Fleksibilitas kognitif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrara (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Fleksibilitas kognitif adalah properti intrinsik dari sistem kognitif yang sering dikaitkan dengan kemampuan mental untuk menyesuaikan aktivitas dan kontennya, beralih di antara aturan tugas yang berbeda dan respons perilaku yang sesuai, mempertahankan banyak konsep secara bersamaan dan mengalihkan perhatian internal.<ref>{{Cite web|title=What Is Executive Functioning? {{!}} LD Topics {{!}} LD OnLine|url=http://www.ldonline.org/article/29122/|website=www.ldonline...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 34 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Fleksibilitas kognitif'''{{Efn|Istilah lain untuk fleksibilitas kognitif antara lain adalah fleksibilitas mental, pengalihan set mental, pengalihan kognitif, pengalihan tugas, dan pengalihan perhatian.}} adalah kemampuan seseorang untuk melepaskan diri dari satu tugas dan merespons yang lain atau memikirkan beberapa konsep sekaligus.<ref name="Scott">{{Cite journal|last=Scott|first=William A.|date=1962|title=Cognitive complexity and cognitive flexibility|url=https://en.booksc.org/book/22670555/07d9ea|journal=Sociometry|volume=25|issue=4|pages=405–414|doi=10.2307/2785779|jstor=|access-date=2022-03-11|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326030900/https://en.booksc.org/book/22670555/07d9ea|dead-url=yes}}</ref> Istilah ini mengacu pada salah satu [[Executive_functions|fungsi eksekutif]] kognitif.<ref name="Cooper-Kahn">{{Cite web|last=Cooper-Kahn|first=Joyce|last2=Dietzel|first2=Laurie C.|date=2008|title=What is executive functioning?|url=http://www.ldonline.org/article/29122/|website=ID Online|publisher=National Center for Learning Disabilities and WETA-TV|archive-url=https://web.archive.org/web/20140920105053/http://www.ldonline.org/article/29122|archive-date=20 September 2014|access-date=7 Maret 2022|url-status=live}}</ref> Dalam pengertian ini, fleksibilitas kognitif dipandang sebagai dasar dari perilaku adaptif dan fleksibel. Mayoritas tes fleksibilitas berpijak pada asumsi ini beberapa dekade silam. Kini, fleksibilitas koginitif dapat didefinisikan sebagai seperangkat atribut otak yang memfasilitasi peralihan yang fleksibel, tetapi relevan dengan kondisi fungsional otak yang dinamis.
Fleksibilitas kognitif adalah properti intrinsik dari sistem kognitif yang sering dikaitkan dengan kemampuan mental untuk menyesuaikan aktivitas dan kontennya, beralih di antara aturan tugas yang berbeda dan respons perilaku yang sesuai, mempertahankan banyak konsep secara bersamaan dan mengalihkan perhatian internal.<ref>{{Cite web|title=What Is Executive Functioning? {{!}} LD Topics {{!}} LD OnLine|url=http://www.ldonline.org/article/29122/|website=www.ldonline.org|access-date=2022-02-28}}</ref>
 
Fleksibilitas kognitif bervariasi sepanjang hidup seseorang.<ref name="Chelune">{{Cite journal|last=Chelune|first=Gordon J.|last2=Baer, Ruth A.|year=1986|title=Developmental norms for the Wisconsin Card Sorting Test|url=https://www.researchgate.net/publication/19440284_Developmental_norms_of_the_Wisconsin_Card_Sorting_Test|journal=Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology|volume=8|issue=3|pages=219–228|doi=10.1080/01688638608401314|pmid=3722348|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409014117/https://www.researchgate.net/publication/19440284_Developmental_norms_of_the_Wisconsin_Card_Sorting_Test|dead-url=no}}</ref> Kondisi tertentu seperti [[gangguan obsesif kompulsif]] sangat terkait dengan penurunan fleksibilitas kognitif. Mengingat fleksibilitas kognitif ialah komponen penting dari sebuah pembelajaran, maka akan berdampak pada proses pembelajaran itu sendiri.<ref>{{Cite journal|last=Spiro dkk|date=1998|title=Cognitive Flexibility Theory: Advanced Knowledge Acquisition in Ill-Structured Domains|url=https://www.researchgate.net/publication/272177675_Cognitive_Flexibility_Theory_Advanced_Knowledge_Acquisition_in_Ill-Structured_Domains|journal=Cognitive Flexibility Theory|volume=2|issue=1|pages=3-5|doi=10.1017/CBO9780511529863.023|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514085246/https://www.researchgate.net/publication/272177675_Cognitive_Flexibility_Theory_Advanced_Knowledge_Acquisition_in_Ill-Structured_Domains|dead-url=no}}</ref>
{{Sedang ditulis}}
 
Fleksibilitas kognitif dapat dipelajari melalui dua pendekatan yang berfokus pada kemampuan bawah sadar untuk berpindah tugas dan kemampuan sadar untuk mengalami peralihan kognitif. Metode pengukuran fleksibilitas kognitif meliputi: ''A-not-B task, Dimensional Change Card Sorting Task, Multiple Classification Card Sorting Task, Wisconsin Card Sorting Task,'' dan tes Stroop''.'' Penelitian ''Functional Magnetic Resonance Imaging'' (fMRI) menunjukkan bahwa bagian otak tertentu akan diaktifkan ketika seseorang melakukan tugas fleksibilitas kognitif. Bagian tersebut meliputi: korteks prefrontal (PFC), ganglia basal, korteks ''cingulate'' anterior (ACC), dan korteks parietal posterior (PPC).<ref name="Leber 13592–7">{{Cite journal|last=Leber|first=A B|last2=Turk-Browne N B|last3=Chun M M|date=2008|title=Neural predictors of moment-to-moment fluctuations in cognitive flexibility|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2527350/|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=105|issue=36|pages=13592–13597|doi=10.1073/pnas.0805423105|pmc=2527350|pmid=18757744|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033635/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2527350/|dead-url=no}}</ref> Sejumlah studi yang meneliti individu dalam berbagai rentang usia dan dengan defisit tertentu menunjukkan perkembangan dan perubahan fleksibilitas kognitif di dalam otak.
 
== Definisi ==
''American Psychological Association'' (APA) mendefinisikan fleksibilitas kognitif sebagai sebuah kemampuan untuk menilai secara objektif dan bertindak secara fleksibel. Karakter ini juga menyiratkan kemampuan dalam beradaptasi dan berpikir secara terbuka.<ref>{{Cite web|last=APA Dictionary|date=2022|title=APA Dictionary of Psychology|url=https://dictionary.apa.org/cognitive-flexibility|website=APA Dictionary|language=en|access-date=7 Maret 2022|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033638/https://dictionary.apa.org/cognitive-flexibility|dead-url=no}}</ref>
 
Fleksibilitas kognitif bervariasi sepanjang hidup seseorang.<ref name="Scott" /> Para peneliti secara khusus menggambarkan fleksibilitas kognitif sebagai sebuah kemampuan untuk mengalihkan pemikiran dan perhatian seseorang ke tugas berbeda, yang biasanya terkait dengan perubahan aturan atau tuntutan.<ref name="Miyake">{{Cite journal|last=Miyake|first=A|last2=Friedman, N P|last3=Emerson, M J.|last4=Witzki, A H|last5=Howerter, A|last6=Wagner, T|year=2000|title=The unity and diversity of executive functions and their contributions to complex "frontal lobe" tasks: A latent variable analysis|url=https://booksc.eu/book/11956271/8404b1|journal=Cognitive Psychology|volume=41|issue=1|pages=49–100|doi=10.1006/cogp.1999.0734|pmid=10945922|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409014117/https://booksc.eu/book/11956271/8404b1|dead-url=yes}}</ref> Sebagai contoh, ketika menyortir kartu berdasarkan aturan tertentu, anak akan dianggap fleksibel secara kognitif apabila ia berhasil untuk beralih dari penyortiran kartu berdasarkan warna ke penyortiran kartu menurut jenis objek yang tertera pada kartu.
 
Secara luas, fleksibilitas kognitif digambarkan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan pemikiran dari situasi lama ke situasi baru, mengelola kebiasaan berpikir, dan beradaptasi dengannya.<ref>{{Cite journal|last=Sheerha|date=2020|title=Role of cognitive flexibility and mindfulness on flow|url=https://ijip.in/wp-content/uploads/2020/09/18.01.138.20200803.pdf|journal=The International Journal of Indian Psychology|volume=8|issue=3|pages=1-6|doi=10.25215/0803.138|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326030900/https://ijip.in/wp-content/uploads/2020/09/18.01.138.20200803.pdf|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|last=Deak|first=G O|year=2004|url=https://en.booksc.org/book/53056608/9810bf|title=Advances in Child Development and Behavior Volume 31|work=Advances in Child Development and Behavior|location=Cambridge|publisher=Academic Press|isbn=9780080493299|volume=31|pages=271–327|chapter=The development of cognitive flexibility and language abilities|doi=10.1016/s0065-2407(03)31007-9|pmid=14528664|url-status=live|access-date=2022-03-11|archive-date=2022-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220318170500/https://en.booksc.org/book/53056608/9810bf|dead-url=yes}}</ref> Oleh karena itu, seseorang yang mampu mengelola keyakinan atau kebiasaan yang dipegangnya, maka dapat dianggap fleksibel secara kognitif. Selain itu, fleksibilitas kognitif juga mengacu pada kemampuan seseorang dalam memikirkan dua aspek dari suatu objek, ide, atau situasi di waktu yang bersamaan.<ref name="Bigler">{{Cite journal|last=Bigler|first=R S|last2=Liben, L S|year=1992|title=Cognitive mechanisms in children's gender stereotyping: Theoretical and educational implications of a cognitive-based intervention|url=https://booksc.eu/book/39551163/1fc9af|journal=Child Development|volume=63|issue=6|pages=1351–1363|doi=10.1111/j.1467-8624.1992.tb01700.x|pmid=1446556|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326030904/https://booksc.eu/book/39551163/1fc9af|dead-url=yes}}</ref> Seperti contohnya, seorang anak yang mampu mengurutkan kartu berdasarkan warna dan jenis objek pada kartu secara bersamaan, dapat dianggap fleksibel secara kognitif. Oleh sebab itu, fleksibilitas kognitif juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami dan menyadari beragam kemungkinan pilihan dan alternatif secara serentak dalam situasi tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Martin|first=M M|last2=Rubin, R B|year=1995|title=A new measure of cognitive flexibility|url=https://booksc.eu/book/21311222/b57bea|journal=Psychological Reports|volume=76|issue=2|pages=623–626|doi=10.2466/pr0.1995.76.2.623|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409014119/https://booksc.eu/book/21311222/b57bea|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Faktor kontribusi ===
Terlepas dari kekhususan definisi, para peneliti umumnya sepakat bahwa fleksibilitas kognitif merujuk pada komponen fungsi eksekutif yakni [[kognisi]] tingkat tinggi yang melibatkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan pikirannya.<ref>{{Cite web|last=NCLD|year=2005|title=Executive Function Fact Sheet|url=http://www.ldonline.org/article/24880/|website=ID Online|publisher=National Center for Learning Disabilities & WETA-TV|archive-url=https://web.archive.org/web/20130102044933/http://www.ldonline.org/article/24880|archive-date=2 Januari 2013|access-date=7 Maret 2022|url-status=live}}</ref> Fungsi eksekutif mencakup beragam aspek kognisi, di antaranya: hambatan, memori, stabilitas emosional, perencanaan, dan organisasi pemikiran. Fleksibilitas kognitif sangat terkait dengan sejumlah kemampuan, seperti: penghambatan, perencanaan, dan memori kerja.<ref name="Miyake" /> Sehingga, mereka yang lebih mampu menekan aspek stimulus dan berfokus pada aspek yang lebih penting (misal: menghambat warna objek untuk fokus pada jenis objek), maka mereka juga lebih fleksibel secara kognitif. Dalam pengertian ini, mereka lebih baik dalam hal merencanakan, mengatur, dan menggunakan strategi memori tertentu.
 
Para peneliti berpendapat bahwa fleksibilitas kognitif juga merupakan komponen dari klasifikasi ganda, seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh psikolog [[Jean Piaget]]. Dalam tugas klasifikasi ganda, peserta (utamanya anak-anak yang telah atau sedang mengembangkan keterampilan ini) diminta menggolongkan objek dengan berbagai cara yang berbeda secara serentak, sehingga dapat diketahui fleksibilitas kognitifnya.<ref name="Cartwright">{{Cite journal|last=Cartwright|first=K B|year=2002|title=Cognitive development and reading: The relation of reading-specific multiple classification skill to reading comprehension in elementary school children|url=https://www.researchgate.net/publication/287784444_Cognitive_development_and_reading_The_relation_of_reading-specific_multiple_classification_skill_to_reading_comprehension_in_elementary_school_children|journal=Journal of Educational Psychology|volume=94|issue=1|pages=56–63|doi=10.1037/0022-0663.94.1.56|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230517000957/https://www.researchgate.net/publication/287784444_Cognitive_development_and_reading_The_relation_of_reading-specific_multiple_classification_skill_to_reading_comprehension_in_elementary_school_children|dead-url=no}}</ref> Demikian pula, mereka perlu mengelola pemusatan pikiran, yakni kecenderungan anak kecil untuk berfokus pada satu aspek dan objek saja.<ref>{{Cite journal|last=Senechal|first=Monique|last2=LeFevre|first2=Jo-Anne|date=2002|title=Parental Involvement in the Development of Children's Reading Skill: A Five-Year Longitudinal Study|url=https://en.booksc.org/book/8957635/c18148|journal=Child Development|language=en|volume=73|issue=2|pages=445–460|doi=10.1111/1467-8624.00417|issn=0009-3920}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sebagai contoh, ketika anak-anak masih belia, kemungkinan mereka hanya dapat fokus pada satu aspek (misal: warna objek) dan tidak dapat fokus pada kedua aspek tersebut (misal: warna dan jenis objek). Sehingga, peneltian menunjukan apabila seseorang terkonsentrasi dalam pemikirannya, maka ia kemungkinan tidak lebih fleksibel secara kognitif.
 
Penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas kognitif terkait dengan kemampuan kognitif lainnya, seperti: intelegensi. kecakapan membaca, dan [[pemahaman bacaan]].<ref name="Cartwright" /><ref>{{Cite journal|last=Colzanto dkk|first=|last2=|last3=|last4=|year=2006|title=Intelligence and cognitive flexibility: Fluid intelligence correlates with feature "unbinding" across perception and action.|url=https://www.researchgate.net/publication/6347819_Intelligence_and_cognitive_flexibility_Fluid_intelligence_correlates_with_feature_unbinding_across_perception_and_action|journal=Psychonomic Bulletin & Review|volume=13|issue=6|pages=1043–1048|doi=10.3758/BF03213923|pmid=17484433|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230515094412/https://www.researchgate.net/publication/6347819_Intelligence_and_cognitive_flexibility_Fluid_intelligence_correlates_with_feature_unbinding_across_perception_and_action|dead-url=no}}</ref> Intelegensi mengacu pada kemampuan pemecahan masalah dalam situasi baru dan memungkinkan adanya kemampuan penalaran yang baik. Saat seseorang mampu bernalar dengan baik, maka mereka cenderung fleksibel secara kognitif. Terlebih-lebih, mereka yang fleksibel secara kognitif terbukti mampu beralih tugas berbeda, sementara secara bersamaan mereka mampu memikirkan bunyi dan makna yang akan meningkatkan kecakapan dan pemahaman membaca mereka. Selain itu, fleksibilitas kognitif juga terbukti berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Contohnya saja, saat seseorang mampu mengalihkan pikirannya dari satu situasi ke situasi lainnya, maka hal tersebut akan mengurangi rasa stres yang ditimbulkan oleh situasi tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Han dkk|first=|last2=|last3=|last4=|last5=|last6=|year=2011|title=Performance enhancement with low stress and anxiety modulated by cognitive flexibility|url=https://www.researchgate.net/publication/51711840_Performance_Enhancement_with_Low_Stress_and_Anxiety_Modulated_by_Cognitive_Flexibility|journal=Psychiatry Investigation|volume=7|issue=3|pages=221–226|doi=10.4306/pi.2011.8.3.221|pmc=3182387|pmid=21994509|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230519043040/https://www.researchgate.net/publication/51711840_Performance_Enhancement_with_Low_Stress_and_Anxiety_Modulated_by_Cognitive_Flexibility|dead-url=no}}</ref>
 
Para peneliti di bidang ini umumnya berfokus pada perkembangan fleksibilitas kognitif di rentang usia 3-5 tahun.<ref name="Zelazo">{{Cite journal|last=Zelazo & Frye|first=|last2=|year=1998|title=Cognitive complexity and control: II. The development of executive function in childhood|url=https://www.researchgate.net/publication/254080900_Cognitive_Complexity_and_ControlII_The_Development_of_Executive_Function_in_Childhood|journal=Current Directions in Psychological Science|volume=7|issue=4|pages=121–126|doi=10.1111/1467-8721.ep10774761|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230517033941/https://www.researchgate.net/publication/254080900_Cognitive_Complexity_and_ControlII_The_Development_of_Executive_Function_in_Childhood|dead-url=no}}</ref> Walau begitu, keterampilan ini termasuk konsep yang dapat dipelajari di seluruh rentang usia maupun situasi yang berbeda.<ref name="Chelune" /> Sehingga, melalui tugas yang sederhana hingga kompleks, penelitian menyuguhkan rentetan perkembangan keterampilan fleksibilitas kognitif dari bayi hingga dewasa.
 
== Penilaian ==
Berbagai penilaian dapat membantu membedakan aneka tingkat fleksibilitas kognitif di rentang usia yang berbeda. Berikut merupakan tes yang lazim digunakan untuk menilai perkembangan fleksibilitas kognitif sesuai rentang usianya..
 
=== ''A-not-B task'' ===
Dalam ''A-not-B task,'' anak-anak diperlihatkan objek yang tersembunyi di lokasi A dalam jangkauan mereka. Kemudian, mereka diminta untuk mencari objek tersebut di lokasi A dan mereka menemukannya. Kegiatan ini diulang beberapa kali di lokasi yang sama. Selanjutnya, dilakukan uji kritis di mana saat anak menonton, objek disembunyikan di lokasi B (lokasi kedua yang mudah dijangkau anak). Para peneliti sepakat bahwa jenis tes ini merupakan tes sederhana yang secara efektif mampu mengukur fleksibilitas kognitif di masa kanak-kanak.<ref name="Zelazo" /><ref name="Kirkham">{{Cite journal|last=Kirkham dkk|first=|last2=|last3=|year=2003|title=Helping children apply their knowledge to their behavior on a dimension-switching task|url=https://booksc.eu/book/8949422/952727|journal=Developmental Science|volume=6|issue=5|pages=449–476|doi=10.1111/1467-7687.00300|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-03-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220311090143/https://booksc.eu/book/8949422/952727|dead-url=yes}}</ref>
[[Berkas:Dimensional_Change_Card_Sorting_Task.jpg|jmpl| Tes Penyortiran Kartu Berdasarkan Perubahan Dimensi]]
 
=== ''Dimensional Change Card Sorting Task'' ===
Dalam Tes Penyortiran Kartu Berdasarkan Perubahan Dimensi ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Dimensional Change Card Sorting Task,'' disingkat DCCS), anak diminta untuk mengurutkan kartu berdasarkan satu dimensi (misal: warna), lalu kemudian beralih untuk mengurutkan dimensi yang kedua (misal: bentuk).<ref>{{Cite journal|last=Fisher|first=A|year=2011|title=Automatic shifts of attention in the Dimensional Change Card Sort Task: Subtle changes in task materials lead to flexible switching|url=http://www.psy.cmu.edu/people/Fisher-2011.pdf|journal=Journal of Experimental Child Psychology|series=111-119|volume=108|issue=1|pages=211–219|doi=10.1016/j.jecp.2010.07.001|pmid=20674930|archive-url=https://web.archive.org/web/20190717085935/http://www.psy.cmu.edu/people/Fisher-2011.pdf|archive-date=17 Juli 2019|access-date=7 Maret 2022|url-status=dead}}</ref> Anak-anak berusia tiga tahun umumnya hanya mampu mengurutkan kartu berdasarkan satu dimensi. Sementara, anak-anak berusia lima tahun dapat menyelesaikan tes ini dengan baik.<ref name="Kirkham" /><ref>{{Cite journal|last=Zelazo dkk|first=|last2=|last3=|year=1996|title=An age-related dissociation between knowing rules and using them|url=https://booksc.eu/book/18048130/2bca14|journal=Cognitive Development|volume=11|issue=1|pages=37–63|doi=10.1016/S0885-2014(96)90027-1|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409014121/https://booksc.eu/book/18048130/2bca14|dead-url=yes}}</ref>
 
=== ''Multiple Classification Card Sorting Task'' ===
Dalam Tes Sortasi Kartu Klasifikasi Ganda ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Multiple Classification Card Sorting Task''), anak-anak diperlihatkan kartu dan diminta untuk mengurutkannya berdasarkan dua dimensi yang berbeda (misal: berdasarkan warna, seperti kuning dan biru; dan jenis objek, seperti hewan dan makanan) secara bersamaan ke dalam empat tumpukan (misal: hewan kuning, makanan kuning, hewan biru dan makanan biru). Tes ini nampak lebih sulit karena anak-anak berusia tujuh tahun tidak mampu menyortir kartu berdasarkan dua dimensi secara bersamaan. Sedangkan, anak-anak berusia 11 tahun mampu menyelesaikan tes ini dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan fleksibilitas kognitif di rentang usia 7-11 tahun.<ref name="Bigler" /><ref name="Cartwright" />
=== Tes Penyortiran Kartu Wisconsin ===
Tes Penyortiran Kartu Wisconsin ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Wisconsin Card Sorting Test,'' disingkat WCST) digunakan untuk menentukan kompetensi individu dalam penalaran abstrak dan kemampuan mengubah strategi pemecahan masalah bila diperlukan.<ref name="Biederam">{{Cite journal|last=Seidman dkk|displayauthors=|year=2000|title=Neuropsychological functioning in nonreferred siblings of children with attention deficit/hyperactivity disorder|url=https://booksc.eu/book/60666992/c0adf8|journal=Journal of Abnormal Psychology|volume=109|issue=2|pages=252–65|doi=10.1037/0021-843X.109.2.252|pmid=10895563|vauthors=|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409160353/https://booksc.eu/book/60666992/c0adf8|dead-url=yes}}</ref>
 
Dalam tes ini, sejumlah kartu berisi angka dengan warna, jumlah, dan bentuk yang berbeda disajikan ke hadapan para peserta. Para peserta diminta mencocokkan kartu, tetapi tidak pelu menunjukkan cara mencocokannya. Mereka akan diberi tahu apakah kecocokan itu benar ataukah salah. Tes ini menilai kemampuan individu untuk beralih ke aturan yang sesuai. Anak-anak dengan rentang usia 9-11 tahun biasanya menunjukkan fleksibilitas kognitif yang memadai untuk menyelesaikan tes ini.<ref name="Kirkham" />
 
=== Tes Stroop ===
Tes Stroop disebut juga sebagai Tes Penamaan Warna ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Color-word Naming Test)''. Dalam tes ini, terdapat tiga jenis kartu. "Kartu warna" adalah urutan tempelan warna sesuai dengan warna pada kartu kata. Sementara, "kartu kata" terdiri dari daftar kata-kata untuk warna (contoh: merah, hijau, kuning, biru) yang dicetak dengan tinta hitam. Sedangkan, "kartu warna-kata" adalah daftar kata yang dicetak dengan warna yang berbeda dengan makna katanya (contoh: kata MERAH dicetak dengan warna tinta kuning). Dalam tes ini, peserta diminta untuk menyebutkan warna (kartu warna), membaca kata warna (kartu kata), dan menyebutkan warna tinta tulisan dengan mengabaikan arti katanya (kartu warna-kata). Waktu (dalam detik) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini menjadi skor dari tes tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Jensen|first=A R|year=1965|title=Scoring the Stroop test|url=https://arthurjensen.net/wp-content/uploads/2014/06/Scoring-the-Stroop-Test-1965-by-Arthur-Robert-Jensen.pdf|journal=Acta Psychologica|volume=24|issue=5|pages=398–408|doi=10.1016/0001-6918(65)90024-7|pmid=5841721|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-12-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20221212164102/https://arthurjensen.net/wp-content/uploads/2014/06/Scoring-the-Stroop-Test-1965-by-Arthur-Robert-Jensen.pdf|dead-url=no}}</ref> Biasanya, "kartu warna-kata" akan menghabiskan durasi yang lama dan menghasilkan banyak kesalahan. Dalam situasi ini, orang dewasa akan cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi dibandingkan anak-anak. Hal ini terjadi karena orang dewasa lebih sensitif terhadap warna sebenarnya dari kata tersebut.
 
== Dasar saraf ==
Mekanisme yang melandasi fleksibilitas kognitif sedang diteliti saat ini. Pemahamannya cukup sulit karena fungsi otak terdistribusi menunjukkan perannya dalam berbagai cara. Studi pada manusia menggunakan [[pencitraan resonansi magnetik]] fungsional ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''functional magnetic resonance imaging,'' disingkat fMRI) dan studi pada hewan menggunakan optogenetika menunjukkan bahwa fleksibilitas kognitif bergantung pada beragam bagian otak yang bekerja secara bersamaan. Bagian tersebut meliputi: korteks prefrontal (PFC), korteks ''cingulate'' anterior (ACC), korteks parietal posterior (PPC), ganglia basal, dan [[talamus]].<ref name="Leber 13592–7" /><ref name="Kim 4771–9">{{Cite journal|last=Kim dkk|first=|last2=|last3=|last4=|date=2011|title=Common and distinct mechanisms of cognitive flexibility in prefrontal cortex|url=https://www.researchgate.net/publication/50936476_Common_and_Distinct_Mechanisms_of_Cognitive_Flexibility_in_Prefrontal_Cortex|journal=Journal of Neuroscience|volume=31|issue=13|pages=4771–9|doi=10.1016/j.brainres.2012.06.013|pmc=3411858|pmid=22750124|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220410005634/https://www.researchgate.net/publication/50936476_Common_and_Distinct_Mechanisms_of_Cognitive_Flexibility_in_Prefrontal_Cortex|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Rikhye|first=R|last2=Gilra A|last3=Halassa M|date=2018|title=Thalamic regulation of switching between cortical representations enables cognitive flexibility|url=https://dspace.mit.edu/bitstream/handle/1721.1/130385/nihms-1508796.pdf?sequence=2&isAllowed=y|journal=Nature Neuroscience|volume=21|issue=12|pages=1753–1763|doi=10.1038/s41593-018-0269-z|pmc=7225728|pmid=30455456|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033655/https://dspace.mit.edu/bitstream/handle/1721.1/130385/nihms-1508796.pdf?sequence=2&isAllowed=y|dead-url=no}}</ref>
 
Bagian yang aktif selama proses fleksibilitas kognitif tergantung pada jenis tugas dan beragam faktor. Faktor yang dimaksud antara lain: inhibisi (penghambatan), atensi, memori kerja, seleksi respons, dan kontrol tujuan.<ref name="Miyake" /> Beberapa penelitian yang menggunakan [[paradigma]] pengalihan tugas menunjukkan kompleksitas jaringan yang terlibat dalam fleksibilitas kognitif. Aktivasi PFC dorsolateral contohnya, muncul selama gangguan set tugas yang tidak relevan.<ref>{{Cite journal|last=Hyafil|first=A|last2=Summerfield C|last3=Koechlin E|year=2009|title=Two mechanisms for task switching in the prefrontal cortex|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6665449/|journal=Journal of Neuroscience|volume=29|issue=16|pages=5135–5142|doi=10.1523/JNEUROSCI.2828-08.2009|pmc=6665449|pmid=19386909|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033701/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6665449/|dead-url=no}}</ref> Lebih jauh, studi lain menunjukkan bahwa tingkat keabstrakan pada jenis peralihan memengaruhi berbagai wilayah di PFC. Seperti apakah peserta diminta untuk melakukan peralihan set kognitif, peralihan respons, peralihan stimulus atau persepsi. Set peralihan akan menghendaki peralihan antara aturan tugas, seperti dengan WCST yang dianggap paling abstrak. Perallihan respons menghendaki pemetaan respon yang berbeda, seperti tombol lingkaran kanan dan tombol kiri persegi, begitupun sebaliknya. Sedangkan, peralihan set stimulus atau persepsi menghendaki peralihan sederhana antara lingkaran dan persegi. Aktivasi akan muncul berdasarkan tingkat keabstrakan peralihan set dari anterior ke posterior dalam PFC, di mana aktivasi paling anterior timbul sebagai akibat peralihan stimulus atau persepsi.<ref name="Kim 4771–9" /> Ganglia basal aktif selama seleksi respons dan PPC, bersamaan dengan aktifnya persimpangan frontal inferior selama representasi, sehingga memperbarui set tugas yang disebut dengan pengalihan umum domain.<ref>{{Cite journal|last=Yehene|first=E|last2=Meiran N|last3=Soroker N|date=Jun 2008|title=Basal ganglia play a unique role in task switching within the frontal-subcortical circuits: evidence from patients with focal lesions|url=https://www.researchgate.net/publication/5640977_Basal_Ganglia_Play_a_Unique_Role_in_Task_Switching_within_the_Frontal-Subcortical_Circuits_Evidence_from_Patients_with_Focal_Lesions|journal=Journal of Cognitive Neuroscience|volume=20|issue=6|pages=1079–1093|doi=10.1162/jocn.2008.20077|pmid=18211234|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514095340/https://www.researchgate.net/publication/5640977_Basal_Ganglia_Play_a_Unique_Role_in_Task_Switching_within_the_Frontal-Subcortical_Circuits_Evidence_from_Patients_with_Focal_Lesions|dead-url=no}}</ref>
 
=== Perkembangan ===
Anak-anak dapat dianggap sangat tidak fleksibel ketika diuji menggunakan tes fleksibilitas kognitif tradisional. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, mengingat terdapat banyak proses kognitif yang terlibat dan adanya perkembangan kemampuan tersebut. Seiring bertambahnya usia, anak-anak menunjukkan kemajuan fleksibilitas kognitif sebagai hasil dari perkembangan jaringan frontoparietal pada orang dewasa, pematangan koneksi sinaptik, peningkatan [[Selubung mielin|mielinisasi]], dan volume ''grey matter'' yang terjadi sejak lahir hingga pertengahan dua puluhan.<ref>{{Cite journal|last=Morton|first=JB|last2=Bosma R|last3=Ansari D|year=2009|title=Age-related changes in brain activation associated with dimensional shifts of attention: An fMRI study|url=https://booksc.eu/book/19170423/48a368|journal=NeuroImage|volume=46|issue=1|pages=249–256|doi=10.1016/j.neuroimage.2009.01.037|pmid=19457388|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409014124/https://booksc.eu/book/19170423/48a368|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Penurunan fleksibilitas kognitif ===
Berkurangnya fleksibilitas kognitif dapat dijumpai di berbagai gangguan neuropsikiatri, seperti [[anoreksia nervosa]], [[gangguan obsesif kompulsif]], [[skizofrenia]], [[autisme]], dan pada sebagian orang dengan [[Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas|ADHD]].<ref>{{Cite journal|last=Steinglass dkk|first=|last2=|last3=|author-link3=|date=2006|title=Set shifting deficit in anorexia nervosa|url=https://booksc.eu/book/39577047/df7f49|journal=Journal of the International Neuropsychological Society|volume=12|issue=3|pages=431–5|doi=10.1017/s1355617706060528|pmid=16903136|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220318012218/https://booksc.eu/book/39577047/df7f49|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Etchepareborda|first=M C|last2=Mulas F|date=2004|title=Cognitive flexibility, an additional symptom of attention deficit hyperactivity disorder. Is it a therapeutically predictive element?|url=https://www.researchgate.net/publication/7233273_Cognitive_flexibility_an_additional_symptom_of_attention_deficit_hyperactivity_disorder_Is_it_a_therapeutically_predictive_element|journal=Revista de Neurología|language=es|volume=38|issue=1|pages=S97–102|pmid=15011162|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230517033932/https://www.researchgate.net/publication/7233273_Cognitive_flexibility_an_additional_symptom_of_attention_deficit_hyperactivity_disorder_Is_it_a_therapeutically_predictive_element|dead-url=no}}</ref> Masing-masing gangguan ini menunjukkan berbagai aspek ketidakfleksibelan kognitif. Sebagai contoh, mereka yang mengalami gangguan obsesif kompulsif akan mengalami kesulitan dalam mengalihkan fokus perhatian, yang juga menghambat respons motoriknya.<ref>{{Cite journal|last=Chamberlain|first=S R|last2=Blackwell A D|last3=Fineberg N A|last4=Robbins T W|last5=Sahakian B J|date=2005|title=The neuropsychology of obsessive compulsive disorder: the importance of failures in cognitive and behavioural inhibition as candidate endophenotypic markers|url=https://booksc.eu/book/8742935/f7f924|journal=Neuroscience & Biobehavioral Reviews|volume=29|issue=3|pages=399–419|doi=10.1016/j.neubiorev.2004.11.006|pmid=15820546|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220410005541/https://booksc.eu/book/8742935/f7f924|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, pada anak-anak dengan autisme, kurangnya fleksibiltas kognitif terlihat manakala mereka kesulitan menyesuaikan diri dengan tugas yang dinamis. Pengobatan potensial bisa jadi mengacu pada modulasi neurokimia. Sedangkan, remaja dengan [[anoreksia nervosa]] ditandai dengan penurunan kemampuan peralihan set tugas, yang mungkin dikaitkan dengan kurang sempurnanya pematangan korteks prefrontal akibat malnutrisi.<ref>{{Cite journal|last=Bühren|first=K|last2=Mainz V|last3=Herpertz-Dahlmann B|last4=Schäfer K|last5=Kahraman-Lanzerath B|last6=Lente C|last7=Konrad K|year=2012|title=Cognitive flexibility in juvenile anorexia nervosa patients before and after weight recovery|url=https://booksc.eu/book/19521785/3e5ba3|journal=Journal of Neural Transmission|volume=119|issue=9|pages=1047–1057|doi=10.1007/s00702-012-0821-z|pmid=22644538|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220411212627/https://booksc.eu/book/19521785/3e5ba3|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, orang dengan ketergantungan tertentu juga dapat mengalami penurunan fleksibilitas kognitif. Hal ini disebabkan karena mereka tidak dapat menanggapi secara fleksibel sebuah rangsangan yang terasosiasi dengan obat.<ref>{{Cite journal|last=Stalnaker|first=T A|last2=Takahashi Y|last3=Roesch MR|last4=Schoenbaum G|year=2009|title=Neural substrates of cognitive inflexibility after chronic cocaine exposure|url=https://www.researchgate.net/publication/23161189_Neural_Substrates_of_Cognitive_Inflexibility_after_Chronic_Cocaine_Exposure|journal=Neuropharmacology|volume=56|issue=Suppl 1|pages=63–72|doi=10.1016/j.neuropharm.2008.07.019|pmc=2647515|pmid=18692512|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230519042734/https://www.researchgate.net/publication/23161189_Neural_Substrates_of_Cognitive_Inflexibility_after_Chronic_Cocaine_Exposure|dead-url=no}}</ref>
 
=== Penuaan ===
Lansia seringkali mengalami penurunan fleksibilitas kognitif. Hal ini terjadi karena penuaan otak akan menyebabkan perubahan secara fisik dan fungsional. Perubahan tersebut menghasilkan penurunan kecepatan pemrosesan, fungsi sensorik pusat, integritas ''white matter,'' dan volume otak. Bagian otak yang terkait dengan fleksibilitas kognitif, seperti korteks prefrontal (PFC) dan kortikal posterior (PC) mengalami atrofi atau penyusutan seiring bertambahnya usia, tetapi juga menunjukkan adanya aktivasi terkait tugas yang lebih besar dibandingkan individu yang lebih muda.<ref>{{Cite journal|last=Greenwood|first=P M|date=2007|title=Functional plasticity in cognitive aging: review and hypothesis|url=https://www.researchgate.net/publication/5863970_Functional_Plasticity_in_Cognitive_Aging_Review_and_Hypothesis|journal=Neuropsychology|volume=21|issue=6|pages=657–673|doi=10.1037/0894-4105.21.6.657|pmid=17983277|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033842/https://www.researchgate.net/publication/5863970_Functional_Plasticity_in_Cognitive_Aging_Review_and_Hypothesis|dead-url=no}}</ref> Dalam hal ini, atrofia meningkatkan aliran darah dan metabolisme yang diukur sebagai respons BOLD (''Blood-Oxygen-Level Dependence,'' dideteksi dengan fMRI). Penelitian menunjukkan bahwa latihan dan senam aerobik mampu menginduksi [[Neuroplastisitas|plastisitas]] yang berfungsi untuk menunda penurunan fungsi eksekutif otak di usia senja.<ref>{{Cite journal|last=Masley|first=S|last2=Roetzheim R|last3=Gualtieri T|year=2009|title=Aerobic exercise enhances cognitive flexibility|url=https://www.researchgate.net/publication/24242875_Aerobic_Exercise_Enhances_Cognitive_Flexibility|journal=Journal of Clinical Psychology in Medical Settings|volume=16|issue=2|pages=186–193|doi=10.1007/s10880-009-9159-6|pmid=19330430|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514092657/https://www.researchgate.net/publication/24242875_Aerobic_Exercise_Enhances_Cognitive_Flexibility|dead-url=no}}</ref>
 
== Implikasi bagi pendidikan dan pembelajaran umum ==
 
=== Aplikasi di bidang pendidikan ===
Fleksibilitas kognitif dan keterampilan fungsi eksekutif lainnya sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah studi yang meneliti dampak intervensi kognitif pada anak-anak di kelas prasekolah menemukan bahwa anak-anak yang menerima intervensi selama 1-2 tahun secara signifikan mengungguli rekan-rekannya. Anak-anak tersebut mencapai skor akurasi 85% pada tes kontrol penghambatan (disiplin diri), fleksibilitas kognitif, dan memori kerja dibandingkan anak-anak seusianya.<ref>{{Cite journal|last=Diamond|first=A.|last2=Barnett, W S|last3=Thomas, J|last4=Munro, S|year=2007|title=Preschool Program Improves Cognitive Control|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2174918/|journal=Science (journal){{!}}Science|volume=318|issue=5855|pages=1387–1388|doi=10.1126/science.1151148|pmc=2174918|pmid=18048670|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230514033717/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2174918/|dead-url=no}}</ref> Sebaliknya, anak-anak yang tidak terpapar intervensi hanya menunjukkan akurasi sebesar 65%. Pendidik yang terlibat dalam penelitian ini akhirnya memilih untuk menerapkan teknik pelatihan keterampilan kognitif daripada kurikulum yang dikembangkan oleh wilayah bersangkutan.
 
Indikasi lebih lanjut terkait peran fleksibilitas kognitif di bidang pendidikan menyoroti sebuah anggapan bahwa metode pengajaran siswa berdampak pada sifat dan pembentukan struktur kognitif yang akan memengaruhi kemampuan siswa dalam menyimpan dan mengakses informasi dengan mudahnya.<ref name="Cooper-Kahn" /> Tujuan utama pendidikan ialah membantu siswa belajar, menerapkan dan beradaptasi dengan situasi baru secara tepat. Hal ini tercermin dalam integrasi fleksibilitas kognitif ke dalam kebijakan pendidikan tentang pedoman akademik dan harapan. Contohnya seperti ''Common Core State Standards Initiative'', yakni sebuah reformasi pendidikan berbasis standar yang dikembangkan untuk meningkatkan tingkat kelulusan sekolah menengah. Dalam pedoman ini, pendidik diharapkan mampu menyajikan pembelajaran yang mengacu pada kognitif tingkat tinggi, seperti bertanya kepada siswa terkait pemahaman konseptualnya.<ref>{{Cite web|last=Common Core State|date=2016|title=Common Core State Standards Initiative Standards-Setting Criteria|url=http://www.corestandards.org/assets/Criteria.pdf|website=Core Standards|archive-url=https://web.archive.org/web/20100613080219/http://www.corestandards.org/assets/Criteria.pdf|archive-date=13 Juni 2010|access-date=7 Maret 2022|url-status=live}}</ref> Pedoman ini menjadi esensi dari fleksibilitas kognitif, sementara gaya mengajar yang mendukung tujuan ini akan mampu mendorong pemahaman tentang informasi yang kompleks dan nonlinear.<ref>{{Cite web|last=Chikatla|first=S|last2=Rebecca Reese|year=2007|title=Cognitive Flexibility Theory|url=http://www.southalabama.edu/oll/mobile/theory_workbook/cognitive_flexibility_theory.htm|website=South Alabama|publisher=Universitas South Alabama|archive-url=https://web.archive.org/web/20120715003927/http://www.southalabama.edu/oll/mobile/theory_workbook/cognitive_flexibility_theory.htm|archive-date=15 Juli 2012|access-date=7 Maret 2022|url-status=dead}}</ref> Studi tandingan telah menunjukkan bahwa ketika materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang terlampau sederhana, maka peserta didik mengalami kegagalan terkait transfer ilmu pengetahuan ke domain baru.
 
==== Dampak pada pengajaran dan desain kurikulum ====
[[Hiperteks]] adalah pendekatan pendidikan alternatif berbasiskan fleksibilitas kognitif. Komputer memungkinkan kompleksitas data untuk disajikan dalam format multidimensi dan koheren yang membiarkan penggunanya untuk dapat mengakses data tersebut sesuai kebutuhan. Internet menjadi salah satu contoh [[hiperteks]] yang lazim digunakan, di mana penyajian informasinya termuat dalam format interkoneksi (misal: ''hyperlink''). Dalam hal ini, dokumen [[hiperteks]] menyangkut ''node'' (informasi) dan pranala yang menghubungkan ''node-node''. Aplikasi untuk pendidikan guru berisi rekaman video dari guru terampil yang dapat dipelajari oleh guru pemula, di mana sesi ini memuat instruksi video. Dalam contoh ini, guru pemula menerima sebuah dokumen [[hiperteks]] yang memungkinkan pelajar untuk mengakses konten secara mandiri. [http://edutechwiki.unige.ch/en/Cognitive_flexibility_hypertext Hiperteks fleksibilitas kognitif] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230522015332/https://edutechwiki.unige.ch/en/Cognitive_flexibility_hypertext |date=2023-05-22 }} (Inggris: ''cognitive flexibility hypertext,'' disingkat CFH) menyajikan materi "tiga dimensi" dan "terbuka" bagi pelajar, sehingga memungkinkan mereka untuk dapat memadukan informasi baru dengan pengetahuan yang telah didapat sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Elander|first=Kelly|last2=Cronje|first2=Johannes C.|date=2016|title=Paradigms revisited: a quantitative investigation into a model to integrate objectivism and constructivism in instructional design|url=https://en.booksc.org/book/50001238/ee5db1|journal=Educational Technology Research and Development|language=en|volume=64|issue=3|pages=389–405|doi=10.1007/s11423-016-9424-y|issn=1042-1629|access-date=2022-04-05|archive-date=2022-04-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154957/https://en.booksc.org/book/50001238/ee5db1|dead-url=yes}}</ref> Penelitian lebih lanjut diperlukan guna membuktikan potensi CFH sebagai alat pembelajaran di ruang kelas, dengan hipotesis bahwa alat tersebut mampu menciptakan transfer ilmu lintas domain pada siswa.
 
Para peneliti di bidang ini menyarankan gaya mengajar yang memadukan antara aktivitas pemecahan masalah dalam kelompok dan kegiatan yang mendukung pemikiran tingkat tinggi.<ref>{{Cite book|last=McKenney|first=Susan|last2=Reeves|first2=Thomas C.|date=2014|url=https://www.researchgate.net/publication/265092587_Educational_Design_Research|title=Educational Design Research|location=New York|publisher=Springer|isbn=978-1-4614-3184-8|editor-last=Spector|editor-first=J. Michael|pages=131–140|language=en|doi=10.1007/978-1-4614-3185-5_11|editor-last2=Merrill|editor-first2=M. David|editor-last3=Elen|editor-first3=Jan|editor-last4=Bishop|editor-first4=M. J.|url-status=live|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230531094820/https://www.researchgate.net/publication/265092587_Educational_Design_Research|dead-url=no}}</ref> Proses ini akan memungkinkan guru untuk membuka pelajaran dengan sebuah pertanyaan. Selanjutnya, siswa berdiskusi dengan guru dan rekan-rekannya. Pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan dari diskusi ini menunjukkan bahwa siswa secara aktif melakukan ''brainstorming'' dan mengingat kembali pengetahuan yang ia dapat sebelumnya. Pada tahap ini, guru kemudian memberi kondisi khusus dari masalah yang sedang dibahas sehingga siswa dan rekan-rekannya dapat saling menyesuaikan pengetahuan mereka dan menghasilkan sebuah solusi.
 
==== Aplikasi pembelajaran di luar ranah pendidikan ====
Aplikasi fleksibilitas kognitif di luar ranah pendidikan ialah pada [[Permainan video|video game]]. Peneliti Belanda mengamati bahwa pemain game [[Tembak-menembak orang-pertama|tembak menembak orang pertama]] (Inggris: ''first-person shooter,'' disingkat FPS) seperti ''[[Call of Duty]]'' dan ''Battlefield,'' menunjukkan "fleksibilitas mental" yang lebih besar pada serangkaian tindakan daripada individu ''non-gamer.''<ref>{{Cite journal|last=Colzato|first=Lorenza S.|date=2010|title=DOOM'd to switch: superior cognitive flexibility in players of first person shooter games|url=http://journal.frontiersin.org/article/10.3389/fpsyg.2010.00008/abstract|journal=Frontiers in Psychology|volume=1|issue=2|pages=1-6|doi=10.3389/fpsyg.2010.00008|pmc=PMC3153740|pmid=21833191|access-date=2023-05-14|archive-date=2016-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20160308175802/http://journal.frontiersin.org/article/10.3389/fpsyg.2010.00008/abstract|dead-url=no}}</ref> Para peneliti berpendapat bahwa meskipun bermain video game tergolong kontroversial, tetapi memanfaatkan efek dari permainan ini dapat menghasilkan keuntungan yang sama di berbagai populasi. Sebagai contoh pada lansia yang menghadapi penurunan kognitif. Sehingga, hal tersebut relevan secara sosial.
 
Beberapa program daring yang dipasarkan untuk mereka yang ingin meningkatkan kemampuan kognitif telah dibuat untuk meningkatkan "kebugaran otak".<ref>{{Cite book|last=Frasson dkk|date=2017|url=https://en.id1lib.org/book/3376953/06e473|title=Brain function assessment in learning : first International Conference, BFAL 2017, Patras, Greece, September 24-25, 2017, proceedings|location=New York|publisher=Springer|isbn=9783319676159|pages=215-229|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Tetlow|first=Amber M.|last2=Edwards|first2=Jerri D.|date=2017|title=Systematic literature review and meta-analysis of commercially available computerized cognitive training among older adults|url=https://booksc.eu/book/67490137/aebb45|journal=Journal of Cognitive Enhancement|volume=1|issue=4|pages=559–575|doi=10.1007/s41465-017-0051-2|access-date=2023-05-14|archive-date=2022-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220318170502/https://booksc.eu/book/67490137/aebb45|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite journal|last=García-Betances|first=Rebeca Isabel|last2=Cabrera-Umpiérrez|first2=María Fernanda|last3=Arredondo|first3=María T.|date=2018|title=Computerized neurocognitive interventions in the context of the brain training controversy|url=https://www.researchgate.net/publication/319184739_Computerized_neurocognitive_interventions_in_the_context_of_the_brain_training_controversy|journal=Reviews in the Neurosciences|volume=29|issue=1|pages=55–69|doi=10.1515/revneuro-2017-0031|pmid=28822228|access-date=2023-05-14|archive-date=2023-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230519043101/https://www.researchgate.net/publication/319184739_Computerized_neurocognitive_interventions_in_the_context_of_the_brain_training_controversy|dead-url=no}}</ref>
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist|group=note}}{{Notelist}}{{Notelist-lr}}
 
== Referensi ==
<references />
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
*
 
*
* [https://web.archive.org/web/20160808191040/http://knowledgenetwork.alumni.msu.edu/knowledge-visualization/cognitive-flexibility-theory.html Apa itu Teori Fleksibilitas Kognitif] oleh Michigan State University
*
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Saraf]]
[[Kategori:Pendidikan]]