200.000,00 untuk melakukan persiapan," ujarnya. Untuk membuat sebuah meriam dengan kualitas suara yang baik, tiap-tiap kelompok memerlukan dana jutaan rupiah. Tradisi membunyikan meriam karbit saat puasa hingga lebaran, telah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. Tradisi tersebut tidak pernah putus di masyarakat yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas. Dalam lima tahun terakhir, Pemerintah setempat membuat peraturan, meriam karbit hanya dapat dibunyikan pada saat tiga hari sebelum lebaran dan tiga hari setelah lebaran.<ref>Sungai Kapuas Group on Facebook "Sungai Kapuas: Parade Meriam Karbit di Pontianak Dicatat MURI" 'Facebook Note' [http://www.facebook.com/note.php?note_id=83371149502&comments] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230720201259/https://www.facebook.com/login/?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fnote.php%3Fnote_id%3D83371149502%26comments |date=2023-07-20 }}</ref>
== Referensi ==
|