Jalan Tol Dalam Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sumbitmarts (bicara | kontrib)
Menghapus ringkasan sejarah yang kurang tepat
Medry A (bicara | kontrib)
k Penggantian dari Cigatas jadi Getaci
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|type=Tol
|name=Jalan Tol Dalam Kota Bandung
|maint=[[PT Margautama Nusantara]]
|length_km=27.3
|direction_a=sebelumnya
Baris 9:
|terminus_a=[[Jalan Tol Purbaleunyi]]<br>[[Jalan Tol Cipularang]]
|cities=[[Kota Bandung]]
|terminus_b=[[Jalan Tol Cisumdawu]]<br>[[Jalan Tol Cileunyi-GarutGedebage-Tasikmalaya-Cilacap]]
|formed=
|history=
|junction=
|system= {{AHN-AH|2}}
}}
'''Jalan Tol Dalam Kota Bandung''' (Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR)) atau '''''Bandung Inner Ring Road''''' adalah jalan tol yang melewati dalam Kota [[Bandung]]. Rencananya jalan tol ini berfungsi untuk memecah 50% kemacetan kota [[Bandung]].
 
== Sejarah ==
Sebenarnya proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung ini telah direncanakan sejak tahun 1996 bersama [[Hutama Karya]] dengan biaya kurang lebih 500 miliar. Namun rencana ini mangkrak akibat [[Krisis finansial Asia 1997]]. Rute proyeknya pun sama dengan yang sekarang, hanya perbedaannya terletak pada fase Ujungberung - Soekarno Hatta dan Soekarno Hatta - Gedebage yang pada rencana sebelumnya tidak termasuk. Saat itu Pusjatan dan [[Hutama Karya]] sedang mengerjakan proyek [[Jembatan Pasupati]] yang merupakan bagian dari proyek ini dan kemudian sekitar tahun 2000 diambil alih oleh [[Wijaya Karya]] dan [[Waskita Karya]] dengan dana hibah dari [[Kuwait]].
 
Gagasan mengenai proyek ini muncul lagi sekitar tahun 2010 dengan menambahkan fase Ujungberung - Soekarno Hatta dan Soekarno Hatta - Gedebage. Saat ini proyek sedang dikaji dan dibuat perencanaan ulang dan akan dibangun sekitar tahun 2018.
 
== Spesifikasi ==
Baris 33 ⟶ 37:
|-
| Volume Kendaraan || 45.000 kendaraan/hari
|}<ref>{{Cite web |url=http://industri.bisnis.com/read/20160307/45/526086/ini-rencana-teknis-pembangunan-jalan-tol-dalam-kota-bandung |title=Salinan arsip |access-date=2016-10-30 |archive-date=2016-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161030142523/http://industri.bisnis.com/read/20160307/45/526086/ini-rencana-teknis-pembangunan-jalan-tol-dalam-kota-bandung |dead-url=yes }}</ref>
 
== Fase Pembangunan ==
Baris 41 ⟶ 45:
! Fase!! Rute!! Jarak !! Keterangan
|-
| Fase I A || Pasteur-Pasupati-Underpass Gasibu || 5,5 kilometer || Sepanjang 2,65 &nbsp;km dari pintu tol Pasteur dibuat ''elevated'', kemudian tersambung dengan ''flyover'' Pasopati sepanjang 2,3 &nbsp;km, lalu tersambung ''underpass'' sepanjang 0,55 &nbsp;km dari depan Lapangan Gasibu sampai depan Kantor Dinas Pertanian.
|-
| Fase II A || Gasibu-cileunyi || 13,8 kilometer || Merupakan sambungan mulai dari ujung ''underpass'' Gasibu hingga Cileunyi, dibangun ''onpass'' atau diatas tanah dan terbagi menjadi 3 seksi yaitu seksi I ([[Gasibu]]-[[Cicaheum]]), seksi II ([[Cicaheum]]-[[Ujung Berung]]) dan seksi III ([[Ujung Berung]]-[[Cileunyi]])
Baris 63 ⟶ 67:
|state=expanded}}
 
[[Kategori:Jalan tol di IndonesiaJawa Barat]]
[[Kategori:Jalan lingkar]]