Afasia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:MRI_head_side.jpg|jmpl|ka|200px|Kelainan otak menimbulkan penyakit afasia.]]
'''Afasia''' adalah gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainangangguan striktur bahasa di [[otak]].<ref name="esi">Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.119.</ref> Orang yang menderita afasia tidak mampu mengerti maupun menggunakan bahasa lisan.<ref name=esi/> Penyakit afasia biasanya berkembang cepat sebagai akibat dari luka pada [[kepala]] atau [[strokestrok]], tetapi juga dapat berkembang secara lambat karena [[tumor otak]], [[infeksi]], atau [[dementiademensia]].<ref>{{cite web|url=http://www.medicinenet.com/aphasia/article.htm|title=Aphasia|accessdate=2011-05-23|work=MedicineNet.com}}</ref> Evaluasi medis dari penyakit ini dapat dilaksanakan oleh ahli penyakit saraf hinggaatau ahli patologi [[bahasa]].<ref>http://www.medicinet.com</ref>
 
[[Afasiologi]] merupakan kajian tentang afasia dan perkembangannya yang menjelaskan jenis-jenis gangguan berbahasa akibat kerusakan di [[hemisfer]] kiri yang bertanggung jawab dalam pemrosesan bahasa yaitu khususnya pada area [[Broca]] dan [[Karl Wernicke|Wernicke]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Indah|first=Rohmati Nur|date=2017|url=http://repository.uin-malang.ac.id/1296/6/1296.pdf|title=Gangguan Berbahasa: Kajian Pengantar|location=Malang|publisher=UIN-Maliki Press|url-status=live}}</ref>
Baris 8:
 
== Penyebab ==
Penyebab dari Afasia adalah kerusakan pada pusat bahasa otak di [[hemisfer]] [[otak besar]].<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical Encyclopedia''. British Medical Association.</ref> Terutama pada bagian area ''[[Area Broca|Broca's]]'', ''dan [[Area Wernicke|Wernicke's]]''.<ref name="a" /> Kerusakan pada kedua area ini dapat menyebabkan penyakit [[stroke]] atau luka kepala, yang dapat menyebabkan afasia.<ref name="a" />
Area ''Broca's'' ditemukan oleh [[Pierre Broca]] yang diketahui berpengaruh pada kemampuan mengerti bahasa, sedangkan area ''Wernicke's'' ditemukan oleh [[Karl Wernicke]] yang diketahui berpengaruh pada kemampuan berbicara.<ref name="b">{{en}} Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB. 2011. ''Campbell Biology''. Ed ke-9. New York: Pearson.</ref>
 
== Tipe dan gejala ==
* Afasia pada bagian ''Broca's'' akan menyebabkan kesulitan dalam mengekspresikan bahasa.<ref name="a" /> Berbicara masih bisa tetapi ritmenya hilang hanya beberapa kata yang diungkapkan berarti.<ref name="a" />
* Afasia pada bagian ''Wernicke's'' akan menyebabkan kesulitan dalam mengarang.<ref name="a" /> Kemampuan berbicara sangat baik, tetapi isinya berantakan, dengan kekacauan [[diksi]] atau tata bahasa.<ref name="a" />
 
== Relasi antara bahasa dan otak ==
Baris 26:
Saat ini, relasi antara bahasa dan otak makin menguat dengan adanya temuan empirik mengenai hasil analisis penyakit pada otak. Hal ini juga menjelaskan gangguan bahasa yang muncul berdasarkan perbandingan antara ketidaknormalan struktur otak dan kesulitan berbahasa yang terjadi. Cedera pada otak berakibat fatal terhadap perkembangan dan kemampuan berbahasa. Adanya kelainan dalam sistem otak yang kompleks dipelajari dalam relasi [[neuropatologi]] dan gangguan komunikasi.<ref name=":0" />
 
Gleason & Ratner (1998) menjelaskan bahwa terdapat penyebab lesi pada otak yang tidak saja disebabkan trauma tetapi juga karena adanya penyakit [[cerebrovascular]]. Penyakit tersebut membunuh jaringan saraf dan memotong aliran darah ke otak yang sejatinya membutuhkan suplai [[glukosa]] dan [[oksigen]]. Penyakit lain seperti [[tumor]] dan [[hydrocephalus]], menggerogoti jaringan syaraf sehingga fungsinya terganggu. Adapun multiple sclerosis mengikis lapisan myelin pada otak sehingga hubungan antarsyaraf terganggu.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Riset ==
Beberapa riset mutakhir makin menguatkan asumsi relasi bahasa dan otak. Salah satunya yaitu kajian mendalam yang dilakukan oleh Herbert dkk. (2002). Ditemukan ketidaknormalan ukuran asimetri korteks otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa pada penyandang autisme. Penelitian tersebut membandingkan antara belahan otak atau hemisfer pada 16 remaja pria autisme non-verbal dibandingkan remaja pria normal. Autisme, yang lebih banyak disandang anak laki-laki, mempengaruhimemengaruhi fungsi kognisi, bahasa dan sosial anak, yang dicurigai berpangkal dari ketidaknormalan pola struktur otak. Dengan berakhirnya proses lateralisasi otak pada masa remaja, terjadi asimetri ukuran otak yang berakibat pada dominasi fungsi hemisfer utamanya yang terkait dengan fungsi kebahasaan.<ref name=":0" />
 
Terjadi kebalikan asimetri antara hemisfer kanan dan kiri pada area Broca. Pada remaja autis area frontal hemisfer kanan lebih besar 27%, sedangkan pada remaja normal area frontal hemisfer kiri justru lebih besar 17%. Adapun pada area Wernicke juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada remaja autis area posterior hemisfer kanan lebih besar 39%, sedangkan pada remaja normal area tersebut hanya lebih besar 2%. Perbedaan volume otak juga mempengaruhimemengaruhi sirkulasi darah pada serebral terkait dan berimbas pada mekanisme koordinasi stimuli kebahasaan.<ref name=":0" />
 
Ketidaknormalan struktur dan volume hemisfer berakibat pada gangguan berbahasa dan berkomunikasi yang menjadi hambatan utama penyandang [[autisme]] dan ''Specific Language Impairment''. Bahkan pada individu dewasa penyandang ''[[Asperger Syndrome]]'' yang termasuk ''high functioning autism'', hal ini berimbas pada kemampuan sosialnya.<ref name=":0" />
Baris 37:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{komunikasi-stub}}
 
[[Kategori:KomunikasiKelainan komunikasi]]
[[Kategori:Gejala dan tanda: Ucapan dan suara]]
[[Kategori:Afasia]]