Kepulauan Raja Ampat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Envapid (bicara | kontrib)
Sudah dibenarkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(182 revisi perantara oleh 69 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox islands
Bayangkan, dalam sekali penyelaman saja, saya bisa menemukan 283 jenis ikan yang berbeda, komentar Dr. Gerald Allen, seorang ahli biologi laut dari Australia yang melakukan penelitian di Kepulauan Raja Ampat.
| name = Kepulauan Raja Ampat
| native_name = Kalano Muraha, Kolano Nguraha ([[Bahasa Tidore|Tidore]])<br>Kalana Fat ([[Bahasa Ma'ya|Ma'ya]])
| native_name_link =
| sobriquet = <!-- or nickname -->
| etymology =
| image_name = Raja Ampat Islands - journal.pbio.1001457.g001.png
| image_size =
| image_caption = Pemandangan panorama
| image_alt =
| image_map = Karta ID RajaAmpat Isl.PNG
| map_size = 250px
| map_caption = Map kepulauan Raja Ampat
| pushpin_map = Indonesia
| pushpin_map_caption = Lokasi di Indonesia
| location =
| coordinates = {{coord|-0.2333115|130.5078908|type:airport|display=inline,title}}
| archipelago = [[Melanesia]]
| waterbody =
| total_islands = 612
| major_islands = [[Pulau Misool]]<br>[[Pulau Salawati]]<br>[[Pulau Batanta]]<br>[[Pulau Waigeo]]
| area_km2 = 8,034.44
| area_footnotes =
| elevation_m =
| elevation_footnotes =
| highest_mount = <!--name-->
| Country_heading =
| country = Indonesia
| country_admin_divisions_title = Provinsi
| country_admin_divisions = [[Papua Barat Daya]]
| country_admin_divisions_title_1 = Kabupaten dan Kota
| country_admin_divisions_1 = [[Kabupaten Raja Ampat|Raja Ampat]] dan [[Kota Sorong|Sorong]]
| demonym =
| population = 64.141
| population_as_of = Sensus 2020
| population_footnotes = <ref>Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2021.</ref>
| density_km2 = 7.98
| density_rank =
| density_footnotes =
| ethnic_groups =
}}
 
'''Kepulauan Raja Ampat''' adalah gugusan [[kepulauan]] yang berlokasi di barat bagian [[Semenanjung Doberai|Semenanjung Kepala Burung]] (''Vogelkoop'') [[Pulau Papua]]. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah [[Kabupaten Raja Ampat]] dan [[Kota Sorong]], Provinsi [[Papua Barat Daya]]. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu [[Pulau Waigeo]], [[Pulau Misool]], [[Pulau Salawati]], dan [[Pulau Batanta]].
Tak heran, Raja Ampat menjadi surga baru bagi penyelam di seluruh dunia, khususnya para fotografer bawah laut dan saintis kelautan. Betapa menakjubkan, CI (Conservation International) dan TNC (The Nature Conservancy) melalui penelitiannya pada tahun 2001 dan 2002 telah menemukan sebanyak 537 species karang. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini. Dari letak geografis penyebaran karangnya, para saintis sering menyebutnya sebagai The Heart of The World Coral Triangle atau Jantung Segitiga Karang Dunia. Segitiga terumbu karang yang mencakup negara Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua New Guinea, Jepang dan Australia. Tak hanya itu, penelitian kedua lembaga tersebut telah mencatat 1074 jenis ikan, 699 jenis moluska dan menemukan sedikitnya 5 jenis penyu berada si kawasan perairan Raja Ampat.
 
== Asal usul dan sejarah ==
'''Lokasi Penyelaman'''
Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat propinsi Papua, tepatnya di bagian kepala burung Papua (bird’s head seascape). Tak kurang terdiri dari 1500 pulau-pulau kecil yang kebanyakan berupa pulau karst atau pulau kapur dengan luas kawasan 43.000 km2. Empat diantaranya merupakan pulau besar. Keempat pulau besar tersebut adalah P. Waigeo, pulau terbesar yang terletak di utara, P. Misool yang terletak di selatan, P. Batanta dan P. Salawati yang terletak di antara P. Waigeo dan P. Misool.
 
Ada berbagai asal muasal ''Raja Ampat'' menurut mitos masyarakat yang memiliki berbagai versi. Secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua, periode setelah tokoh [[Gurabesi]] dan sebelum Gurabesi.<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246">{{cite book |last=Mansoben |first=Johszua Robert |author-link= |date=1995 |title=Sistem Politik Tradisional Di Irian Jaya |url= |location=Jakarta |publisher=LIPI - RUL 1995 |pages=232-246|isbn=979-8258-06-1}}</ref>
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, Anda bisa menyaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Anda bisa menyaksikannya sambil duduk atau berbaring di pasir yang putih dengan minum kelapa muda di keheningan kampung yang sangat jauh dari kebisingan kota.
 
===Periode sebelum Gurabesi===
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse atau kudalaut mini, wobbegong dan Manta ray. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
 
Menurut versi ini berdasarkan [[suku Kawe]] dan [[suku Wawiyai|Wawiyai]] seperti yang dicatat Van der Leeden tahun 1979-1980, sebelum Gurabesi berkuasa, wilayah ini sudah memiliki kerajaan lokal dan dipimpin oleh raja yang saling bersaudara bergelar ''fun''. ''Fun'' Giwar menguasai [[Kerajaan Waigeo|Waigeo]], ''fun'' Tusan menguasai [[Kerajaan Salawati|Salawati]], dan ''fun'' Mustari yang menguasai [[Kerajaan Misool|Misool]]. Selain itu ada pula saudara keempat ''fun'' Kilimuri yang kemudian pergi ke [[Pulau Seram]], saudara kelima ''fun'' Sem yang menjelma menjadi makhluk halus, dan Pin Take saudari keenam, dan saudara ketujuh yang membatu di Wawage, Waigeo Selatan. Mereka awalnya hidup bersama di Wawage tetapi kemudian bertengkar dan berpisah.<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II yang bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman menjadikan tempat yang bagus untuk wreck dive seperti di P. Wai. Dan masih banyak lagi situs terumbu karang yang sebenarnya belum pernah dijamah. Ini menjadikan penyelaman di Raja Ampat terasa lebih menantang.
 
Selanjutnya dari sejarah tersebut beredar mitos yang dipercaya masyarakat, bahwa saudara perempuan Pin Take hamil tanpa suami. Peristiwa itu menyebabkan saudara-saudaranya malu. Karena itu, dia dihanyutkan oleh saudara-saudaranya ke laut. Pin Take terdampar di [[Pulau Numfor]] dan bertemu dengan Manar Maker, seorang tokoh mitos masyarakat Biak-Numfor.<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
'''Mitos'''
Nama raja ampat sendiri merupakan sebuah mitos yang berkembang dan memiliki beberapa variant di masyarakat setempat. Mitos itu mengatakan bahwa ada seorang wanita yang menemukan 7 telor. 4 butir telor diantaranya menetas menjadi 4 orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara 3 telor lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu.
 
Kemudian Pin Take melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Kurabesi. Ketika dewasa, Kurabesi kembali ke Kali Raja (Wawage) dan bertemu pamannya ''fun'' Giwar. Gurabesi, ''fun'' Giwar dan anak Giwar yang bernama Mereksopen, membantu Raja Tidore berperang melawan Raja Ternate.<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
'''Akses'''
Untuk menuju Kepulauan Raja Ampat, Anda dapat melakukan penerbangan dari Jakarta atau Denpasar menuju Sorong dengan transit di Makassar atau Manado. Setelah mendarat di Bandara DEO (Dominie Edward Osok) Sorong, dengan taksi Rp 50.000,00 perjalanan dilanjutkan menuju pelabuhan Sorong memakan waktu hanya 15 menit. Dari pelabuhan ini Anda bisa naik kapal regular Raja Ampat I, Kie Raha I dan Kie Raha II dengan tiket Rp. 26.000,00 – Rp. 50.000,00 per orang tergantung kelasnya dengan lama perjalanan paling cepat 4 jam dan hanya singgah di beberapa tempat tertentu saja. Namun untuk akses yang lebih cepat anda bisa menyewa speed boat di Pelabuhan Karembeu dengan harga sewa minimal Rp. 700.000,00 tergantung pulau mana yang dituju. Karembeu merupakan pelabuhan kecil di sebelah pelabuhan Sorong dimana banyak bersandar longboat, transportasi umum masyarakat Sorong dan Raja Ampat. Perjalanan dari Sorong menuju Kepuluan Raja Ampat dengan menggunakan speed boat memekann waktu 1 – 6 jam. Tergantung pulau mana yang dituju.
 
Sebagai hadiah kepada Kurabesi atas kemenangan melawan Ternate, dia dinikahkan dengan putri Sultan Tidore, Boki Taiba. Kurabesi dan istrinya kemudian menetap di Wauyai, Waigeo, Raja Ampat sampai akhir hidupnya.<ref>{{Cite web|last=Adelia|first=Jesslyn|date=2021-11-25|title=Raja Ampat: Sejarah, Pesona Keindahan Alam dan Pantai|url=https://www.kabarwisata.id/objek-rekreasi/raja-ampat-sejarah-pesona-keindahan-alam-dan-pantai/|website=Kabar Wisata|language=id-ID|access-date=2021-12-12|archive-date=2021-12-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212090508/https://www.kabarwisata.id/objek-rekreasi/raja-ampat-sejarah-pesona-keindahan-alam-dan-pantai/|dead-url=yes}}</ref><ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
Hanya ada satu pengelola resort di Raja Ampat, yaitu Papua Diving Resort yang berlokasi di P. Kri di Selat Dampier, dimana mengelola dua resort yang terpisah di pulau tersebut yaitu Kri Eco Resort dan Sorido Bay Resort. Jika menuju resort tersebut, dari pelabuhan Sorong Anda akan dijemput oleh Papua Diving speed boat menuju P. Kri dengan waktu tempuh selama 1.5 - 2 jam. Resort tersebut khususnya menyediakan jasa penyelaman, namun bisa juga untuk bird watching, travelling ke pulau-pulau kecil atau sekedar menikmati eksotisnya pantai dan keheningannya. Mengenai Papua Diving Resort bisa dibuka di web: www.papua-diving.com. Disamping Papua Diving Resort, ada juga beberapa liveaboard atau kapal wisata yang beraktivitas di Raja Ampat dengan berangkat dari Sorong, Bali, Manado atau P. Komodo.
 
===Periode setelah Gurabesi===
Perjalanan dari pelabuhan Sorong ke Raja Ampat seringkali diikuti oleh sekelompok lumba-lumba yang berenang di bawah speed boat, dan bukan tidak mungkin bahwa kalau beruntung Anda juga bisa menjumpai migrasi sekolompok paus yang melewati kepulauan Raja Ampat.
 
Salah satu versi seperti yang dicatat F.C. Kamma akhir tahun 1930-an mengatakan, ada pemimpin dari Biak yang bermigrasi ke kepulauan ini, yang bernama [[Gurabesi]] (Kurabesi) atau disebut juga Sekfamneri. Dia kemudian bersama-sama dengan penduduk setempat menghentikan ekspansi orang Sawai yang berasal dari [[Patani, Halmahera Tengah]] ke kepulauan ini. Tempat orang Sawai berhasil dikalahkan dengan tipu muslihat Gurabesi kemudian dinamakan Bukorsawai (tengkorak orang Sawai) di Waigeo Utara.<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
Anda bisa berkunjung setiap saat ke raja ampat, hanya saja pada bulan july-desember umumnya sering hujan dan seringkali terjadi ombak badai, khususnya jika pergi ke P. Misool di selatan atau ke bagian utara P. Waigeo karena perairannya lebih terbuka.
 
Gurabesi sendiri semakin terkenal dengan kepemimpinannya atas pulau-pulau di wilayah ini dan juga dengan petualangannya keluar wilayah Raja Ampat di Seram, Halmahera dan kerajaan di Maluku dalam rangka pengayauan dan perdagangan. Dalam petualangannya mengunjungi Tidore, dia dihadapkan dengan peperangan antara [[Kesultanan Tidore]] dengan [[Kesultanan Jailolo]]. Atas permintaan bantuan Sultan Tidore, Gurabesi membantu pasukan Tidore mengalahkan Jailolo. Berkat bantuan ini Gurabesi dinikahkan dengan Boki Tabai (putri Sultan Tidore) dan didukung oleh Tidore menjadi raja yang menguasai wilayah kepulauan Raja Ampat, yang memerintah dari Wai-kew, Waigeo. Ia juga akan memberikan sebagian upeti yang diterimanya kepada Tidore setiap musim angin timur ([[angin pasat]]). Ekspansi Gurabesi kemudian juga menyebar ke beberapa wilayah di [[Semenanjung Doberai|Semenanjung Kepala Burung]] yang merupakan cikal bakal wilayah ''Papo-ua Gam Sio'' (sembilan negeri papoua).<ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
'''Masyarakat'''
Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh buat mereka berupa pinang ataupun permen. Barang ini menjadi semacam ‘pipa perdamaian indian’ di Raja Ampat. Acara mengobrol dengan makan pinang disebut juga “Para-para Pinang” seringkali bergiliran satu sama lain saling melempar mob, istilah di Papua untuk cerita-cerita lucu.
 
Kurabesi dan Boki Tabai dikisahkan tidak memiliki anak. Pada suaru hari ketika Boki Tabai dan Gurabesi menyusuri sungai Waikeo (Kali Raja di Distrik [[Tiplol Mayalibit, Raja Ampat|Tiplol Mayalibit]]) mereka menemukan beberapa butir telur (ada yang mengatakan enam atau tujuh). Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang [[pangeran]] yang berpisah karena pertengkaran atas kura-kura dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur di Lilinta, dan Misool Barat di Waigama walau kemudian pergi ke Kalimuri ([[Pulau Seram|Seram]]). Sementara itu, telur kelima menjadi laki-laki tapi kemudian menghilang di alam gaib menjadi hantu, keenam menjadi perempuan, dan ketujuh menjadi menjadi batu Telur Raja (''Kapatnai'') yang dikeramatkan di Kali Raja.<ref name="Bonauli 2020">{{cite news | title=Telur Ajaib, Simbol Toleransi Raja Ampat | work=detikTravel | date=2020-05-29 | url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5033957/telur-ajaib-simbol-toleransi-raja-ampat | language=id | access-date=2023-03-09}}</ref><ref>{{citeweb |title=Raja Ampat Papua Barat Indonesia : Sejarah, Mitos, Asal Usul dan Kekayaan-nya |url=https://wisatatempat.com/raja-ampat-papua/ |accessdate=15 Maret 2019 |archive-date=2017-07-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170703213548/https://wisatatempat.com/raja-ampat-papua/ |dead-url=yes }}</ref><ref name="Mansoben 1995 hlm 232-246"/>
Mereka adalah pemeluk Islam dan Kristen dan seringkali di dalam satu kaluarga atau marga terdapat dua agama tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun berbeda keyakinan.
 
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem kerajaan yang terpengaruhi adat [[Maluku]]. Raja Ampat menjadi bagian klaim dari [[Kesultanan Tidore]] dengan hubungan dengan tokoh Gurabesi. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian dari [[Hindia Belanda]], dan selanjutnya [[Indonesia]].
'''Usaha-usaha konservasi'''
Kekayaan keanekaragaman hayati di Raja Ampat telah membuat dirinya memiliki tingkat ancaman yang tinggi pula. Hal itu bisa dilihat dari kerusakan terumbu karang dan hutan. Kerusakan terumbu karang umumnya adalah karena aktifitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti bom, sianida dan akar bore (cairan dari olahan akar sejenis pohon untuk meracun ikan). Untuk menanggulangi ancaman-ancaman yang ada, usaha-usaha konservasi sangat diperlukan di daerah ini. Ada dua lembaga internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam Raja Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature Conservancy). Dua lembaga tersebut berkoordinasi dengan stakeholder setempat untuk saling bahu membahu melakukan kegiatan konservasi di Raja Ampat, untuk melindungi potensinya, merencanakan pengelolaan yang berkelanjutan, dan pada akhirnya untuk kemakmuran masyarakat Raja Ampat sendiri secara berkelanjutan. Dari inisiatif tersebut salah satunya adalah adanya “Deklarasi Tomolol”, sebuah deklarasi bersama dari masyarakat Raja Ampat untuk melindungi potensi sumber daya alam dan dibentuknya Forum Bersama Membangun Raja Ampat, sebuah forum di mana semua komponen masyarakat ikut andil dalam usaha-usaha pelestarian alam Raja Ampat.
 
==Daftar kerajaan==
Dengan usaha-usaha konservasi, promosi wisata dan pengelolaan kawasan yang optimal dan bijaksana, bukan tidak mungkin bahwa Raja Ampat nantinya menjadi sebuah kawasan wisata baru yang menyajikan keindahan alam luar biasa khususnya terumbu karang dan didukung oleh fasilitas yang profesional. Dengan potensi alamnya yang luar biasa tersebut memungkinkan Raja Ampat – The Heart of the World Coral Triangle- menjadikannya sebagai situs warisan dunia (the world heritage).
Berikut merupakan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah kepulauan Raja Ampat:<ref name="Mansoben 1995 hlm 242-246">{{cite book |last=Mansoben |first=Johszua Robert |author-link= |date=1995 |title=Sistem Politik Tradisional Di Irian Jaya |url= |location=Jakarta |publisher=LIPI - RUL 1995 |pages=242-246|isbn=979-8258-06-1}}</ref>
*[[Kerajaan Waigeo]] dengan pusat pemerintahannya di Weweyai, Pulau Waigeo
*[[Kerajaan Salawati]] dengan pusat pemerintahannya di Samate, Pulau Salawati bagian utara.
*[[Kerajaan Misool]] dengan pusat pemerintahannya di Lilinta, Pulau Misool bagian timur kemudian berpindah ke Sel Peleket di sebelah timurnya.
**[[Kerajaan Waigama]] dengan pusat pemerintahan di Waigama, Pulau Misool bagian barat.
*[[Kerajaan Sailolof]] dengan pusat pemerintahannya di [[Sailolof, Salawati Selatan, Sorong|Sailolof]], Pulau Salawati bagian selatan.
 
== Masyarakat ==
Dipetik dari berbagai sumber oleh:
 
M. Erdi Lazuardi Yasak
Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh buat mereka berupa [[pinang]] ataupun [[permen]]. Barang ini menjadi semacam 'pipa perdamaian indian' di Raja Ampat. Acara mengobrol dengan makan pinang disebut juga "Para-para Pinang" sering kali bergiliran satu sama lain saling melempar mob, istilah setempat untuk cerita-cerita lucu.
Research Station Coordinator
 
Conservation International – Indonesia, Raja Ampat Program
Mereka adalah pemeluk Islam dan Kristen dan sering kali di dalam satu [[keluarga]] atau [[marga]] terdapat anggota yang memeluk salah satu dari dua agama tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun berbeda keyakinan.<ref>{{Cite news|title=The Other Side of Raja Ampat |url=https://en.tempo.co/read/589071/the-other-side-of-raja-ampat |accessdate=15 Maret 2019|work=[[Tempo.co]] }}</ref>
 
Berdasarkan etnis, penduduk Raja Ampat kebanyakan merupakan anggota [[suku Ma'ya]], suku Amber, [[suku Moi]], suku Efpan dan [[suku Biak]] yang merupakan pendatang diperkirakan sebelum abad ke 15. Suku Ma'ya memiliki 3 sub-suku, suku Kawei (Selpele dan Salyo, Waigeo Barat), suku Wauyai (Waigeo Selatan), [[suku Laganyan]] (Yefnu, Lopintol). Suku Amber awalnya menetap di pedalaman Waigeo sebelum berpindah ke pesisir utara Waigeo, Kabare, dan Teluk Manyalibit. Suku Matbat adalah penduduk asli [[Pulau Misool]], sedangkan [[suku Moi]] adalah penduduk asli [[Pulau Salawati]]. Suku Moi terbagi atas dua kelompok berdasarkan dialek yaitu dialek Palli di Salawati utara, sub-suku Mocu, Fiawat, Kalobo, Kapatlap dan Solol. Sedangkan dialek Mosenah tinggal di Salawati selatan, sub-suku Madem, Kawit, dan Waliam. Suku Efpan hanya tinggal di kampung Duriankeri yang hanya berjumlah 15 orang pada tahun 1979. Suku Biak yang menetap di Kepulauan Raja Ampat, merupakan sub-suku Beser yang mendiami pulau-pulau Ayau, pesisir utara dan selatan Pulau Waigeo, [[Pulau Batanta]], Pulau Pam, Meoskapal, Pulau Kofiau, dan Pulau Yefman.<ref name="Mansoben 1995">{{cite book |last=Mansoben |first=Johszua Robert |author-link= |date=1995 |title=Sistem Politik Tradisional Di Irian Jaya |url= |location=Jakarta |publisher=LIPI - RUL 1995 |pages=229-231|isbn=979-8258-06-1}}</ref>
 
== Kekayaan sumber daya alam ==
[[Berkas:Pulau Piaynemo, Raja Ampat.jpg|thumb|right|200px|Terumbu karang di [[Pulau Piaynemo]], Raja Ampat]]
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
 
Dr. John Veron, ahli karang dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di [[Indonesia]]. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.<ref>{{Cite news|title=Jangan Mati Sebelum Lihat Raja Ampat... |url=https://travel.kompas.com/read/2014/03/26/1338539/Jangan.Mati.Sebelum.Lihat.Raja.Ampat.. |accessdate=15 Maret 2019|editor-last=Asdhiana |editor-first=I Made |work=[[Kompas.com]] |date=2014-03-26 }}</ref>
 
Tim ahli dari [[Conservation International]], The Nature Conservancy, dan [[Lembaga Oseanografi Nasional]] (LON) [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis [[moluska]], dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
 
Ada beberapa kawasan [[terumbu karang]] yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
 
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis [[kuda laut]] katai, ''[[wobbegong]]'', dan ikan [[pari Manta]]. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
 
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.
 
== Peninggalan prasejarah dan sejarah ==
Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan [[Melanesia]].<ref>{{cite web |title=7 Wisata Sejarah Di Pulau Papua |url=https://mahessa83.blogspot.com/2015/08/7-wisata-sejarah-di-pulau-papua.html |accessdate=15 Maret 2019}}</ref>
 
Sisa pesawat karam peninggalan Perang Dunia II bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman, seperti di [[Pulau Wai]].
 
== Pariwisata ==
 
Raja Ampat dapat dicapai dengan pesawat dari Jakarta atau Bali ke Sorong via Makassar atau Ambon dan Manado. Penerbangan memakan waktu kurang lebih 6 jam.
 
Dari Sorong, untuk ke Raja Ampat ada dua cara:
# Ikut tur dengan perahu pinisi atau
# Tinggal di resort Raja Ampat Dive Lodge.
 
Kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam. Untuk yang bukan penyelam ada sejumlah pantai berpasir putih, gugusan pulau karst dan flora dan fauna endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
 
== Ancaman terhadap kepulauan ini ==
 
Kekayaan keanekaragaman hayati di Raja Ampat telah membuat dirinya memiliki tingkat ancaman yang tinggi pula. Hal itu bisa dilihat dari kerusakan terumbu karang dan hutan. Kerusakan terumbu karang umumnya adalah karena aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti bom, [[sianida]] dan akar bore (cairan dari olahan akar sejenis pohon untuk meracun ikan).
 
== Usaha-usaha konservasi ==
 
Untuk menjaga kelestarian bawah laut Kepulauan Raja Ampat, usaha-usaha konservasi sangat diperlukan di daerah ini. Ada dua lembaga internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam Raja Ampat, yaitu CI ([[Conservation International]]) dan TNC (The Nature Conservancy). Pemerintah sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektare.
 
Selain itu, beberapa kawasan laut lainnya telah diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi. Masing-masing adalah Suaka Margasatwa Laut Pulau Misool Selatan, laut Pulau Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut Pulau Ayau.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Raja Ampat}}
 
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Raja Ampat}}
{{indo-pulau-stub}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Tempat wisata di Papua Barat Daya]]
[[Kategori:Lokasi selam di Indonesia]]
[[Kategori:Pulau di Papua Barat Daya|Raja Ampat]]
[[Kategori:Kabupaten Raja Ampat| ]]
[[Kategori:Kepulauan di Indonesia]]